Pengusaha Jatim Khawatir Lamanya Banjir Jakarta Lumpuhkan Ekonomi

Banjir bundaran HI. ©2013 (Merdeka.com/arie basuki)

Kalangan usaha Jawa Timur masih belum merasakan dampak dari kondisi banjir yang melumpuhkan Jakarta. Namun, para pengusaha Jatim ini mengaku merasa cemas jika kondisi banjir di Jakarta berlangsung cukup lama. “Pasokan bahan baku dari Jakarta masuk ke Surabaya, misalnya, masih aman. Ini karena restoran dan kafe besar rata-rata kerjasama dengan distributor yang memiliki perwakilan di Surabaya,”kata Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim, Tjahyono, saat dikonfirmasi, Jum’at (18/1).

Namun, apabila banjir berlangsung berlarut-larut maka industri kafe dan restoran Surabaya juga akan terkena imbasnya.”Bahan segar tidak bisa di stock terlalu lama, selalu butuh yang fresh dan itu dipasok dari Jakarta,”ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim Abraham Ibnu menambahkan kerugian langsung terhadap industri ritel di Surabaya akibat banjir di Jakarta belum tampak,” Kecuali kalau banjir di sana berhari-hari maka ritek disini bisa ikutan lumpuh. Terutama peritel wilayah Pantura saat ini akan merasakan imbasnya, hanya pengusaha belum ada yang teriak,”ujarnya.

Sebelumnya Wakil sekjen Aprindo Satria Hamid Akhmadi yang mengaku jika bisnis ritel Indonesia mengalami kerugian hingga Rp 460 miliar akibat banjir yang melanda Jakarta. Ia mengatakan,nilai kerugian sebesar 30 persen dari total distribusi untuk seluruh Indonesi,”Kerugian akibat hambatan distribusi secara nasional sekitar 1,2 triliun,karena bencana bukan hanya di Jakarta,”ujarnya.

Kerugian itu akibat para pemasok yang mengalami kesulitan akses mengirimkan produk-produknya, terutama untuk sayuran dan buah. Berdasarkan data dari Aprindo pasokan buah dan sayur selama satu hari lebih dari 467.000 ribu ton kini menjadi 396 ton per hari, akibat dari cuaca ekstrem dan bencana banjir di beberapa daerah.

(Sumber: Kominfo Jatim)