Pada 2023, Luas Panen Padi di Jatim Mencapai Sekitar 1,698 Juta Hektare

Ilustrasi panen padi

Dilansir dari berita resmi statistik BPS Provinsi Jawa Timur, bahwa berdasarkan hasil Survei KSA, realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 1,698 juta hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 4,87 ribu hektare (0,29 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 1,693 juta hektare. Puncak panen padi pada 2023 selaras dengan 2022 yaitu terjadi pada bulan Maret. Luas panen padi pada Maret 2023 adalah sebesar 368,36 ribu hektare, sedangkan pada Maret 2022 luas panen padi mencapai 397,03 ribu hektare (Gambar 1).

Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2024 mencapai 47,13 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2024 diperkirakan seluas 629,41 ribu hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 676,53 ribu hektare, atau mengalami penurunan sekitar 126,05 ribu hektare (15,71 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2023 yang sebesar 802,58 ribu hektare.

Produksi Padi di Provinsi Jawa Timur

Produksi padi di Provinsi Jawa Timur sepanjang Januari hingga Desember 2023 mencapai sekitar 9,71 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 184,15 ribu ton GKG (1,93 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 9,53 juta ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2023 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 2,11 juta ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sekitar 0,32 juta ton GKG.

Apabila ditinjau menurut Subround selama tahun 2023, maka terjadi kenaikan produksi padi pada Subround Mei−Agustus 2023 dan September−Desember 2023, yaitu masing-masing sebesar 179,59 ribu ton GKG (5,88 persen) dan 46,50 ribu ton GKG (2,53 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2022. Kenaikan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya kenaikan produktivitas padi pada Subround Mei−Agustus 2023 dan September−Desember 2023, serta kenaikan luas panen padi pada Subround Mei−Agustus 2023 sebesar 13,83 ribu hektare (2,39 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2022. Di sisi lain, penurunan produksi padi hanya terjadi pada Subround Januari−April 2023, yaitu sekitar 0,04 juta ton GKG (0,90 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Pada Januari 2024, produksi padi diperkirakan sebesar 267,40 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2024 mencapai 3,62 juta ton GKG.

Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 3,89 juta ton GKG, atau mengalami penurunan sekitar 706,69 ribu ton GKG (15,38 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 4,59 juta ton GKG.

Persentase penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2023 terjadi di beberapa wilayah seperti Kota Mojokerto, Kota Batu, dan Kota Kediri. Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota mengalami persentase peningkatan produksi padi yang cukup besar, misalnya Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Nganjuk. Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bojonegoro. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Mojokerto, Kota Batu, dan Kota Blitar.

Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2024, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2024 adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Jember. Sementara itu, tiga kabupaten/ kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Blitar, Kota Mojokerto, dan Kota Batu.

Potensi persentase penurunan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari– April 2024 dibandingkan Subround yang sama pada 2023 terjadi di Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Blitar. Sementara itu, potensi persentase kenaikan produksi padi pada Subround Januari–April 2024 yang cukup besar terjadi di Kota Kediri, Kota Pasuruan, dan Kota Malang

Produksi Beras di Provinsi Jawa Timur

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2023 setara dengan 5,61 juta ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 106,33 ribu ton (1,93 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 5,50 juta ton. Produksi beras tertinggi pada 2023 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 1,22 juta ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 184,26 ribu ton.

Pada Januari 2024, produksi beras diperkirakan sebanyak 154,40 ribu ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2024 ialah sebesar 2,09 juta ton. Dengan demikian, potensi produksi beras pada Subround Januari−April 2024 diperkirakan mencapai 2,24 juta ton beras atau mengalami penurunan sebesar 408,06 ribu ton (15,38 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2023 yang sebesar 2,65 juta ton beras. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim