
ilustrasi: mokoku.blogspot.com
Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur meminta dana Rp 80 miliar kepada pemerintah pusat untuk memperbaiki dan mengoperasikan kembali lapangan terbang Notohadinegoro yang saat ini masih mangkrak. “Karena kekuatan APBD kabupaten dan propinsi tidak kuat atau mencukupi,” kata Kepala Dinas Perhubungan Jember, Sunarsono.
Saat ini, kata dia, sudah ada beberapa maskapai penerbangan yang mengajukan diri untuk bekerjasama meoperasikan bandara yang sudah lama mangkrak itu. “Yang terbaru perusahaan dari Malaysia. Tapi syaratnya mereka minta fasilitas diperbaiki dan dikembangkan,” katanya.
Dana Rp 80miliar itu akan digunakan untuk perbaikan sarana yang selama ini rusak atau belum ada seperti Adanta D-4 atau alat bantu pesawat terbang ketika akan melakukan pendaratan, kendaraan pemadam kebakaran khusus, penyempurnaan landasan pacu, gudang kargo, lampu bandara, pagar, terminal penumpang, taxiway dan apron.
“Rencana pengoperasian kembali lapter itu dilakukan menyusul kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memacu realisasi program penerbangan citylink antarkota di provinsi itu lewat pengembangan sembilan lapangan terbang,” katanya.
Saat ini, sudah ada sekitar enam bandara udara di wilayah Jatim. Keenam airport itu, Juanda (Surabaya), Abdurrahman Saleh (Malang), Iswahyudi (Madiun), Notohadinegoro (Jember), Blimbingsari (Banyuwangi) dan lapangan terbang perintis Trunojoyo (Sumenep).
Dalam APBD tahun 2011 ini, Pemkab dan DPRD Jember tidak lagi mengeluarkan anggaran untuk bandara karena daerah ini tidak punya anggaran. Menurut Ketua Komisi C DPRD Jember yang membidangi urusan pajak, keuangan, dan transportasi, Moch.Asir, setelah bandara tidak beroperasi, Pemkab dan DPRD dalam posisi dilematis. “Dibiarkan sudah terlanjur makan dana miliaran. Tetapi, jika bandara kembali dibangun, anggaran Pemkab Jember sangat terbatas,” katanya.
Bandara Notohadinegoro Jember dibangun dengan dana APBD sejak tahun 2002 – 2006 dan sudah terkuras sekitar Rp. 23 miliar. Bandara itu dibangun semasa Bupati Samsul Hadi Siswoyo. Untuk meyakinkan masyarakat, Pemkab Jember nekad menggelar uji coba penerbangan awal tahun 2005 lalu. Tidak tanggung-tanggung, uji coba ini menghadirkan mantan Presiden RI, KH Abdurrahman Wahid dan Menteri Perhubungan Hatta Radjasa.
Selanjutnya jabatan Samsul digantikan MZA Djalal pada tahun 2006, Pemkab Jember kembali berencana mengoperasikan kembali bandara ini, dan bandara ini kembali beroperasi selama 3 bulan, Agustus hinggan November 2008.
Alih-alih menuai untung, pemerintah Kabupaten Jember malah merugi. Bahkan, diduga dalam pengoperasian bandara ini terjadi korupsi dana Rp 5,7 miliar. Dalam kasus ini, ada tiga pejabat di Jember yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jatim. TI
Di banyuwangi sudah ada bandara yang top dan beroperasi bagusnya. Masak kabupaten tetangga saja ngotot minta kehendak diri. Jember dan Banyuwangi kan kabupaten sebelahan, alangkah baiknya warga jember ke banyuwangi utk terbang dgn pesawat. Uda di beri tahu bandara Belimbingsari di banyuwangi letaknya di kec.rogojampi atau sekitar 35km dari jember. Deket banget tuh.
Kami terbuka menerima penumpang dari manapun,,
Ada 2 Maskapai d Blimbingsari
Wings Air dan Merpati Air
Terbang tiap hari jam 9.45 WIB
Mas Argo. Masyarakat Jember bukannya ngotot minta kehendak diri. Ini masalahnya bandara di Jember sudah mangkrak berapa ribu hari, bahkan bandara Jember lebih tua dibanding bandara Blimbingsari. Daripada uang rakyat yg untuk membangun bandara terbuang sia-sia, alangkah lebih bijak bandara Notohadinegoro difungsikan kembali untuk melayani masyarakat Jember dan sekitarnya.
Matur suwun
Setuju….kl bandara jember d hentikan gk di lanjutkan rugi dengan dana yg sudah di habiskan
Dana yg di pakai sudah lebih banyak di banding kurangnya dana tambahan untuk meneruskan prosesny..
Saya akan membenarkan komentar dari Argo; Anda dpt informasi dari mana kalau jarak dari Jember kota ke Rogojampi hanya 35 km?? Kata siapa itu??? Saya lihat patok kilometer di tengah2 kota Jember, disitu terlihat kalau kecamatan Kalibaru saja jaraknya masih 50 km dari Jember kota, sedangkan kec. Rogojampi letaknya masih jauh di sblah timur Kalibaru. Logikanya tdk mungkin kalau jarak dari Jember kota ke Rogojampi hanya 35 km, sedangkan jarak Jember kota ke Kalibaru yg letaknya jauh di sblah barat Rogojampi aja 50 km.. Pasti jarak dari Jember kota ke Rogojampi jauh lebih dari 50 km. Mungkin jaraknya kira2 85 km, karena jarak Jember-Banyuwangi 95 km. Mohon kpd Argo untuk segera dicek lagi sumber yg anda dapatkan.!! Terima Kasih..
ya jember juga mau maju, banyuwangi juga mau maju ayo kita bersaing sehat,,,majukan kabupaten masing masing, agar pendapatan daerah meningkat, …ok
Bergerak Bersama Rakyat
Mungkin itu hanya Beberapa Oknum yang tidak ingin berdampingan,,,, Memang 2 Kab ini (Banyuwangi dan Jember) selalu bersaing
untuk nama bandara banyuwangi, gak usah nama yg susah dingat. pkai nama bandara tawang alun
Pake nama Bandara Blimbingsari
dengan alasan letak di desa blimbingsari
dan juga promosi wisata pantai blimbingsari dan Argowisata AIL
klihatan aneh jg sih kalo bnyuwangi sdh pnya bandara jember ga punya ,,,pdahal dl warga bnyuwangi kalo pengen jln2 k mall besar/ belanja sdh pst hrs ke jember karna d bnyuwangi gda,,tp skr bandara aja malah lbh dl bnyuwngi yg ada,,ada yg g beres ni ma pjbat2 jember,,kapan majunya kalo krjaan korupsi doank .:
Sebelum Bupati Ratna (2005) Perda melarang Pembangunan Mall
jangan salah Skrang Banyuwangi udah banyak mall
5 mall di kota banyuwangi
2 mall di genteng
keberadaan bandara di jember adalah suatu kebutuhan jember punya potensi sendiri…disini ada 3 PTN + banyak PTS, pusat bisnis wilayah besuki bank, dealer, distributor (indomaret n alfamaret aja punya gudang di jember untuk wil. besuki + bali) , warga jember klu lewat bandara banyuwangi kejauhan…misal klu ke surabaya masih ke banyuwangi kurang lebih 2,5 jam lebih, belum lg klu macet digumitir…perjalanan naik pesawat 1/2 jam total 3 jam, klu gitu lebih baik naik travel aja sama-sama 3 jam, klu emang pusat ndak mau biayai….jember mampu kok bangun bandaranya sendiri…yakin krn potensi yg ada kedapanya…jadi besar
@Agus: yg di perlukan itu adalah daya beli masyarakatnya..
Daya beli masyrakat jember itu kecil,boleh jadi jember pustat ekonomi sbelah timur tp itu dulu,itupun dulu juga warga luar jember yg beli.
Tp skrg akan berbalik, banyuwangi lagi sibuk mengejar harapan dari pada mengkerdilkan daerah lain.
Mas/Pak Arief, anda dpt informasi dari mana kalu daya beli masyarakat Jember itu rendah?? Buktinya gedung2 bertingkat di kota Jember semakin banyak berdiri baik itu mall, hotel, perkantoran, dll. Contohnya di kota Jember ini baru saja (skitar beberapa bulan yg lalu) dibangun mall Giant, hotel Aston bintang 3 yg megah dgn 8 lantai, gedung perusahaan asuransi Sinar Mas, dan juga pembangunan beberapa perumahan baru. Itu membuktikan kalo pertumbuhan ekonomi Jember meningkat. Jadi dari mana Mas/Pak Argo dpt informasi kalo daya beli masyarakat Jember menurun? Lagipula (mohon maaf, bukannya saya ingin memojokkan Banyuwangi) keberadaan pusat2 perbelanjaan di Jember jauh lebih dulu ada daripada pusat2 perbelanjaan yg ada di Banyuwangi. Pernyataan saya ini berdasarkan fakta.. Terima Kasih.
@Titan satria: ini masalah bandara pak..
Hotel aston yg kamu tunjukin apa ada warga jember asli yg berkunjung,boro2..
Kalau memang jember mampu kenapa bandara mangkrak,padahal dulu kab.banyuwangi juga di awali dari perintis. Lihatlah dari segi kebutuhan bukan gagah2an gedung.
Apa mau makan gedung..,hahaha
@Arief: Ya jelas gak ada warga Jember yg berkunjung, wongan letaknya di Jember alias di kota sendiri. Mas/Pak Arief, hotel itu dibangun tujuannya utk tempat penginapan orang yg berasal dari luar kota yg ingin tinggal beberapa hari atau dalam hitungan minggu di suatu kota.. bukannya utk penginapan warga asli kota tempat hotel tsb. berada..!!
Utk persoalan bandara mangkrak, itu disebabkan karena salah pengelolaan dari pemkab Jember, bukannya Jember tidak mampu.
Pak titan.
Banyak gedung tinggi dan mall di bangun berarti warganya sudah makmur & sejahtera. Bisa jadi yg belanja mayoritas orang dari luar daerah dan mahasiswa luar daerah yang kuliah di jember.
http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/281780/buta_aksara_di_jember_tertinggi,_sampang_menyusul.html
http://www.radar-x.net/2016/03/angak-kemiskinan-di-kabjember-41-dari.html?m=1
https://arsip.suarajatimpost.com/pertumbuhan-ekonomi-jember-kurang-maksimal-kalah-dari-kabupaten-tetangga/
Padahal jember adalah daerah yang beruntung karena secara geografis berada di tengah kawasan tapal kuda.
Sehingga investor lebih tertarik membangun kantor cabang dan pergudangan dijember.
Sudah banyak investor membangun gedung dan banyak universitas, jember masih seperti ini. Sayang sekali.
Bukan.a di artikel sdh di beri tahu klok Pemkab dan DPRD kab Jember sdh tidak mampu membiayai bandara, oleh karna itu pihak Jember minta bantuan ke pusat, sdangkan Banyuwangi yg notaben.a kota baru maju dibandingkan Jember bisa membiayai sendiri pembangunan Bandara Blimbingsari, dan karena Banyuwangi menjadi gerbang provinsi Jatim, maka.a pusat brani membiayai pembangunan Banyuwangi
Saya kira wajar jika Pemkab Jember minta bantuan dana ke pusat untuk membenahi bandaranya karna Pemkab tidak mampu lagi. Karna seperti kita ketahui bandara di Jember sudah mangkrak terlalu lama. Dan jika dibiarkan terus-menerus akan menjadikan proyek gagal dan tentu saja merugikan masyarakat Jember sendiri. Apalagi ada maskapai plat merah yang melihat prospek dan potensi besar di Kabupaten Jember. Jadi ini momentum untuk bangkit kembali memfungsikan dan menghidupkan bandara yang telah lama mati suri.
Semangat Jember Maju Terus. Pantang Mundur !!!!!
Terima kasih.
Dari Awal yang di support pusat dengan APBN adalah Bandara Banyuwangi, tentu pemerintah mengadakan Study Kelayakan Bisnis dengan banyak Perspective, walau kita percaya Jember Kaya dengan bangun bandara full APBD Jember. Letak bandara harus safety, maka Blimbingsari di tepi laut sangat tepat untuk penerbangan siang dan malam. Maaf, bagaimana dengan Jember yang berada di tengah Hutan, bagaimana bila terus menerus hujan dengan kabutnya…
Pak Bambang. Dari sebelum membangun bandara pasti sudah dilakukan survei, bukan asal bikin saja kan pak ? ;-Q
Bandingkan dengan bandara di daerah Papua Pegunungan Tengan yang bandaranya rata-rata dikepung gunung jurang dan hutan.
Papua Pegunungan Tengah …kalau gak pakai pesawat, gak akan bisa masuk/keluar….
Gak ada pilihan lain ….!!…
memang kalau dilihat dari segi pendidikan kita akui jember memang unggul dibanding banyuwangi,jember kita akui punya 3 PTN & masih banyak PTS lainya,namun jangan salah gan,BANYUWANGI sekarang juga punya PTN lho.” sebut saja POLITEHNIK NEGERI BANYUWANGI dulunya memang bukan negeri gan”,tetapi sekarang berkat perjuangan panjang bpk bupati abdullah azwar annas & juga dukungan masyarakat banyuwangi ahirnya poliwangi berubah status menjadi NEGERI. Dan juga yg baru baru santer diberitakan di media adalah pada tanggal 23/12/13,indonesia baru saja meresmikan sekolah pilot NEGERI ke-2 di BANYUWANGI,tidak salah jika pemerintah pusat menggelontorkan dana untuk pembangunan bandara blimbingsari, karena di samping sebagai pelayanan untuk memudahkan masyarakat bepergian blimbingsari juga di manfaatkan sebagai tempat untuk para taruna pilot belajar terbang,,ok gak gan???
bukan tidak mungkin kalau kabupaten tetangga bakal tersaingi bahkan mungkin bisa di dibelakang jauh dari banyuwangi,,
makanya gan sebagai warga indonesia yg baik boleh kita bangga dengan daerah masing”,memang suatu daerah itu pasti punya kekurangan dan kelebihan tetapi bukankah seyogyanya kita mensyukuri gan??
hidup laros banyuwangi!!
Memang mungkin Jember sekarang kalah sama Banyuwangi dengan fasilitas transportasi yang lebih banyak atau kalah dengan investasi yang masuk ke Banyuwangi. Tapi Jember melakukan segala sesuatu seperti memfungsikan ulang bandara dan sebagainya bukan semata-mata mau menyaingi atau gengsi-gengsian dengan Banyuwangi pak !!!! Tapi Jember melakukan demikian untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Jember sendiri.
Lucu melihat komentar-komentar yang menyudutkan Jember yang iri dengan Banyuwangi hihihihihihihi……
@rizki alfian: Memang sekarang Banyuwangi punya PTN, tapi tetap saja Jember yg diakui sbg kota pendidikan ke 3 di jawa timur, karena usia PTN di Jember jauh lebih tua dari PTN yg ada di Banyuwangi. Dan Jember telah memiliki PTN sejak tahun 1964, sedangkan Banyuwangi baru memliki PTN (sebut saja Poliwangi) di tahun 2008.
Meski jember punya banyak perguruan tinggi sejak lama kenapa masih bisa begini?
Mungkin juga bandara jember perkembangannya sangat lambat dan masih sepi karena hal ini.
http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/281780/buta_aksara_di_jember_tertinggi,_sampang_menyusul.html
http://www.radar-x.net/2016/03/angak-kemiskinan-di-kabjember-41-dari.html?m=1
https://arsip.suarajatimpost.com/pertumbuhan-ekonomi-jember-kurang-maksimal-kalah-dari-kabupaten-tetangga/
Padahal jember adalah daerah yang beruntung karena secara geografis berada di tengah kawasan tapal kuda.
Sehingga investor lebih tertarik membangun kantor cabang dan pergudangan dijember.
Sudah banyak investor membangun gedung dan banyak universitas, jember masih seperti ini. Sayang sekali.
Sebelumnya saya mau mengucapakan selamat hari jadi Kabupaten Jember yang ke-85
Sebagai orang yang cukup lama tinggal di Jember, saya rasa Jember juga membutuhkan sarana transportasi udara layaknya Banyuwangi. Ini bukan masalah iri dengan Banyuwangi yang bandaranya sudah beroperasi, tapi ini masalah kebutuhan masyarakat Jember akan adanya transportasi yg lebih efisien.
Mator sklangkong tretan alias Matur sembah nuwun
dek rema ta iye…
sudah lah… ngga usah gae2 bandara maneh lah… mengko menyang banyuwangi wae… mending dana pembangunan yang terbatas kui… di sodaqohkan ke rakyat yang lebih membutuhkan….
jangan demi gengsi.. dikuat2kan mbangun…
rakyat kecil.. tidak bisa makan…. ibu bapak kita yg di daerah sekitar jember yang susah perekonomianya bisa dibantu….
begitu lebih banyak manfaatnya dari pada mudhratnya…
mohon di renungkan…
Lah terus bandara yang sudah ada di Jember mau diapakan kalau nggak difungsikan lagi ???
“Mosok yo kate dibongkar atau digawe jemur gabah rek, opo gawe arena anduk’an doro” ???
Menurut saya sih ini sekali lagi bukan masalah gengsi tapi memang untuk kemakmuran dan kemajuan rakyat Jember juga.
Saya setuju banget dengan komentar saudara Hans.
Walau kami bukan orang asli Jember, tapi mendukung sepenuhnya atas kemajuan daerah Jember. Salah satunya dengan mendukung pengoperasian kembali bandara Jember.
Bandara sudah ada, masak mau dibiarkan terus-menerus ??? Ayo Pemkab Jember, seng trengginas po’o nek kerjo !!!!!!!
Terus bandara yang sudah ada di Jember mau diapain kalo nggak difungsikan kembali ???
Lagi-lagi mau maju kok dibilang gengsi, hadeeehh
Padahal itu juga untuk menunjang kemakmuran dan kemajuan masyarakat Jember.
Saya setuju banget dengan saudara Hans
Walau kami bukan orang asli Jember tapi sangat mendukung kemajuan dan kemakmuran masyarakat Jember.
Betul banget mas bro Leo, ibaratnya orang menempuh pendidikan alias belajar kita sudah di tengah2 masa pendidikan, masak ya mau keluar alias putus belajar. terus kapan majunya hehe..
Aku juga bukan orang Jember asli, asalku Sulawesi aku juga mendukung tuh bandara Jember segera beroperasi kembali, biar kalo pulang ke kampungku lebih cepat
Lah terus bandara yang sudah ada di Jember mau diapakan kalo nggak difungsikan kembali..???
Kan pengoperasian kembali bandara bukan untuk siapa2 melainkan demi masyarakat Jember pula supaya lebih maju dan sejahtera.
Bener kata bung Hans, walau kami bukan orang Jember asli tapi mendukung penuh dibukanya kembali bandara Jember.
Jelas itu lebih banyak manfaatnya untuk perekonomian masyarakat Jember kedepan.
Menanggapai koment dari kenyataan: Rakyat Jember ini ingin maju..!! knpa justru dibilang gengsi2an?? kpn perekonomian rakyat bisa berkembang jika dibilang iri2an oleh wrga daerah lain?? Saya super sepakat dgn koment2x mas Hans.. (y)
Gi mana sih kok malah bilang di hentikan aja….
Emang tu bandarnya mau di apain kalo gk di operasikN?
Masak mau buat maen sepatu roda,jemur gabah…kan eman duit yg udah di pakai…
Saya juga bukan asli orang jember saya orang sulawesi tapi saya ikut meNdukung jember biar makin maju…
Bandara itu adalah kebutuhan karna melihat jarak antara surabaya ke jember yg jauh…begitu juga jarak banyuwangi ke jember juga memakan waktu banyak di tambah lgi transportasi banyuwangi ke bali di malam hari jga gk mendukung. Klau kita dari bepergian tiba di jawa malam hari sangat susah…harus menginap dulu.
Jadi lebih baik jika jember punya bandaranya sendiri.
Untuk keamanan dan kenyamanan warga asli jember dan pengunjung…..karna di indonesia banyak kejahatan….yg sering mengincar orng yg bepergian.
Terimakasih
Yg jelas jember tetap terbaik dibanding kabupaten tetangga lainnya Walau sampai kapanpun.
Wah kalo ngomongin banding membanding gak akan ada habisnya. Setiap daerah punya potensi masing2 termasuk kabupaten tetangga2. Jadi sebaiknya perbandingan bukan untuk menjatuhkan atau melecehkan tapi perbandingan untuk pembelajaran.. Jadi mari kita dukung setiap program pemerintah yang selayaknya agar memberi efek yang positif di masyarakat demi kesejahteraan bersama.
Terbaik kenapa masih seperti ini?
http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/281780/buta_aksara_di_jember_tertinggi,_sampang_menyusul.html
http://www.radar-x.net/2016/03/angak-kemiskinan-di-kabjember-41-dari.html?m=1
https://arsip.suarajatimpost.com/pertumbuhan-ekonomi-jember-kurang-maksimal-kalah-dari-kabupaten-tetangga/
Padahal jember adalah daerah yang beruntung karena secara geografis berada di tengah kawasan tapal kuda.
Sehingga investor lebih tertarik membangun kantor cabang dan pergudangan dijember.
Sudah banyak investor membangun gedung dan banyak universitas, jember masih seperti ini. Sayang sekali.
Stadion mewah wis onok, semen puger wis menasional..yo Persid gw sponsor PT. Semen Puger kan enak rek..Bandarane yo cedek stadion..bravo Persid. Bravo arek2 jawa timur cek terus maju…
Lare banyuwangi sekolah sing pinter nok jember akeh kampus uapik..apik nek wis pinter balik kampung ben iso dadi pejabat…cek iso bangun kutone gawe JFC koyok jember..kan wis onok BEC banyuwangi etno carnaval he..he..cek di akoni koyok jember yo…yo wis sing pinter sekolah le…DUDU’ CINO, DUDU’ JOWO,DUDU’MEDURO SING PENTING JEMBER REK..EH LALI DUDU’ OSING…jember gak dwe budaya gak popo sing penting tambah ok rek..ayo kita majukan jawa timur bagian timur ini.
Di kalteng ada kampung banyuwangi,
di batulicin ada kampung banyuwangi,
di jakarta ada hotel banyuwangi.
Tp saya blum pernah tau ada kampung jember di tempat lain.
Wlau saya bukan asli jember atau banyuwangi..,tp saya tau kredibelnya orang banyuwangi di rantau.
Mereka hebat !!
Menaggapi koment dari Arief: Mungkin orang2 Banyuwangi yg merantau itu (maaf) ingin mencari penghidupan ygl lebih baik, krn perekonomian di daerah asalnya (maaf) mungkin kurang maju dibanding dgn daerah perantaunannya. Sedangkan anda tidak pernah menemui kampung Jember di luar kota bahkan di luar jawa, itu karena orang Jember tdk ada yg merantau malahan Jember sendiri yg jadi kota pendatang/perantauan karena Jember memiliki potensi ekonomi yg cukup besar dan tdk ada penduduk asli di Jember sehinggan harap maklum jika Jember tdk memiliki budaya.
http://bappeda.jatimprov.go.id/2011/03/24/jumlah-warga-miskin-jember-meningkat/
coba buka link di atas”"”" berarti itu yang harus kita perioritaskan…
bikin lapangan kerja yang bisa cepat mensejahterakan… seperti dana pembangunan bandara di alihakn ke panduduk miskin untuk jadi mudal usaha sambil di ajari oleh trainer yg kompeten… pasti akan lebih banyak manfaatnya…
dari pada buka bandara dengan biyaya milyaran… untuk gagah2an buka bandara….
Kpd kuro: Justru dgn mengaktifkan bandara bisa meningkatkan perekonomian warga Jember, dan berujung pd kesejahteraan warga Jember.
sanggahan buat amanda:
saya tidak tau kampung jember atau banyuwangi seperti apa yang anda sebutkan,
yg aku tau kredibel warga banyuwangi.
Trima kasih !!
@Arief: Maksud anda kredibel warga banyuwangi yg seperti apa??
@Amanda: rekan kami di pertambangan ada hampir 15% warga banyuwangi,
Kerja keras mereka saya salut. Dimana mereka ada di situ ada ikawangi yg menaungi perantauan.yg lain terserah anda mau koment apa !!
@Arief: Terus hubungannya dgn topik ini apa??
Kebutuhan itu pasti ada tingkat urgensinya… ada kebutuhan mana yang prioritas.. mana yang masih bisa di tangguhkan…. masalah jauhnya tempuh ke surabaya dan kota lainya dari jember maka bandara banyuwangi adalah salah satu satu solusi… memang masih ada jarak tempuh dari jember ke banyuwangi tapi paling tidak.. mengurangi setengah waktu perjalanan ke surabaya….
kebutuhan akan adanya pembukaan bandara notohadi negoro logikanya bukan suatu kebutuhan primer.. dan tidaklah sangat urgent…. apa lagi sampai menelan dana yang sangat besar itungan milyaran…..
alangkah arifnya… dana itu.. di bantukan ke pada saudara2 kita rakyat jember yang sekarang lagi kekurangan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lain2 yang sifatnya lebih urgent,… kita yakin masih banyak sekali saudara2 kita dalam kondisi seperti itu di jember…
teman dan sudaraku masyarakat jember….
janganlah kita terlalu mengedepankan ambisi untuk suatu hal yang di luar jangkauan kita.. sementara kita melupakan saudara2kita,…. rakyat kita di depan mata kita yang kekurangan…. yang mungkin mereka tidak akan pernah merasakan naik pesawat terbang walaupun nantinya bandara jember sudah di buka…
kalau memang pembukaan bandara bisa memajukan perekonomian jember… sudah pasti… tidak serta merta langsung begitu di buka bandara langsung ekonomi meningkat…
semua itu butuh waktu… butuh proses… butuh banyak hal yg harus di lakukan menarik investor, proses perijinan, pembukaan perusahaan, dan polemik2 yang lain yang butuh waktu yang panjang dan belum tentu bisa sukses langsung… …. Nah apakah saudara2 kita rakyat yang kekurangan bisa menunggu sekian lama… semntara kelaparan itu… ketidak sejahteraan itu… sakit itu terjadi sekarang… apakah kita tega….
bandara yang sudah di bangun sekarang bukan berarti.. kita bengkalaikan…. tetapi tunggu saat kita ekonomi jember sudah membaik… kemiskinan sudah teratasi… kesehatan sudah terpenuhi…. dan pendapatan PAD sudah meningkat dan cukup untuk melanjutkan pembangunan… baru itu suatu tindakan yang arif dan bijaksana…
mudah-mudahan penjelasan ini bisa memberikan sedikit keterbukaan di hati kita….
Dulur bener… cobak di buka link ngisor iki…
iki bukti jember gurung saate mbukak mandara re…
http://bappeda.jatimprov.go.id/2011/03/24/jumlah-warga-miskin-jember-meningkat/
mbok danane kui di hibahno nyang wong seng gak ndue.. di gae modal usaha karo di ajari carane usaha ambek pemerintah… luih okeh manfaate rek..
dari pada mbangun bandara yen jek iso nggae bandara banyuwangi.. laopo mbangun maneh ndek jember… nggae milyaran duike maneh… ojo egois,… ojo mabisi.. ojo dumeh pengen gagah… eleng dulur seng gak due sek….
PENDAPAT2 DI ATAS INI SUDAH SANGAT JELAS… APALAGI YANG HARUS KITA DEBATKAN….
MONGGO DI CERNA SENDIRI…..
@ndas watu: Bandara blimbingsari tdk bisa jadi solusi atas lamanya jarak tempuh Surabaya – Jember. Mengurangi setengah waktu perjalanan ke Surabaya bagaimana? Coba anda lihat komentar dari Agus!! Dari Jember ke blimbingsari anggaplah 2,5 jam, itupun kalo gak jalan merayap di gumitir(bisa2 sampe’ 3 jam kalo kena macet). Trus naik pesawak ke Juanda stngah jam, jadi total 3 jam. Kan lebih baik naik travel/monil langsung ke Surabaya sama2 3 jam. Bandara blimbingsari tdk bisa menjangkau daerah Jember. Buktinya, saya berikan contoh. Dari bulan november 2013 – februari 2014, Universitas Jember dikunjungi oleh pejabat2 negara spt. Dahlan Iskan, Hatta Radjasa, Marzukie Ali, dan Wiranto – Hari Tanu. Dari beberapa pejabat yg datang tersebut tdk ada yg menggunakan bandara Blimbingsari terbang dari Juanda utk menuju Jember. Mereka dari Juanda langsung naik mobil ke Jember. Bukti lainnya, saya tdk pernah mendengar ada pejabat/dosen PTN di Jember yg melakukan kunjungan ke luar provinsi/ke luar negeri atau PTN di Jember menerima kunjungan tamu dari luar negeri menggunakan bandara Blimbingsari utk menuju/dari Juanda. Mereka smua naik mobil utk menuju/dari Juanda karena memang dirasa lebih cepat dan efisien serta lebih murah. Dan juga pada promosi JFC pada bagian “How Go To Jember”, disitu dijelaskan bahwa cara menuju Jember dari Jakarata adalah dgn cara naik pesawat dulu ke Surabaya, lalu dari Surabaya ke Jember naik bis, bukan dari Surabaya naik pesawat ke Blimbingsari lalu naik bis ke Jember..! Dan yg menyelenggarakan JFC itu kan pemkab Jember, termasuk yg menjelaskan cara pergi menuju Jember, berarti pemkab Jember pun mengakui bahwa bandara Blimbingsari tidak bisa menjangkau wilayah Jember.
Utk soal jumlah warga miskin yg meningkat di Jember, menurut saya itu hanya masalah kesnjangan social. Jgn hanya liat warga miskinnya doang, tpi juga liat warga kelas menengah atasnya… Yg butuh bandara kan warga kelas menengah atas kan? Iya apa nggak?? Contohnya saja spt di Jakarta. Di Jakarta spt kita tahu, disana sangat banyak warga miskin yg hidupnya terlantar. Tapi tetap saja berbagai infrastruktur transportasi dibangun sperti proyek jalan tol, jalan layang, monorail, dan busway yg menelan dan triliyunan rupiah yg tujuannya juga utk kenyamanan transportasi di Jakarta yg diperuntukkan bagi warga kelas menengah atas di Jakarta. Knp anda tdk berpikir dana triliyunan rupiah itu disodaqohkan saja utk rakyat miskin di Jakarta??? Lantas, apa warga miskin di Jakarata tetap ditelantarkan?? Jawabnya ya tidak… Tetap saja ada usaha utk mengentaskan kemiskinan walau kenyatanya berjalan lambat. Itu membuktikan bahwa pemerintah tdk boleh hanya memikirkan satu permasalahan saja sementara menelantarkan masalah lainnya, kan di tiap daerah ada dinas terkait yg menangani tiap permasalahan daerah setempat. Misal, dalam permasalahan ini yg menangani masalah kemiskinan adalah dinas sosial, sedangkan yg menangani pembukaan kembali bandara adalah dinas perhubungan.
Saya setuju dgn koment dari Saudara Leo yg ada di artikel ini:
http://bappeda.jatimprov.go.id/2014/01/30/bandar-udara-notohadinegoro-jember-april-dioperasikan/
Ini saya kasih link web, monggo dibaca…!!!
http://www.titik0km.com/jember-layak-jadi-tujuan-investasi.html
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2012-11-14/152552/Tarik_Investor,_Bandara_Jember_Kembali_Dibangun
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2012-11-14/152632/Perpanjangan_Runway_Jawab_Keinginan_Merpati
Terima Kasih…!!!
Mungkin juga bandara jember perkembangannya sangat lambat dan masih sepi karena hal ini.
http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/281780/buta_aksara_di_jember_tertinggi,_sampang_menyusul.html
http://www.radar-x.net/2016/03/angak-kemiskinan-di-kabjember-41-dari.html?m=1
https://arsip.suarajatimpost.com/pertumbuhan-ekonomi-jember-kurang-maksimal-kalah-dari-kabupaten-tetangga/
Padahal jember adalah daerah yang beruntung karena secara geografis berada di tengah kawasan tapal kuda.
Sehingga investor lebih tertarik membangun kantor cabang dan pergudangan dijember.
Sudah banyak investor membangun gedung dan banyak universitas, jember masih seperti ini. Sayang sekali.
@Ananda: setahu saya mereka sering go to banyuwangi via bandara blimbingsari tiap tiga bulan sekali..,
gimana dengan ananda sudah siap ke sby naik pesawat dari jember atau sbaliknya?!
@Arief: Siap, karena di daerah Jember banyak dihuni oleh pendatang yg mana pendatang tsb dalam kurun waktu beberapa bulan akan pulang kampung tdk hanya ke daerah jatim saja, tapi jg cukup banyak pendatang yg berasal dari luar jatim. Seperti yg kita tau bahwa Jember merupakan kota pendatang/imigran yg artinya daerah Jember tdk memiliki penduduk yg benar2 penduduk asli yg menyebabkan kab. Jember tdk memiliki budaya daerah lokal spt kabupaten/daerah lainnya. Selain itu Jember merupakan salah satu kota penting di Jawa Timur karena merupakan kota pendidikan ke -3 di jatim setelah Malang dan Surabaya, dan pusat regional jawa timur wilayah tapal kuda (bukannya saya niat menyombongkan kota Jember, tapi memang kenyataanya seperti itu). Terima kasih..
betul itu jember emg gak punya banyak penduduk asli. mungkin orang baru tau. jember. ngiranya jember. orang madura, padahal kalau di cek. dari bahasa. nih ya. bagian utara , barat, selatan , timur. itu sukunya beda-beda lho.. utara = madura, selatan = cenderung jawa halus, barat (tanggul dskitarnya)= jawa kasar mirip surabyaan/malang , sedangkan timur = cenderung osing dan madura. sedangkan di pusat ato central bahasanya byak menggunakan bahasa indonesia. karena banyak sekali pendatang , jadi dengan adanya bandara ini mungkin sangat sangat membantu mengatasi masalah transportasi di jember. mengingat tiap harinya bus dari jember-jakarta saja ada sekitar 12 bus berangkat.ato dari surabya-jember bus ekonomi banyak apalagi jember-bali. bukan iri. tapi memang jember butuh bandara untuk mempersingkat waktu tempuh.
kalau mau lihat bukti kalau jember itu banyak pendatang ketimbang penduduk asli. coba lihat jember pas hari raya. idul fitri (mudik) misal… jalanan sepi.. melompong… karena warganya pada balik ke asal.nya. karena itu jember butuh moda transportasi yang cepat untuk orang-orang yang memang bukan asli jember tapi hidup di jember
@Arief: Siap, karena di daerah Jember banyak dihuni oleh pendatang yg mana pendatang tsb dalam kurun waktu beberapa bulan akan pulang kampung tdk hanya ke daerah jatim saja, tapi jg cukup banyak pendatang yg berasal dari luar jatim. Seperti yg kita tau bahwa Jember merupakan kota pendatang/imigran yg artinya daerah Jember tdk memiliki penduduk yg benar2 penduduk asli yg menyebabkan kab. Jember tdk memiliki budaya daerah lokal spt kabupaten/daerah lainnya. Selain itu Jember merupakan salah satu kota penting di Jawa Timur karena merupakan kota pendidikan ke -3 di jatim setelah Malang dan Surabaya, dan pusat regional jawa timur wilayah tapal kuda (bukannya saya niat menyombongkan kota Jember, tapi memang kenyataanya seperti itu).
@Ananda: trus dgn keterangan dari kuro di atas,
yg anda bahas terlalu berlebihan,
terlalu memaksa kata ter segala2nya.
Oke lah bila jember mampu silahkan tunjukan pada seantero nusa.
@Arief: Saya tdk mengatakan Jember adalah yg “ter” segala2nya..!! Mana buktinya kalo saya mengatakan Jember yg ter segala2nya?? Saya hanya mengatakan di koment saya yg diatas bahwa Jember adalah salah satu kota penting di jawa timur, dan bukan kota terpenting di jawa timur..!! Masih ada kota2 lain yg juga merupakan kota penting di jawa timur contohnya Madiun, Kediri, Pasuruan, Banyuwangi, Gresik, Sidoarjo, dan Mojokerto. Dan ada kota yg lebih penting dari Jember di jawa timur yaitu Malang dan Surabaya.
Utk koment dari kuro, sebenarnya antara masalah kemiskinan dgn pengoperasian kembali bandara harus sama2 dipentingkan, karena jika hanya mementingkan pengentasan meningkatnya warga miskin di Jember, sementara urusan pengoperasian kembali bandara diabaikan, maka pemkab Jember akan semakin merugi karena semakin lama suatu infrastruktur tdk digunakan alias terbengkalai, maka infrastruktur tsb akan semakin rusak. Dan yg rugi dari rusaknya infrastruktur (dalam hal ini bandara Jember) tdk hanya pemerintah kabupaten, tapi jg pemerintah pusat.
sudahlah kita lihat faktanya aja,kan sudah dibahas pada topik diatas,mungkin saat ini jember masih berbenah dan ingin berubah menjadi lebih baik,lan kanggo lare” osing banyuwangi rungokeno ikai “myane weh wong liyo ngomong paran nang NAGARI OSING,hang penting riko ttepno baen byakti lan welas kanggo bumi blambangan ikai,myane wong liyo kang ndeleng lan kang nilai..endi kang apik,ngerti dewek wess!!!
@ananda,trimakasih sudah menyebutkan banyuwangi masuk kedalam salah satu kota terpenting di Jawa Timur,,saya mau bicara sedikit dan akan menyinggung masalah transportasi juga,coba kalo ga ada pelabuhan penyebrangan ketapang,,orang dari pulau jawa mau masuk ke bali lewat mana???
masak harus lewat udara semua sedangkan kita tahu tiket untuk sekali perjalanan udara itu dapat dikatakan tidak murah,sedangkan taraf ekonomi org indonesia berbeda”..jelas ga mungkin kan??? ,kalo lewat jembatan?? emmmmm..kyknya ga mungkin juga,kan belum ada,tapi kalo seumpama ada,bakalan keren banget ya,pasti tmbh jadi salah satu kota trpnting juga,,berarti kan sudah membuktikan kalo banyuwangi memang salah satu kota terpenting di jawa timur,trimakasih buat ananda
maaf diluar topik..just info aje..
@rizki alfiano: Sama2.
Jujur saja walaupun di koment2 saya memperjuangkan agar Bandara Notohadinegoro dibuka kembali dan tdk setuju jika orang Jember yg ingin naik pesawat ke Surabaya harus naik dari bandara Blimbingsari, namun komentar saya tetap harus obyektif dengan menyebutkan bahwa Banyuwangi memang salah satu kota penting di Jawa timur. (y)
@rizki alfiano: Sama2..
Jujur saja walaupun di koment2 saya memperjuangkan agar Bandara Notohadinegoro dibuka kembali dan tdk setuju jika orang Jember yg ingin naik pesawat ke Surabaya harus naik dari bandara Blimbingsari, namun komentar saya tetap harus obyektif dengan menyebutkan bahwa Banyuwangi memang salah satu kota penting di Jawa timur. (y)
@ananda+titan satria
podo” dulor heng usah katik engkel”an,jember – bwi kadung ngomongkaen potensi daerah dewek dewek heng onok marine,,myane pemerintah baen hg brtndak,riko lan isun podo rakyat bisone mung gedigi..debat heng jelas,,podo baen pmrintah heng ngrungokaen,,,
Kok jika saya amati komen2 di atas, kebanyakan yang tidak setuju atas pembukaan kembali Bandara Jember sepertinya orang2 Banyuwangi, ada apa gerangan nih ?? Bukanya Jember dan Banyuwangi adalah beda Kabupaten. Jika Jember mau membuka kembali Bandaranya untuk kepentingan orang-orang Jember kenapa orang-orang Banyuwangi pada ngeributin dan mencampuri urusan daerah lain ??
@Acco Laros: Saya setuju dgn komentar anda. Begini, memang Jember dan Banyuwangi adalah 2 kabupaten yang selalu bersaing utk menjadi kota terpenting di wilayah tapal kuda. Itu sebabnya pada koment2 diatas yg tdk setuju dgn pembukaan kembali bandara Jember adalah orang2 Banyuwangi, karena mungkin mereka takut kemajuan Banyuwangi yg baru sedang berjalan tersaingi kembali oleh Jember yg memang telah lama menjadi pusat regional di wilayah jawa timur bagian timur.
@Ananda: kalau menurut penilaian saya,tak ada yg salah bersaing tuk kemajuan daerah.
Tp kalau kamu menilai banyuwangi takut kalah saing juga buat apa ?
Terus jember itu siapa ?
sejarah lama banyuwangi sudah mengalami kejayaanya jember itu baru sak util sudah songong.,.
Cak..cak..de’rema
@Arief: Dalam hal sejarah kerajaan, memang wajar Banyuwangi maju terlebih dahulu, sedangkan Jember awalnya hanyalah hutan dan tanah kosong yg kemudian didatangi oleh para pendatang karena melihat potensi perkebunannya yg besar. Tapi anda harus mengakui kalo yg lebih dulu punya PTN dan pusat2 bisnis adalah Jember dibanding Banyuwangi.
Jika suatu daerah ingin berkembang lebih baik berusaha mandiri, tidak mengandalkan pemerintah pusat untuk menggelontorkan dana yg cukup besar. Kenapa? Karena pasti akan terjadi kecemburuan dari daerah2 lain, pada akhirnya terjadi perdebatan yg mungkin akan terjadi konflik antara penduduk dari masing2 daerah. Alangkah baiknya masing2 daerah berlomba dengan kemampuan dari pemimpin2nya dengan sehat. Jika ingin daerahnya maju saya kira faktor masyarakat dan pemimpin dari daerahnya lah yg sangat berperan. Anggaran belanja negara lebih baik untuk kebutuhan yg lebih berguna bagi seluruh rakyat di indonesia. Dengan tidak mengalokasikan dana ke daerah2 dan menuntut pemimpin2nya bersaing dan mencontoh daerah yg sudah maju lebih dulu, saya kira itu akan membuat indonesia maju karena memiliki daerah2 yg mandiri. Terimakasih
@Dira: Begini, pendapat anda memang ada benarnya. Tapi anda juga harus mempertimbangkan kalau pengoperasian kembali bandara ini atas dasar program pemprov yang akan melaksanakan program penerbangan antar kota (citylink) seperti yg sudah dijelaskan pada berita di atas, jadi bukan semata2 program/keinginan dari pemkab Jember. Nah, karena bandara ini sudah mangkrak dalam waktu yg lama, sementara pemkab Jember tidak mampu sepenuhnya membiayai perbaikan bandara tsb, sedangkan dari pemprov jatim minta bandara itu segera dioperasikan kembali, maka jalan yang ditempuh pemkab Jember adalah meminta pemerintah pusat utk menggelontorkan dana yg besar. Hal ini cukup beralasan karena yg kementerian perhubungan juga yg meresmikan pembukaan bandara Notohadinegoro pada tahun 2005 lalu, yg artinya bandara tsb juga milik da tanggung jawab pemerintah pusat. Terima kasih..
Kalau uda gak laku bandaranya jadikan kandang ayam saja,atau di buat kebun tebu aja,
kok aneh2,penumpang aja gak punya,aneh..aneh..
Waduh2 kok Arief ini seenaknya sendiri ngomong ya..!! Penumpang emang belum punya (karena blum beroperasi), tapi kalo calon penumpang udah banyak.. Jgn asal menilai sarana transportasi milik daerah lain doongg… Pemkab Jember mau mengoperasikan kembali bandaranya kan udah dikaji secara serius termasuk perkiraan jumlah penumpang yg akan menggunakan bandara tsb. Apalagi ini kan juga’ program dari pemprov Jatim yg akan melaksanakan program penerbangan antar kota (city link), dan pastinya dari pemprov juga mengkaji secara mendalam potensial atau tidaknya pengoperasian bandara Jember dari sisi jumlah penumpang.. Ditambah lagi udah ada beberapa maskapai yg mau melayani penerbangan dari dan ke Jember. Contohya yg santer diberitakan di intenet yaitu maskapai Garuda yg akan melayani penerbangan Surabaya – Jember dan sebaliknya, juga di berita di atas perusahaan asal Malaysia juga akan melayani penerbangan Jember. Apa karena bandara Notohadinegoro akan beroperasi lantas bandara Blimbingsari (maaf) takut kehilangan banyak penumpang??? Utk lebih jelasnya monggo dibaca berita di link saya ini http://surabaya.tribunnews.com/2013/09/12/calon-penumpang-terpaksa-pilih-bandara-blimbingsari-banyuwangi Trus sampeyan ini sebenarnya orang mana sih?? kok sampeyan selalu meremehkan Jember?? Padahal Jember itu nggak seremeh yg sampeyan kira.. Kaya’ yg daerahnya sampeyan yg terbaik aja…
Sudah 3x….
Bandara Jember sudah operasi… Dan penumpangnya penuh terus…
Cukup sampai di sini ya…
assalamualaikum saudara-saudaraku yang berasal dari mana saja, saya melihat dari komentar di atas alangkah baiknya bila dari masyarakat jembernya sendiri ikut membantu menyuarakan aspirasi masyarakat mengenai kelanjutan dari pembangunan bandara notohadinegoro agar supaya impian dan cita-cita masyarakat jember yang tertuang di komentar di atas bisa juga cepat tercapai dan terealisasikan. menyampaikannya dengan baik dan sebagaimana mestinya menyampaikan aspirasi.
untuk saudaraku yang dari daerah banyuwangi, apa yang telah diraih oleh daerahnya ada baiknya tetap terus dijaga dan dikembangkan.
entah daerah mana yang maju lebih dulu, alangkah baiknya pula bila tetap saling bantu-membantu ke sesama daerah lainnya, biar JATIM bisa menjadi provinsi nomor 1 di Indonesia Raya
wassalam
Bandara Notohadinegoro Jember sudah beroperasi kok mulai tgl. 16 Juli 2014 dgn maskapai Garuda dgn rute Surabaya – Jember PP.
Sy org banyuwangi, tapi sy sadar memang kenyataan secara fakta, jember jauh lebih maju dari banyuwangi, apapun alasannya, dari sejarah banyuwangi bisa maju berkat prabu tawang alun, sedangkan tawang alun seendiri orang jember, bupati anas belajarnya pun di unej yg di gadang2kan bisa memajukan banyuwangi, orang banyuwangi yg sadar tidak akan lupa terhadap sejarah…..
Yg namanya persaingan antar kota/daerah itu wajar2 saja terjadi. Tapi yg penting persaingan antar daerah jgn sampai memecah persatuan bangsa dan negara. Ambil saja sisi positif dari persaingan antar daerah yaitu setiap daerah akan mengembangkan potensinya masing2 yg akan meningkatkan pendapatan asli daerah dan tentunya juga akan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat daerah yg bersaing.
Sy anggap sdr arif itu tidak sadar, terhadap kabupatennya sendiri, jika ingin sadar silahkan datang ke kantor pemda banyuwangi biar saya jabarkan semua, karena banyuwangi memang nyata jiplak jember, dan jember selalu kami jadikan pilot projek…..
Saya setuju dengan pendapat anda. Saya tdk suka dgn komentar2 dari saudara Arief yg selalu megerdilkan daerah lain. Kalo memang mau bersaing dgn daerah tetangga, mari bersaing dgn sehat, tanpa harus koment2 mengerdilkan daerah yg menjadi lawan saing..!!
osing@ buat apa kau antar aq ke pemkab bwi,biar sampek mampus juga gak ada gunanya.
ingat ya cak domisiliku jagir,jagir & jagir. Kalau kau memang wong osing kata2mu mencermikan penjilat . Jancuk ..
Arief ini sebenarnya orang mana sih??? Di koment2 sebelumnya kamu membangaga2kan Banyuwangi, tapi sekarang, kamu malah memakai istilah kebanggaan arek Suroboyo.. Apa dgn mengaku sbg. orang banyuwangi, terus kamu kalah omong, terus kamu ngaku2 sbg, orang Surabaya?? Dan kamu masih belum nyadar juga’ ternyata yaa… Masih aja pake’ kata2 kotor + tdk sopan dalam berkomentar..!! Ingat ya mas, kata2 tdk sopan yg anda lontarkan di forum komentar ini, itu bisa mencerminkan perilaku negatif dari masyarakat daerah yg anda bangga2kan..!!!
siapa wong banyuwangi ? kalau aq menilai & sbgai penonton,wajar sifat penonton memilih mana yg di sukai, paham..
kalau kamu hanya sbg. penonton, knp kamu begitu tersinggung jika ada koment yg menurutmu menjatuhkan Banyuwangi??? Kalau kamu memang hanya sbg. penonton, kamu pasti nggak bakal begitu kesal dan marah..!!! Paham..!!
Coba’ sekarang saya tanya, sampeyan ini sebenarnya orang asli mana dan sekarang tinggal dimana..?? Jawab kalau bukan pengecut!!
Oh iya mas, satu lagi. Kamu boleh memilih mana yg kamu suka di forum ini. Tapi jgn koment2 menjatuhkan yg tdk kamu suka di forum ini. Karena ini menyangkut masalah daerah. Sangat sensitif jika anda menghina/menjatuhkan suatau daerah..!!
kon gak iso moco tulisan domisiliku tah?
aq oprator HD di jhonlin baratama batulicin..,
adiku 2 tahun skolah d jember 2 kali hilang speda motor di wilayah jln.jawa tegal boto..,
bapaku dulu punya rumah d jalan manggis no30,kreyongan.
jember lor. Barat rumah sakit paru ..,belok kanan.
aq benci jember kota maling
Heh mas, kalo adik sampeyan pernah kehilangan sepeda motor di Jember, ya jgn salahkan kotanya doongg…!!! Salahkan malingnya..!! Dan bilang juga ke adik sampeyan, harus instropeksi diri juga’ bagaimana menjaga barang berharga miliknya..!! Saya sbg. anak Jember asli sangat tersinggung dan marah dgn ejekan anda terhadap kota Jember..!! Saya bisa bayangkan gmn rasanya kehilangan sepeda motor sampai 2 kali, tapi ya jangan membilang kota tempat pencurian sepeda itu kota maling doongg… Kan yg maling cuma segelintir orang…!! Memang daerah sekitar kampus itu rawan curanmor. Tapi ya masa’ curanmor ada di Jember aja.. Di kota2 lain yg merupakan kota besar, justru lebih banyak lagi curanmornya.. (maaf di sini saya bukan menghina kota besar) karena semakin besar suatu kota, maka tiingkat kejahatannya juga semakin besar..!! Dan yg harus sampeyan benci itu maling yg ada di Jember, bukan kota Jembernya..!!!
jember kota pengemis
Begini nih kalo orang udah kehilangan akal sehatnya.. Nalar + logikanya udah nggak main.. Bukannya menanggapi komentar, eh malah semakin meng-olok2 suatu daerah.. Udah ada tanda2nya kalo Arief itu udah mau kalah omong…
Sampeyan membenci Jember itu kan karena adiknya sampeyan pernah 2x kehilangan sepeda motor di Jember, nah sebelum adiknya sampeyan kehilangan sepeda motor, pastinya sampeyan nggak ada rasa benci sama sekali terhadap Jember kan..??? Malah yg ada rasa suka. Lagian ayahnya sampeyan dulu juga pernah tinggal di Jember kan?? Itu sudah membuktikan kalo keluarganya sampeyan senang terhadap kota Jember.. Maka dari itu, yg harus sampeyan benci itu adalah MALINGnya… Dan ingat sekali lagi, kejadian curanmor itu sekarang nggak mengenal kota besar, kota kecil, bahkan desa… Jadi kesimpulannya curanmor skrg ada dimana2..!! (Wah, maaf kpd semuanya jadi melenceng jauh sama topik di atas).
@arief: Sudah2, jgn ribut2 lagi, damai saja.. nggak baik kalo diterus2in.. Ok..
please, jangan rasis..
tidak seharusnya mas @arief dan mas @saputra berkomentar seperti itu di situs pemerintah ini. jika kalian warga negara indonesia dan berpendidikan maka hormati komentar masing2 komenters.
oh ya maaf mas @ananda saya baru ingat pernah memberikan komentar disini ketika buka situs ini barusan.
menanggapi mas @ananda,
berdasarkan informasi yang saya dapatkan, sebenarnya APBD jember besar loh mas di banding banyuwangi. kenapa jember tidak bisa dan banyuwangi bisa?
sebaiknya anggaran bandara itu di sinergikan antara APBD jatim dan Pemkab/kota. informasi yang saya ketahui Banyuwangi membutuhkan 45 M untuk pembangunan dan itu kerjasama pemprov dan pemkab (patungan), dan saya kira itu sudah cukup bagus. tapi kenapa pemerintah jember harus 80 M? mungkin mas @ananda bisa menjelaskan. hehe
@Dira: Jika melihat pembangunan proyek2di Jember selama ini, pemkab jember tdk pernah mendapat bantuan dana dari pemprov maupun pusat, entah karena pemkab jbr yg kurang bisa lobi ke pemprov dan pusat, atau memang jember sengaja “dianak tirikan” oleh pemprov dan pusat, saya tdk begitu paham. Termasuk pembangunan dan pengopersaian kembali bandara notohadinegoro yg biayanya sepenuhnya dari APBD Jember, tanpa ada sedikitpun kucuran dana dari pemprov dan pusat, padahal sebenarnya Jember memiliki potensi penerbangan yg bagus
Sepertinya jember dengan surabaya bisa dikatakan masih tidak terlalu jauh, jadi bahan pertimbangan bagi penumpang kan untuk pergi ke sby?
jalan darat atau udara selisihnya cuma beberapa jam saja. apalagi membawa kendaraan pribadi lebih menguntungkan di banding transportasi umum.
@Dira: selisih perjalanan udara dan darat Jbr – Sby lumayan besar lho mbak.. Bandingkan aja Jbr – Sby jalur darat makan waktu 3-5 jam, normalnya 4 jam. Sedangkan kalo naik pesawat cuma 30-35 menit.. Jadi masih jauh lebih cpt naik pesawat.
memang benar 3-5 jam, masyarakat juga melihat dari segi ekonomisnya mas, pesawat 800 rb pulang pergi. belum sewa kendaraan lainnya di sby atau jbr,, kalau saya sih lebih pilih jalur darat, cuma 4 jam saja dan lebih murah apalagi bawa kendaraan pribadi. itu pendapat saya kok mas, tp mungkin pendapat orang jember beda.
@Dira: Tapi bagi para pebisnis dan akdemisi luar kota yg punya kepentingan di jember, uang 800rb pp nggak jadi masalah asal cpt sampai.
Menanggapi @Dira: Bagi saya bandara Jember kedepannya tidak menghubungkan Surabaya-Jember saja, tapi juga kota-kota di Indonesia lainya. Sebagai akademisi atau pebisnis akan memilih menghemat waktu yang lebih singkat untuk melakukan perjalanan daripada membuang-buang waktu hanya untuk perjalalan saja. Jadi selayaknya bandara Jember dikembangkan lebih baik dan maju.
Tapi salut buat Jember yang membangun bandara dengan kekuatan APBD sendiri, dan ditunggu juga pembanguan pelabuhan laut di Gumukmas.
http://m.beritajatim.com/politik_pemerintahan/229865/terapkan_green_building,_terminal_bandara_blimbingsari_ditarget_selesai_2015.html#.VV4k9lQYbJs
Nih link bandara blimbingsari 2015 dan sekaran udah -+ 60% . Buat referensi aj klo jember mw buka bandaranya lgi
bukannya bandara jember sdh lama membuka bandaranya lagi ya mas hehe..
Iya mas/mbak doi, jember udah buka bandaraya udah dpt setahun..
Hahahahahaa….. Lucu sekali anda” yg pada comment di topik ini, ntah dari kalangan akademisi ato apalah”.. Pada ribut sendiri..n padahal sm” org jatim dan NKRI, dan lagu kebangsaanx msh tetep INDONESIA kan???.. Kok pada ribut???, saya saja tamatan SD !!!, lucu aja liat comment” diatas…
Hahahahahaa….. Lucu sekali anda” yg pada comment di topik ini, ntah dari kalangan akademisi ato apalah”.. Pada ribut sendiri.. padahal sm” org jatim dan NKRI, dan lagu kebangsaanx msh tetep INDONESIA kan???.. Kok pada ribut???, saya saja tamatan SD !!!, lucu aja liat comment” diatas…
Hahahahahaa….. Lucu sekali anda” yg pada comment di topik ini, ntah dari kalangan akademisi ato apalah”.. Pada ribut sendiri.. padahal sm” org jatim dan NKRI, dan lagu kebangsaanx msh tetep INDONESIA RAYA kan???.. Kok pada ribut???, saya saja tamatan SD !!!, lucu aja liat comment” diatas… (masa’ S1, S2, PNS, ato apalah” yg HI-CLASS” diketawain sm yg tamatan SD??).
Inget !!!, bhineka tunggal ika dan PANCASILA tuh !!, klo blom ada yg hafal???, balik sekolah ke sd aja dl.., ato ‘Googling’ aja, hafalin tuh PANCASILA & bhineka tunggal ika.
Maaf agan/sista, saya sebut asal saya dari indonesia saja. Saya tidak pro-kontra sama argumentasi anda semua. Perdebatan dari topik ini terjadi, karena kita adalah manusia, dan kita adalah indonesia, dan indonesia itu beragam, beda pendapat itu biasa.., karena kita hanya manusia yang ‘penuh warna tapi tetap harus kita jaga bhineka tunggal ika, kenapa ada perdebatan?, karena ada topik?, knp? Semua hampir tiap daerah ingin ada bandara? Karena hanya ingin masing” daerah tersebut dianggap berkembang(maju) kenapa kita berpikir demikian? Karena kita menilai sesuatu hanya dari sisi terlihat(luar) saja. Dan maaf banget klo ada kata” saya ada yg salah-harap dimaklumi.., karena saya bukan dari kalangan akademisi ato intelektualizm saya hanya tamatan SD.
Hahahaha oke prada, pasti saya maklumi anda yang tamatan SD
juga lucu baca komen anda
Iya mas Aco makasih udh di maklumi.., Iya namanya juga kita masih manusia…
Balas Komentar
Iya namanya juga kita masih manusia…
I LOVE JEMBER <3
Saya Orang Jember Asli saya bangga dengan kota kelahiran saya, tapi ingat Jember adalah INDONESIA, dan Banyuwangi adalah INDONESIA, Jember dan Banyuwangi sama2 kota yang indah kok… Saya Cinta Indonesia, jadi saya sayang sama kalian, wong jember ke banyuwangi g pakek pasport kan? dari banyuwangi ke jember gk pakek pasport juga kan? blimbing sari milik qt semua, notohadinegoro juga milik qt bersama, sama sama cinta INDONESIA…
salam dari wong jember
Padahal sudah jelas Bandara Blimbingsari untuk wong Banyuwangi, Bandara Notohadinegoro untuk wong Jember dan sekitarnya. Lalu apa yang harus diperdebatkan lagi ??
TRANSPORTASI udara kedepan sangat dibutuhkan, seharusnya ditiap kabupaten sentra ekonomi ada bandara, ini untuk permudah ekonomi, militer, dll.
Jadi Bandara di Banyuwangi dan Jember sama baik, kebijakan pemerintah masing2 daerah juga baik, ada yang berani ambil resiko dan ada yang takut beresiko itu sama2 baik dalam hal kebijakan…
Jadi, mari manfaatkan fasilitas bandara yang sudah di Bangun baik di BWI atau JBR untuk meningkatkan bisnis, ekonomi, pendidikan, dan kebutuhan masyarakat lain.
ananda…baca dulu sejarah,siapa penduduk asli jember.
sebelum ada nama jember dlu yg ada adalah kabupaten puger.n tawang alun pernsh nerkuada di puger kedawung.
penduduk asli jember adslah rakyatnya p.tawang alun, yaitu sekarang yg disebut wong osing/blambangan.
@man ajjai: Tapi pada masa skrg orang yg mendiami wilayah jember adalah masyarakat pendatang jawa dan madura, dan masyarakat osing hanya menjadi minoritas di jember, maka dari itu pada masa skrg yg disebut warga jember secara umum adalah masyarakat jawa dan madura.
tpi skrg wong osing dijember hanya tinggal di puger,padahal pd thn 1700 an sebelumnya blambangan barat mayoritas osing
Jember punya:
- 3 PTN (bwi cm 1 itupun politeknik)
- Aston International Hotel 8floor
- Telkom, Distributor Alfamart & Indomaret (Ketiganya pusat Regional se-Karesidenan Besuki)
- Wilayah kota ada 3 kecamatan dengan penduduk 400 ribu jiwa & gak ada namanya kec. Jember. Banyuwangi ??? Pasti semua tahu jawabannya..
- Lippo Plaza Intetnational 19floor
- Bus Kota. Di tetangga sblh ada ?!
- Carnaval terbesar ke-3 di dunia
- Stadion Jember Sport Garden kapasitas 20.000 penonton bertaraf nasional. Gmn kbr Stadion Diponegoro ??!!!
- Sensus Penduduk Jember 2014 sejumlah 2,5 juta jiwa. Banyuwangi di thn yg sama ?
Itu bukti yg mencolok, blm hal lain..
Monggo kalau masih ada yg mbantah..
Tapi sayangnya dengan banyaknya investor membangun gedung dan banyaknya universitas, jember masih seperti ini.
http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/281780/buta_aksara_di_jember_tertinggi,_sampang_menyusul.html
http://www.radar-x.net/2016/03/angak-kemiskinan-di-kabjember-41-dari.html?m=1
https://arsip.suarajatimpost.com/pertumbuhan-ekonomi-jember-kurang-maksimal-kalah-dari-kabupaten-tetangga/
Padahal jember adalah daerah yang beruntung karena secara geografis berada di tengah kawasan tapal kuda.
Sehingga investor lebih tertarik membangun kantor cabang dan pergudangan dijember.
Tapi semua itu nggak berarti kalau belum bisa mensejahterakan warganya dengan maksimal.
Jumlah penduduk yang banyak juga percuma kalau SDM dan IPMnya rendah.
raditiya,matamu meleko yo cak,
koen unggulno jember,yo panggah sing sugih wong pendatang.
wong jember mung nonton dadi pengemis..bandit
Heh cak arif, menungsone jember iku impor kabeh, alias pendatang kabeh, dadi wajar lek seng sugih2 yo wong2 pendatang..
Arif: ealah brooo.. Bro, bahasamu gak berpendidikan blast. Diajak debat ae wis koyo ngunu.. Lak arep ngmng impor dipikir bwi opo 100% penduduk lokal tah sing invest, nglencer dll.. Ananda: Sebelum ngmng soal kemajuan daerah terkait faktor pendatang, saran sy untuk anda yg terhormat: baca, amati, pelajarin dulu tentang Indeks Pembangunan Manusia
Ok mas raditya, makasih atas sarannya..
Sami2 masuk bro..
jember kota terbesar ke3 di jatim
setelah surabaya dan malang itu udah gak bisa di bantah lagi,maka dari itu semua orang pengen tinggal di jember,,mulai dri aceh medan bandung jogja semarang solo tulung agung ponorogo madiun kediri jombang surabaya malang blitar banyuwangi denpasar lombok sumba sumbawa sulawesi ambon bahkan papua semua ada di jember,,sa,umbruk,,pokoe jember,jember,jember,,,,,ilove jember,
Sebenarnya Jember itu hanya salah satu dari kota terbesar ke 3 di jatim bersama 3 kota lainnya..
menurut saya antara jember & banyuwangi cukup 1 bandara saja,toh bandara yg tidak terpakai bs di alih fungsikan untuk kepentingan militer.
contoh lah kab kediri yg ngotot bikin bandara yg akhirnya di tolak pemprov dgn alasan tdk ada di rtrw jatim,masuk kawasan penerbangan militer atau apalah.
padahal kawasan kediri & kota sekitarnya memiliki potensi pasar yg jauh baik dibanding jember.
@libra: bandarany dua2nya kepake’ semua kok mas. Kalo kediri yg ditolak bangun bandara, itu pemprov pastinya sudah mempertimbangkan manfaat dan mudaratnya. Sedangkan kabupaten yg sudah punya bandara, itu sudah pasti potensinya lbh baik daripada kabupaten yg ditolak membangun bandara karena sekali lagi pemprov sudah mempertimbangkan manfaat dan mudaratnya.
sepertinya pemprov perlu mengkaji ulang
Coba skrg paparkan saja alasan sampeyan yg jelas dan masuk akal knp pemprov perlu mengkaji ulang.
jatim bag barat ada 2 ex kerasidenan,bs dihitung berapa jumlah kota/kab & berapa jumlah penduduk serta prediksi potensi penumpangnya.
bandingkan dgn jember & bwi yg kotanya berdampingan bs pny bandara masing2.
Kalo sampeyan pengen jatim bag. barat dibangun bandara, baca dulu link berita saya ini.http://bappeda.jatimprov.go.id/2011/04/19/jatim-akan-tambah-enam-lapter/
Dan kalo sampeyan mempermasalahkan knp jbr-bwi yg bersebelahan kok bisa sama2 punya bandara? yaa itu pastinya karena 2 kab. tsb. sama2 punya potensi yg cukup besar utk dibangun bandara. Jarak Jbr-Bwi 100km, itu sedikit lbh jauh dibanding jarak Sby- Mlg yaitu 90 km. Tetapi Sby dan Mlg sama2 punya bandara.. Gmn itu??
bandara bjngoro di fungsikan untuk industri migas bukan komersil,bandara blitar jg tidak dipastikan.
jarak jember – banyuwangi kn cm 0 km,perbatasan gitu.
sby & mlg sdh jelas karena memang kota penting di jatim.
Lantas apakah jbr dan bwi bukan kota penting di jatim??
jbr & bwi sm2 penting,
menurut saya kl bs bandaranya salah satu kota saja entah jbr/bwi,supaya bs optimal menjaring penumpang.
jatim bag barat 2 ex kerasidenan malah tidak punya bandara komersial.
jember itu kabupaten bro,yg bs masuk kategori kota besar ke 3 adalah kota kediri,madiun,mojokerto,pasuruan,probolinggo,batu,blitar.
kl kota pendidikan ke 3 di jatim saat ini memang jember,tp kota kediri & madiun jg berpotensi menggeser posisi jember sebagai kota pendidikan ke 3 jatim.
contoh madiun ada akademi kereta api & poltek negeri,lalu kediri meskipun punya kampus negeri hanya stain & poltek tp jumlah universitas swasta di kediri lbh byk dr jember.
Majulah Jember dan Banyuwangi walau bukan pemerintahan Kota, tapi Jember- Banyuwangi adalah salah satu Kabupaten terluas di Jatim yang juga memiliki potensi menjadi Kabupaten maju. Lagian kelas Kota dan Kabupaten itu sama-sama daerah tingkat II hahaha
mungkin ngga usah di paksakan lah… mending ke blimbingsari saja….
@Sakenah: Kejauhan kalo harus ke bandara blimbingsari, kalo nggak naik pesawat mending langsung naik kereta bisnis/bis patas/travel aja dari Jbr ke Sby, soalnya selisih waktu tempuh keduanya bisa dikatakan nggak ada.
jatim bag barat lebih jauh lg kl mau ke juanda,blm macetnya kl lewat jalur tengah.
tapi jatim bag. barat masih lebih dkt ke bandara adi sumarmo solo ketimbang jauh2 ke juanda.
gk salah ngukur ya kok bs lbh dkt dgn solo?????
Ya nggak salah ngukur toh mas, misal dari jatim bag. barat mau ke jkt, mending naik dari bandara adi sumarmo aja ketimbang harus jauh2 naik dari juanda..
mungkin anda ngukurnya dari tugu perbatasan provinsi jatim – jateng
Oh nggak mas libra, saya ngukurnya dari keseluruhan wilayah jatim bag. barat, kalo mau ke jkt ya mending ke adi sumarmo aja daripada ke juanda.
anda ngukurnya sambil merem kali yaa
secara effisiensi,… strategi, dan advantage… jember terlalu memaksakan dan perlu di evaluasi… demi kepentingan rakyat… dan kemajuan jember sendiri
@agus: kok bisa mas?
Menurut ane sih bandara jember kurang mendapat perhatian aja dari pemda setempat dan untuk promosi pun juga kurang, beda dg banyuwangi yg selalu didukung pemda dianakemaskan pemprov bahkan pusat.. lihat megahnya bandara banyuwangi skrg yg jauh beda dg jember.. :-p ane rasa sih kalo bandara jember didukung dan dikembangkan lbh baik lagi maka penumpang dari kabupaten2 terdekat spt lumajang bondowoso bahkan situbondo bakal merapat ke jember..
nahh itu dia yg jadi masalah mas, memang sepertinya keliatan kalo ada kabupaten yg di anak emaskan dan ada yg di anak tirikan oleh pemrov bahkan pusat, walaupun sebenarnya potensi keduanya sama2 bagus. Dan kalo perhatian dari pemkab jember sendiri saya rasa tdklah kurang, buktinya beberapa fasilitas tambahan sedang dibangun, hanya masalahnya kurang perhatian saja dari pemerintah di tingkat atas.
saya pikir tidak ada kabupaten yg di anak emaskan maupun di anak tirikan,
pemprov tau mana yg manfaat maupun mudaratnya.
mgkin jember msh blm berpotensi adanya bandara
terserah sampeyan mau bilang jbr sdh potensi atau blm dibangun bandara, tapi bandara notohadinegoro sdh beroperasi 1,5 thn, dan kalo udah beroperasi, berarti tdk ada pihak pemerintah yg menolak pengoperasian bandara tsb.
ya semoga aja bs dipertahankan bandaranya,kl tidak buat mepe gabah saja
@libra: yg saya share skrg ini sebenarnya berita udh lama (hampir 5 thn lalu), tpi saya baru ingat kalo ada berita yg bisa jdi sbg. salah satu bukti kalo jember terutama di masa bupati MZA Djalal memang dianaktirikan oleh pusat. Sangat ditunggu tanggapan dan koreksi dari para komentator yg lain. http://www.corongindonesia.com/2012/10/kecewa-bupati-mza-djalal-dengan-dahlan.html
sudah beberapa hari ini Garuda membatalkan penerbangan di Bnadara Notohadi negoro karena sepi penumpang… bisa jadi kejadian seperti dulu terulang di buka terus di tutup lagi…
artinya hanya akan buang2 biyaya saja… mending biyaya pengoprasian bandara di bagikan ke rakyat miskin… yang lebih memerlukan,….
yang kedua..
pengoprasian bandara jember ini terkesan terlalu memaksakan… padahal potensi penumpang masih… jauuhh.. belum ada, buktinya sepi lagi,.. dan sepi lagi… logikanya tidak ada maskapai yang mau merugi….
kalau saran saya..
mending pembangunan di arahkan yang pro rakyat… jalankan yang sifatnya pembangunan yang bisa langsung di serap oleh rakyat.. bukan proyek2 mercusuar biar kelihatan keren,.. tapi tidak terencana dengan baik dan hasilnya hanya menguap begitu saja..
tragis…
alokasi yang seharusnya bisa di nikmati rkayat kecil secara langsung… tapi menguap begitu saja oleh sebuah ambisi….
Ambisi bgmn to mas, wong bandara juga untuk rakyak, sepi dan batal karna lagi low season mas. Kalo dirasa ga menguntungkan jauh2 hari garuda ga akan mau ke jember kali hehe..
Kalo isu yg saya denger, pembatalan penerbangan yg dilakukan oleh Garuda itu cuma strategi Garuda aja utk memonopoli penerbangan di jember. Garuda mengatakan kalo jember sepi penumpang, biar nggak ada maskapai lain yg masuk ke jember. Walaupun ada berita pembatalan penerbangan di beberapa tanggal di 2 bulan terakhir ini, nyatanya tiap hari pesawat tetep lewat di atas rumah saya.
Denger2 juga maskapai LCC Wings Air juga mau mengincar rute Jember tuh..
Ada sumbernya mas?
tp salut untuk bupati jember,pembangunan bandara notohadinegoro hanya memakai anggaran apbd
sudahlah… mau di nalar atau tidak… bukti sudah ada… Susi air cabut dari bandara notohadinegoro karena apa???… karena sepi penumpang….
la terus garuda tidak beroprasi karena apa???….. sepi penumpang….
Apa belum cukup bukti kalau bandara di jember tidak bisa maksimal…
mau di debat… mau di logikakan seperti apapun bukti yang bicara…..
kawan jangan membutakan diri dengan argumen2… yang dangkal dan tidak berdasar…
kalau seandainya.. bandara nothadinegoro tidak di operasikan lagi kan bisa di pakai buat destinasi wisata / museum penerbngan atau perkantoran atau pabrik atau apa saja yang bermanfaat buat masyarakat jember…. itu lebih berfaedah….
@ndas watu: Sampean tinggal dimana? saya tinggal di jember kota, setiap hari sekitar jam 10 siang 2 kali pesawat garuda lewat di atas rumah sayaa.., walaupun ada isu pembatalan penerbangan di tgl2 tertentu, tapi itu nggak benar, nyatanya pesawat tetep lewat tiap hari.. itu udah benar2 bukti nyata kalo Garuda msh tetep operasi di jember.. Kalo masalah susi Air yg cabut, itu memang benar, karena susi air melayani jember-sumenep yg memang jalur tsb tdk memiliki mobilitas warga yg tinggi.., beda kalo menghubungkan jember dgn kota besar semisal surabaya, yg mobilitas manusia di jalur tersebut tinggi.
iya mas saya setuju, memang sebenarnya dari awal saya berasumsi bandara noohadi negoro itu potensinya tinggi… saya waktu itu yakin sekali apapun argumenya yang penting bagi saya jember punya bandara… kan keren.. mass… sebagai orang jember tentunya siapa yang tidak bangga rek… nggon omahku ndue bandara….
apalgi kata bandara atau bandar udara.. sebuah impian langka untuk anak2 daerah seperti saya untuk memimpikan sebuah pesawat bis terbang di daerahku… lek di teko’i.. “aku lho tinggal ndek cidake bandara notohadinegoro.. iku lho bandar udara jember… mben dino ono pesawat maborr.. dukur omahku… wah kerenee rek…
sangking bermimpinya bisa punya bandara dulu waktu saya masih kecil… waktu saya masih umbelan (ingusan) sama temen temen klo ada pesawat terbang di atas langit jember… maka spontan kami berteriak sambil ngulapi ingus… kapal kapal heiii… kapal kapal aku njaluk picise…. hehehe… semua temen temanku serempak berteriak bareng…
malahan lebih hebohnya lagi… pernah pas lagi belajar di kelas di tengah pelajaran ada pesawat terbang rendah di sekolahku… serentak tanpa di komando saya dan semua teman2 sekolah bahkan termasuk bu guru berhamburan keluar melihat ke atas… ono kapal mabor.. ono kapal maborr… hehe sungguh lucu…
impian itulah yang selalu membekas dan ter ukir dalam benak kita masyarakat jember gimana kita bisa punya bandara sendiri.. dan melihat kapal mabor berterbangan di atas.. rumah2 kita….
kl mencerna komentar2 anda kok cenderung gengsi daerah
Bupati Baru Faida Siapkan Proposal Bandara Jember Sebagai Bandara Internasional dan Embarkasi Haji
Wah keren ndak tuh jika sampai terwujud. Apalagi daftar tunggu haji di Jember sampai 23 tahun padahal dapat kuota terbanyak di Jatim. Yah itung2 Umroh dulu gapapalah lewat Jember.
Semoga saja bupati baru Jember bisa mengembangkan bandaranya mjd internasional dan untuk haji. Biar ga numpuk di Juanda. apalagi posisi Jember di tengah dikelilingi beberapa daerah spt Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, bahkan Situbondo dan Probolinggo.
http://bandaraonline.com/airport/perpanjangan-runway-bandar-udara-blimbingsari-banyuwangi
jember sangat perlu airport karna jember memiliki universitas negri jember dan politeknik negeri jember banyak mahasiswa dan mahasiswi yang rumahnya di luar kota dan provinsi
-jember punya universitas negri
-banyuwangi tidak memiliki universitas negeri
-politeknik jember lebih maju dari banyuwangi
-kemajuan rumah sakit jember lebih unggul
-pendidikan jember lebih maju di banding banyuwangi
-jember sedang membangun gedung pencakar langit nama gedungnya adalah jember icon
Sudah bukan saatnya lagi membanding-bandingkan kawan, yang terpenting sekarang adalah bagaimana maju dan sejahtera bersama….
Betul, yg jauh lebih penting antar daerah maju bersama2 daripada cuma membanding2kan antar daerah.
LP3B (Sekolah Pilot Negeri ke 2 di Indonesia), Politehnik Negeri Banyuwangi, Unair Banyuwangi
Dan masih banyak yang mengantri ke Banyuwangi..hehe sabaaaaaaaaaar boooooooos
monggo bisa dibuka link ini
http://economy.okezone.com/read/2016/01/13/320/1287237/sepi-penumpang-garuda-batalkan-penerbangan-jember-surabaya
Udah lah mbak/mas kiki, walupun dimana2 ada berita pembatalan penerbangan jember-sby, nyataya pesawat tetep terbang tiap hari lewat di atas rumah saya dan nggak pernah absen sekalipun
Ini juga….
https://m.tempo.co/read/news/2015/12/16/058728188/sepi-penumpang-penerbangan-sumenep-jember-dihentikan
BNYUWANGI MAKIN MONCER…. APARTEMEN BERNILAI TRILIUNAN RUPIAH SEGERA MENCAKAR CAKAR LANGIT BANUWANGI…
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=newssearch&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwiF3uPp3dbLAhXLCY4KHXtPA6MQqQIIISgAMAI&url=http%3A%2F%2Fsurabaya.tribunnews.com%2F2016%2F03%2F23%2Fpengembang-apartemen-lirik-banyuwangi-untuk-ekspansi-ini-alasan-utamanya&usg=AFQjCNEyEMpP2-6-v386gINrHJfJNWT9kg&sig2=Ct4aCkNuC0KhsL2XkSApPw
Wow bandara Jember akan membuka rute baru Malang-Jember dan Jember-Bali
Hahaha ternyata masih banyak aja koment orang2 bodoh yang suka membanding bandikan daerah satu dengan daerah lainnya, jauh dari topik utama diskusi wkwkwkwkwk
Orang yang sebenarnya bodoh adalah orang yang berprasangka seperti itu….
Eits ada yg kesindir nih…….. kaboooorrrrrr
@ ananda : masak cuma karena strategi monopoly garuda berani memberikan informasi yg gak benar ke media bahwa mereka membatalkan penerbangan ke jember karena sepi penumpang.sedangkan mas mengatakan garuda tetap terbang pada tanggal itu.padahal di link diatas sudah jelas pihak garuda sendiri yg mengatakan mereka batal terbang,bahkan UPT bandara notohadinegoro sendiri sudah menerima pemberitahuan dari pihak garuda bahwa mereka tidak terbang ke jember pada tanggal itu.masak cuma karena 1 rute saja garuda berani mempertaruhkan nama baiknya,karena takut nanti ada maskapai lain yg menerbangi rute itu.saya yakin garuda terbuka dalam kompetisi dengan maskapai lain,karena garuda sudah teruji.kalau itu cuma isu jangan langsung ditelan mentah mentah mas,tapi dipilah pilah dulu benar apa tidak.
Mas ananda mengatakan garuda tidak pernah absen sekalipun terbang ke jember ya?hehe mas kayaknya lupa,saat terjadi erupsi gunung raung,hampir semua bandara jatim ditutup deh,lebih lebih yg berada di jember dan banyuwangi.dan saat jam kerja pilot abis,garuda batalkan terbang ke jember mas,sampai dulu pak dahlan iskan marah.dan masih banyak kok yg batal maupun delay.:)
@Dewa: maskapai GA seperti apa yang saya katakan memberi info ke media bahwa sepi penumpang, kemungikinan itu hanyalah alasan GA saja agar supaya tdk ada maskapai lain yg masuk, padahal sebenarnya penumpang pesawat di jember itu banyak, dan alasan sepi penumpang yg dilontarkan ke media itu kemungkinan cuma bohong saja biar penumpang pesawat di jember dikira sepi sungguhan sama maskapai lain yg mau masuk. Nah utk yg saya katakan kalo di tgl2 pembatalan itu GA tetap terbang, (coba sampeyan liat komen saya yg di atas) itu karena saya melihat sendiri pesawat GA terbang di atas rumah saya sekitar jam 10 di tgl2 yg rencananya penerbangan GA dibatalkan, dan rencana pembatalan di tgl2 itu kemungkinan juga merupakan bagian dari strategi monopoli maskapai GA. Dan saya mengatakan kalo GA tdk pernah absen sekalipun terbang di jember, itu cuma pada saat tgl2 rencana pembatalan penerbangan SAJA, yg katanya karena sepi penumpang, sesuai dgn masalah yg sedang saya bicarakan di forum tdk resmi ini, tdk pd saat2 karena masalah lainnya spt erupsi gunung raung, jam terbang pilot hbs karena ada pilot yg sakit, dll.
Perdebatan sampah orang2 Jember vs orang2 Banyuwangi kayaknya…
hahaha aku arek jatiroto lumajang cak, ikut nyimak ae wes..
Ananda@ kalau faktanya begitu aneh juga ya mas.meskipun itu hanya strategi monopoly,tapi nama besar garuda taruhannya.kita tau garuda merupakan maskapai yg paling dipercaya masyarakat,tapi sampai segitunyakah memberi info yg salah ke media.rumah mas ananda di sekitar bandara situ?
Dulu waktu wings air terbang sendirian di banyuwangi wings penuh terus penumpangnya,bahkan banyak yg tak dapat tiket,sampai akhirnya garuda datang dan ikut meramaikan udara banyuwangi,wings saat itu tidak melakukan strategi seperti bilang penumpang sepi mas.justru wings bermain di penerbangan biaya murah dan segmentasi pasarpun terbagi dua.heran juga saya kalau garuda melakukan strategi yg salah.
@Dewa: Asalkan tdk menurunkan kualitas maskapai GA, saya rasa tdk masalah Tapi sekali lagi spt. sudah apa yg saya katakan di komentar saya di atas bahwa alasan GA itu hanya kemungkinan saja karena merujuk dari fakta bahwa pesawat GA tetap terbang setiap hari di Jember. Selebihnya yg tau alasan sebenarnya ya cuma pihak maskapai GA itu sendiri. Rumah saya di kec. Patrang yg jadi jalur terbang pesawat.
Beda maskapai beda strategi mas, kalo sampeyan bilang wings air tdk pernah bilang sepi penumpang, ya pastinya strategi Wings air dgn GA pastinya berbeda dlm merebut konsumen. Atau memang karena segmen pasar Wings air itu pesawat LCC, sementara Wings Air tdk menyediakan peswat segmen Loxiorus, mangkanya pada akhirya Wings Air berbagi segmen penerbangan dgn GA.
Ananda@ justru itu akan menurunkan kualitas dan jadi masalah mas.contoh saja jika satu calon penumpang mendengar ditanggal itu tidak ada flight,dan ternyata itu cuma alasan saja,bukankah itu sudah merugikan calon penumpangnya.ok mungkin kehilangan kepercayaan dari 1 konsumen dianggap gak masalah,tapi bila konsumen ini punya banyak teman yg cukup sering bepergian memakai transportasi udara,dan dia cerita tentang hal yg pernah dialaminya itu bukankah akan terbentuk imej buruk untuk maskapai itu sendiri,hal itu bisa menurunkan kualitas mas.
Memang setiap maskapai akan punya strategi sendiri mas,namun bukankah setiap maskapai berusaha membangun kepercayaan publik untuk menggaet calon penumpang sebanyak banyaknya.jika kepercayaan itu disakiti dengan strategi monopoly seperti yg mas ananda bilang,bukankah itu suatu blunder buat maskapai.saya kurang yakin dengan fakta yg mas bilang bahwa mas melihat sendiri.
Ada berita susi air sudah berhenti ya mas melayani jember,di berita mereka bilang berhenti karena sepi penumpang.nah apakah ini cuma alasan dari strategi mereka juga,dan apakah mas ananda juga akan bilang bahwa faktanya mas melihat susi air masih terbang dan gak berhenti?
tolong mas dijawab ..
@Dewa: sdh 7 bln ini saya tdk buka website ini, tpi sebelumnya mohon maaf mas, saya bkn tdk bisa mwnjawab, tpi krn kesibukan saya selama 7 bln ini, jdi saya baru buka website ini sekarang. Mengenai yg dilakukan GA itu cuma strategi, sekali lagi saya tekankan, itu cuma kemungkinan saja, kalo mau nggak percaya ya silahkan, jgn ngotot. Krn dasranya, sekali lagi faktanya, pesawat GA selalu lewat setiap hari di atas rumah saya dgn jarak yg cukup utk diamati fisik pesawatnya, itu benar2 pesawat GA dgn warna biru – putih, dan juga keliatan logo GA walaupun kecil. Arah datang/brgktnya pesawat juga arah Sby (yaitu arah utara lwt bondowoso, situbondo, selat madura ke arah juanda, krn memang pesawat yg lagi terbang hrs sebisa mungkin menghindar terbang di atas darat supaya kalo misal jatuh, jatuhnya di laut yg relatif lbh aman). Jdi itu bkn pesawat latih atau apa.. Kalo susi air yg berhenti melayani jember itu, bnr spt. apa yg dibilang mas deni, itu bkn rute Jember – Sby, tpi rute Jember – Sumenep yg memamg bkn rute bisnis. spt Jbr – sby..
@dewa: sdh 7 bln ini saya tdk buka website ini, tpi sebelumnya mohon maaf mas, saya bkn tdk bisa mwnjawab, tpi krn kesibukan saya selama 7 bln ini, jdi saya baru buka website ini sekarang. Mengenai yg dilakukan GA itu cuma strategi, sekali lagi saya tekankan, itu cuma kemungkinan saja, kalo mau nggak percaya ya silahkan, jgn ngotot. Krn dasranya, sekali lagi faktanya, pesawat GA selalu lewat setiap hari di atas rumah saya dgn jarak yg cukup utk diamati fisik pesawatnya, itu benar2 pesawat GA dgn warna biru – putih, dan juga keliatan logo GA walaupun kecil. Arah datang/brgktnya pesawat juga arah Sby (yaitu arah utara lwt bondowoso, situbondo, selat madura ke arah juanda, krn memang pesawat yg lagi terbang hrs sebisa mungkin menghindar terbang di atas darat supaya kalo misal jatuh, jatuhnya di laut yg relatif lbh aman). Jdi itu bkn pesawat latih atau apa.. Kalo susi air yg berhenti melayani jember itu, bnr spt. apa yg dibilang mas deni, itu bkn rute Jember – Sby, tpi rute Jember – Sumenep yg memamg bkn rute bisnis. spt Jbr – sby..
om dewa dan om/tante ananda garuda beberapa kali kansel karena waktu itu lagi low season ajaa dan mungkin terjadi masalah teknis atau operasional jadi rasah debat2 wong ggarudanya aja baik2 aja smp sekarang, malah kalian yg eker2 an. pdhl podo nduwe bandara dewe2.. kalo menurut aku susiair berhenti operasi karena jurusan madura-jember buka rute bisnis atau pariwisata cuman rute sambang keluarga jadi sepiii peminat hehe..
@deni : saya ikut komentar disini karena tertarik dengan komentar mas ananda yg bilang itu cuma strategi monopoly garuda mas deni.mengenai bandara,itu terserah calon penumpangnya saja.saya setuju dengan mas deni bahwa di bulan itu memang low season,jadi wajar garuda batal terbang.apalagi pihak garuda tidak pernah merevisi berita bahwa mereka tetap terbang waktu itu seperti kata mas ananda yg mengatakan garuda tetap terbang waktu itu.entah yg di lihat mas ananda betulan pesawatnya garuda atau milik maskapai lain yg kebetulan lewat saja,atau mungkin cuma pesawat latih.saya cuma ingin meluruskan saja mas deni,sebab pernyataan mas ananda tidak relevan.
Hehe sebelum membuka rute pasti maskapai akan lakukan survei dulu mas,tak terkecuali susi air.meski rute sambang saudara,tapi jika load factornya bagus kenapa enggak.ibaratnya orang dikasih rezeki kenapa malah menolak.gitu kan mas deni.tapi kenyataan memang load factor kurang makanya susi air berhenti mas.
jember dan banyuwangi sama2 punya potensi, dari dulu jember & b-wangi selalu bersaing tapi positif, hubungan masyarakat jember & b-wangi sangat dekat dan bersahabat, harus diakui bhw jember lebih maju pembangunannya dlm berbagai hal, akan tetapi b-wangi belakangan ini berkat pimpinan daerah (bupati) yg baru yaitu bpk anas, b-wangi mulai maju bahkan diluar dugaan kemajuannya luar biasa, perlu diketahui bhw sebelum dipimpin bupati bpk. anas, 2 (dua) bupati sebelumnya terlibat korupsi khususnya dlm hal pembebasan tanah pembangunan bandara blimbingsari, itulah sebabnya
kemajuan b-wangi sebelumnya terseok-seok, dengan upaya bpk anas-lah bandara blimbingsari bisa dioperasikan, demikian juga jember yg saat dipimpin bupati baru yaitu ibu faida, sy optimis jember akan lebih maju dan bandara notohadinegoro bisa dioperasikan dgn baik dan lancar, sy melihat kedua pimpinan daerah ini anas & faida sama2 punya ambisi besar utk mewujudkan visi & misi-nya memajukan daerahnya, memakmurkan masyarakatnya, kedua pemimpin daerah ini sama2 pintar/cerdas utk menggali potensi daerahnya, sy pernah baca artikel ttg statemen keduanya, yaitu: lebih baik kita (jember & b-wangi) berkokaborasi/bekerjasama daripada kita hrs adu kuat shg pingsan ber-sama2, inilah contoh prilaku dari pimpinan yg amanah dan bijaksana, dlm hal bandara sy berharap bandara notohadinegoro juga bisa dioperasikan dgn stabil, mau tdk mau atau suka tdk suka transportasi udara sangat diperlukan dan kedepan tentu daya beli masyarakat akan meningkat, terlebih-lebih transportasi darat semakin padat & macet, sdh diputuskan oleh pemerintah bhw jalur udara bagian selatan jawa hrs dibuka utk mengimbangi jalur udara utara yg semakin padat, krn dulu jalur udara selatan jawa hanya diperuntukkan jalur pesawat militer, terbukti bandara bandara baru yg hrs dibuka/dibangun di selatan jawa adalah: banyumas, tulungagung, shg rentetannya ke jember dan b-wangi, lambat atau cepat bandara jember pasti bisa beroperasi normal, hanya sayangnya tanah bandara di jember agak bermasalah shg pengembangannya tersendat, sy menaruh harapan ibu faida bupati jember bisa mengatasinya, jujur saya nge-fans banget sama kedua pimpinan daerah ini yaitu jember dan b-wangi, keduanya pintar/cerdas, tangguh, msh muda, enerjic, merakyat, suka blusukan & amanah, sy punya feeling kedepan kedua pimpinan ini bisa jadi gubernur atau menteri, do’a sy sukseslah semoga, aamiin – hidup jember & b-wangi.
Nur aziz@ iya betul mas perkembangan luar biasa saat pak anas jadi bupati,khususnya mengenai bandara terus meningkat.apalagi sekarang sudah ada 4x flight per hari dari maskapai garuda indonesia 2x dan wings air 2x melalui surabaya.dan info terbaru sriwijaya air sudah menjajaki rute jakarta banyuwangi dgn pesawat boeing 737-500.mudah mudahan segera terlaksana dlm waktu dekat ini.iya betul mas kita harus bersatu jember banyuwangi,tetanggaan tapi harus saling suport,apalagi sama” punya bandara.kita tau bandara juanda maupun ngurah rai sudah kelebihan kapasitas,saat ada masalah di kedua bandara itu tentu pesawat gak bisa landing,maka harus dialihkan.nah mungkin alternatifnya bisa ke JBB ataupun BWX.mudah”an JBB segera dikembangkan juga mas biar bisa menerima pesawat jet juga.tapi keliatannya JBB sudah berada dijalur yg benar krn pilot school banyuwangi sdh buka base disitu ya mas,sehingga bandara akan tetap ramai dgn pesawat.ya kayak BWX dulu mas,awalnya cuma buat base pesawat latih bifa,tapi krn hal itulah bandara jadi ramai dan bisa berkembang.:)
mas dewa, harapan saya jember & b-wangi seperti yogya & solo, kedua kota tsb sama2 dijuluki kota wisata, keduanya punya kraton yg terkenal, punya budaya & obyek wisata yg juga terkenal, keduanya punya bandara masing2 dan bertaraf internasional lagi. dari catatan, bersyukur jember & b-wangi dianugrahi alam yg subur & indah, tanah pertanian, perkebunan, tambang, pegunungan, kelautan, keduanya juga terkenal dengan lumbung padi sebagai pemasok jawa-timur. tidak ada alasan keduanya bersaing alias gontok2-an, tapi berkolaborasi/bekerjasama utk maju bersama, hidup yogya & solo, hidup jember & b-wangi dan hindup Indonesia Raya tercinta.
iyas mas,lebih baik berkolaborasi untuk maju bersama daripada bersaing tanpa ada pemenang.jember-banyuwangi itu indonesia,kita saudara jadi tak perlu saling bersaing hanya krn ingin disebut paling maju.semua punya kelebihan dan kekurangan.yg penting setiap individu saling menghormati daerah lain.BWX tak perlu cemas dgn adanya JBB,begitu juga JFC tak perlu cemas dgn adanya BEC,krn semuanya punya keunikan sendiri yg akan mempunyai selera sendiri bagi setiap individu.itu hanya sebagian contoh yg sering ada saat dibanding”kan.untuk maju bersama BWX dukung JBB,dan JFC dukung BEC.alangkah indahnya jika itu tercapai.betul gak mas aziz?:)
Saya setuju jika Jember-Bwi bisa niru yogya solo, tidak perlu bersaing seyogyanya kerjasama menggarap pasar, misalnya dengan segmen yg berbeda semisal mau eco wisata and Sport turism ke banyuwangi, kalo yg masih seneng nge Mall, karaoke, belanja di minimarket yg tersedia di setiap sudut jalan karena enggan di pasar tradisional ya ke Jember aja
Sebagai orang luar Jember, saya juga berharap JBB bisa dikembangkan minimal sama dengan BWX atau bisa lebih dikembangkan lagi sesuai cita-cita bupatinya jadi embarkasi haji atau dengan kata lain bisa sekelas Juanda. Tapi saran saya khususnya untuk yg warga Jember perlu melakukan tindakan-tindakan juga seperti kirim Saran, kritik dan penyemangat ke pemerintahannya karena 1. Tanah bandara JBB itu blm jelas kepemilikannya jadi mau pengembangan susah, Pemprov dan pusat juga enggan mau bantu jika tanahnya blm jelas karena terkait aset, jika tidak segera dikembangkan pun takutnya begitu kontrak/ ijin slot Garuda ke jbb habis nanti garuda enggan Memperpanjang karena ijin slot itu begitu berakhir susah di buka lagi, sebagai contoh rute Bwx-DPS yg blm di buka lagi sampai skrng karena g ada nya slot di DPS, adanya malem tapi ILS di Bwx blm ke pasang jadi g bisa terbang ke BWX malem. 2. terlihat hubungan bupati sama DPRD nya, Pemprov bahkan Pemerintah pusat sepertinya kurang harmonis. Kalo perpolitikannya kurang sehat yg atas-atas juga bakal mikir mau bantu, karena saya pikir tidak ada anak emas atau anak tiri yg ada bagaimana pemimpinnya ambil hati Pemerintah propinsi dan pusat. Selama minta ke level pemerintahan diatasnya dengan baik-baik dan g maksa pasti dikasih kok. 3. Sepertinya Jember perlu pemerataan, g cuma fokus bangun di kotanya saja, untuk meningkatkan daya beli masyarakat nya. Kalo daya beli masyarakat tinggi dan suka naik pesawat pasti maskapai-maskapai yg punya armada pesawat yg sesuai dengan spesifikasi JBB pasti masuk dan nambah frekuensi terbang bahkan rute. 4. Jika menyasar mahasiswa dan dosen, seharusnya unej merubah peraturannya yg baru akan me rembers tiket per jalan pesawatnya jika perjalanan dinas dosen dan mahasiswa bukan menggunakan pesawat Garuda. Padahal yg di JBB hanya tersedia Garuda. Sekali lagi perlu mencontoh sebelah, dimana Pemkab termasuk universitas-universitas di bwi mengijinkan dan me rembers uang tiket dosen dan mahasiswanya tanpa melihat pesawat apapun yang di pakai bahkan melakukan kerjasama dengan maskapai agar di beri diskon khusus PNS dosen dan mahasiswa selama itu adalah perjalanan dinas.(kasus ini saya dengar langsung dari humas salah satu universitas di Jember)
Saya sendiri heran, JBB itu banyak di beritakan juga meng cover penumpang dari Lumajang bag timur, Bondowoso dan Situbondo bagian barat. Tapi Knp kok ya masih 1x sehari dan beberapa waktu jadi 10x seminggu itupun hanya jika ada festival atau hari besar. sayangnya masih terlalu banyak berita miring yg bahkan di lontarkan Pemkab/legislatifnya sendiri di media2 tentang JBB. Padahal ketika pertama kali di buka banyak yg Blg 45% penumpang Bwx akan tersedot ke JBB tapi nyatanya meskipun sudah di sedot 45% pengembangan BWX makin bagus dan masif dengan jumlah penumpang yg terus meningkat tiap tahun. jika se besuki diambil JBB itu artinya BWX singgle fighter alias yg naik cuma orang-orang bwi aja dan turis2, dan pasti persentase turis sama penduduknya lebih banyak penduduk.
Betul mas al.memang status tanah yg blm jls riskan masalah hukum jika tetap dikembangkan.kalau ingin sprti juanda kyknya sulit dan butuh wktu lama.
slot dan kurangnya jumlah pesawat yg mmbuat rute ke bali blm bisa di buka lagi mas.tntng ils,dirjen udara sdh janji akan segera melengkapi mas,begitu juga runway akan di prpnjng lgi 2500m dan di lengkapi fasilitas pngisian bahan bakar pswt.
Mungkin krn belum stabil demand di sana mas membuat maskapai gak berani nmbh frekwensi terbang tiap hari,makanya msh 1x saja.tntng brita jbb sedot 45% pnumpang bwx saya kok gak yakin ya mas,sebab sumber britanya dari pihak pmrintah sana,bkn dari maskapai atau pihak bandara jbb sndiri.faktanya saat jbb buka,pnumpang bwx tetap stabil tidak ada penurunan.akhir tahun 2014 pihak maskapai prnh blg rugi trbangi jbb,pdhl sblmnya pihak maskapai antusias mau nmbh frekwensi,artinya di sini jelas mas demand belum stabil di jbb,makanya sampai skrng msh 1x terbang di sana.di bwx malah sdh 4x terbang,maskapai malah sdh menambah sendiri jumlah terbangnya krn banyaknya penumpang.di sini jelas mas demand di bwx sudah stabil.mungkin pihak jember bisa bljr ke bwi bagaimana cari meningkatkan demand.tak prlu sungkan krn kita saudara.banyak yg blg jbb mngcover jember,situbondo,bondowoso,lumajang.tapi fakta dilapangan di bwx,taksi” msh sering ngantar pnumpang tujuan 4 daerah itu setelah mreka turun atau terbang lewat bwx.bahkn dari bali barat juga ada yg memilih terbang lewat bwx daripada dps.dgn semakin banyak frekwensi,pilihan waktu terbang jg semakin banyak,jadi itu jg yg di pertimbangkan pnumpang mas al untuk terbang lewat jbb atau bwx.:)
memang berita yg dilontarkan pemkab Jember sifatnya subjektif, dan msh harus diklarifikasi kebenaran beritanya. Oke kalo yg ini saya setuju. Tpi jujur saja, maaf kalo pertanyaan saya yg ini agak menyinggung sampeyan, krn saya memang merasa kurang yakin. Apa benar taxi2 di BWX sering nganter penumpang ke 4 kab. di tapal kuda yg sampeyan bilang? Kalo penumpang ke/dari bali sih masuk akal mengingat juga’ JBB blm tersambung ke DPS. Tpi apakah penerbangan DPS-BWX sdh aktif lagi? Tolong pertanyaan saya diluruskan kalo memang DPS-BWX sdh aktif lagi. Nah tpi kalo terbang dari/ke Sby ke daerah tapal kuda selain Bwi, apa masuk akal turunnya di bwi? Mengingat letak Bwi itu di ujung timur tapal kuda, apa lagi BWX juga’ di ujung timur Bwi sedangkan di JBB sendiri sdh 2.5 thn beroperasi.. Mohon dijawab mas Dewa.. Terimakasihh..
Jujur saya pribadi hawatir kalo tanah bandara g selesai-selesai dan memakan waktu lama, Pemkab dan DPRD nya g akur-akur saya hawatir pangsa pasar JBB menurun apa lagi untuk pax terbang lanjutan ke JKT(CGK/HLM), kehawatiran saya terjadi karena ketika Rute CGK-BWX vv yg sudah didepan mata di buka awal tahun depan, meskipun hanya 1 maskapai yg Sudah siap melayani rute tersebut di awal-awal yg pasti akan di susul maskapai-maskapai lain setelah itu dan kemudian pasti akan di susul menggurita nya Bus-Bus Damri bandara BWX ke daerah Se Besuki raya untuk melayani dari dan ke BWX PP yang artinya akan sangat memudahkan orang-orang besuki ke BWX. karena begitu rute itu di buka g ada lagi kata mau ke barat g mau ke timur dulu. Bagi yg menghargai waktu pasti dengan adanya rute BWX-CGK vv orang- orang besuki pasti akan lari lagi ke BWX karena notabenenya jika via darat ke SUB dari wilayah besuki paling barat pun masih butuh 4-6 jam (belum macetnya) dan kalaupunn naik dari JBB pasti ada jam transit yg minimal 2-3 jam(jika beli tiket terusan, kalo yg bukan terusan lebih lama lagi) sementara ke BWX dari wilayah besuki paling jauh Dr BWX via darat paling lama butuh 2,5 jam (hemat 3-4 jam an) dan terbangnya pun paling sekitar 1,5 jam tanpa transit(lagi-lagi hemat 2-3 jam dibandingkan dengan rute JBB-CGK transit SUB)
Saya pikir jika saya jadi orang Jember dan memang sepenuh hati sangat menginginkan JBB terus berkembang, yg saya lakukan adalah terus mengajak masyarakat lain melakukan pengiriman pendapat, penyemangat dan dukunganke Pemkab khususnya mengenai pengembangan bandara, namun jika blm di dengarkan juga perlu mengutarakan pendapat secara terbuka ke Pemkab dan DPRD agar segera menuntaskan masalah utama (spt tanah dan pangsa pasar) bandara.
Saya pikir Jangan dulu sibuk minta rute-rute baru, minta tambahan frekuensi dll ke maskapai, karena pesawat terbang g se mudah Bis untuk mau nambah rute dan frekuensi. Karena selain slot ketersediaan pesawat juga apakah bandara tersebut sudah layak atau blm jika akan di tambah rute/frekuensi. jika bandaranya dikembangkan dengan baik ke spesifikasi yg sudah mumpuni, pasar terjaga, load factor tinggi pasti maskapai dengan senang hati memberi tambahan frekuensi dan tambahan rute tanpa di minta. Sebelum semuanya terlambat karena hipotesis saya diatas.
Saya menyarankan ke masyarakat Jember seperti ini juga sebelum terlambat untuk berkembang bersama-sama dengan BWX, karena jika terlambat di lakukan pengembangan, saya hawatir muncul berita Balik yg menyatakan 45% lebih penumpang JBB tersedot ke BWX. Mengingat begitu gencarnya pengembangan BWX skrng dan pengembangan JBB pun pasti akan membutuhkan waktu yg tidak cukup setahun dua tahun. apalagi kalo sudah masalah pengadaan instrumen2 keselamatan bandara.
Sekali lagi ini sebagai saran saja khusunya orang-orang Jember, namun jika saran saya dirasa kurang pas juga silahkan.
mungkin pmrintah sana prlu lbh aktif lgi mngajak pihak yg brsangkutan untk sgera mnyelesaikan mslh itu mas.tak prlu khawatir mas krn itu hak pnumpang mau trbng lewat bwx/jbb,krn bandara itu kan slh satu infrastruktur yg di buat oleh pmrintah untuk mmudahkn rakyat dlm bepergian.
kalau memang bisa lbh hemat wktu dgn trbng lwt bwx knp enggak mas,di sini pnumpang yg akan di untungkn krn bisa hemat waktu.untuk saat ini yg trpenting jbb hrs bisa mmbuat demand stabil dulu mas krn dgn itu maskapai lain akan melirik jbb untuk di trbngi juga,dgn bgitu traffic akan ramai yg ujung”nya pusat akan mmbantu pningkatan fasilitas yg kurang di jbb.dgn dibukanya smelter pilot school bwi di jbb itu jg akan mmbuat jbb ramai traffic pnerbangan sprti bwx.semoga jbb dan bwx bisa maju brsama.:)
berita yg cukup baik bagi perkembangan JBB khususnya dari segi penumpang bisa dilihat disini.
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1552987&page=212 http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1552987&page=213
ananda@ sblm bln puasa kmrin,saya ngantar kakak ke bwx,kbetulan ktemu warga jmbr disana.kurangnya armada dan slot yg trbatas yg mmbuat bwx dps blm aktif lgi mas.doa kan saja mas smoga cepat aktif lgi.
ya masuk akal lah mas.contoh wrga jabodetabek saja turunnya di ckg yg berada di tanggerang,masak orang bekasi mau turunnya di bekasi orang depok mau turun di depok.pastikan turunnya melalui tanggerang.kalau bisa melayani tapal kuda mski berada di ujung timur gak masalah kan mas.apa hubungannya jbb 2,5 thn beroperasi mas?saya gak paham dgn kata” mas ananda yg ini.
maksud saya gini mas, kalo ada orang dari Jkt mau ke tapal kuda, misal rute dari CGK ke tapal kuda cuma ada ke BWX, sedangkan yg ke JBB blm ada, ok masuk akal kalo turnnya di BWX, tpi kalo cuma dari SUB mau ke jember, bondowoso, lumajang timur, masa’ iya turunnya di BWX?, sedangkan JBB sendiri sdh 2,5 thn melayani penerbangan ke SUB.. Ini yg saya bingungkan mas dari pernyataan sampeyan yg bilang kalo di BWX banyak taxi ke jember dan wilayah tapal kuda lainnya.
ananda@ saya sdh lihat link yg mas berikan di atas.tapi maaf mas,itukan hanya sebuah forum.apa bisa jadi rujukan?apalagi setelah saya baca pernyataan disana tidak mecantumkan sumber link berita itu dari mana,berarti itu berita hanya berdasarkan pendapat anggota forum saja.tolonglah mas ananda kalau ngasih berita yg sudah pasti saja linknya.contoh SJ akan melayani rute ckg-bwx linknya sdh ada,silahkan googling dgn kata kunci itu pasti muncul beritanya.ada lgi pertamina menyiapkn tangki avtur di bwi,itu jg ada linknya googling saja.jadi itu bisa jadi rujukan mas,sdh ada kepastian.jgn sprti yg dibilang IW akan melayani jbb tapi saya coba cari di googling 1 pun gak ada berita itu.yg ada hanya pembahasan di forum,nah disitu jg tidak ada linknya jadi kan lucu mas.
Gini lohh mas dewa, kabar yg saya titik beratkan utk saya share di link itu bkn kabar2 tentang JBB yg blm pasti, krn namanya juga forum orang bebas berpendapat selama nggak melenceng dari aturan, dan kalopun ada kabar yg blm pasti, pasti di forum itu yg ngepost berita juga’ ngasih tau kalo berita itu msh sebatas kabar yg blm pasti/wacana. Nah yg saya titik beratkan itu tentang keramaian JBB di suatu momen yg mana itu cukup bisa jadi hal positif utk pengembangan & prospek JBB ke depannya..
ananda@ mas lupa?frekwensi pnerbangan sub-bwx sdh lbih dari 1x sehari,sedangkan sub-jbb msih 1x.dari sini saja sebenarnya sdh bisa mnjawab prtanyaan mas itu knp harus turun lewat bwx daripada jbb untuk ke 3 kota itu.saya gak blg banyak taxi ke jbr mas.saya cuma blg cukup sering taxi ngantar ke 4 kota yg prnh mas sebutkan.hehe untuk lbih jelasnya mngkin mas bisa tanya langsung ke sopir” taxi disana.
Nahh justru dari fenomena cukup seringnya taxi nganter penumpang ke 3 kota itu kata sampeyan, justru potensi penumpang JBB yg sebenarnyaitu lbh banyak mas dari potensi penumpang yg keliatan skrg. Itu sebabnya memang perlu ditambah frekuensi SUB-JBB min jdi 2x sehari tiap harinya.
ananda@ kalau keramaian penumpangnya di jbb gmn mas?(yg bukan umroh mksdnya).
1x sehari pp kalau penuh maksimal 140.
bwx 4x sehari pp kalau penuh 560.
Keramaian jbb kalau di aplikasikan ke bwx bisa dikatakan sepi.sebaliknya keramaian bwx kalau di aplikasikan ke jbb bisa dikatakan sangat ramai untuk bandara sekelas jbb.betul gak mas?hehehe
yg saya tau penumpang di JBB stabil setiap harinya terutama jika akhir pekan. Bisa diliat juga’ di link saya itu hal. 212, berdasarkan pengakuan orang yg pernah beberapa kali ke sana. Tpi dgn dibuatnya JBB utk umroh, itu setidaknya sdh jadi sinyal yg cukup positif utk pengembangan JBB kedepannya, dan juga sesuai sm program bupati Faida yg mau jadiin JBB sbg. embarkasi haji, walaupun utk sementara program itu harus dibatalkan krn pengembangan JBB terganjal masalah status kepemilikan lahan di sekitarnya.
ananda@ kalau memang potensinya banyak knp sampai sekarang masih 1x mas,kenapa setelah susi air cabut dari jbb kok maskapai lain gak ada yg masuk?bisakah mas jelaskan itu.
Lahh itu yg jujur aja saya juga’ blm tau mas knp sebabnya kok blm ditambah frekuensinya.. Yg saya tau yg pernah 2x sehari cuma hari jum’at-minggu, jadinya 10x per minggu. Kalo masalah susi air yg cabut itu, susi air dulunya ngelayani rute Jbb-Sumenep yg mana itu bkn rute para pebisnis spt. rute SUB-JBB, mangkanya hbs susi cabut, blm/nggak ada maskapai yg gantiin rute JBB-Sumenep, krn rute itu dinilai nggak nguntungin buat maskapai.
ananda@ smoga masalah lahan itu sgera di selesaikan mas agar jbb bisa sama” maju dgn bwx.harapan saya jbb bisa jadi penyangga bwx kalau lagi cuaca buruk pesawat yg mw landing bisa di alihkan ke jbb biar gak trlalu jauh daripada kembali ke sub.smoga bwi dan jmbr bisa maju brsama sama.hehehe
Kalo menurut saya pribadi nih mas, pengembangan JBB buat skrg nggak perlu muluk2 dulu buka’ rute komersil yg jauh2 spt. ke CGK, tpi min. bisa jdi embarkasi haji buat area Jember, bondowoso, situbondo, dan lumajang spt. program yg dibuat sm bupati Faida, krn memang sdh jelas kalo jumlah jamaah haji tiap thnnya dari tapal kuda khususnya dari 4 kab. itu sangat banyak, dan hal ini juga’ penting buat ngurangi kepadatan penumpang calon jamaah haji di Juanda.
smoga masalah lahan itu sgera di selesaikan mas agar jbb bisa sama” maju dgn bwx.harapan saya jbb bisa jadi penyangga bwx kalau lagi cuaca buruk pesawat yg mw landing bisa di alihkan ke jbb biar gak trlalu jauh daripada kembali ke sub.smoga bwi dan jmbr bisa maju brsama sama.hehehe
Kalo pandangan saya pribadi nih mas, pengembangan JBB buat skrg nggak perlu muluk2 dulu buka’ rute komersil yg jauh2 spt. ke CGK, tpi min. bisa jdi embarkasi haji buat area Jember, bondowoso, situbondo, dan lumajang spt. program yg direncanain sm bupati Faida, krn memang sdh jelas kalo jumlah jamaah haji tiap thnnya dari tapal kuda khususnya dari 4 kab. itu sangat banyak, dan hal ini juga’ penting buat ngurangi kepadatan penumpang calon jamaah haji di Juanda, sekalian juga’ buat mangkas waktu perjalanan darat dari Jbr ke juanda. hehee..
Mohon maaf mbak/mas Ananda-tujuan saya juga tidak menggurui hanya Share informasi dan mohon maaf jika sangat panjang.
terkait dengan embarkasi mungkin perlu di telaah lagi, apa JBB memang Di tujukan sebagai embarkasi atau hanya pengubahan moda dari BIS ke pesawat? Karena perubahan moda pun akan sangat terkait juga besar kecilnya pesawat dan hal itu akan sangat terkait dengan Spesifikasi Runway, Appron dan fasilitas lain dari suatu bandara. Saya pikir kata ‘g usah muluk-muluk rute JKT asal jadi bandara embarkasi’ itu kebalik lho… rata-rata bandara embarkasi transit(satuan embarkasi terkecil) punya rute ke JKT lebih dulu baru jadi bandara Embarkasi Transit kemudian jadi Bandara Embarkasi Antara atau bisa loncat langsung ke embarkasi antara jika memang di sangat butuhkan.
Berdasarkan UU ada 3 jenis embarkasi, dari yg terbesar adalah embarkasi(utama), embarkasi antara dan embarkasi transit. Saya ambil contoh, Berdasarkan Dirjen Perhubungan Udara tahun 2015 bandara embarkasi antara (saya ambil contoh itu karena sesuai dengan cita-cita bupati Jember) ada beberapa bandara yang dijadikan embarkasi antara, yakni BANDARA TJILIK RIWUT – PALANGKARAYA, BANDARA RADIN INTEN II – LAMPUNG, BANDARA FATMAWATI – SOEKARNO – BENGKULU, BANDARA SULTAN THAHA – JAMBI
Jadi jika JBB ingin dijadikan sebagai bandara embarkasi antara itu artinya minimal JBB harus punya fasilitas yg sama atau lebih tinggi dari bandara-bandara tersebut. Mulai dari Sisi Udara, antara lain dari angka ketebalan/ PCN, panjang serta lebar Runway(RW), nilai PCN dan lebar appron dan pada Sisi darat seperti adanya Imigrasi, Karantina dan Terminal yang mampu menampung 1 kloter haji untuk sekali jadwal terbang.
Mari kita bahas satu-satu. Mulai dari sisi udara: ketebalan atau nilai PCN JBB itu yg tertulis di Webnya Dephub(resmi) adalah 16 FCYT dengan panjang RW 1200m lebar 30m, appron seluas 60x40m(belum bisa menampung 1 pesawat ukuran terkecil dari pesawat haji yg umumnya digunakan, yakni seri B737-900) dengan ketebalan 16 PCN FCYT. kemudian dengan terminal JBB yang ukuran Max nya hanya melayani 100 orang(di web tidak di tulis ukuran nya). Kita ambil 1 contoh perbandingan yakni Bandara radin inten II, RW dia 2500 x45m dengan PCN 63 FCXT, appron 540×80 m dengan ketebalan 63 PCN (bisa menampung sekitar 2-3 pesawat B737-900NG dalam 1 jam) dan terminal dia bisa ratusan orang per hari.
Untuk pemberangkatan haji di embarkasi antara, maka 1 kloter harus diwajibkan berangkat di hari yang sama dimana 1 kloter biasanya berisi 300-400 orang. Jadi minimal harus tersedia 3-4 pesawat B737-900NG di hari bahkan jam yg sama.
Dan mohon maaf sekali lagi, tipe pesawat itu adalah tipe pesawat yg isi 180 an(2,5x lebih besar dari pesawat ATR72-600 yg si gunakan untuk rute SUB-JBB skrng) dan merupakan pesawat yang umum di pakai untuk rute ke Jakarta dari manapun se Indonesia, bahkan sering digunakan untuk rute internasional yang dekat. Dan pesawat tersbuy untuk mendarat dan tinggal landas di suatu bandara minimal butuh RW 2500m dengan ketebalan minimal adalah 40 PCN.
Pertanyaan saya adalah(dan saya coba jawab sesuai kemampuan dan pengetahuan saya)
Apakah spesifikasi JBB sudah memenuhi untuk pesawat tersebut mendarat?(belum)
Apakah appron JBB bisa untuk parkir 3-4 pesawat itu?(satu aja blm apa lagi 3)
Apakah JBB sudah punya ILS dan NDB (untuk navigasi pesawat yang canggih)? (Belum)- pengalaman dari BWX yg saya tahu pengadaan ILS saja bupati Anas minta mulai 2010 baru tahun depan di kasih pusat karena tiap bandara minta ke pusat termasuk yang sudah besar-besar.
sudah punya PPK-PK yang advance, mobil pengisi avtur, prakiraan cuaca imigrasi, karantina dll?(belum, hanya pemadam Kebaran standar dan imigrasi yang sudah di miliki Jember)
Jika perbaikan Dan pengadaan semua itu baru akan di bangun apakah 3 tahun cukup? (Tidak tahu)
Dan pertanyaan berikut tidak saya jawab karena orang Jember yang lebih tau
Kalaupun kemudian minta di anggarkan pusat apakah legalitas lahannya sudah clear?
Apakah hubungan Bupati dengan DPRD dan Pemerintah-pemeritah atas nya baik?
Karena semua program bupati tidak akan berjalan tanpa persetujuan DPRD dan Pemerintah atas juga akan mikir-mikir mau mbantu JBB karena legalitas lahan, yang ada nanti niat bantu tapi di tangkap KPK lagi, makanya di comment sebelumnya, point pertama yang saya kritisi adalah hubungan bupati dengan DPRD dan pihak lain.
Karena janji bupati Faida itu 5 tahun sudah jadi embarkasi yg karena begitu banyak di kritik jadi beliau ralat yang akhirnya hanya jadi Embarkasi antara. ini sudah berjalan hampir 1 tahun kepermerintahan beliau, dan yang saya tahu dari berita dari sumber manapun maupun cetak online dsb tahun depan Jember tidak menganggarkan pengembangan bandara, karena DPRD akan langsung coret anggaran itu jika Lahan belum di clear Kan.
Kemudian jika pada akhirnya JBB sementara hanya sebatas perubahan moda dari BIs ke pesawat pertanyaan selanjutnya yang perlu di jawab adalah :
apakah praktis dan efisien jika angkutan haji dari Jember dan sekitarnya menggunakan pesawat ATR72-600 yang isi Max 72 orang? mengingat kembali lagi 1 kloter harus di Berangkatkan di hari yang sama dan artinya harus tersedia 5-6 penerbangan per hari.
maskapai mana yang bisa digunakan untuk itu? Karena hanya sedikit maskapai yang punya pesawat tipe itu atau yang se ukuran dengan pesawat tipe tersebut. Dan mreka pun pasti tidak mau mengorbankan garapan rute yang dilayani tipe pesawat tersebut yang mreka punya hanya untuk kemudian di sewa untuk melayani JBB-SUB untuk haji dan jika pun akan menyewa dari luar negeri apakah Kementrian agama mau menyewa pesawat tersebut untuk kemudian di digunakan untuk di JBB?
Ini kenapa saya bilang jika penambahan rute, frekuensi, dan besar pesawat yang di gunakan itu sangat tidak gampang namun jika serius maka pasti bisa dan tidak seperti bis, yang cukup beli bis dan garap ijin udah kelar. Perlu semua bergerak termasuk masyarakat Jember untuk mencapai cita-cita mulia dari pemimpinnya untuk mulai melakukan serangkaian proses dari sekarang.
Terimakasih, mohon maaf jika menyinggung dan maaf juga panjang.
@Al: Sebelumnya terimaksih sdh memberikan pencerahnnya mas Al. Penjelasannya sangat terperinci. Memang benar itulah kendala2 yg dihadapi JBB dlm cita2nya jadi bandara embarkasi haji, terutama masalah status lahan. Tpi semua kendala itu harus diatasi, antar lembaga (Bupati, DPRD, Dishub) di pemkab jember harus saling bersinergi, tdk perlu ada gap lagi antar lembaga2 itu. Krn memang sdh jelas potensi JBB utk jdi embarkasi haji (khusunya embarkasi antara) dari sisi penumpang tdk perlu dipertanyakan lagi, krn jamaah haji dari wilayah tapal kuda sering jdi yg tertinggi tiap tahunnya, bahkan utk thn ini kuota haji Jember tertinggi se-jatim. Btw apa sampeyan kerja di instansi yg berhubungan sm penerbangan gitu mas?
untuk sementara memang lebih baik fokus dulu ke rute sub-jbb mas sambil meningkatkan frekwensi agar bisa melayani pnumpang biasa dan yg umroh.ada isu dari pihak jmbr ingin ada rute dps-jbb dan mlg-jbb itu prkembangannya gmn mas sekarang,apa garuda yg layani atau berharap maskapai lain yg layani?mas ananda punya info gak.
itu lahan bandara yg di pakai milik PTPN ya mas?
Iya memang yg realistis nambah freukuensi rute yg udh ada dulu, krn rute yg udh ada (SUB-JBB) itu merupakan rute utama pebisnis. Sedangkan rute2 lain yg diwacanakan itu bkn rute pebisnis, tpi lbh ke rute wisata. Kalo wacana buka’ rute JBB-MLG itu cuma wacana kabar burung aja mas, wacana yg lbh kuat rencana buka rute JBB-DPS, itu berdasarkan survei kecil2an yg diadain sm kepala UPTD JBB lewat akun facebook pribadinya, beliau menananyakan ke masyarakat Jember jika seandainya buka rute baru, rute mana yg paling banyak diinginkan masyarakat? Jawabannya yg paling banyak pengen JBB-DPS. Bisa diliat di link saya itu mas hal. 212. Tpi itu ya mendingan balik lagi ke keadaani awal, mesti realistis. Sebelum buka’ rute baru, mending nambah frekuensi rute yg udh ada dulu, min. jdi 2x sehari, baru selanjutnya buka’ rute* baru yg dinilai potensial.
Kalo status lahan bandara yg dipake’ itu KSO (Kerja Sama Operasional) antara pemkab Jember sm PTPN 12
Th lalu kalo tdk salah juga ada wacana JBB mau ngelayani kargo, tpi nggak tau mau direalisai kpn, dan saya pribadi juga kepengen itu. Krn potensi pengiriman barang pasti ada, dan syukur2 pengiriman barang bisa dipercepat pake’ pesawat. Dan mudah2an bisa segera terwujud. Amiinn.
Al@ wah saya salut sama informasi yg mas sampaikan begitu detail sekali.hehe
ijin bertanya mas,kalau untuk bwx sendiri dgn fasilitas yg saat ini terus di kembangkan,apakah ada peluang menjadi embarkasi antara di tahun tahun depan?semoga ada biar mudah bagi jemaah haji se besuki.hehe
Ijin ikut komen
Untuk saat ini menurut saya JBB masih kalah jauh dengan BWX. Seharusnya Pemkab Jember harus (jgn malu) belajar banyak dari Pemkab Bwi yang bisa melobi kalangan2 yang bersangkutan dengan kebandarudaraan. Yang jelas JBB juga punya pontensi yg sangat baik.
Mas @dewa, sepertinya kalo pemimpin banyuwangi mau bisa-bisa aja sebenernya toh tahun depan RW BWX sudah 2500m x 45m dengan ketebalan 54 PCN FCYT dan appron nya (kalo merujuk ke appron ke dia yang udah jadi) punyaketebalan 73 RCYT dengan lebar apron ke-3 yang mau di bangun ini aja bisa dijadikan tempat parkir 3-4 pesawat tipe B737-900 atau 2-3 pesawat A330 yg isi 220++, orang penebalan dan pelebaran RW, pembangunan appron dan penambahan fasilitas lain udah dianggarkan sama Pemerintah pusat dan insyaallah semua kegiatan pengadaan fasilitas, pembangunan dari pusat + peresmian terminal barunya akan di dilakukan di bulan Maret 2017
aslinya Gegara pembangunan itu juga NAM Air/Sriwijaya yang harusnya garap rute CGK-BWX mulai bulan ini sama Kemenhub di minta mulai Maret April 2017, maksudnya kemenhub juga baik biar sekalian Seriwijaya G perlu pakek B737-500(isi Max 120)nya yang notabenenya itu pesawat terkecil dari Seri B737 dan termasuk pesawat yang umurnya udah tua, Kan ngeri-ngeri sedap Gt kalo naik pesawat tua.
Kemudian kalo ngomongin yang udah jadi dan berfungsi itu apron ke-1 nya bisa nampung 2 ATR 72-600(isi 72) dan apron ke-2 bisa nampung 1 B737-900NG(isi Max nya kalo g salah 200 orang) atau 3 Pesawat Bombardier CRJ-1000(isi Max 98). Dan spesifikasi RW nya yg skrng Max ukuran pesawat yang bisa mendarat adalah tipe Bombardier CRJ-1000 atau yg se tipe (kemarin Wapres ke BWX juga bawa pesawat jenisnya sama dengan tipe tersebut, bawa 2 lagi sama rombongannya)
Terkait untuk jadi embarkasi dengan level apapun bupati Anas sepertinya kurang menginginkan hal itu, mungkin karena g enak sama bupati faida, yang notabenenya masih sahabat beliau g mungkin Kan bupati faida yang punya cita-cita trus Pak Anas nyerobot Gt aja… berdasarkan pidato-pidato beliau yang saya ikuti beliau lebih menginginkan BWX di 2017 punya rute domestik CGK-BWX ada dan banyak, DPS -BWX hidup lagi dan frekuensinya banyak, trus kemudian 2018 jadi bandara Internasional yg garap jarak sedang karena inceran bupati Anas itu wisatawan Singapur, Malaysia ,Cina dan Australia. Karena fokusnya nyasar turis, pebisnis dan investor. Dan saya pribadi lebih mendukung hal tersebut daripada ngotot jadi embarkasi yang fungsinya hanya setahun sekali, saya pribadipun lebih menginginkan BWX Rame tiap hari dengan bawa banyak turis-turis manca tiap hari daripada harus ngotot jadi embarkasi haji yang ramenya setahun sekali.
Tapi jika kemudian hari akhirnya BWX yang di pilih kemenag sebagai Embarkasi Antara se eks karisidenan besuki ya tetep harus melayani dengan excelent service dan saya berharap temen-temen JBB bisa ridho, se ridho orang banyuwangi ketika nanti JBB yg di pilih sebagai Embarkasi antara. Toh ya tujuannya mempermudah orang naik haji.
Mungkin untuk lebih jelasnya segala informasi tentang BWX bisa mas dewa gabung di forum BWX | Blimbingsari Airport | Banyuwangi, East Java, sekalian kita blajar dan diskusi mengenai seluk beluk Pesawat Bandara dll khusunya tentang BWX(cari di Google pasti lamgsung ketemu), saya juga baru belajar kok. daripada Di sini oramg beritanya kapan kita diskusi sampek tahun kapan.hahaha
Maaf ya panjang lagi karena emang perlu detail kalo ngomongin hal tersebut.
mas @Al: Kalo misal dua2nya JBB dan BWX sama2 jdi embarkasi haji gitu apa tdk boleh mas? Mohon pencerahnnya. Terima kasih.
jelas pertumbuhan bandara banyuwangi lebih cepat daripada bandara jember, soalnya bandara jember itu murni dari APBD budan APBN seperti bandara banyuwangi.
Al@ infonya lengkap sekali mas,kagum saya sama sampeyan.hehe
mas itu bneran RW lebarnya jadi 45m?soalnya yg saya tau proyek RW tahun depan cuma prpanjangan 2500m dan overlay jadi 54pcn.
Mudah”an lngsung pakai b738 mas.hehehe
apron lama kira” akan di biarkan tetap ada atau di hilangkan mas?
Kemarin wapres pakai avro RJ85 mas yg kapasitasnya mirip bombardier CRJ1000 dan jg ada fokker 100 yg bentuknya mirip DC8/9 dgn kapasitasnya mirip b732.itulah untuk prtama kalinya BWX di pakai landing dan takeoff pesawat narrow body.hehe
insyaallah mas,kalau ada info baru bagi” disini lgi mas,biar saya dan mas ananda jg tau biar diskusinya makin baik.hehe smoga rute internasionalnya di buka 2018.amin …
@ananda, saya bukan pekerja di bandara cuma hobi dan pemerhati masalah bandara dan pesawat.hehehe
Kalo ditanya masalah apakah bisa dua-duanya kayaknya jawabannya g bisa karena berdasarkan UU untuk embarkasi Transit saja harus melayani minimal 16 kloter atau minimal 5000 orang. Untuk Jember saja tahun kemarin meskipun jadi 1 diantara 4 kantong haji di Jatim hanya 2100 sekian orang. kalo se eks besuki baru bisa 5000 an orang dan kalo g salah se besuki 18-20 kloter semuanya, maaf kalo kurang tepat jumlah kloternya. Untuk jadi embarkasi antara lebih berat lagi syaratnya. Jadi ya jika nanti JBB dan BWX jadi setara(fasilitas, sudah ada asrama dll) pasti dipilih salah satu. Makanya saya pribadi pengennya JBB aja yg jadi bandara embarkasi apapun levelnya, Kan ya aneh jadinya orang penumpang haji nya terbesar se besuki itu Jember kok malah BWX yang jadi embarkasi. Juga terkait pemerataan Orang bupati faida punya cita-cita jadi embarkasi dulu itu temen-temen saya dari timur pada protes, katanya di timur aja masih sedikit embarkasinya masak Jatim udah minta 1 embarkasi lagi.
Saya juga g pernah mempermasalahkan Rame g nya penumpang karena JBB juga punya prospek yg bagus karena melayani 3 1/2 kabupaten (Lumajang timur juga bisa di layani) sementara BWX cuma buat orang Banyuwangi sama Situbondo bagian asembagus dan sekitarnya + turis. Makanya yg saya kritisi adalah terkait kalo JBB tidak segera di bangun-bangun takutnya akan bernasib seperti MLG(terlepas dari statusnya yg gabung sama TNI, meskipun JBB juga di web resmi nya operator JBB juga TNI) MLG susah banget mau berkembang karena dominasi SUB, mau dijadikan internasional aja di PHP terus itu MLG, malah gubenur Jatim mau bikin bandara setara SUB lagi di Malang selatan, Kan ngenes bgt nasibnya udah bikin terminal barunya aja 3 kabupaten patungan eh mau di buatin saingan berat 1 lagi. Karena orang Malang juga lebih milih SUB karena tiketnya lebih murah+ jaraknya deket apalagi dah ada tol. Jadi mumpung BWX belum jauh banget perkembangannya ayo lha JBB di bangun juga biar berkembangnya sama biar cita-cita pemimpinnya tercapai, Gt maksud utama saya.
@dewa: itu saya Denger dari pidato bupati Anas mas +baca berita, saya salah satu orang yg g brani g percaya kalo hal itu keluar dari mulut bupati dan di artikel-artikel online juga banyak di muat, moga aja bareng semua jadi selesai semua Atau Emang sudah dianggarkan tapi itu proyek pada tahun yg sama, jadi mungkin overlay Maret pelebaran akhir tahun, sukur-sukur kalo bareng semua. Kan makin gede pesawatnya OMG nya yg di butuhin juga makin lebar.
Masalah Wapres kemarin ya bener tipe spesifiknya yg mas sebut, waaah… kayaknya mas mulai perhatian bgt ini sama BWX.hehehe… Kmrn saya nyebut se tipe sama bombardier CRJ-1000 biar praktis aja.hahaha
Masalah appron 1 kayaknya bakal di ratakan deh untuk pelebaran RW Strip dari 150m ke 300 M, buat ILS nanti, orang terminal yg lama yg kecil aja mau di hancurin karena disitu itu tempat appron ke 3 yang mau dibangun(di depan terminal baru), kalo g sementara tetep di pakek tapi buat parkir pesawat-pesawat latih, sebelum sepenuhnya di alihkan ke JBB n Sumenep. Karena di beberapa berita yang saya baca JBB sama Sumenep bakal jadi home base 3 sekolah pilot di banyuwangi, BWX udah g bisa lagi karena makin ramenya pesawat komersil. Harusnya seh JBB juga bisa gandeng sekolah pilot juga biar Rame g cuma jadi home base nya sekolah pilot Di BWX, karena BWX Rame juga salah satu penopang nya adalah keberadaan 3 sekolah pilot itu.
Terimakasih
Lohh MLG bukannya udh lama jadi bandara inter ya mas Al?? Kalo soal fenomena lebih banyak orang malang naik pesawat dari SUB itu memang saya udh tau, krn ya itu tarif pesawatnya lbh murah, sama spt. fenomena lebih banyaknya orang Bandung naik pesawat dari CGK daripada dari BDO utk pergi ke selain arah timur.
Trus apa pertimbangan bangun bandara Purboyo yg sekelas SUB di malang selatan itu ya mas? Kan kawasan selatan jatim blm berkembang pesat, krn JLS blm kelar, dan tujuannya buat meng-cover daerah mana aja ya mas?
Lohh MLG bukannya udh lama jadi bandara inter ya mas Al?? Setahu saya gitu. Kalo soal fenomena lebih banyak orang malang naik pesawat dari SUB itu memang saya udh tau, krn ya itu tarif pesawatnya lbh murah, sama spt. fenomena lebih banyaknya orang Bandung naik pesawat dari CGK daripada dari BDO utk pergi ke selain arah timur.
Trus apa pertimbangan bangun bandara Purboyo yg sekelas SUB di malang selatan itu ya mas? Kan kawasan selatan jatim blm berkembang pesat, krn JLS blm kelar, dan tujuannya buat meng-cover daerah mana aja ya mas?
@ Ananda, jika di lihat dari Hubud.dephub.go.id untuk bandata MLG masih tertulis domestix AirPort dan jika pun sudah jadi internasional pasti sudah buka rute internasional dari dulu, buktinya sampai skrng belum ada.
Nah itu juga point saya, maaf sebelumnya ini hanya perumpamaan:jikalau nanti BWX yang lebih dulu punya banyak rute dan frekuensinya banyak(selain ke SUB) dan jika di saat yang sama JBB baru merintis menggarap rute yang sama… maka yang jelas selain BWX dapet pelanggan lebih dahulu juga tiketnya pasti lebih murah. Toh jarak JBB BWX unda undi sama SUB MLG cuma beda Medan aja. Saya hawatir nya JBB akan bernasib seperti MLG yg ada tapi tetep kalah karena dominasi bandara sebelahnya, makanya sangat perlu untuk segera di setarakan dengan BWX.
Kalo cuma ke SUB seh pasti g mungkin terganggu penumpang JBB, terganggu pun g sampek mayoritas mengurangi jumlah penumpang JBB. Yg saya takutkan itu rute-rute lainnya terutama CGK/HLP karena BWX sudah pasti awal tahun depan. Sementara JBB untuk di darati pesawat Bombardier CRJ-1000 saja masih blm bisa karena RW yg kurang panjang dan kurang tebal juga appron yang tidak cukup tebal. dimana pesawat tipe itu atau sejenisnya adalah pesawat jet ter kecil yg di ijinkan ke CGK, karena CGK sudah tidak menerima pesawat baling-baling. Kalaupun dari HLP agar bisa pakek ATR72-600 untuk rute HLP-JBB sepertinya juga belum bisa selama JBB belum punya mobil avtur dan fasilitas lainnya, karena tanki avtur pesawat tersebut yang kecil jadi tidak bisa di pakek langsung JBB-HLP PP tanpa isi avtur dan saya blm pernah melihat ada ATR72 600 yang di pakai untuk rute terbang di atas 500km tanpa isi avtur meskipun Range pesawat itu aslinya bisa menempuh 1200an km, mungkin Max kalo pingin PP tanpa isi avtur itu tujuan Semarang-JBB/JOG-JBB, selain itu kebanyakan kalo rute jauh maskapai enggan memakai pesawat kecil, mungkin karena rugi atau takut tiketnya mahal jadi g kebeli.
Untuk masalah MLG yg baru saya kurang paham, apa maksud dan tujuan gubenur. Gubenur juga tidak pernah secara gamblang menyebut apa alasannya.
Tapi dugaan saya karena beliau keberatan mau ngasih ijin ada bandara di Trenggalek dan sekitarnya terkait masih susahnya membuka wilayah udara Iswahyudi Madiun. Meskipun saya pribadi melihat wilayah mreka lah yang sangat butuh ada bandara karena nampaknya kurang begitu punya akses kemana-mana, daripada di taruh di Malang selatan yang notabenenya sudah ada MLG, yang mana untuk ke Malang selatan dari wilayah mreka pun masih jauh.
Itu memang yg jdi kekhawatiran JBB ke depannya, takut bernasib sm spt. MLG yg terdominasi oleh bandara sebelahnnya. Tpi jika nantinya BWX lbh mendominasi tapal kuda, saya yakin nasib JBB tdk akan seburuk nasib MLG, mengingat di antara Jbr-Bwi ada halangan medan, ditambah lagi tdk adanya tol Jbr-Bwi. Jdi itu menyebabkan watu tempuh perjalanan darat Jbr-BWX lebih lama daripada Mlg-SUB, yg notabene tdk ada halangan medan, serta nanti waktu tempuhnya akan semakin cepat dgn dibukanya tol Pandaan-Mlg.
Utk bandara baru di selatan jatim sendiri saya juga’ kurang setuju kalo dibangun di Malang selatan, lebih setuju dibangun di wilayah ex karesidenan Kediri yg notabene di sana blm ada bandara, terutama dibangun di Tulungagung, krn menurut analisa saya sendiri, jarak Tulungagung – Sby tdk terlalu dkt, dan mudah dijangkau dari 3 kabupaten di sekitarnya (Trenggalek, Kediri, dan Blitar).
@ananada, Yang bisa dan memungkinkan JBB dengan kondisi skrng tanpa perlu nambah-nambah apa2. ya tambahan rute ke DPS JOG/SOC atau SMG, cuma masalahnya Maskapai yg punya ATR72-600 dan regular/bukan Carter cuma GA sama Wings, ada yg lain tapi lebih kecil itupun kalah nama sama mreka berdua dan stok pesawat mereka sudah habis di pakai semua.
Dan khusus ke DPS kayaknya yg paling sulit…BWX aja udah setahun belum di kasih-kasih slot nya karena padatnya slot terbang si DPS, ada tapi syaratnya sore/malem lha ILSnya blm kepasang jadi g bisa terbang malem,.
Untuk rute JBB-MLG yang saya denger sepet di minta dishub Jember, kayaknya juga susah, karena biasanya sebelum maskapai Nemu rute lanjutan dari MLG, maskapai g mau garap rute-rute baru kayak Gt, kecuali emang maskapai perintis.
Orang setau saya pesawat GA yg ke JBB itu adalah pesawat yg sama dengan yg di bawa ke BWX, pagi jam 6 Ke BWX balik ke SUB jam 7.30 istirahat sejam di SUB, Jam 9.30 brangkat ke JBB jam 10an balik ke SUB dan jam 12 brangkat lagi ke BWX.
dulu opsi GA antara nambah frekuensi ke BWX atau ganti armada ke bombardier yg lebih besar dan ternyata di pilihnya nambah frekuensi. Karena GA tau kalo bawa bombardir g bisa di pakek ke JBB. dari penjelasan saya ini Aslinya bisa aja JBB minta tambah frekuensi ke GA buat sore tapi g tau Slot di SUB ada apa g buat jam 2an, saya juga kurang paham jam pelayanan nya JBB sampek jam brapa.
Wings Jg kayak Gt yg ke BWX, karena begitu sebelum/sesudah ke BWX itu pesawat di pakek ke rute SUB-SOC PP. makanya g bisa bolak balik 2x ke BWX, pas punya stok pesawat eh sama kemenhub di suruh garap rute HLP-Tasik. Ya udah jadinya ijin Frekuensi tambahan ke BWX sudah approval eh pesawatnya g ada. Mau maksa pakek pesawat yg sama takut kemudian delay, jam pelayanan regular BWX masih jam 16.00 Max Sementara jam tambahan yang Wings minta jam 3. Kalo delay lama kemudian ternyata BWX dah tutup ya brarti Wings harus siapkan hotel buat penumpangnya untuk brangkat besoknya, namun karena dia LCC kok rasa-rasanya juarang buanget Wings sampek mau ngasih hotel meskipun delay nya karena kesalahan Wings sendiri. Saya pribadi seh kecewa karena tambahan frekuensi Wings air di BWX di undur, jadinya g bisa pulang sore kalo pengen pulang, tapi ya mau gmn lagi… karena pasti tiap maskapai yg bukan maskapai perintis pasti punya perhitungan bisnis yg sangat matang ketika akan nambah frekuensi dan rute baru.
Perlu libatin buanyak pihak seh kalo tambah-tambah rute dan frekuensi dan ribet.
Ananda@ kira” pakai pesawat apa mas untuk cargonya?
Al@ iya mas smoga pelebarannya jg dilakukan tahun dpn.hehe krn saya senang lht prkembangan bwx yg gencar mas jdi selalu ngikuti prkembangannya.
iya mas spertinya hrs diratakan agar lbh safety krn posisinya cukup dekat dgn RW.betul mas harusnya jbb jg gandeng skolah pilot.
mas saya mau tanya arti dari FCYT/RCYT itu apa yg biasanya ada dibelakang nilai PCN RW ataupun apron.?
msh blm direncanain mas pake pesawat apa buat kargonya, itu baru rencana aja.
@dewa. Kalau tahun depannya seh Pati tapi kelarnya bareng overlay atau gak nya itu yg g pasti.
Itu semacam klasifikasi mas. Per hurup punya arti.
Dari depan
Hurup ke 1 ada 2 tipe, kalo RW/appron nya dari aspal brarti (F: flexible) kalo dari cor coran (R:Rigid/cor),
hurup ke 2 itu semacam kualitas dari permukaan bawahnya/subgrade, biasanya di lihat dari campuran, ada tidaknya gelembung udara air dll (ngitungnya pakek metode CRB, gmn cara ngitungnya yg ini orang teknik yg paham, saya kurang paham) yang paling jelek itupun kasih hurup D trus paling bagus A, rata- rata di Indonesia itu C, hurup B aja udah bagus dan biasanya yg punya itu bandara sekelas SUB kalo bandara yang sedang2 C semua.
Hurup ke 3. Itu daya tahan RW/Appron dalam menerima tekanan ban pesawat. W Itu paling bagus dan mau ban pesawatnya nekan brapa satuan psi juga tetep sanggup, trus XMax tekanan ban hang bisa di tangani 1.75 MPa (254 psi) Y Max 1.25 MPa (181 psi) danyg Paling jelek ZMax 0.5 MPa (72 psi), kalo di tanya di Indonesia itu umumnya yang mana? sementara yg punya hurup W itu CGK, dan X beberapa, Y yang banyak apalagi bandara kecil-kecil.
Hurup Ke 4. Adalah cara atau teknik pengujian nilai PCN, dia mana T itu pengujian teknis(di bor trus uji lab dan segala macemnya) dan U itu pengujian non teknis, biasae pakek pesawat. Tapi metode ini udah jarang di pakek, karena ya ngeri2 juga mahalan pesawatnya dari pada RWnya.hahaha
Bonus: juga ada istilah OMG, itu bukan oh my good tapi outter main gear atau Indonesia jarak sumber roda dengan bibir RW makin gede pesawatnya ya omg nya makin besar makanya ada RW yg lebar banget.
Al@ hehe trimakasih mas,berkat penjelasan sampeyan saya jadi lbh paham tntng bwx.hehe
mas saya berharap kedepan saat peresmian RI1 bisa datang.hehe
Al@ mas kalau di lihat dari maket bwx,di apron trdapat pesawat dgn 4 engine,apa kedepannya bwx di proyeksikan bisa menerima pesawat yg lbh besar dari b737-900?mohon infonya mas.hehe
@ dewa Kalo berdasarkan maket yg mas dewa lihat seh iya… tapi masih perdebatan mas, saya seh mengharapnya seperti itu. Hahaha… Karena berdasarkan rencana awal Appron yg didepan terminal baru itu untuk parkir 5 buah B737-800NG atau pesawat yg se tipe dan se ukuran, tapi kok pas Pak JK berkunjung malah di tunjukin maket appron nya untuk 4 wide body.
Al@ hehe harapan kita sama mas.nah itu dia mas,saya lihat foto pak JK lagi lihat maket itu saya trtarik dgn miniatur pesawat yg ada di apron semuanya mnggunakan 4 engine.apa mungkin ini brkaitan dgn kunjungan prwakilan dari tiongkok itu ya mas?dulu kan pernah saat mereka berkunjung kesini mereka trtarik dan brsedia mmbawa wisman tiongkok kesini tapi syaratnya bandara harus bisa menerima pesawat wide body untuk 400 an orang.
Al@ mas tadi saya baca brita online tntng kunjungan menhub ke bwx.di situ beliau blg kemenhub akan sgera mngerjakan proyek overlay RW 40pcn dan perpanjangan apron mas.apa perpanjangan RW tdk jadi mas?kalau perpanjangan apron setau saya itu kan melanjutkan proyek yg 2015 sempat trhenti krn terminal baru blm slesai shingga masih mnggunakan trminal lama yg seharusnya diratakan untuk tempat apron baru.
pembicaraan temen2 semakin menarik, ternyata banyak pengamat yg hebat. kembali lagi berbicara masalah bandara, utk mewujudkan cita2 pengembangan jbb sebaiknya pemda & dprd (wakil rakyat) segera akur & kompak, pernah sy membaca artikel pernyataan petinggi dari maskapai Garuda bhw lokasi lapter notohadinegoro kurang ideal & sulit berkembang/dikembangkan krn dikelilingi banyak bukit/gumuk, shg sulit bagi pesawat berbadan lebar melakukan manuver utk pendaratan di jbb, karena itu sebelum melakukan pengembangan pembangunan lebih lanjut apkh kiranya perlu ditinjau lagi keberadaan lapter tsb dan menentukan alternatif lain/memilih lokasi lain yg lebih strategis di daerah dekat pantai selatan jember dan belum lagi masalah status tanahnya yg bergesekan dgn ptp 12. kalau begini terus jember akan semakin tertinggal jauh dari b-wangi. sy ber-angan2 jember & b-wangi memperoleh kepercayaan dari pemerintah pusat utk menyelenggarakan pesta olahraga berkelas dunia, pembukaan dilakukan di jember (JSG) dan penutupan di b-wangi (stadion diponegoro), krn kedua kota kabupaten ini mempunyai daya pikat dlm hal obyek wisatanya, shg para atlit akan terkesan akan keindahan Indonesia, khususnya di jember & b-wangi. sekali lagi pentingnya gerak cepat bagi pemda & dprd jember dlm mengambil keputusan yakni “satunya kata & perbuatan”, hidup jember & b-wangi.
al@ mas tadi saya jemput kakak ke bandara blimbingsari,kok masih blm trlihat tanda” proyek pngerjaan overlay runway mas?padahal menurut brita proyek di mulai maret,dan skrng sdh masuk prtengahan maret.
Tadi pnumpang yg datang maupun yg brangkat ramai,hal yg bagus meski cuaca hujan.:)
@mas dewa, iya mas, sepertinya rencana pengoperasian bandara baru blimbingsari diundur, nggak mungkin bulan april 2017, pemerintah pusat banyak yg diprioritaskan selain banyuwangi. Nggak apa2 mas, dgn bandara baru dibuka pasti wisatawan akan membludak, sedangkan pemda b-wangi lagi membangun hotel2 berbintang sbg antisipasi dlm menghadapi musim liburan dimana kamar2 hotel berbintang pada penuh. benar2 luar biasa b-wangi diluar perkiraan banyak orang. justeru kab jember yg agak memprihatinkan, banyak masalah yg sebenarnya bisa diatasi spt polemik apbd 2017, status tanah bandara notohadinegoro, pembangunan gedung jember icon, dll. mudah2an semuanya bisa diatasi shg jember & b-wangi sama2 bisa berkembang maju sesuai harapan masyarakatnya menuju masyarakat adil & makmur. kembali ke terminal baru bandara blimbingsari sy punya prakiraan dioperasikan sekitar bulan agustus 2017 dan dibuka & diresmikan oleh bpk presiden jokowi.
masalah jember icon, yg jdi masalah utama itu posisi bangunanya yg berdempetan sama trotoar jln raya, walaupun pihak Lippo Plaza sendiri sdh nyedia’in tempat parkir di basement. Tapi ya semoga masalah itu cpt kelar, sm juga’ masalah tanah bandara yg statusnya msh Kerja Sama Operasional (KSO) dgn PTPN, semoga itu cpt kelar juga’. Tpi ada kabar yg cukup baik dari bandara Notohadinegoro, yaitu mulai desember kemaren sdh ngelayani pengiriman kargo ke Sby.
Nur azis@ terminal barunya dibuka juni mas.entah direct flight bwi-jkt tetap bulan april atau juni jg.iya mas cukup prihatin dgn jember yg hub.pemkab dan dprd nya kurang harmonis.mdh”an cpt harmonis lg biar tdk brdampak jauh pada msyarakat jember sndiri.
Ananda@ maskapai apa dan pesawat jenis apa yg di gunakan melayani kargo ke jember mas?
@dewa: maskapainya Garuda, yg saya tau tujuannya ke SUB, nggak tau kalo mungkin ada tujuan ke kota lain.
jenis pesawatnya ATR sepertinya ATR 72-600
Ananda@ itu terjadwal atau hanya saat ada permintaan saja mas?
@dewa: saya kurang tau terjadwal apa nggak mas, saya dpt infonya dari sini http://radarjember.jawapos.com/read/2017/02/06/1957/garuda-kini-layani-kargo/2
Itu garuda melayani cargo tapi dengan pesawat yang sama membawa penumpang. Hanya memaksimalkan space bagasi pesawat.
Makasih ngelengkapi infonya @Zen, setidaknya udh ada layanan tambahan di JBB meski cuma gabung sm pesawat penumpang.
Baguslah kalau buka kargo mas,tapi kalau bandaranya cepat dikembangkan mungkin pswt jet jg akan mendarat di jbb.:D
gmn mas prkembangkan mslh lahan bandara saat ini sudah menemukan solusi atau masih trganjal?
Hahaa.. iya pastinya mas bisa didarati pesawat jet. Target bisa jdi bandara embarkasi haji, sesuai sm program bupati Faida, sm ada penerbangan JBB-DPS itu udh cukup menurut saya. Kalo masalah status lahan skrg lagi dibentuk tim penanganan kejelasan status tanah bandara oleh pemkab, target dpt kejelasan status lahan bandara akhir thn ini, jdi nanti maksimal akhir thn ini harus dpt kejelasan apakah tanah milik PTPN 12 itu akan dihibahkan ke pemkab Jember atau tetep KSO dgn pemkab.
Kalau akhirnya gak dihibahkan dan tetap KSO berarti jbb akan sulit dikembangkan ya mas?
ya mdh”an dihibahkan mas biar cpt bisa dikembangkan.untuk pngembangan sendiri gak bisa cepat,contoh bwx mas pngembangan brtahap, 2013 dari 1400 ke 1800 panjang RW,lalu 2015 dari 1800 ke 2250.sekarang nambah pcn dari 27 ke 40.hehe untuk sektor RW 2013-2017 mas.5 tahun pngembangannya.:D
itu blm ILS pula.
Kalau di jbb mungkin bisa 5 tahun lbh mas untuk jadi embarkasi,kecuali kalau bandara yg ngelola AP pasti cepat pengembangannya.:D
Ya itu mas kalo pd akhirnya tetep KSO, PTPN 12 gak mau menghibahkan ke pemkab, saya blm tau solusi buat pengembangan JBB kedepannya dari pemkab kaya’ gmn. Krn aslinya pemkab jember dan pemerintah pusat udh siap menganggarkan dana buat pengembangan JBB, cuman yaa itu ngganjal di status lahan aja. Saya juga berharap JBB bisa dikelola sm AP, krn memang AP’lah mastenya penerbangan, hehe.. Kalo BWX apa udh dikelola sm AP mas?
Btw sampeyan domisli dimana mas @Dewa?
bwi mas.
Blm mas,mungkin kalau trend positif kenaikan penumpangnya tetap terus terjaga ada kemungkinan AP akan kelola mas.
nah itu pusat udah mau bantu pngembangannya,kyknya bupati dan jajarannya prlu sgera menemukan solusi lahan itu mas.hehe
mas apa dulu selain di lahan ptpn ada pilihan lain lahan yg mw dijadikan bandara jmbr?kalau memang ada pilihan lain,knp memilih lahan yg saat ini justru mnghambat pngembangn jbb.
Itu juga’ mas saya gak paham knp kok dulu pemkab bangun bandaranya di lahan PTPN. Knp juga’ kok pemkab dulu gak langsung beli lahannya PTPN aja jdi gak usah ada KSO sm PTPN. Mungkin nanti bisa tak tanyain ke tmn saya yg paham tentang perkembangan perkotaan khusunya perkembangan Jember mas.
(y)
Ini mas saya punya link forum website yg ngebahas tentang perekembangan Bwi, mungkin sampeyan tertarik buat gabung di sini.
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1560276&page=209
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1808010
Sampeyan di Bwi mana mas? Soalnya saya punya 2 saudara di Bwi, di daerah jajag sm muncar.
aku dari balikpapan dan gak tau apa apa……mohon di maafkan bila ada salah ya…. terima kasih….
gtg mas.
Insyaallah mas.
dulu pihak prwakilan Ga prnh blg untuk pswt yg lbh bsr sulit manuver di jbb krn letaknya yg dibukit saat mmbahas embarkasi itu mas.mungkin masalah ini jg prlu di selesaikan mas andai hibah lahan di setujui ptpn.sehingga kedepannya gak ada yg mnghambat pngembangan jbb.dan sprtinya prlu ada perda mas yg mengatur tntng jbb ke depannya siapapun bupatinya agar pengembangan jbb sbg embarkasi tetap dilanjutkan,agar saat proyek embarkasi itu bnr” brjalan kelak tdk akan mangkrak saat trjadi prgantian bupati.:)
Memang ada bukit di dkt JBB, semoga pemkab segera punya solusi utk mengatasi kendala adanya bukit dkt JBB, mengingat itu hanya masalah teknis. Tpi yg penting status lahan JBB segera diselesaikan lbh dulu, krn itu yg sangat urgen.
Oh iya mas, pelayanan kargo di BWX udh ke rute mana aja? Trus penerbangan BWX-DPS udh buka’ lagi kan ya?
Kalau untuk pelayanan kargo terjadwal kyknya gak ada mas,adanya yg gak trjadwal seperti saat pmbangunan tambang,material”nya sebagian dibawa pesawat kargo saat itu.
Blm mas,dari dps sendiri adanya slot malam,sdngkn bwx blm dipasang ils jadi kurang aman kalau trbng malam meski sbnrnya pihak airnav sdh mmberi lampu hijau untuk pnerbangan malam tanpa ils sementara.dan sampai saat ini ils blm dipasang pdhl janjinya maret kemarin,mungkin krn faktor bwx yg akan dikembangkan lagi sama pemprov jadi 2500×45 tahun depan,jadi proses pemasangan ils menunggu selesainya itu mas,sebab yg prnh saya baca biaya pemasangan ils 70% lbh mahal dari harga ils itu sendiri,untuk yg trmurah saja ils diatas 7M mas.soalnya pemasangan ils butuh telemetri ukuran runway yg akurat.jadi pemasangan ils gak bisa sembarangan.:)
Nah itu baguslah kalo pemprov juga’ ikutan bantu dana, itu krn status lahan BWX yg udh jelas milik pemkab, mangkanya pemprov gak segan buat ngembangin BWX. Trus dulu pas pembangunan BWX, proses pemkab Bwi utk nempati lahan itu dgn cara langsung beli bebasin lahannya atau KSO terlebih dulu spt. yg dilakukan oleh pemkab Jbr dlm pembangunan JBB?
Bebasin lahan mas.iya alhamdulillah pemprov mau membantu jg mas,mdh”an jbb jg segera dibantu pengembangannya begitu status lahannya sdh jelas.
Hehe mas saya lihat di youtube ada private jet jg yg ke jbb,kyknya bwi dan jmbr makin jadi tujuan investasi nih mas.hehe
Iya mas memang ada pesawat pribadi di JBB, tpi saya cuma tau dari fotonya aja. Saya juga’ gak nyangka pas pertama kali liat foto ada beberapa pesawat pribadi di JBB, saya kira pesawat di JBB cuma 1, eh ternyata msh ada beberapa pesawat pribadi, hehe.. Bsk” saya mau main” ke JBB, mau liat’ langsung kondisi JBB skrg, udh lumayan lama juga’ saya nggak main” ke JBB. hehe
Hehe saya malah brharap pas mnjemput kakak jelang lebaran tahun ini rute bwx-cgk udh beroperasi mas,sehingga bisa foto crj1000nya garuda.:D
untuk apron jbb bisa menampung brp private jet mas?
nah iya itu mulai lebaran ini ya mas mulai rute BWX-CGK? Kalo bisa nampung brp jet di apron JBB saya kurang tau mas, mungkin kalo minggu ini saya main” ke JBB, kalo bisa saya tanyain ke petugasnya di sana, sekalian juga tanya” seputar kejelasan status lahan JBB.
iya mas bulan juni minggu ke 3 rencananya.
Bagus itu mas,nanti kalau udah dpt info bisa kita diskusi brsama mas.:D btw mas al gak prnh nongol lagi,pdhl beliau infonya cukup lengkap untuk bwx ataupun jbb ya mas ananda?hehe
Haha.. , iya mas saya dpt info apapun pasti saya bagi’in di sini.. Iya mas padahal mas Al kan “the master of aviation”.. hehe.. Ayoo dong mas @Al muncul lagii..
sip mas ananda.:D
hehe mungkin beliau lagi sibuk mas.:D ntar kalau muncul mdh”an bawa info baik untuk jbb dan bwx.:D
Mungkin juga bandara jember perkembangannya sangat lambat dan masih sepi karena hal ini.
http://m.beritajatim.com/pendidikan_kesehatan/281780/buta_aksara_di_jember_tertinggi,_sampang_menyusul.html
http://www.radar-x.net/2016/03/angak-kemiskinan-di-kabjember-41-dari.html?m=1
https://arsip.suarajatimpost.com/pertumbuhan-ekonomi-jember-kurang-maksimal-kalah-dari-kabupaten-tetangga/
Padahal jember adalah daerah yang beruntung karena secara geografis berada di tengah kawasan tapal kuda.
Sudah banyak investor membangun gedung dan banyak universitas, jember masih seperti ini. Sayang sekali.
sebenarnya bersyukur memiliki kota jember or b-wangi, karena kedua kota tersebut sama2 memiliki kesuburan tanah, panorama alam indah, ijo royo2, dlsbg yg membuat wisatawan, pebisnis jatuh hati. sayang kemajuan jember agak tersendat karena masalah internal, adanya polemik yg berkepanjangan antara pemkab dan dprd. pembangunan & pengembangan bandara jember sangat penting, mau tidak mau, suka tidak suka berdirinya sebuah bandara sekali lagi “sangat penting”. tuntutan bisnis transportasi sdh tidak memadai lagi karena kemacetan di-mana2. bandara yg ada di jember saat ini sepertinya sdh tidak memadai lagi, krn selain gesekan dgn ptp-12, juga lokasinya kurang aman krn banyaknya gumuk/ gundukan tanah disekitar lokasi bandara, sy pikir perlu ada alternatif lain untuk memindahkan/ menentukan lokasi lain yg dekat dengan pantai seperti bandara b-wangi. mudah2an ada pemikran dari pemkab/masyarakat jember sebelum ada upaya/ rencana pengembangan bandara lebih lanjut. kalau nggak jember akan semakin tertinggal dgn b-wangi, padahal sebelumnya b-wangi kalah mentereng dgn jember. tapi sy yakin kedua kota tsb jember & b-wangi akan lebih maju dan bisa mensejajarkan dengan kota2 seperti jogya & solo. bravo jember & b-wangi.
Memang kemajuan Jember skrg agak tersendat mas, tpi agak tersendat jgn ada yg mengartikan sbg. kemunduran lho yaa, hehe.. Investasi dan perkembangan kota tetep meningkat, bahkan lbh gencar dlm beberapa thn ini dibanding dekade yg lalu, sekalipun gak segencar Bwi dlm beberapa thn ini.
Terkait dgn letak JBB yg ada dkt gumuk, itu memang wajar aja sih, krn sejatinya Jember itu daerah seribu gumuk, yg artinya di setiap kecamatan di kab. Jember pasti aslinya ada aja gumuk, jdi kalo bandaranya mau dipindah ke mana aja di daerah Jbr, ya mesti ketemunya sm daerah yg gak jauh sm gumuk. Kalo solusinya bandara dipindah ke pesisir, nggak mungkin mas, krn pesisirnya jauh dari pusatnya Jember/jember kota. Beda sm Bwi, knp BWX dibangun di pesisir/ Ya krn letak Banyuwangi kota dkt pesisir, jadinya BWX dibangunnya di pesisir juga’ yg dkt sm pusatnya Bwi.
benar, sy rindu akan tulisan/komentar mas Al, pakar kebandaraan/ kedirgantaraan.
Ananda@ saya setuju dgn pendapat sampeyan mas,kalau jbb di pindah kok rasa”nya akan butuh biaya besar dan akan butuh waktu lama lagi pngembangannya.menurut saya jbb tdk perlu pindah,krn yg trpenting saat ini status lahan jls shingga bisa sgera di kembangkan.untuk bukit” yg brpotensi mengganggu pnerbangan,mungkin solusinya bisa memangkas bukit” trsebut shingga tdk mngganggu lagi.:)
Bisa aja gumuknya dipangkas mas, mengingat juga’ skrg banyak gumuk di Jember kota dan sekitarnya yg ditepas buat diambl batuya sm dibikin perumahan. Tapi krn mangkas bukit punya konsekueni buat kerusakan lingkunga, saya harap solusi nepas bukit itu jdi solusi terakhir, sehingga mesti dicari solusi lain sebelum mangkas bukit.
Mas Ananda & Mas Dewa, benar mas jarak jember kota dengan wilayah pantai cukup jauh sekitar 40 – 50 km. Sebaiknya Pemkab Jember segera melakukan pendekatan ke BPN Pusat tentang status tanah bandara untuk bisa dihibahkan. Sekali lagi transportasi darat kedepan akan semakin padat/macet, kasihan para pebisnis, para mahasiswa yg kuliah di Jember. Seperti halnya b-wangi, sy berharap kedepan akan ada direct flight jakarta-jember pp., shg mempermudah pengunjung/ wisatawan yg ingin menyaksikan JFC. Sekarang tentunya yg beruntung bandara b-wangi bisa dijadikan transit sebelum melanjutkan perjalanannya ke jember lewat darat. Mudah2an upaya Pemkab Jember terlaksana dgn baik utk mewujudkan bandara jember menjadi bandara embarkasi haji. Aamiin..
Skrg pemkab Jbr sdh membentuk tim penanganan kejelasan status lahan jbb, yg ditargetkan dpt kejelasan lahan desember thn ini. Memang sangat disayangkan pengembangan jbb jdi terhambat gara’ status lahan yg blm jelas, padahal pemkab Jbr dan pemerintah pusat sdh siap dana buat pengembangan jbb.
Mengenai jika ke dpn ada penerbangaan langsung Jbb-Jkt, saya pribadi utk saat ini msh blm berharap adanya penerbangan langsung Jkt-Jbb, krn menurut pengamatan saya, jumlah orang yg bepergian Jbr-Jkt atau sebaliknya msh blm cukup utk dicover menggunakan pesawat, justru yg saya harapkan (maaf kalo agak out of topic/oot), adanya kereta api, kalo bisa KA eksekutif langsung Jbr-Jkt utk melayani orang’ yg bepergian Jbr-Jkt langsung/sebaliknya, krn menurut pengamatan saya jumlah orang Jbr ke Jkt udh cukup buat dicover oleh KA. Mungkin spt itu.
Mas Ananda & Mas Dewa, benar mas jarak jember kota dengan wilayah pantai cukup jauh sekitar 40 – 50 km. Sebaiknya Pemkab Jember segera melakukan pendekatan ke BPN Pusat tentang status tanah bandara untuk bisa dihibahkan. Sekali lagi transportasi darat kedepan akan semakin padat/macet, kasihan para pebisnis, para mahasiswa yg kuliah di Jember. Seperti halnya b-wangi, sy berharap kedepan akan ada direct flight jakarta-jember pp., shg mempermudah pengunjung/wisatawan yg ingin menyaksikan JFC. Aamiin …
Mas Ananda & Mas Dewa, benar mas jarak jember kota dengan wilayah pantai cukup jauh sekitar 40 – 50 km. Sebaiknya Pemkab Jember segera melakukan pendekatan ke BPN Pusat tentang status tanah bandara untuk bisa dihibahkan. Sekali lagi transportasi darat kedepan akan semakin padat/macet, kasihan para pebisnis, para mahasiswa yg kuliah di Jember. Aamiin …
Mas Ananda & Mas Dewa, benar mas jarak jember kota dengan wilayah pantai cukup jauh sekitar 40 – 50 km.
Nur aziz@ semoga jbb segera dpt kepastian status lahannya mas.
Alhamdulillah untuk bwx katanya proses overlay runway sdh selesai,sdh siap digunakan pesawat sekelas boeing dan crj1000.tinggal menunggu verifikasi dari dirjen hubud.dan berita trbaru pertamina akan bangun depo avtur di bwx tahun ini.:D
Mas Ananda & Mas Dewa, nggak tahu beberapa tahun yg akan datang sy punya prediksi wilayah eks karesidenan besuki menjadi pemerintahan provinsi lepas dari jawa timur, yakni meliputi : kab. jember, b-wangi, situbondo & bondowoso, dan ibukotanya jember atau b-wangi. Pemekaran pengelolaan wilayah penting sbg tuntutan zaman. Wilayah Pemprov Jatim saat ini begitu luas dan padat penduduknya perlu pengelolaan yg lebih baik. Tentunya pemekaran ini perlu kajian yg lebih mendalam dan tidak gontok-gontokan, tentu dengan tujuan peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
@nur aziz arasadi: Kalo menurut apa yg saya baca di suatu forum internet yg ngebahas perkembangan kota, yg menyebabkan pembangunan jatim kurang merata itu krn pemprov jatim lebih fokus memperhatikan wilayah gerbangkertosusilo yg merupakan wilayah pusat ekonomi jatim. Sehingga sejak dulu sdh ada wacana utk memisahkan wilayah gerbangkertosusilo jdi provinsi tersendiri, supaya gerbangkertosusilo bisa fokus dgn kawasan industri dan sbg. pusat ekonomi jawa bag. timur, dan prov. jatim bisa fokus dgn wilayah yg sebagian besar agraris. Jdi kalo diibaratkan wilayah tingkat kota/kabupaten, gerbangkertosusilo itu bakal jdi “kotamadyanya” jatim, dan prov. jatim yg skrg ada itu ibarat kabupatennya. Nantinya Surabaya akan jdi ibukota prov. gerbangkertosusilo, dan ibukota prov. jatim bisa dipindah ke Malang. Itu pendapat dari saya mas, monggo yg lain kalo mau nanggapi/urun pendapat lain demi kemajuan jatim bersama.
@Ananda : konsep anda ‘membaca masa depan’ perkembangan kemajuan bagus sekali. Sepemikiran sm saya.
alhamdulillah ada berita baik.sriwijaya air akan buka rute cgk-bwx tgl 16 juni dgn nam air pakai b735 terbang setiap hari.hehe kayaknya sriwijaya duluan yg trbang prdana ke bwx lalu bbrp hari kemudian GA yg akan trbang prdana pakai CRJ1000′nya.:D
Iya mas dewa sy juga dengar, dengan adanya direct flight jkt – bwx pp tentu akan membantu/mempermudah wisatawan domestik/asing yg akan melihat JFC via bandara b-wangi. Kalau sy sambang anak ke bwx bisa pakai pesawat langsung, selama ini kalau sy ke bwx dari jkt transit dulu di sby kemudian lanjut via wing air. Kebetulan anak sy kerja sebagai Pelatih Sekolah Pilot (Flight Instructor) di Pilot School Banyuwangi.
nur aziz@ iya mas,bisa mmpersingkat waktu perjalanan.:D dulu pihak garuda blg rute cgk-bwx stlh jam 12,artinya ada pilihan terbang pagi dgn nam dan siang dgn garuda.hehe
kalau gitu mas aziz sering ke bwx?:D
Maaf semuanya… baru muncul… baru ngeh kalo disini masih Rame.
Tak jawab satu-satu ya…
@ananda: maaf sebelumnya saya kurang sependapat dengan yg mas bilang JBB cukup hanya jadi embarkasi haji dan menambah rute ke DPS. Bagi saya itu seperti menginginkan JBB se besar Juanda tapi dipakai setahun sekali + ada penerbangan hanya untuk rute ke SUB dan DPS tiap hari.
Sebelumnya berdasarkan yg pernah saya baca, bupati faida menurunkan janjinya dari embarkasi haji ke embarkasi antara.
Dan untuk embarkasi haji antara pun, di Jember harus ada asrama haji. Khusus untuk bandaranya syarat yg saya tahu, minimal JBb harus bisa didarati pesawat B-737 800 NG atau yg lebih besar, artinya RW JBB harus memiliki panjang runway minimal 2500-3000 m(kalo liat kondisi perbukitan Jember sepertinya harus 3000m) dengan lebar 45m dan ketebalan minimal 60 PCN FCXT, appron yang lebarnya bisa nampung minimal dua pesawat tipe tersebut yg ketebalan appron nya juga minimal 70-80 PCN RCXT dan wajib memiliki terminal penumpang minimal untuk 300 orang sekali angkut+ JBB juga perlu bangun menara ATC yg mumpuni, membangun DPPU(depot pengisian bahan bakar pesawat udara) sekaligus truk pengisinya serta telah memiliki ILS (Mohon koreksinya jika saya salah).
Jadi jika JBB punya semua fasilitas itu kemudian hanya di pakai untuk pelayanan embarkasi haji + rute SUB dan DPS ya rugi biaya pengelolaan donk karena dengan fasilitas semua itu jangankan rute JBB-JKT, rute se Indonesia juga siap itu apa lagi kalo mau di bikin internasional, seperti rute JBB-SiN( Singapura ) juga Bisa itu tiap hari.
Kemudian terkait tanah, saya setuju. Memang aneh, Knp dulu Jember gak sekalian beli aja tanahnya, dari pada ribet kayak skrng. Mengingat sifat BUMN kayaknya akan sangat susah jika PTPN diminta menghibahkan kalaupun nanti di hibahkan pasti yang di hibahkan hanya sebatas yg dipakai JBB sekarang. karena jika sifatnya hibah selain harus persetujuan mentri yang di approval Presiden juga ada syarat-syarat lain yang gak gampang seperti harus tukar aset dll. Tapi kembali ke masalah embarkasi haji antara, sepertinya jika Jember serius menginginkan JBB jadi embarkasi antara, perlu perluasan minimal 1x lagi dari luas yg sekarang. semoga status tanahnya segera selesai, dan tidak cuma selesai statusnya tapi PTPN mengijinkan tanahnya dipakai lagi seluas yang di pakai sekarang, demi peningkatan fasilitas JBB yg lebih baik.
@dewa: untuk BWX yg new appron kayaknya cukup itu untuk 2 buah B 737 500/ Bombardier CRJ 1000/ yang se ukuran parkir di waktu yang sama. Bisa juga di parkiri 3-4 ATR 72 600. Itu saya lihat berdasarkan parking line yang dibuat. Jadi kalo di tambah sama appron lama, BWX sudah bisa nampung 5-6 ATR 72 600 barengan. Itu blm ditambah kapasitasnya dengan Appron yang akan di bangun di depan terminal baru. moga aja mulai di bangun habis Lebaran ini appron depan terminal barunya
Mohon maaf ya panjang.
@Al: makasih mas atas pendapatnya yg membenarkan pendapat saya. Memang target saya jbb min. bisa jdi embarkasi haji, nambah frekuensi ke sub jdi 2x sehari, + buka rute ke dps, tpi kalo nanti memang harus ada rute jkt-jbb sbg. konsekuensi dari fasilitas yg sdh mumpuni krn dibangun embarkasi haji, ya itu saya anggap sbg. bonus saja dari pengembangan jbb.
Terkait masalah kejelasan tanah, itu yg bikin saya sangat penasaran dan gak hbs pikir, knp dulu pemkab Jbr pas bangun jbb kok tdk langsung beli tanah aja ke ke PTPN 12, yg ujung”nya ngehambat pengembangan jbb spt. skrg ini. Rencana saya mau main” ke jbb (tpi blm sempet, krn saya skrg msh sibuk), sekalian mungkin nanti saya bisa tanya” ke petugasnya di sana perihal segala hambatan yg dialami jbb.
Al@ hehe gimana kabarnya mas,cukup lama mas gak muncul.:D
btw mas prpanjangan apron itu nantinya sampai trminal lama saja,atau sampai tempat yg dibuat parkir kendaraan disisi timur itu?
Mas bbrp bln lalu ada brita pemprov mau ngembangin bandara bwx jadi 2500×45,itu tahun depan atau tidak mas?
@dewa: kabar baik mas… cuma saya baru tau kalo disini masih Rame… karena ini sifatnya bukan forum seh… tadi aja saking iseng buka2 eh ternyata…
Terkait runway Ya semoga aja bisa tahun ini… tapi kalaupun bisa tahun ini paling cuma pemanjangan jadi 2500 M, pelebaran RW jadi 40-45m, sama pelebaran daerah Resa lebarnya jadi 200m tiap sisi mas. Kenapa saya lebih berharap pemanjangan dan pelebaran tahun ini itu karena tahun depan tahun politik Jatim jadi kalo gak tahun ini pasti terhambat karena pemilu, ya kecuali Pak Anas jadi gubenur Jatim 2018 seh.hahaha
dan pelebaran + pemanjangan dulu cukup lha biar B737 800 NG bisa masuk. Trus peningkatan nilai PCN ke 55-60 baru dah tahun depan gak apa-apa karena hal itu sesuai dengan yang Pak Anas bilang beberapa bulan lalu yang mana beliau ingin BWX jadi internasional di 2018 yg syaratnya RWnya Di tebelin lagi minimal jadi 55-60 syukur-syukur bisa 80 an PCN nya.
Terkait appron sepertinya terminal yang lama bakal jadi korban di ratakan jadi appron, saya sendiri Gatel pengen ikut ngeratain itu terminal kok.hahaha… karena appron BWX bakal membentang sampai pagar Sekolah pilot banyuwangi(BP3B) jadi sepanjang terminal baru, mungkin setelah Lebaran start bikin appron lagi. Karena selain duitnya udah dianggarkan sama kemenhub berbarengan sama Overlay RW kmrn, juga peresmiannya terminal baru kab bulan depan atau maximal sehabis Lebaran. Masak terminal di resmikan tapi depannya gak ada appron ya.
Al@ haha betul mas,lucu jg kalau didepan terminal baru gak ada apronnya.btw itu nanti saat nam dan garuda udah mulai terbang pasti nanti parkir di new apron dpn atc kan mas,nah itu nanti calon penumpang dilewatkan jalan mana dari trminal lama atau trminal baru saat udah dioperasikan,soalnya new apron dipagar,saya penasaran tentang ini.:Dkalau suruh jalan kaki waduh bisa ngos”an,lumayan jauh.wkwk
@dewa Kayaknya dianterin bus lower deck kayak seyogyanya di bandara besar kecuali Pak Anas punya ide lain. Misal pakek mobil wisata kayak di bandara samui Thailand, kan Sumber inspirasi bangunan BWX adalah bandara samui Thailand. Asal jangan dokar aja… pup kudanya bahaya.hahaha
Kalo dari terminal lama(sementara) ya bisnya tinggal lurus dari tempat ke berangakatan ke new appron jadi tinggal Nambahi jalan aspal aja dikit… kalo dari terminal baru sepertinya memakai rute yang sama ketika wakil Presiden Pak Jusuf Kalla berkunjung. Terminal baru-kantor bandara-VIP room- kantor pemadam- dan lewat jalan aspal sepanjang appron depan ATC. Tapi itu masih kemungkinan.
@mas Al, kembali ke masalah bandara jember, bandara yg letak geografisnya kurang mendukung, adanya gesekan ttg kejelasan status tanahnya, sedangkan pemkab jember punya harapan yg begitu tinggi, gmn sebaiknya mas?? Kalau masalah bandara tidak ditangani dgn cepat & serius maka kedepan kab.jember akan semakin tertinggal/kalah mentereng dgn kab.b-wangi.
@mas Al. maksudnya apakah pemkab jember perlu cari alternatif lain, yaitu cari lokasi baru?
@nur azis arasadi: untuk cari lokasi baru yg masih di wil Jember sepertinya akan terbentur legalitas dan menjurus ke tidak mungkin. bangun bandara itu diatur harus berjarak antara 70-90km(tepatnya saya lupa) dari bandara lainnya, kalo ada bandara militer malah harus lebih jauh lagi jaraknya. karena terkait ruang udara masing-masing bandara. Kecuali yg skrng ditutup 100% trus bangun lagi yang baru yang kalo bisa di deket pantai biar lebih aman dari obstacle. Tapi masalahnya pasti jauh dari Kota dan apa orang Jember ikhlas uang yg dulu buat mbangun JBB dibuang gitu aja?
Jujur saya pribadi heran sama tim suksesnya bu faida dulu, sampai brani menjanjikan JBB jadi embarkasi haji. Keheranan saya itu apa timnya tidak melihat obstacle di sekitar JBB, tidak belajar dari Bandara Malang yang mudah mengalami gangguan embun karena deket gunung sehingga susah penerbangan malam, mungkin juga lupa status lahan JBB kayak apa. (mohon maaf ke mas @ananda yg orang Jember, ini bentuk keheranan saya saja gak ada niat buat ngata-ngatain)
Yang bisa dilakukan Jember saat ini seh ya nunggu status lahan agar jelas, trus meminta lahan lagi seluas yg sekarang ke PTPN. Undang tim ahli penerbangan agar tau gumuk yg perlu di papras mana saja dengan tujuan menghilangkan obstacle agar JBB bisa didarati minimal pesawat Boeing isi 120 orang( seri B737-500) . Siapin duit minimal 1 T untuk beli tanah, manjangin dan lebarin RW, bangun appron yang jauh lebih luas, bangun ATC, terminal dan beli fasilitas2 lainnya. Yang paling makan banyak tanah itu pemanjangan dan pelebaran RW nya… karena butuh daerah resa yang lebih lebar juga.
Kalo status tanah udah jelas dan tanah di samping2 bandara yang luasnya se luas sekarang itu sama PTPN di jual ke Pemkab. Tinggal orang Jember aja mau gak nekat gelontorin separo ABPDnya khusus untuk bandara dan semua fasilitasnya. Dengan catatan paling singkat 2 tahun di Jember gak ada pembangunan selain bandara. Kalo mau ya insyallah gak sampek 3 tahun JBB bakal sebesar Malang atau malah bisa lebih besar dikit. Dan cita2 bu faida buat embarkasi haji antara terwujud. Tapi anggaran segitu blm termasuk pembangunan asrama haji dan mapras beberapa gumuk.
@Al: Betul, kalo saya berani katakan, tdk mungkin bandara dipindah, krn jember itu kabupaten seribu gumuk, jdi di kecamatan mana aja pasti ada gumuk.
Masalah timses bu Faida yg berani ngadain program embarkasi haji, menurut saya wajar aja sih mas, namanya aja politik, pasti yg dijanji’in yg bagus”, sedangkan hambatan dari program yg dijanjikan, itu no. 2. Yg penting bisa dpt banyak suara dulu. Tpi saya tdk menyalahkan programmya bu Faida, justru saya apresiasi apa yg dicanangkan oleh bu Faida.
Kalo dibandingkan dgn bandara MLG yg sering ngalami gangguan krn embun dkt pegunungan, saya rasa jbb tdk akan seberapa berdampak spt. itu, krn yg ada di dkt jbb hanya gumuk, bkn pegunungan. Utk @Al kalo pendapat saya ada yg keliru monggo dikoreksi.
@ Nur Aziz arasadi: kenapa gumuk di sekitar bandara saya jadikan juga poin yang perlu diperhatikan, berkaca ke pembangunan Tol solo-Kertosono yang bahkan tinggi jalannya harus diturunin sesuai permintaan AP, karena berada di perlintasan naik turun pesawat bandara Solo. Padahal itu hanya tol, seberapa tingginya tol seh, paling tinggi 5 meter dan overpasnya 15 meter dari permukaan tanah, jaraknya pun lumayan jauh ada kalo 1-4 km. Tol saja di permasalahkan apalagi gumuk-gumuk di Jember yang lebih dari 20meter tingginya, ya pasti perlu diratakan jika JBB mau di bikin sebesar bandara solo(representatif salah satu bandara embarkasi haji). biasanya yang sangat perlu di perhatikan itu obstacle-obstacle di radius 5 km dari RW bandara.
Al@ hehe mungkin bisa bikin bus yg kayak di samui itu mas tapi di ornamen full kayu dan tanaman biar selaras sama terminal hijaunya.:D
kira” dari pihak maskapai atau bandara yg nyiapkan bus lower deck mas?untuk tangga naik ke pesawat pihak bandara udah membuatnya apa belum mas,kok di tkp belum keliatan tangga yg tinggi buat boeing.:D
@ananda: gak ada yang salah kok… kita sama-sama berpendapat dengan sudut pandang hang berbeda.. Saya sedikit heran karena Saya memandang terlalu banyak halangan untuk menjanjikan sesuatu. Apalagi janjinya di capai dlm waktu 5 tahun( ibu faida menjabat ) saya pikir butuh waktu lebih untuk capai itu, tapi jika kemudian hari JBB bisa jadi besar dan jadi embarkasi haji antara ya Alhamdulillah.
Kemudian terkait embun, itu sifatnya membandingkan saja takutnya karena banyak gumuk jadinya Gt juga Kan ya hambatan juga jadinya. Intinya untuk jbb perlu banyak mencari dan mengeksekusi solusi segera dari semua masalah yang ada.
@dewa: saya pribadi lebih suka kalo kayak bandara samui… lebih khas dan menarik… tapi kalo dari kayu kayaknya gak diijinin deh terkait keamanan Bis, kecuali dari besi dicet jadi ornamen kayu.
Kmrn saya liat ada yang Share Stair truknya/truk khusus tangga pesawat punya NAM udah di kirim ke BWX. Kalo Garuda kayaknya gak perlu pakek itu karena bombardir gak setinggi B737-500
@mas Al, menjadijakan bandara sbg embarkasi haji/embarkasi antara persyaratannya berat, dan yg mengajukan adalah gubernur dan dievaluasi/disetujui oleh kemenag & kemenhub, apakah bisa/kemungkinan bandara bwx blimbingsari ditunjuk oleh pemerintah melalui kementerian terkait sbg embarkasi haji/embarkasi antara??? Tentang bandara jbb, benar sy memahami pendapat mas Al & mas Ananda, kepalang tanggung bandara jbb yg ada saat ini hrs dikembangkan, pemkab & masyarakat jember hrs ikhlas dan berani berkorban utk mewujudkan harapan & cita2 masyarakat jember.
Iya JBB itu udah kepalang tanggung, tinggal masyarakat Jember aja mau gimanain itu JBB.
Terkait prosedural penunjukan itu salah satu syarat teknis yang lumayan harus dikomunikasikan oleh bupati. Tapi bupati akan brani ngomong jika fasilitas minimal yang saya sebutkan diatas sudah di bangun dan terpenuhi semua.
Terkait BWX sebenernya bisa-bisa saja mas, tap dari saya pribadi mending jangan, biar BWX jadi internasional untuk wisata. Takut mencederai semangat kawan-kawan Jember yg begitu semangat ingin JBB jadi embarkasi haji antara.
@nur aziz arasadi dan @Al: Baik pemkab jember maupun pemkab banyuwangi sama” punya dasar yg logis dan objektif utk mengembangkan bandaranya masing”. Saya akan jelaskan dasar knp Jbb berencana jdi embarkasi haji, dan knp Bwx berencana jdi bandara internasional.
Yg pertama knp Jbb berencana jdi embarkasi haji, tujuannya utk mengurangi kepadatan CJH di Sub setiap tahunnya dgn cara mengakomodir CJH asal wilayah tapal kuda. Utk mengakomodir CJH asal tapal kuda, maka diperlukan lokasi bandara yg strategis yg paling mudah dijangkau oleh semua daerah di tapal kuda. Nah, bandara yg paling mudah dijangkau oleh semua daerah di tapal kuda, ya Jbb. Selain itu, CJH asal jember adl. salah satu yg terbesar di jatim, bahkan thn lalu (2016), berdasarkan data Kemenag Jember, jember dpt kuota haji terbanyak se jatim. Dari 2 alasan itulah yg mendasari pemkab jember berencana menjadikan Jbb sbg. embarkasi haji wilayah tapal kuda.
Yg kedua, knp Bwx berencana jdi bandara internasional? Sudah jelas krn banyuwangi punya potensi wisata alam yg besar, bahkan saat ini sdh bisa dibilang yg terbesar se Jatim, yg sdh terbukti mampu menggaet banyak wisman yg juga meningkat tiap tahunnya sejak kepemimpinan Pak Anas. Selain itu letak banyuwangi yg bersebelahan dgn bali yg sdh lama terkenal sbg. daerah tujuan wisata tingkat internasional, maka banyuwangi akan “kecipratan” efek dari kunjungan wisman dari/menuju bali. Itulah alasan knp Bwx berencana jdi bandara internasional.
@nur aziz arasadi: Betul juga’ kalo jember dan banyuwangi diibaratkan solo dan yogya. Jember punya bandara embarkasi haji, banyuwangi punya bandara internasional yg banyak melayani wisman. Solo punya bandara embarkasi haji, dan wismannya lbh banyak yg ke yogya.
Al@ Jadi tangganya dari pihak maskapai yg menyediakan ya mas.hehe saya tertarik kata” pak anas,beliau blg ada bbrp maskapai lain yg minati rute cgk bwx,apa si merah atau si hijau ya mas.hehehe
mas kira” bwx pakai pushback car apa tidak?
Benar mas Al pandangan anda, spt halnya jogya dan solo ya mas, solo sbg bandara embakasi & debarkasi haji, sedangkan jogya tidak. Seperti pernyataan pak Anas & bu Faida beberapa waktu lalu, bhw sekarang bukan lagi eranya persaingan antar daerah akan tetapi “era kolaborasi” antar daerah, shg banyak daerah yg melakukan studi banding ke b-wangi. Demikian juga spt halnya jogya & solo, b-wangi & jember bisa sama2 maju kedepannya, dan mudah2an jember yg pembangunannya banyak kendala bisa diatasi, Aamiin..
@dewa: si merah sama si hijau kayaknya sama-sama blm bisa masuk BWX sebelum pelebaran dan pemanjangan RW BWX jadi 40-45m x 2500 M, karena pesawat paling kecil yg mreka punya B737-800 NG atau yg ukuran kayak A330.
Terkait Push Back car kayaknya kalo kasih B737-500 aja gak butuh gituan seh.
@nur Azis arasadi: ya… semoga tahun depan semua hambatan dan masalah yang menerpa JBB sudah teratasi, utamanya tanah. Jadi tahun depan Pemkab Jember bisa mulai meng anggarkan untuk pengembangan JBB. Karena tahun ini tidak ada anggaran sama sekali untuk JBB. Mengingat untuk realisasi janjinya terkait embarkasi haji antara, waktu yang dimiliki bu faida tinggal 2 tahun per tahun depan, kalaupun tidak tercapai semoga penggantinya nanti mau melanjutkan cita-cita mulia bu faida atau bu faida bisa terpilih kembali.
Al@ apa lebar OMG b738 beda sama b735 mas?
Wah saya pikir bakalan pakai pushback car.hehehe
tadi iseng buka medsos,trus lihat promosi sriwijaya air untuk rute cgk bwx mas,keliatannya cukup gencar promosinya.hehehe tinggal GA jgn kalah promosinya jg.hehe
@dewa: beda mas lebih lebar 738 lebih lebar 2inchi tha, bentang sayapnya juga lebih lebar. Padahal dikit bgt selisihnya, tapi ya namanya juga demi keamanan. sisi positifnya adalah dengan perbedaan itu, memaksa BWX untuk lebarin dan Panjangin RW nya segera, toh 735 habis ini pada dipensiunkan karena sudah tidak di produksi lagi. jadi emang perlu segera pelebaran RW biar boing atau Airbus yg lebih besar bisa masuk. Lagian kalo udah lebar 45 x2500 M PCN juga di tingkatin ya tinggal nunggu waktu dikit lagi aja jadi bandara internasional.hahaha
Terkait promosi saya juga heran, keliatan yang niat bgt itu SJ . Padahal jarak mreka berdua untuk terbang perdana juga deket-deket2an SK grup 16 Juni GA 21-22 Juni. Kalo sama-sama tiketnya udah dijual apa blm ya sama-sama blm.
Al@ bener jg kata sampeyan mas,memang ada sisi positifnya buat bwx.hehe
GA misterius mas,nanti kalau udah dekat tglnya bakal kasih kejutan mungkin.hehe
btw bwx udh bisa nrima pswt erj190 apa gak mas?
@dewa: tapi kita perlu ijin dulu sama yang punya Jember mas… Pemkab bwi+ maskapai dalam waktu dekat bakal tebar media promosi SJ grup dan GA rute direct CGK-BWX.
@Al: maksudnya ijin dulu sm yg punya jember gmn ya mas?
@ Ananda: ya ijin sama dinas-dinas terkait di Jember mas… Kan mau masang iklan di Megatron, Billboard atau bentuk promosi lainnya. Kan tetep perlu ijin dan bayar pajak promosi/adv. Gak mungkin gratisan dan bisa pasang gitu aja Kan.hehehe
@ dewa: kayaknya bisa. Karena ERJ 190 kebutuhan landasan untuk take off dan landing cuma 2100 sekian meter(tepatnya gak hafal), bentang sayapnya 28 m an, 1 meter lebih lebar dari ATR 72 600. Sifatnya juga pengembangan dari F100. Dan pas Pak JK dateng itu ada F100 parkir di BWX padahal waktu itu blm overlay.
Al@ ya semoga masyarakat se besuki maupun pemimpinnya bisa memanfaat rute baru ini mas kalau mau ke jakarta.hehe mas al mungkin mau coba ruter perdananya jg?bisa buat flight report tuch.:D
hehe wich kalau erj bisa,kalstar mungkin bisa masuk kesini ya mas.hehehe
@dewa: rencananya gitu pengen mrawani salah satu, tapi tiketnya blm di jual-jual juga. Kalo deket-deket hari H ya jelas mahal lha wong mau Lebaran.
Kalstar dan transnusa emang diberitakan mau masuk, yang ngomong kepala bandara BWX… tapi rute SUB-BWX dulu… khusus Transnusa mau ke DPS juga katanya, tapi kapan mulainya kurang tau saya. mungkin masih urus slot time di SUB, juga Slot time untuk jam pagi-siang di DPS susah bgt… adanya sore-malem aja. Masalahnya Pak Anas gak mau kalo malem ke Bali karena yg di sasar turis manca, mintae Pak Anas jam-jam siang tapi jam-jam itu pas padet-padatnya di DPS. Mungkin Kalo sore Takut kayak Garuda dulu yg LF nya kecil. Tapi ya pas itu emang ada efek meletusnya gunung Raung juga+ wisata BWI masih blm se masif sekarang. Waktu-waktu skrng sebenernya pas buat GA mau buka Rute DPS lagi, jamnya kayak dulu, dari pada diambil transnusa Ntar. harusnya skrng LF minimun 70-80% udah kecapai pasti. kayae slot time yg dulu punya GA rute BWX-DPS masih kosong. Tinggal makek lagi.
SJ grup juga kmrn sempet galau, antara hanya buka BWX-CKG, SUB-BWX aja atau dua-duanya sekaligus. Ya moga aja habis ini B735 nya dipakek garap rute BWX-SUB juga. Jadi kalo saya yang jadi manager rutenya SJ, tak bikin rute CGK-BWX-SUB-BWX-CGK biar rute SUB-BWX ada kursi bisnisnya.hahaha
Al@ waah kalau sub-bwx pakai boeing bisa cuma 20 mnitan terbangnya mas,mirip lampung jakarta.hehehe:D kalau rute pendek gitu pswt boeing terbang sampai ktinggian brp ya mas?saya lihat di flightradar24 rute sub bwx pakai atr terbang ktinggian cuma 13ribu kaki.hehehe
kalau gitu kalstar bakal pakai atr jg dong mas?
Betul mas,jelang lebaran harga tiket bisa naik 2x lipat,bahkan lebih.hehe
@dewa kalo boeing rute SUB-BWX paling tetep aja diketinggian 20-30rb. Iya enak bisa lebih cepet dari ATR. Orang kecepatan dan ketinggian jelajah Maximum beda, lebih cepet 100-200km/jam. Kalstar kurang tau ya pakek apa… gak ada beritanya lagi. Moga setelah peresmian bandara + appron depan terminal selesai, para maskapai yg punya pesawat dengan ukuran Max B 7375 berbondong-bondong masuk, mau buka rute ke manapun terserah maskapai, mreka lebih jago ngitung peluang.
Al@hehe mdh”an mas banyak maskapai yg masuk ke bwx,tapi kalau lihat terminal baru didesign untuk 5 maksapai saja mas.hehe
btw mas GA jadi apa tdk menjadikan bwx sbg homebase pswt atr’nya?
@ dewa: brapa bulan yang lalu seh ada kabar gitu… pesawat2 ATR di DPS n SUB Kan habis ini gak dibolehin RON disana di dua bandara itu. Jadi mau RON di BWX aja… tapi Kan perlu hangar dan appron lagi yg gede diBWX. Itu LP3B lagi perluasan seh sampai pinggir jalan malah skrng dan gerbang masuknya terpisah dari Pintu utama bandara.. moga aja bangun hangar n appron yg luas juga trus buat RON pesawat ATR. Kan bisa jadi pemasukan lain buat LP3B n BWX
Al@ jadi lp3b udah mulai pengembangan ya mas?saya akhir maret lalu saat di bwx blm lihat ada tanda” pngembangan.
Apakah boleh mas apron lp3b digunakan oleh maskapai?lalu nanti pswt latihnya ditaruh dimana mas,mengingat jumlah pswtnya ada skitar 12,blm lagi kalau ada tambahan baru.
@dewa: udah mulai ekskavasi lahan mas. Udah bersih sampai pinggir jalan, udah di pager juga.
Kalo appron yg sekarang seh masih blm cukup… tapi kalo nanti dikembangkan dan lebih besar lagi kenapa gak buat RON pesawat ATR.
Al@ hehe saya lihat maket pengembangan lp3b diyoutube mas,cukup megah jg designnya.jadi icon baru tuh.:D
kalau bisa buat RON boeing sekalian mas.hehehe
tadi saya lihat di FP sriwijaya di fb udah muncul promosi rute bwx mas,tapi harga tiketnya blm ada.hehe
Mas @ananda sudah pernah lihat rendering/master plan/peta perencanaan pengembangan JBB yg direncanakan Pemkab Jember? Saya Nemu di SSCI Jember P&D, bisa mas cek disana. jujur saya kaget begitu lihat master plan itu. Kekagetan saya adalah Kenapa di master plan-nya, RW nya cuma selebar 30m, kalo panjangnya Ok lha meskipun bagi saya untuk kondisi Jember masih kurang 500 m lagi, masalah selanjutnya adalah tidak ada pengembangan terminal dan penambahan fasilitas penunjang lain seperti ATC padahal ini urgent bgt kebutuhannya, yg di luasin hanya appron. Masterplan nya seperti itu tapi niatnya dijadikan Embarkasi haji antara. Jika saya boleh menilai, master plan itu jauh dari kata cukup jika tujuannya embarkasi haji antara. Masih banyak buanget kurangnya seperti yg pernah saya bahas tentang syarat-syarat minimal bandara sebagai embarkasi haji antara.
Semoga itu masih master plan yg blm diketok sama DPRD. Kalo udah ya doa saya semoga nanti bu faida kepilih lagi aja. Biar program pengembangan JBB jadi embarkasi antaranya lanjut..
@Al: Beberapa bln lalu saya udh liat master plannya, walaupun saya gak liat secara detail. Kebetulan saya silent reader di Jember P&D yg rutin tiap hari mantengin jember P&D. Sampeyan bisa ksh tau saya master plannya ada di halaman thread yg ke brp? Krn saya lupa master plan itu ada di hal. brp, Biar nanti saya liat lagi master plannya.
@ananda: kita sama-sama silent reader mas… salah satu cas saya melihat perkembangan Jember ya dari forum itu. Karena bagaimanapun Jember Kota kedua saya. Hehehe
Ada di halaman 142 kalo gak salah dan tak cek lagi itu render 2014, semoga ketika pembahasan RPJMD Jember bulan ini, Pemkab Jember sadar kalo JBB perlu dikembangkan melebihi dari master plan untuk jadi embarkasi antara.
@Al: Kalo sampeyan punya akun di P&D, ikut nimbrung aja gpp mas, sekalian nyumbang pendapat + saran tentang pengembangan Jbb, krn sampeyanlah masternya dirgantara.. hehe..
Kalo liat master plan thn 2014 mah wajar aja fasilitasnya super minim buat embarkasi haji antara, lah wong thn 2014 msh blm ada rencana embarkasi haji buat Jbb. hehe.. Embarkasi haji itu proramnya bu Faida yg mana beliau kepilih jdi bupati pas desember 2015, jdi pastinya nanti rendering/peta perencanaan Jbb yg baru bakal dibuat sesuai standar min. embarkasi haji antara.
Btw, sampeyan @Al asli mana, sm skrg apa domisli jember mas?
@ananda: oh iyaa saya pikir itu render hasil timnya bu faida… lupa saya kalo bu faida 2015 baru menjabat.hehe… brarti kita tunggu master plan baru hasil RPJMD. Semoga yg bikin gak cuma bikin masterplan nanggung kayak yg 2014 itu.
Saya bukan ahlinya mas cuma suka sama hal2 kedirgantaraan Karena banyak yg bisa dibahas, dipelajari dan dididiskusikan. Di Jember P&D udah banyak yg ahli juga, jadi enak silent reader aja di forum-forum kayak Gt.haha
Lahir di bwi, pernah tinggal lumayan lama di Jember dan skrng domisili di Bogor. Makanya suka cermati berita-berita mengenai bwi dan Jember. Kata orang osing Tombo kangen umah.haha
Al@ mas saya baru baca brita terbaru dari jpnn tentang tiga menteri bakal ikut inaugural garuda rute jakarta banyuwangi 21 juni mendatang.hehe berarti 99% garuda udah pasti masuk ke bwx ya mas.hehehe:D
@ dewa: wah iya kah? Gak sekalian Big bosnya itu-mentri itu ya? Apa nunggu peresmian terminal baru bandara ya? Saya malah Nemu berita BWX mau di ambil alih AP 2 minggu-minggu ini di bisnis.com. Pertanyaannya kok AP 2 bukannya wil udaranya masuk AP 1? Tapi enaknya BWX dan CGK sama2 AP 2. Meskipun sama-sama bagus seh pelayanan dan prospek pengembangan bandaranya baik AP 1 maupun 2.
Btw saya masih penasaran sama master plan LP3B di youtube yang mas dewa Blg kemarin. Udah ubek2 youtube kok Nemunya cuma profil LP3B, test flight dll.
Al@ iya mas beneran,coba mas cek britanya.wah AP mau kelola bwx keren nih,bakal cepat pengembangan bwx kedepannya.hehe gpp mau mau AP1 atau AP2 yg ngelola,yg penting bisa membuat bwx lbh bagus lgi kedepannya.:Dsemoga pak presiden berkenan hadir meresmikan trminal barunya mas.hehe
diyoutube mas coba cek video kunjungan pak JK ke sekolah pilot bwi,disitu pas pak JK disana beliau ditunjukan maket pengembangan lb3b mas.hehe
Al@ coba mas cari diyoutube kunker wapres jusuf kalla di banyuwangi
channelnya wakil presiden RI-jusuf kalla.
Durasi videonya skitar 2 menit 50 detik’an.
Detik ke 22 maket pengembangan bwx di perlihatkan mas.hehe
Al@ hehe maksud saya maket pengembangan lp3b mas,hehe keliru nulis maket bwx.:D
@dewa: Ok nanti saya cek di youtube…
Iya saya sepakat… mau AP 1 atau 2 terserah. Toh sama-sama selalu sukses mengambangkan bandara, bandara kalo dipegang pemda dan dikelola BLU itu terkenal luama berkembangnya. Kalo AP cuepet. Tujuan utamanya adalah untuk pengembangan BWX, biar segera internasional, punya fasilitas Air side dan Land Side nya yang bagus, pelayanan prima dan penumpangnya banyak. Sampai 2019 bisa 1 juta penumpang/tahun aja udah mantap itu bisa naik ke kelas 1 2019.
Asal 1 catatan saya jika BWX dikelola AP. Nanti kalo mbangun untuk land side facility nya jangan sampai full kaca. Tinggal duplikasi terminal yg ada itu aja. Di perbanyak. Biar gak hilang ke BWX-an nya.
Al@ iya betul mas,saya jg satu pemikiran dgn mas al.semoga kalau jadi dikelola AP saat mbangun terminal lagi tetap konsep greennya dipertahankan,inilah yg akan jadi pembeda bwx dgn lainnya.:D dan tentunya dgn serba hijaunya bikin suasana terasa adem.hehe
btx mas al udah nentukan coba naik nam atau garuda?naik garuda bonus 1 pswt dgn 3 menteri lho.hehehehe:D
@dewa: kayaknya pengen nyoba yg NAM, karena sak Promo-promonya Garuda pasti masih 1 juta ke atas. Lha wong First flightnya mau Lebaran 3 hari lagi Gt, pasti buanyak bgt yg minat itu. Selain itu pengen cepet pulang kampung.
Sebenernya untuk JBB, harus n wajib belajar ke bwi mulai skrng tentang bagaimana Pemkab dan BLU nya BWX bisa begitu cepet akselerasinya. Karena cita-cita JBB yg Lebih tinggi dari BWX yg mana BWX sebatas buka rute wisata internasional. JBB embarkasi haji antara. Dan sudah 2 tahun kepemimpinan bupati skrng JBB blm diapa-apain. Padahal pengembangan bandara gak bisa sebulan dua bulan. Tahunan.
Al@ hehe betul mas,saya lihat yg rute ke lbj saja tiketnya 1jt lebih.hehe
btw kira” nanti apakah pakai pswt crj yg sama yg digunakan ke lbj atau beda mas?soalnya sama” mengarah ke timur rutenya.:D
iya mas,ya semoga pemkab jmbr bisa bljr ke pemkab bwi untuk percepatan jbb.:D
@dewa: ya LBJ Kan jauh mas hampir 3 jam. Saya rasa kalo ke BWX untuk Garuda antara 800-1.2an harga normalnya. Kalo NAM 600-800rb.
Terkait jadwal kayaknya pesawat yang Dipakek pesawat baru awalnya saya duga pakek pesawat yg sama dengan yg ke Silangit(DTB) eh ternyata itu jam 2 sore sampai CGK lagi sedangkan yg ke LBJ jam 5 sore baru sampai CGK lg. Kemungkinan selanjutnya ya yg dipakek ke Lampung, Jambi, Muaro bungo. Kan GA Direncanakan pakek jadwal siang-sore dari dan ke BWX, brarti masih ada kemungkinan juga pakek pesawat baru atau makek yg udah punya rute tapi yg pagi, nah untuk rute yg mana perlu dicek satu-satu jadwalnya.hahaha… Tp yg pasti rutenya harus dari dan ke CGK.
Al@ wah kalau pakai pswt baru mantap tuh mas,masih bau harum bawaan pabrik.wkwkwk
iya bener mas yg di lbj kyknya siang dari cgk.saya sering lihat pas buka FR24 crj’nya garuda rute cgk lbj berada di utara p.bali skitar jam 12 lebih.hehehe
@dewa: tapi kayaknya gak mas… CRJ 1000nya yang paling baru yang dipakek ke LBJ itu. Tahun ini GA gak ada penerimaan CRJ lagi kalo gak salah.
Udah ketemu mas maketnya. Itu guede bgt… paling suka hangarnya… kalo appon segitu lebar dan taxy way nya ada 2 dua Gt calon beneran jadi Cessna Center ASEAN dan tempat RON pesawat-pesawat kecil turboprop.semoga segera terwujud.
Al@ hehe iya mas,mungkin itu hangar untuk nampung pswt multi engine dan rotary wingnya mas,soalnya kan saat ini masih single engine saja.hehe cukup megah kan mas maketnya?hehe kalau cari gambar maketnya gak ketemu dari dulu.hehe
@dewa yg pasti dan perlu di segerakan ya jadi cessna Center ASEAN itu… ada implikasinya buat BWX… kalo tetangga-tetangga kayak Malaysia dan sekitarnya mau service pesawat cessnanya setau saya minimal bandara yg di darati harus internasional. Kalo gak harus transit dulu di bandara yg internasional untuk chek2. Nah Kan bisa mempercepat status BWX juga.
Al@ betul jg sih mas,kalau tdk salah dulu prwakilan cessna jg sdh datang ke bwx ya mas,tapi sekarang gak ada brita kelanjutannya.
Btw runway bwx udah diverifikasi dirjen hubud apa blm mas kok gak ada britanya ya.?
Al@ mas gmn perkembangan pembangunan tempat parkir kendaraan di dpn terminal baru?kok saya cari” gambar pembangunan gak ada,apa masih blm dikerjakan juga?
wah, saya nggak sabaran nie, pingin sambang anak ke bwx via direct flight nam air/ga.
Dewa@ kayaknya udah mas, gak di verifikasi tapi bahan bangunannya yg diuji di labnya kemenhub/rekanannya.
Terkait parkir saya menemukan foto di Instagram kayaknya depan Terminal baru- jalan raya itu lahannya blm bebas( masih terlihat pager pembatas) jadi parkirnya pindah ke samping kiri terminal.
Al@ oooow begitu,saya pikir akan diverifikasi langsung mas.apa mungkin barengan sama tim ga dan sriwijaya yg dtng ke bwx itu mas.
Hmm cukup kecewa saya mas dgn lahan parkir yg blm selesai,pdhl itu penting,apakah lahan parkir disamping terminal cukup mas untuk akomodir kendaraan,krn untuk flight siang saja parkiran diterminal lama full.
@dewa: ya semoga segera di bebaskan itu lahan depan ya…saya juga kaget kok gak di bangun-bangun. Eh ternyata ya itu tadi blm di bebaskan.
Terkait verifikasi Soalnya Nemu beberapa berita Kalo bahan bangunannya di uji di lab. Paling kalaupun butuh orang kemenhub dateng lagi itu untuk Koordinasi dengan Pemkab dan AP nanti. Ya pas GA juga dateng mentrinya.
Al@ saya juga kaget setelah mas blg lahannya blm dibebaskan.kalau tdk salah brita tahun lalu kan pemkab sdh anggarkan dana untuk landscape dan parkir kendaraan,saya pikir itu udh beres,tapi trnyata blm.apalagi saya baca brita radar banyuwangi diawal bln ramadhan ini,pnumpang di bwx naik 10%.bisa mas al bayangkan cukup apa tdk itu nanti parkiran baru untuk mnampung kendaraan.
@ dewa… sementara mungkin cukup mas… parkir di depan terminal lama… akan mulai gak cukup jika appron di depan terminal baru di bangun full…
Al@ kalau terminal baru sdh dioperasikan bukankah tempat yg didepannya trmasuk area terlarang mas untuk siapapun,kecuali petugas bandara dan pnumpang yg boarding dan turun dari pswt.krn kan meski blm dibangun apron baru tapi kalau secara aturan kan itu sdh area terlarang.apakah ada bandara yg seperti itu mas mnggunakan parkiran kendaraan didepan trminal selama ini?
@ dewa: mungkin pakai sistem pagar sementara buka tutup untuk memisahkan terminal lama dan baru… kurang paham juga seh. Kita lihat nanti aja deh. Sepertinya selama RW depan terminal baru blm mulai dibangun terminal lama bakal tetep di pakai.
Al@ ada 3 poin yg mnjadi prhatian saya mas.
1.operasional trminal baru bisa saja ditunda lagi krn parkiran yg blm selesai andai trjadi pnumpukan kendaraan.
2.kendaraan tetap di parkiran trminal lama,tapi ini akan benturan dgn aturan area trlarang.
3.kendaraan diparkir disepanjang jalan trminal baru,bisa jadi meribetkan kendaraan lain yg datang maupun pulang.
Namun saya brharap ada solusi andai memang trjadi penumpukan kendaraan,tapi jika tdk trjadi penumpukan ya alhamdulillah dan smoga masalah parkiran itu segera di kebut krn itu sangat penting juga.
@dewa: point 1 dari foto terlihat parkiran sudah selesai kok di samping terminal baru. Emang kecil… tapi saya rasa cukup. Atau memang bisa jadi juga terminal baru baru aktif kalo appron blakang terminal nya jadi. Brarti 3-4 bulan lagi.
Atau mungkin juga bisa retap habis lebaran,di blakang terminal baru dikasih pager sementara… trus penumpang dari terminal baru ke appron depan ATC di anter pakek bus lower deck… lewat jalur yg dipakai Pak JK dulu itu.
Al@ ya mudah”an cukup mas,jgn sampai trjadi penumpukan.
Nah itu mas yg buat saya kecewa krn masalah parkiran ini bisa saja menunda lagi operasional trminal baru.sdh sering kan ditunda dan jangka waktunya 3 bln lbh,selalu bgitu.dulu awal 2016 katanya maret beroperasi,trnyata tunda hingga agustus,udah agustus tunda lagi desember katanya udah siap,udah desember tunda lagi katanya april 2017,udah masuk april tunda lagi katanya sebelum lebaran/sesudah lebaran.jangka tundanya selalu lama dan katanya tahap finishing” terus.masak finishing bisa 1 tahun lbh.saya jadi ingat menhub jonan dulu jelang lebaran sidak ke bwi beliau blg pmbangunan trminal bwx trlalu lama.jgn sampai nanti ditunda lagi,bisa” menhub bisa brkata sama kayak menhub jonan dulu mas.nanti pusat bisa menilai pemkab kurang serius kalau terus”an begini.
@ dewa: kalo yg ditunda-tunda itu masalah utamanya ada di kontraktornya mas, molor-molor trus kena pinalti beberapa bulan. kita sama-sama kecewa. Kalo skrng tinggal bangun appronnya, entah nunggu apa.
Tapi ya itulah kalo bandara masih di pegang Pemkab/pemkot. Sama kayak MLG tu… Gt juga brapa tahun itu gak kelar-kelar baru selesai tahun kmrn… kalo pengen BWX, JBB atau bandara lain cepet berkembangnya ya serahin aja ke AP gak usah Pemkab ngotot berambisi kelola. berkaca ke bandara Silangit yg begitu di On Kan sama Pemerintah perkembangannya cuepet bgt.
Al@ betul mas silangit perkembangannya luar biasa mulai dari jumlah penumpang dan maskapai yg kesana,ya mudah”an AP segera kelola bwx mas biar gak molor” saat bwx dikembangkan.
Oh ya mas harga tiket kyknya udah mulai naik,kakak saya kemarin ngecek di salah satu situs jual beli tiket online tiket IW rute sby bwx tgl 23 udah diatas 800ribu.
Al@ tiketnya nam air ke bwx udah ready tuh mas al.:D
@dewa: iya mas saya tahu dari IG nya SJ tadi… tapi harga tiketnya kok 1jt dari CGK ke BWX dan. 800 yg dari BWX ke CGK. Masih mahal, mau Lebaran sih.
Akhirnya saya beli tiket pulang hanya sampai SUB. Itupun dah dari kmrn2, karena gak sabar nunggu tiket NAM, eh udah beli tiket pulang nya kok tadi di release.hahaha
Al@hehe iya mas releasenya cukup mepet waktunya dgn flight perdananya,coba kalau 2 minggu sblmnya udh release pasti mas al bisa booking duluan.:D
ya krn mungkin brtepatan jelang mudik mas,hehe lagian harga sgitu kayaknya sdikit lbh murah dibanding rute sama tpi transit sub mas.ehehehe
btw garuda tetap tgl 21 atau ada perubahan jadwal mas?kok britanya gak muncul lagi
16 juni. NAM AIR akan flight Jakarta – Banyuwangi PP
Prada@ betul mas
Smoga terminal lama bwx sesegera mngkin di’upgrade’ bwt lahan apron.. +mdh”-an ATC nya jg bentukx diupgrade menyesuaikan green-building Airportnya… Itung” biar selaras… Saya pribadi bangga sm banyuwangi… Kabupaten yg dulux jauh dr hingar- bingar kmajuan(wkt era ‘musim’ kerisedenan’) and Now…. Skrg bs ‘meroket’.. Melesat jauh berkembang.. , salut untuk Banyuwangi.
Kbtlan jg saya pribadi silent-reader forum Skyscrapercity khususx region east-java. Saya menilai pembangunan di Banyuwangi itu bikin iri dan bikin saya menyebut kata : Awesome.. tdk mbangun gengsi-onalizm tp mmbangun NizM.. Bbrp contoh : makin memperkuat seni+budayanya via event” budaya yg variatif..,ada program smart kampung, ada desa adat, program siswa asuh dll.. Di bdng project ada : Marina boom buat kapal pesiar kecil(yacht).. Yg pstx bakal ndatengin bule”/warga jet-Z.. And… the Real First green airport in INDONESIA.. Yg bikin Iconic…yg pst makin bikin warga banyuwangi bangga+ cinta sm tmpat kelahiranx… Jd dr sisi itulah bpk pembangunan Banyuwangi saat ini.. Is not mindstreamable..
benar mas @prada, sy setuju bentuk ATC-nya perlu di-upgrade, krn kurang serasi dengan bangunan terminal induknya. saya benar2 nggak sabar nie pingin lihat tulisan “BLIMBINGSARI INTERNATIONAL AIRPORT”.
Prada@ mungkin setelah lebaran proyek apron baru di mulai mas,setelah terminal baru dioperasikan.semoga atc’nya jg diupgrade.hehe
@nur azis arasadi @Dewa amin… smoga”….
Baca brita pengoperasian trminal baru dipastikan tertunda lagi.kemungkinan sehabis lebaran tapi gak tau bln apa.
Cukup kecewa dgn hal ini,lagi lagi dan lagi tertunda terus.pdhl bln februari kmrin dirjen kebandarudaraan udh dtng verifikasi dan blg trminal baru udh siap dioperasikan,tapi knp skrg mlh sebaliknya.
Akhirnya nam air landing di bwx.:D
semoga selalu lancar untuk rute cgk-bwx.hehehehe
rencana penerbangan langsung GA jakarta-banyuwangi pp koq gak ada khabar beritanya? ada yg tahu nggak info terbaru?
InsyaALLAH… GA bklan menyusul… Dengar2 via twit..nya ybs gthu.. Tp y krg th jg kpn show detailnya.. Mngkin mw ngawalin pk crj bombardiernya sngkan klah saing sm nam, mdh”-an aja phk GA jaga gengsi pk boeingnya… Hehehe..
Nur aziz@ kayaknya ditunda mas.kepala b.blimbingsari saat penerbangan prdana nam air blg pcn 40 blm clear 56 dan damkar kategori 5 belum 7 seperti prmintaan bombardier garuda.gitu mas.entah krn hal ini yg jadi penundaannya atau krn isu garuda dlm kondisi akan bangkrut itu.seharusnya sih kalau nam air dgn 735 saja bisa landing dan takeoff mulus di bwx,bombardiernya garuda harusnya juga bisa.
Nur aziz@ tapi kalau garuda menunda rute cgk-bwx gpp mas,toh nam air kan sudah melayani rute itu.apalagi pak chandra lie blg akan segera menambah frekwensi penerbangannya jadi 3x sehari.belum lagi beliau jg berencana untuk buka rute sub-bwx dan dps-bwx.hehe keliatannya sriwijaya air aktif sekali menghubungkan bwx dgn daerah lain.dan jgn lupa mas AP2 akan segera kelola bwx dlm 2-3 bulan kedepan.hehe makin cerah pengembangan bwx kedepannya.:D
Kalau menurut saya malah karena kombinasi 4 faktor kenapa GA CGK-BWX di tunda. 1 karena yg di bilang mas dewa itu. Blm clear 56 dan damkar blm kategori 7. 2. DPPU BWX baru di soft launching tgl 21 kmrn( karena kalo pakai CRJ wajib isi avtur di BWX dan beda dengan B735 yg gak isi di BWX juga bisa ) 3. GA blm punya CRJ yg available dan 4. GA sedang perbaikan keuangan.
Tapi semakin lama GA menunda bakal kalah sama ekspansi SJ grup ini.
Al@ mas kan AP2 akan kelola bwx dan akan segera mngembangkan apronnya,lalu untuk RW yg akan di kembangkan oleh pemprov tahun depan itu gmn mas?apakah akan ada model kerjasama AP2 dgn pemprov dlm pngembangannya atau pngembangan RW jg jadi tanggungjawab AP2 sendirian.
@ dewa: saya pribadi kurang paham mas. Tapi sepertinya sistem bagi hasil atau AP sewa penggunaan terminal baru ke Pemkab karena terminal itu aset pemkab. Untuk fasilitas Sisi udaranya sepertinya sudah wewenang AP sepenuhnya termasuk pembangunan appron dan pelebaran RW dll. Karena fasilitas2 itu adalah aset Pemerintah pusat.
Kemarin sempet baca, sebenernya tahun depan Pemkab sudah menganggarkan 250 M untuk pembangunan dan pengembangan BWX selanjutnya biar segera jd internasional, tapi berhubung di ambil alih AP. Ya Alhamdulillah… bisa buat bangun yg lain.
Back to topic, pengembangan RW, Appron, dan fasilitas lain BWX Pemkab bwi harus menganggarkan 250 M. Padahal sudah lumayan lengkap fasilitasnya tingggal upgrade dan nambah. Jadi kira-kira butuh berapa ratus M sampai brapa T untuk mengambangkan JBB? Untuk minimal jadi kelas II A? Agar jadi embarkasi haji antara.
Al@ kalau untuk jbb mungkin mas ananda yg bisa menjawabnya mas.hehehe
itu 250M bisa lengkap fasilitas bwx mas.hehe oh ya DPPU di bwx udah beroperasi ya mas.hehe dan saya liat di youtube jumlah pnumpang nam air diatas 100 orang.kemarin baca brita H-3 di bwx pnumpang melonjak tajam mas untuk yg kedatangan saja ada 343 orang.hehe sepertinya sesuai perkataan menpar bahwa setelah nam air buka rute di bwx pnumpang di bwx rata” bisa 350 orang.hehehe
Dengar2 runway blimbingsari target sebelum 2019 diperpanjang jd 3000 m, kemungkinan pcn nya apa jg ditambahin y??
Maaf lupa…,,,.., Minal aidhin wal faidzin… Mohon maaf lahir dan batin…
Prada@ minal aidin wal faidzin mas.:D
semoga pcn’nya jg ditambah mas biar wide body segera beroperasi di bwx,sayang kalau rw udah 3000m tapi pcn masih 40 wide body blm bisa landing.:D
@Dewa iya… Mas amin.. Sya brhrp smoga bwx bs nmpung pswt2 yg wide-body
Prada@ kalau dari maket new terminal yg dipamerkan pesawatnya wide body mas,mungkin itu memang target kedepannya bwx gak sekedar narrow body saja.:D
mudah”an kelak a330′nya GA bisa nongkrong diapron bwx.:D
@Dewa amin….. Amin… Ya robbal alamin…. Smoga aja ‘Maket’ =Real
Ini sebab JBB cuma dilayani oleh GA sampai skrg, ternyata emang ada komitmen dari Pemkab yang diminta oleh mereka https://drive.google.com/file/d/0Bx6f6Jmv5pxXaHFYaGFrLXBNTWM/view?usp=drivesdk
semoga aja dengan berakhirnya tenggat komitmen tsb. kedepanya bisa segera ada maskapai baru yang terbang ke JBB.:)
Ananda@ gimana kabarnya mas?:D
mudah”an jbb ada maskapai baru lagi mas,biar ada pilihan jadwal flightnya.mungkin bisa meminta wings air misalnya.:D
@Dewa: baik’ mas, minal aidzin wal faidzin mas..
, iyaa’ rencana memang ada maskapai baru yg mau masuk jbb, tpi msh blm tau apa maskapainya. Kalo saya maskapai aja terserah
Ananda@ mungkin masih dirahasiakan mas terkait bisnis,kalau udah pasti,biasanya baru dipublikasikan.btw ada progres pengembangan terminalnya apa enggak terkait rencana ada maskapai baru yg mau masuk?kira” terminal jbb mampu menampung brp penumpang mas?
@Dewa: Blm ada pengembangan terminal terkait dgn rencana masuknya maskapai baru. Tapi udh ada berita kalo Wings Air mau masuk Jbb, dan semoga aja beneran jadi. http://imagizer.imageshack.us/a/img923/8033/ntsSHM.png
Tak cari-cari beritanya di media-media online kok gak ada ya mas Ananda?..soalnya setau saya ATR nya IW blm ada yg ready, makanya yg penambahan frekuensi untuk BWX-SUB juga blm realisasi.
Tapi memang menurut saya yg harusnya masuk pertama kali ke JBB itu harusnya IW bukan GA. Karena Saingan moda di Jember itu buanyak seperti Bis Patas 60rb, kereta juga Max harga yg eksekutif seperti mutim 200rb, frekuensinya juga banyak. Tiket GA BTB nya 400rb. Coba dulu yg masuk pertama IW Kan bisa jadi Bb nya 300rb. Jadi lebih menarik orang Jember untuk naik pesawat.
Beda dengan BWX yg mana BIs Patas ke SBY jarang bgt, bisa di hitung sama jari. kereta yg eksekutif pun cuma mutim, itupun terlalu lama waktunya (7-8 jam kereta dan 9-12 jam BIs). Makanya bandaranya ramai, karena selain tiketnya masih masuk daya beli orang-orang bwi, juga pesawat lebih nyaman dari moda yg lain + hargatiketnya sesuai dengan jumlah waktu yg bissaa di hemat.
Sekali lagi itu pandangan saya saja sih. Silahkan dikoreksi jika ada yang salah
@Al: krn rencana masuknya Wings Air itu msh sebatas rencana mas, blm ada berita eksekusinya kpn.
Mungkin itu juga’ salah satu sebab Jbb lbh sepi daripada Bwx, krn di Jember ada banyak pilihan transportasi darat, yg paling berat nyaingi GA di Jember itu KA Ranggajati eksekutif JR-SGU cuma 65k. Kalo frekuensi KA mutim di Jbr sama aja kaya’ Bwi, sama’ 2x pp sehari. Selain itu selisih waktu tempuh jalur darat (normal 4 jam) dgn jalur udara Jbr- Sby (30 menit) juga’ gak sesignifikan selisih waktu tempuh jalur darat dgn jalur udara Sby – Bwi.
Kalo ditanya knp kok GA duluan yg masuk, jawaban perkiraan dari saya mungkin pihak GA memandang penumpang dari/ke Jbr didominasi oleh pebisnis bkn oleh wisatawan. Dan kenyataannya memang yg sering bolak – balik Jbb – Sub adl. para pebisnis yg memiliki daya beli tinggi dan bkn wisatawan. Walaupun memang dampaknya harga tiket jdi kurang terjangkau oleh masyarakat kelas biasa. Beda dgn yg dari/ke di Bwx, yg setau saya dominan wisatawan ketimbang pebisnis. #cmiiw
Ananda@ nah bagus itu wings rencana masuk mas,ada lcc dan full service jadinya.:D
kira” bakal overload apa tdk terminalnya seandainya jadwal flight barengan?hehe
mas di jbb sdh ada tower atc’nya apa blm?saya lihat diyoutube maupun foto” yg ada kok tdk keliatan ya?
@Dewa: Iya mas seenggaknya bakal ada pilihan kelas pesawat yg luxiorus atau yg lcc. Spt.nya ukuran terminal yg skrg msh bisa nampung penumpang dari 2 penerbangan yg bersamaan. Krn sampai skrg ini blm/tdk ada berita rencana perluasan terminal terkait dgn rencana masuknya maskapai baru. Kalo menara atc kabar yg saya dengar terakhir setahun yg lalu blm ada, tpi nggak tau skrg krn saya juga’ udh lama blm cek tkp. hehe..
Oh iya mas pesawat di Bwx utk rute Sub-Bwx ada apa aja selain atr-72600?
Ananda@ sampai sekarang masih atr72 mas,tapi entah kalau nam jadi juga nerbangi rute sub bwx mungkin pakai b735.itu yg saya baca di brita dari keterangan p.candra lie.bahkan rute bwx dps jg mau pakai b735.saya gak kebayang mas seberapa singkat bwx dps pakai pesawat jet.hehehe:D
jbb kalau rw dipanjangin dikit + pcn ditambah b735 bisa masuk jg mas,kayak di muara bungo rw’nya 1800m SJ udh rutin terbang CGK-muara bungo.hehehe
berarti panjang rw min. biar b735 bisa masuk 1800m ya mas? Trus kalo pesawat jet yg sangat cpt itu apa bisa optimal buat rute pendek Sub-Jbb?
ananda@ iya 1800m udh bisa mas.
Kalau prospek penumpangnya bagus bisa saja pakai jet mas sub jbb.yg sub bwx aja ada rencana pakai jet juga,hehe sub dps saja banyak yg jet juga,trus cgk-lampung juga jet.hehe padahal ini rute” pendek,tapi prospek penumpang bagus jadi pakai jet biar banyak yg terangkut.hehe:D
rw jbb saat ini brp mas?saya cari info di internet ada yg 1600 tapi ada jg yg 1700,yg benar yg mana?
@Dewa: Katanya kalo kapasitas maksimal kursi makin banyak, tarif pesawatnya makin murah, itu bener nggak ya mas?
Kalo rw Jbb skrg yg bener 1560m, yg sebelum beroperasi kembali cuma 1200m.
Ananda@ iya itu salah satu faktor harga tiket bisa murah mas,namun kalau masih hanya 1 maskapai yg terbang ya tiketnya kadang di monopoly juga.:D
seandainya jbb udah mampu nerima pswt jet,kira” mas ingin maskapai apa yg pertama melayaninya?:D
@Dewa: Saya memang pengennya Jbb bisa segera didarati pesawat jet, biar tiket bisa lbh murah, biar lbh bisa bersaing dgn kereta terutama KA Ranggajati Jbr-Sby kelas eksekutif cuma 65k. Krn kenyataannya walaupun penumpang di JBB stabil, GA agak kesulitan bersaing dgn moda KA di lintas Sby-Jbr. Kalo ditanya maskapai lain apa yg mau melayani jbb, kalo dari saya terserah sih, yg penting maskapai lcc..
Ananda@ semoga pemkab jmbr segera menyelesaikan status tanahnya mas biar cepat dikembangkan airportnya dan jet bisa masuk.hehe lcc ada merah 2,pilih mana yg L atau yg AA?:D
@Dewa: bedanya apa itu yg L sm AA?
Trus apa sampeyan tau kira” brp persen besaran tarif yg bisa dihemat kalo pake’ jet dibanding pake’ atr utk rute yg sama?
@Dewa: bedanya L sm AA apa mas? saya baru tau. hehe
Ananda@ pesawatnya beda.:D
kalau itu yg ngerti management maskapainya mas.hehe
Saya geregetan nie, kalau pemkab jember tdk cepat2 menyelesaikan status tanah bandara maka jbb akan semakin tertinggal jauh dengan bwx dan populeritas jember akan semakin tenggelam dan pudar dimata dunia. MenPar sdh membaiat jember sbg “kota carnical” hrs bisa dimanfaatkan dgn se-baik2nya, akses transport udara ini sangat penting & mendesak. Para investor akan berpikir seribu kali dan enggan kalau sarana transportasi udara kurang memadai seperti saat ini. Banyak permasalahan internal antara pemkab & dprd yg sering terjadi hendaknya bisa diselesaikan dengan arif, bijaksana dan tuntas. Jember jangan sampai ketinggalan dgn kota2 lain yg semakin maju khususnya kota2 di wilayah jatim. Bravo jbb & bwx.
@nur aziz arasadi: hehe, ndak usah sampe’ gregetan gitu to mas..
Sekalipun status tanah masih ngambang tpi udh ada rencana maskapai baru yg mau masuk kok. Lagipula saya kira Jbb tdk butuh pengembangan yg urgen terkait dgn rencana masuknya Wings air ini. Krn kemungkinan besar bahwa pesawat yg bakal dipakai Wings Air buat rute Sub – Jbb adl. jenis ATR sama spt. yg dipake’ GA utk rute Sub – Jbb. Selain itu kapasitas terminal Jbb juga msh namung buat 2x pp penerbangan, bahkan utk waktu yg bersamaan.
Kalo pada saat pelaksanaan JFC dgn kondisi bandara yg ada skrg ini sih memang bisa agak menghambat arus masuknya wisatawan. Tpi kalo utk investor dibilang bakal mikir 1000x dan enggan masuk Jember, ya nggak juga’ sih mas. Krn nyatanya walaupun fasilitas Jbb kurang memadai, Jember tdk sepi dari proyek kok, terutama di Jember kota justru ada beberapa proyek dlm bentuk pembangunan gedung” MR (middle rise) dan ada juga’ yg HR (high rise). Malah dgn kondisi sarana transportasi udara yg kurang memadai spt. skrgt ini, justru ada 3171 permohonan izin investasi yg masuk ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Jember dari 16 Februari – 5 Juli 2017, dan 2465 izin investasi diantaranya telah diselesaikan.
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1552987&page=289
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1552987&page=290
Jdi kesimpulannya, dari data yg telah saya paparkan di atas, kurang memadainya fasilitas Jbb skrg ini bukanlah hambatan yg berarti terhadap kelancaran masuknya investasi, melainkan yg lbh tepatnya merupakan hambatan utk pengembangan Jbb kedepannya.
Nur aziz@ semoga harapan mas segera direalisasikan pemkab jmbr.:D
Wings air: Surabaya-Jember
Mulai 25 Juli 2017
baca brita tadi dirut garuda bilang rute jakarta banyuwangi dibuka awal bulan depan.hehehe
fix 2x flight jakarta nam air dan garuda.:D
Ruar biasa, MenPar mencanangkan 2019 blimbingsari dipromosikan menjadi International Airport, tambah lagi pantai boom marina, tol probolinggo-bwangi, maka lengkaplah aksesibiltas darat-laut-udara, dan sudah sepantasnya b-wangi menuju wisata dunia. Wisatawan dari Singapura, Malaysia, Australia sudah di-gadang2 akan berkunjung ke b-wangi utk melihat blue fire, red island, g-land, green bay, dll. Bravo b-wangi.
Nur aziz@ betul mas,kalau cable car ijen udah selesai dibangun bisa jadi icon baru wisata di banyuwangi.:D
mudah”an garuda ambil slot siang dari CGK ke BWX.:D
@Mas Ananda, sy jadi agak lega peroleh info terbaru dari sampean, Jember benar2 sudah mulai bersolek. Saat ini Jember bisa dikatakan sbg kota sedang mengarah ke kota besar, mk jember utk menjadi besar hrs memprioritaskan peningkatan bandaranya, menambah frekwensi penerbangannya, alhamduliilah dlm waktu dekat Wing Air segera masuk medampingi Garuda. Mudah2an perkembangan pembangunan Jember selanjutnya dibawah kepemimoinan bupati Ibu Faida berjalan baik & lancar tidak mengalami hambatan. Bravo Jember. Yes!!!
@nur aziz arasadi: memamg betul mas, dibanding dekade” yg lalu, mulai dekade 2010-an ini tepatnya mulai masa kepemimpinan Pak Djalal periode ke 2, perkembangan Jember semakin pesat. Sekalipun di sana sini msh ada kekurangan, rupanya itu semua tdk seberapa menghambat perkembangan Jember sejauh ini. Termasuk mangkraknya Jbb 3 thn lalu selama 8 thn, nyatanya itu juga bkn merupakan hambatan yg berarti utk masuknya arus investasi yg berdampak pd kemajuan pembangunan dan perkembangan Jember selama 8 thn itu. Walaupun di luar sana ada yg bilang kalo perkembangan Jember akhir” ini tersendat, stagnan atau mundur terutama gara’” bandara yg pernah lama mangkrak dan fasilitas bandara yg ada skrg kurang memadai, nyatanya kalo datang sendiri ke Jember, yg dilihat justru sebaliknya.
@Mas Dewa, benar cabler car menjadi icon baru bagi b-wangi dan bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi ke ijen. Pernyataan MenPar bhw b-wangi dlm promosinya dikatakan sbg “Beyond Bali”, dgn kata lain berharap b-wangi dapat limpahan wisatawan dari Bali, akan tetapi sayangnya direct flight Denpasar-Bwangi koq belum diaktifkan kembali, apakah benar ada info katanya NAM AIR akan buka trayek tsb.?
Nur aziz@ memang nam ada rencana buka rute dps bwx mas,cuma kapan ya blm tau pastinya,trgantung slot dari dps sprti yg prnh dijelaskan mas al.
Mungkin prioritas nam akan nambah frekwensi cgk bwx 2x sehari,kalau ditambah garuda 1x ideal 3x sehari ke jakarta dan 3x sehari ke surabaya.:D
tadi baca brita AP2 udah data aset bwx,sepertinya gak lama lagi bwx fix dikelola AP2 mas.:D
Saya cukup bahagia degan kehadiran IW ke JBB mulai 25 Juli. Paling tidak berhenti sudah monopoli GA di JBB.
Tapi awalnya saya pikir itu armada barunya IW eh lha kok sepertinya armada yg sama dengan yg dipakai ke BWX. Hal biasa seh dalam dunia penerbangan untuk meraup keuntungan. Knp saya berharap yg dipakai ke JBB pesawat baru adalah karena jika pesawat baru brarti rute terbang tiap harinya masih ringan dan otomatis akan di pakai untuk tambah frekuensi rute SUB-BWX jadi 2x sehari.
Hampir setahun penambahan frekuensi itu tidak ada realisasi.
Al@ kalau memang pesawat yg mau dipakai ke jbb adalah pesawat yg sama yg dipakai ke bwx kenapa tidak pakai pesawat itu saja untuk nambah frekwensinya ya mas seperti garuda?
@dewa: itu pesawat Di pakek ke SUB-SRG apa SUB-SOC gitu, lupa tepatnya nya. rada longgar jam2 malem kalo gak salah. Nah masalahnya BWX blm bisa malem gitu. Makanya saya mengharap yg ke JBB pesawat baru, biar ada peluang dipakai untuk nambah frekuensi.
Info terbaru, bupati b-wangi Anas dicalonakan salah satu parpol utk menjadi CaGub/CaWaGub Jatim. Gmn nie, berpengaruh nggak/ tersendat nggak dengan pembangunan b-wangi kedepan apabila Anas menjabat sbg Gubernu/CaWaGub Jatim? Sy lihat belum ada yg menonjol kader2 pimpinan di b-wangi setelah Anas. Gmn menurut sampean? Apa kira2 plus minus-nya?
Nur aziz@ untuk saat ini kita blm bisa memastikan mas apakah akan trsendat atau tidak prkembangan bwi jika p.anas trpilih jadi cagub/cawagub jatim.
Tapi kalau memang p.anas trpilih saya rasa tdk akan trsendat prkembangan bwi krn otomatis wabup jadi plt.bupati sampai masa jabatan berakhir.dan kita semua tahu duet p.anas dgn p.yusuf sbg wabup selama 2 periode ini sangat baik,jadi kita yakin p.yusuf pasti bisa.
Baca brita okupansi nam air selama 1 bulan ini rute cgk bwx pp dikisaran 95%.hehe harusnya dgn angka segitu nam air udah nambah frekwensi lagi.:D
@Mas Dewa, benar sy rasa nggak ngaruh pak Anas jadi Gub/WaGub jatim, fondasi pembangunan b-wangi cukup kuat utk bisa dilanjutkan Wakil Bupatinya. B-wangi benar2 punya prospek menjanjikan, nggak salah Garuda segera meluncur/direct flight cgk-bwx pp awal bulan depan.
Nur aziz@ semoga terealisasi awal bulan depan dan tidak ditunda lagi oleh garuda.apalagi momennya cukup bagus jika melihat okupansi nam air saat ini,pasar rute cgk bwx pp menjanjikan untuk diterbangi.hehe
@Mas Ananda, sy koq perhatian sama perkembangan pembangunan jbb & bwx, krn kedua kota tsb menunjukkan kemajuan di wilayah tapal kudan justeru jbb lebih dulu maju dibanding bwx. Jbb maju mengikuti track lazimnya majunya kota2 di indonesia lainnya pd umumnya yg mengarah ke kota modern, tapi bwx kemajuan pembangunannya agak berbeda yakni membangun dengan kekuatan/muatan lokal yg iconic mengarah menjadi kota pariwisata. Pentingnya adanya kolaborasi kedua kota ini tentu kedepan akan semakin dahsyat kemajuan/ketenarannya di manca negara, siapa yg nggak kenal JFC, pantai papuma, pantai pulau merah, blue fire ijen, dll. Jangan lupa kedua kota ini hrs juga bisa menggandeng bondowoso & situbondo, shg wilayah tapal kuda bisa berkembang & maju bersama. Sy juga pingin kedepan sport tourism balap sepeda-ITDBI (International Tour De Banyuwangi Ijen) dikembangkan menjadi ITDTK (International Tour De Tapal Kuda) dan terdapat 4 etape yakni: 1. start bwangi-situbondo, 2. situbondo-bondowoso, 3. bondowoso-jember, 4. jember-bwangi (finish). Jalan yg dilalui tentu bisa menarik perhatian pembalap utk bisa mengenal ke 4 kota tsb akan obyek wisatanya yg eksotik. Bravo TAPAL KUDA. @Mas Dewa, dengan beroperasinya/direct flight Garuda CGK-BWX tentu membantu JBB dlm pagelaran JFC untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak lagi. Bravo JBB & BWX.
@nur aziz arasadi’ memang betul mas, apalagi kalo sampeyan rutin ngikuti diskusi di thread jember project development sm banyuwangi project development. Di situ bakal keliatan perbedaan arah perkembangan kemajuan antara jember dan banyuwangi sm kaya’ yg sampeyan bilang itu. Jdi kalo kita nilai secara objektif dan menyeluruh, tdk ada yg lbh maju atau lbh mundur antara jember dan banyuwangi, krn keduanya punya arah perkembangan kota dan daerah yg beda. Perkiraan saya, banyuwangi beberapa thn lagi akan jdi spt. kota Yogyakarta dan Denpasar. Dimana arah perkembangan 2 kota itu bkn ke arah kota modern nan metropolis, tpi lbh ke perkembangan pariwisata, kebudayaan, dan kearifan lokal. Saya sangat setuju kalo diadain ITDTD krn kawasan tapal kuda lah yg punya paling banyak variasi wisata alam di jawa timur. Mulai dari gunung,hutan, savana, sampai pantai, ada semua. Mungkin bisa sampeyan usulkan ke pemkab Bwi mengenai ITDTK itu. Biar tapal kuda khususnya eks karesidenan besuki biar pariwisatanya..
@ dewa: malah dugaan saya pesawat yg ke JBB itu di pakek ke Trunojoyo(Madura) juga. Tadi sempet baca berita IW lg persiapan buat flight test SUB-Trunojoyo untuk kemudian buka rute tersebut. Moga aja ke Trunojoyonya pagi Jadi sore jam 3 bisa dipakek ke BWX, sesuai jadwal yg pernah diajuin IW ketika daftar nambah frekuensi.
@ mas Nur Aziz arasadi: untuk perubahan nama ITdBI kayaknya susah mas. Karena sudah terdaftar tetap di UCI, sudah setara sama tour Malaysia, tour de singkarak, de Flores dll.
kalo jadi Kan tahun ini juga ada rute yg di jembrana, tapi namanya tetap ITdBI. Jadi Kalaupun mau ya bentuknya hanya sebatas perpanjangan rute. Pertanyaanya apa masyarakat di tapal kuda ikhlas gak kesebut dan hanya di lewati Gt aja?
pilihan lainnya adalah hapus ITdBI kemudian bikin lagi yg se tapal kuda itu untuk didaftarin ke UCI. Pertanyaan selanjutnya adalah, apa masyarakat banyuwangi ikhlas ITdBI dihapus? Padahal itu salah satu aset yg sekaligus menjadi tonggak sejarah berkembangnya Pariwisata banyuwangi.
Itu pandangan saya saja sih, monggo dikoreksi jika saya salah.
Nur aziz@ semoga rute cgk bwx bisa memudahkan yg mau lihat jfc mas,meski harus ke timur dulu baru ke barat dikit.wkwk:D
al@ iya bener wings jg mau buka rute sub-trunojoyo,tapi untuk rute ke jbb kok saya googling gak ada 1 pun britanya ya mas,apalagi katanya flight prdananya 25 juli,kurang 5 hari lagi berarti.apa memang jadi buka ke jbb atau ditunda itu kira” mas?btw agustus nanti p.anas saat dimalaysia jg ingin ketemu CEO air asia.hehe rute internasional target selanjutnya untuk direct bwx.:D
@Dewa: sampeyan gak usah googling, di web nya lion air yg saya copas linknya itu udh ada beritanya. mundur ke 31 juli, dan versi koran radar Jember mulai 1 agustus.
Iya mas, betul apa yg dikatakan mas/mbak ananda. Wings air berencana expansi ke jbb dengan rute jbb-sub g th vv apa g?y?
@Mas Al, benar juga ITdBI sdh memperoleh predikat Excellent dari UCI perlu dipelihara dgn baik dan track jalan di wilayah bwx panjangnya sdh memadai. Maksudnya dibentuknya route Tapal Kuda utk mengurangi gesekan2 diantara kota2 di wilayah Tapal Kuda khususnya bwx dgn bondowoso dan bondowoso paling tertinggal kemajuannya dibanding kota2 lain di Tapal Kuda. Sayang bondowoso tdk memanfaatkan akan kemajuan bwx, justeru jembrana membuka diri mau bekerja sama dgn bwx utk mengembangkan pariwisatanya. Mas Al, berita terbaru bahwa th 2018 bwx salah satu alternatif diselenggarakan pertemuan/ meeting IMF selain Dps-Bali, memungkinkan nggak? sdh layakkah bwx menjadi tuan rumah pertemuan tsb?
@dewa: itu mas Ananda bilang diundur jadi tgl 31, saya menduganya Knp mundur ya karena mau uji terbang ke Trunojoyo itu., sementara obstacle di depan RW bandara Trunojoyo yg berupa SMK masih tahap bongkar hari2 ini (berdasarkan Jawa pos seh)
Terkait yg ke air Asia ya itu, saya salut dan patut kita contoh, CEO BWI gesit bgt gak ada capeknya, padahal dulu saya inget betul di periode pertama, janjinya cuma pembukaan BWX untuk melayani penerbangan tiap hari biar BWI gak terisolir terus, yg penting ada penerbangan periode gak ada janji buat BWX jadi int, janji2nya cuma meneruskan yg sudah baik di periode pertama. Gak muluk2 janjinya tapi kerjanya sangat nyata n gesit. Jadi skrng aja udah selangkah melebihi janji kampanye nya. Apa lg nanti 2018-2019 BWX jadi Internasional. sudah 3 langkah melebihi janji kampanyenya sendiri. Jadi Apa ya mas redo kalo orang kayak Gt cuma jadi Wakil gubenur?hahaha
@ mas Nur Aziz arasadi: sepertinya hanya untuk parkir pesawat para tamu mas untuk menopang DPS, biar appron DPS gak full. bukan untuk jadi tuan rumah metting IMF. bwi Belum punya hotel bintang 5. Syarat utamanya Kan itu kalo pertemuan internasional
Untuk di tapal kuda terkait Pariwisata saya pribadi lebih suka tiap daerah punya corak masing-masing, sehingga menarik wisman wisdom yg sesuai dengan minatnya. Seperti Jember yg fokus ke karnivalnya, bwi yg eco-Sport- dan festival2nya, Bondowoso yg fokus ke pertanian dan Pariwisata alamnya. Situbondo yg fokus ke agama an nya. Jadi punya daya tarik masing2. Tergantung daerahnya mau dipasarkan untuk Pariwisata apa tidak?
karena cluster wisata untuk daerah Banyuwangi, Situbondo Bondowoso dan Jembrana masuk cluster wisata Banyuwangi. Yg artinya 3A( aksesibilitas, amenitas dan atraksi) tiap daerah tersebut dipromosikan, dipasarkan dan dikembangkan bersama-sama oleh kemenpar sebagai salah satu dari 10 Bali baru. Maka dari itu BWX di push untuk segera jadi Int agar aksesibilitas cluster banyuwangi terpenuhi.
@Mas Al: benar mas, sesuai pernyataan MenPar sesuai putusan Presiden bhw Bwx & Lombok juga dijadikan terminal/tempat mangkalnya private jet utk menopang Dps-Bali. Sy berhararap dlm waktu dekat pengelolaan Bwx “segera” diambil alih oleh AP II spy Bwx cepat2 dikembangkan. Sesuai maket, tempat parkir kendaraan koq belum dibangun, apron juga belum diperluas, dlsbg., krn itu Bwi belum layak utk meeting IMF yg berskala internasional. Akan tetapi melihat komitmen & kegesitan CEO Bwi lambat atau cepat pemenuhan 3A akan terwujud, yaitu: Atraksi-sdh ada dan cukup memadai, Aksesibilitas-dlm pengembangan/ penyempunaan, Amenitas-hotel bintang 5 dan fasilitas2 lain tentu akan diupayakan utk diwujudkan), sepertinya sebelum akhir jabatan bupati periode 2, Bwi sdh tinggal landas dan semakin moncer dikenal dunia. Bravo Bwi, mewakili Indonesia sbg pemenang UNWTO.
Al@ kagak ridho mas.:D mending tetap mimpin bwi aja.:D
kalau janji muluk” nanti kalau tdk terealisasi repot mas.wkwkwk
p.anas memang best,beliau pandai memanfaatkan momentum,belum lama nam terbangi rute cgk bwx,beliau udh brgerak merayu ceo air asia biar buka rute internasional ke bwx.hehehe kira” kejutan apalagi yg akan p.anas tunjukan mas?:D
jadi SMK’nya udah mulai dibongkar ya mas,kemarin” baca brita pimpinan bandara trunojoyo mengeluhkan bangunan SMK itu yg katanya bisa menghambat wings air untuk segera terbang kesana.
Mas al udah nyoba nam air apa belum pas arus balik kemarin?:D
Tgl 31 juli uji coba penerbangan IW Sub – Jbb, dan jika di uji coba terbang tdk ada hambatan, IW terbang Sub – Jbb pp tiap hari mulai 1 Agustus.
Tgl 31 juli uji coba penerbangan IW Sub – Jbb, dan jika di uji coba terbang tdk ada hambatan, IW terbang Sub – Jbb pp tiap hari mulai 1 Agustus. http://www.kissfmjember.com/2017/07/19/mulai-1-agustus-wing-air-layani-penerbangan-jember-surabaya.html
Ananda@ kira” hambatan yg dimaksud itu apa mas?uji penerbangan itu dgn penumpang atau tanpa penumpang mas,soalnya saya baca brita tgl 22 juli wings uji coba terbang ke trunojoyo tanpa penumpang,apa dijember jg demikian tgl 31 juli itu.
@Dewa: Iya, betul tgl 31 juli IW percobaan ke Jbb tanpa penumpang. Maksudnya hambatan itu, yg namanya percobaan pasti kan ada 2 kemungkinan, yaitu gagal dan berhasil, nah jika percobaan terbang IW ke Jbb tgl 31 itu berhasil, lancar tanpa ada hambatan/kekurangan, maka pasti besoknya tgl 1 agustus IW mulai terbang dgn penumpang setiap hari di Jbb.
@dewa: sudah donk… penuh mas… padahal hari Selasa apa ya pas itu. Selasa Kan hari sepi-sepinya pesawat. Cari Selasa biar murah lha kok tetep aja kenak 900rb. Gegara banyak yg book. Padahal batas bawahnya cuma 560rb. Gitu itu kalo monopoli mah. GA masuk tgl 7 bsk juga g banyak membantu kayae, paling turun cuma 100-200rb batas atas tiket mreka jadi 1.2 jt. Orang sama-sama bukan LCC.
Terkait kejutan selanjutnya ya moga aja habis ini Pak Anas ke China/Jepang. lobi bos maskapai sana n agen2 wisata biar targetnya gak cuma KUL/SIN tapi wisman China, jepang dll. Kan China sering gembor2 siap kirim wisatawannya ke banyuwangi. Saya bukan pro atau anti China kayak di sosmed2, bagi saya mah selama mreka dateng dengan tujuan berwisata, bawa duit dan di blanjakan di banyuwangi ya Hajar aja.hahaha
@nur aziz arasadi: amin mas… bulan depan atau September sepertinya sudah mulai Dipegang AP 2 seiring mulai digunakannya terminal baru.
@Ananda: moga sukses mas Profing flight nya… Ntar tak nyoba e kalo pas murah, tiket langsung CGK-BWX lg mahal2 nya dan ada urusan di Jember. Kalo hambatan kayaknya gak ada lah di JBB, yg aseli ngehambat itu yg di Trunojoyo itu.
Ananda@ maksud saya apakah hambatan yg dimaksud itu objek yang mengganggu manuver pswt,atau ijin dari kemenhub blm turun,atau sarana yg kurang memadai?krn kalau lihat GA udah 2 thn lbh trbng ke jbb dgn atr72 maka wings pun gak akan ada hambatan toh pswtnya kan sama.kalau trkait ijin yg blm turun kira” apa dibolehkan uji trbang dulu.nah ini yg saya penasaran mas,mungkin mas ananda punya pendapat kira” apa hambatanya itu?
Al@ wah udah cobain trnyata,servicenya gimana mas?hot meal dapat apa cuma snack saja?:D
hehe saya jg brpikir gitu mas kalau GA masuk kayaknya harga tiket gak akan turun jauh,lah full service vs medium.:D
mas knp untuk nam landingnya dari timur ya?apakah GA nanti landingnya jg dari timur rw 26?
Hehe betul,yg penting imigrasi prketat pengawasan saja mas,soalnya wisatawan cina banyak.:D
@Dewa: Insyaallah uji coba terbang IW gak bakal ada hambatan mas, betul kata sampeyan, krn pesawatnya sm” ATR 72 spt. GA, dan GA selama 3 thn di Jbb ini tdk banyak hambatan.
Mungkin di sini ada yg tau knp kok rencana IW di Jbb ngambil slot siang yg agak mepet sm slot GA? Knp kok IW nggak ngambil slot sore aja ya, biar ada pilihan penerbangan utk sore.
@dewa: sama kayak SJ lha mas. Cuma kue dari connato + air mineral 1. Namanya juga medium carrier. Pelayanan cukup baik, landing dan take off nya Smooth.
landing nya bener dari arah laut kok mas. Di RW 26 dari arah laut. Sama kayak ATR dan pesawat2 TNI. Trus Take off dari RW 08. Mungkin yg pertama itu lagi nyoba aja kali landing dari 08. GA kayaknya landing dari 26 juga. Karena arah anginnya Kan dari RW 08 ke 26 bukan sebaliknya, kalo landing Kan harus tabrakan sama arah angin, biar ada gesekan udara jadi pesawatnya cepet berhenti kalo take off harus searah biar cepet naik. kalo pesawat latih seh suka2 dia mau landing n take off dari mana aja namanya juga latihan
Tapi pas nyoba itu ada yg aneh. Kan RW yg di verifikasi kemenhub cuma 1900 m lha kok tak liat NAM air take off nya dari ujung 08. Artinya udah makek 2250m nya. Pas itu di deket jendela seh jadi tau kalo diujung RW.
@ Ananda: seperti yg saya Blg mas, kemungkinan itu IW juga ke Trunojoyo antara pagi or sore. Kemungkinan kedua terkait NDB set, lampu-lampu RW di JBB dan menara ITC sudah dipasang/dibangun blm? Kalo blm brarti operasional bandara max jam 3.
Yah sekali lagi saya mengharapnya ke Trunojoyonya pagi, lagi pula sore kayaknya juga terbentur fasilitas bandara tersebut. Biar setelah dari Jember jam 2an bisa ke BWX. Jadi kalo pagi rute SUB-BWX dikuasai GA kalo sore IW.hehe.
Kalo BWX mulai subuh sampai jam 4 sore normalnya. bahkan kalo emergency bisa sampai jam 8 malem jam operasionalnya. Jadi kalo SJ grup ke BWX ambil sore masih aman. Delay sejam juga masih bisa. Coba ke trunojonya sore trus ternyata delay sampek jam 3 sore alamat bakal nelantarin penumpangnya sampek besoknya. Tau sendiri kalo SJ grup kadang ya suka delay, trus kalo delay gmn. Gak tanggung jawab blas.haha
@Al: lampu” dan menara ITC di Jbb memang blm dipasang. Tpi kan walaupun begitu IW msh punya kesempatan lepas landas Jbb – Sub jam 14.30. Gmn kalo gitu mas?
Sy sependapat sebaiknya Pak Anas-CEO Bwi tetap jadi Bupati aja dulu sampai berakhirnya jabatan periode 2, banyak proyek/rencana proyek besar & vital di Bwi bisa dibangun/ diwujudkan seperti: cable car ijen, pantai boom marina, toll probolinggo-bwi, wisata halal pulau santen, double track kereta-api sby-bwi, menara pln tertinggi didunia 376 m (bali cross) menghubungkan bwi-bali barat, rest area 247 di watu dodol, kampus unair seluas 30 – 50 ha, dlsbg. Beliau masih muda 43 th dan berprestasi, sy yakin kedepan bisa jadi gubernur atau menteri. Mudah2an setelah Anas akan muncul kader2 pimpinan muda baru dari bwi utk mengikuti jejak seniornya dlm berprestasi dan lebih heboh lagi tentunya. Aamiin …. Bravo Bwi.
@Dewa: khusus utk jalur ganda Sby – Bwi, saat ini msh blm perlu mas, krn frekuensi lalu lintas KA di Daop 9 JR msh rendah.
@Dewa: khusus utk jalur ganda Sby – Bwi, saat ini msh blm perlu mas, krn frekuensi lalu lintas KA di Daop 9 JR msh tergolong rendah.
Ananda@ semoga pas uji coba nanti gak ada hambatan apapun mas,biar wings bisa meramaikan langit jember juga.hehehe
al@ hehe pramugarinya mas al perhatikan juga gak?:D
mungkin sudah di ijinkan pakai 2250m mas,lah GA aja udah mau masuk kan tau sendiri prmintaannya banyak untuk faktor safety’nya,meski sebenarnya dgn rw 1800m udah bisa landing crj’nya namun itu trbatas sekali.:D
wah itu pswt TNI di bwx yg tipe fighter apa yg tipe angkut mas?kalau tipe fighter keren itu.:D
Utk penerbangan Jkt – Bwi rencananya kan ada 2x sehari, nah itu apa gak ada salah satu maskapai yg melayani ke HLP?
@ Ananda: bisa-bisa aja seh mas. Tapi tergantung slot di SUB juga. Juga persetujuan dari airnav dan kemenhub bisa gak dijam itu.
Terkait ada apa gak ke HLP Antara keduanya. Saya pikir selama JT grup blm masuk sepertinya tidak ada yg ke HLP. karena GA atau SJ sama-sama makek CGK jadi settle base nya.
Oh sepertinya bakal 3-4x sehari kalo NAM penuh terus gitu. Orang pesawatnya NAM sudah dilabeli majestic banyuwangi e. Mau Dipakek kmn2 ya aneh juga jadinya. Mending pesawatnya fokus dipakek ke rute BWX-CGK/SUB/DPS.
@dewa: walah… enggak mas kalo pramugarinya mah… cuma entah Knp rada aneh sama Seragaramnya.
Yg sering itu lho yg sejenis CN235, pesawat angkut. Kalo latihan di Situbondo biasanya parkir di BWX pesawat angkutnya. Saya sering liat kalo pas balik.
Iya pakek CRJ itu lama-lama nyebelin, mending 737-500 aja yg gak banyak syarat. CRJ Buanyak bgt syaratnya yg harus dipenuhi sama pengelola bandara ditambah yg ngejalanin GA yg juga banyak mintanya.hahaha
@Al: krn HLP punya nilai plus(+) dibanding CGK, yaitu lokasi HLP yg berada di dlm wilayah DKI Jakarta, sehingga lbh memudahkan akses penumpang dari/ke Jkt. Beda sm CGK yg lokasinya udh di luar wilayah DKI Jakarta, tepatnya di Tangerang, yg jdinya lbh menyulitkan bagi akses penumpang dari/ke Jkt.
Al@ aneh gimana seragamnya mas?sepertinya mas al menemukan yg aneh”,tadi runway,sekarang seragam.wkwkwk
pesawat angkutnya udah nongkrong di bwx,mungkin perlu sekali” fighternya mampir di bwx mas.:D
hehe pdhl sejenis sama fokker 100,tapi pesawat jadul ini gak banyak prmintaannya,runway pendek hajar aja.:D
mas terkait bwx akan dijadikan parkir jet” pribadi saat acara di bali 2018 itu,kira” bakal ganggu jadwal nam air dan garuda apa gak kalau tempat parkirnya penuh?
@ Ananda: memang benar HLP jauh lebih mudah dijangkau, tapi patut Di ingat CGK masih jadi bandara utama sebagai hub dan tempat transit utama para wisman dari berbagai negara Dan selanjutnya seperti kita tau tujuan utama BWX itu sebagai bandara yg lebih fokus untuk menarik wisman atau bandara wisata. Jadi gak mungkin Kan wisman turun di CGK kemudian kita suruh pindah ke HLP untuk connecting ke BWX? Lagipula saya yg lumayan lama di Jabodetabek, Akses ke HLP Dr awal diambil JT kalo gak bawa mobil pribadi itu rada susah, frekuensinya juga dikit, Damri masih sedikit sekali, itupun pakek mobil elf. taxi baik yg konvensional maupun online masih mahal. Makanya orang Jabodetabek masih prefer ke CGK.
@dewa: anehnya mirip kaos polo lho seragamnya, kurang elegan rasanya.
Kalo masalah gangguan kayaknya enggak mas, soalnya Kan appron baru yg di depan terminal baru pasti udah jadi 2018, selama frekuensi BWX blm padet ya bisa itu puluhan private jet parkir disana orang lebar bgt pasti. Ngerti sendiri AP kalo bangun sesuatu gak pakek lama.
Kalo yg Fighter jangan deh mas… takut e Ntar BWX diambil TNI lagi. Mending di bandara yg di database nya kemenhub dikelola TNI aja.
@Al: kalo hambatan” akses menuju HLP itu sdh diatasi, usul saya gini, kan maskapai yg ngelayani Jkt-Bwi itu rencananya ada 2, GA sm NAM (yg sdh beroperasi NAM). Nah, satu dari 2 maskapai itu ngambil slot di CGK, dan satunya ngambil di HLP. Jdinya yg di CGK itu khusus buat hub internasional, dan yg di HLP khusus buat tujuan/dari DKI Jakarta, krn pastinya banyak juga’ wisdom dari jabodetabek terutama DKI Jakarta yg mau ke Bwi. Dan kemungkinan juga’ bakal banyak pebisnis dari Bwi yg mau ke Jkt, atau juga sebaliknya. Yg pastinya akan lbh mudah aksesnya kalo naik/turun di HLP. Yg cocok itu yg ambil CGK itu GA, sedangkan yg ambil HLP itu NAM. Gmn tanggapannya mas @Al dan tmn” Bwi yg lain?
Al@ mungkin perlu seragam baru mas kedepannya.hehe
30 ribu m2 rencananya AP2 ngembangin apronnya.hehehe maksud saya fighternya cuma mampir istirahat bentar mas abis patroli.hehe mas saya baca brita katanya new trminalnya mau trial and error bulan juli ini ya?apakah ada kemungkinan awal bulan dpn udah bisa beroperasi penuh?
Ananda@ nam dan GA fokusnya ke cgk mas,jadi kyknya gak mungkin salah satu dari maskapai ini buka rute hlp-bwx,kecuali JT atau QG yg mau terbang ke bwx bisa saja lewat hlp,krn mereka jg brhomebase disana.tapi apakah mungkin mmbuka penerbangan banyak di hlp,krn halim kan bandara VIP militer.jadi prioritas tetap militer.sdh sering trjadi delay maupun pswt trtunda takeoff dan landing krn ada acara militer di halim seperti hut tni au.saya rasa buka rute ke jakarta lewat cgk masih lbh bagus biar gak trlalu ganggu tni au di halim,krn dari awal halim kan bukan bandara komersial.
@Mas Ananda: di jam2 sibuk kondisi HLP tempat parkir kendaraan pribadi padat banget, sy sering antar anak mau ke bwx pake batik/citylink transit sub. Saat ini nggak mungkin kayaknya ke BWX via HLP langsung, tp masyarakat b-wangi sdh bersyukur frekuensi CGK-BWX pp akan nambah.
@Mas Ananda/Mas Al/Mas Dewa: sy masih penasaran ttg jbb, sy kaget baru2 ini di salah satu berita Jember-Projects & Development, bhw di jaman bupati Jalal ternyata pemda jember sdh ada rencana besar pembangunan Puger International Airport, dalam gambar yg keren ada beberapa zona/maketnya tertulis th-2008, knp ya.. koq nggak diteruskan aja rencana tsb. drpd pembangunan jbb saat ini tersendat krn ada gesekan dan sulit dikembangkan? Sayang, jember yg juga kota sedang mengarah ke besar masak nggak punya bandara yg memadai, Lampung aja yg dulu dikenal sbg kota transmigrasi punya bandara internasional Raden Inten II. Sy minta tanggapan/ sharing dari teman2 khususnya Mas Al sebagai pengamat/penemu yg aneh2 hahaha .. kata Mas Dewa.
@nur aziz arasadi: Proyek pembangunan bandara internasional di Puger itu merupakan berita lama yg merupakan bagian dari rencana mega proyek industrialisasi Jember selatan yg diprakarsai oleh Benjamin Ketang. Mega proyek tsb. merupakan mega proyek jangka panjang, dan tdk akan dieksekusi dkt” ini. Krn yg lbh urgent utk dikembangkan adl. wilayah jember kota, maka dari itu bandara yg dibangun dan dikembangkan tetep Jbb walaupun dgn segala konsekuensinya.
Mengenai gmn kelanjutan mega proyek industrialisasi Jember selatan (puger) saat ini, saya blm tahu. Tpi yg jelas di kec. Puger skrg sdh berdiri 2 pabrik semen; PT Semen Puger Jaya Raya Sentosa, satunya saya lupa nama perusahaannya, dan di puger juga’ sdh berdiri pelabuhan pos TNI AL.
@nur aziz arasadi: Proyek pembangunan bandara internasional di Puger itu merupakan berita lama yg merupakan bagian dari rencana mega proyek industrialisasi Jember selatan yg diprakarsai oleh Benjamin Ketang. Mega proyek tsb. merupakan mega proyek jangka panjang, dan tdk akan dieksekusi dkt” ini. Krn yg lbh urgent utk dikembangkan adl. wilayah jember kota, maka dari itu bandara yg dibangun dan dikembangkan tetep Jbb walaupun dgn segala konsekuensinya.
Mengenai gmn kelanjutan mega proyek tsb., saya blm tahu. Tpi yg jelas di kec. Puger skrg sdh berdiri 2 pabrik semen; PT Semen Puger Jaya Raya Sentosa, satunya saya lupa nama perusahaannya, dan di puger juga’ sdh berdiri pelabuhan pos TNI AL.
Investasi Rp 200 T untuk Industrialisasi Jember Selatan sumber: beritajatim.com
http://www.majalah-gempur.com/2012/10/benjamin-ketang-para-investor-mulai.html
@ Ananda: kalo NAM dari HLP, bisa marah besar itu JT sama QG karena home base mreka diganggu. Kalo pengen dari HLP kita tunggu aja dua maskapai itu ke BWX mas. Insyaalah tahun depan.
@dewa: saya kok kepikiran yg depan Fire fighter itu bangun apron juga ya membenta dari timur sampai pagar sekolah pilot. Bayangin aja berapa luasnya dan brapa B747 masuk. Sukur2 kalo ada paralel Taxi way. Hahaha
trus terminal internasionalnya di blakang kantor UPBU atau disamping ATC Lurus sama terminal baru yg skrng. Jadi pembeda antara yg internasional atau yg domestik itu ATC. Kalo nanti mau pelebaran terminal domestik cukup dilebarin sampek mepet sekolah pilot aja.
Terkait terminal sepertinya iya mas paling lambat Oktober… saya juga Nemu mau dilebarin pintunya keberangkatannya atas permintaan AP, karena gak cukup sama ukuran metal detektor. Kayae begitu di buka udah AP 2 yg jalanin. Saya masih sangat berharap Big bos yg resmiin sekalian GB cable car dan TOL.
@nur Azis arasadi: lho jadi Jember lebih milih bikin dan kembangkan Sport gardennya? Bukan JBB nya? Baru tau saya.
Aneh jadinya seh dan sebagai salah satu pengamat penerbangan amatir saya cukup sedih… seperti yg pernah saya ulas, bikin bandara yg cocok untuk embarkasi haji antara itu gak bisa setahun dua tahun, kalo saya liat JJB saya menduganya minimal 5 tahun lebih jika uangnya dari APBD full. Kembangin JBB ke kelas 1 dan bisa dipakai untuk embarkasi haji antara bisa habis itu kalo 1T lebih hanya untuk bangun semua fasilitas2 di JBB belum termasuk asramanya dan lebarin jalan akses. Sementara APBD Jember cuma 2, sekian T setahun.
Juga kalo mau bikin Sport garden yg kemudian tujuannya bikin event nasional/ internasional, ya Kan tetep harus ada bandara yg memadahi buat aksesibilitasnya. Apa ya mau orang Jember, event nya di Jember tapi atlet2nya pulang perginya dari BWX? Saya pikir dari pada bangun Sport garden mending uang e buat JBB. Kembangin Sport garden lagi Kan paling juga habis ratusan M to.
Dan seharusnya pengembangan JBB sudah dimulai dari kemarin-kemarin karena syarat nya jd kelas 1 itu buanyak bgt, bahkan seharusnya sehari setelah bu faida dilantik, udah dibangun itu JBB (kalo serius sama janjinya seh). Biar pas bu faida mau lengser janjinya terpenuhi dan meninggalkan hasil yg manis.
Harusnya masalah tanah kalo bupatinya gesit kayak Pak Anas, sebulan selesai itu.. Toh yg punya BUMN bukan kementrian pusat atau status tanahnya cagar alam yg pasti susah bgt. Sama Pak Anas yg statusnya cagar alam bisa gitu mau di bangun cable car di ijen meskipun 2 tahun gak ada kabar. masak Jember terus berlarut larut seh kelarin masalah tanah hanya di PTPN.
Kalaupun pengennya dibantu pusat jor joran kayak BWI dan BWXnya, harusnya Pemda Jember jangan cuma berpangku tangan saya liat2 Pemda ini kayak berpangku tangan nunggu bantuan dari pusat yg kemudian malah ke arah nyalahin pusat deh padahal pusat urusannya buanyak kalo gak caper ya gak mungkin dilirik. Contoh lagi Pak Anas yg dulu ketika masih merintis BWX dan festival2 yg bahkan hampir tiap hari ke Jakarta, hampir tiap hari juga jalan darat ke SUB hanya untuk lobi2 dan pasarkan daerahnya kesana kemari tanpa ada capeknya, meskipun lobi nya kadang macet tapi tetep aja dilakuin sama dia. Dan hasilnya… skrng aja udah kerasa manisnya.
bisa kasih tau sumber info kalo pemkab Jember lbh mengutamakan JSG daripada Jbb? krn setau saya dua”nya sama” jdi prioritas.
Memang telat bu Faida menangani Jbb dgn cara membentuk tim utk menyelesaikan masalah status lahan Jbb, baru awal thn ini, padahal beliau udh dilantik awal thn 2016. Tpi ya harap maklum lah, mungkin krn janji kampanye bu Faida ada 22, jdi gak mungkin lah cuma ngurusi 1 janji aja. hehe.. Walau dgn segala macam syarat dan waktu pembangunan embarkasi haji yg lama spt. yg diutarakan mas @Al, tetep harus diapresiasi program embarkasi haji dari beliau, walaupun kalo nanti pd akhirnya embarkasi haji blm terealisasi sampai masa jabatan beliau habis, dan andai kata beliau gak kepilih lagi, seenggaknya bupati berikutnya pasti nerusin, krn ini proyek besar. Saya juga’ blm tau gmn perkembangan terkini dan hasil kerja tim yg dibentuk bu Faida buat ngurusi kejelasan status Jbb.
Sp bilang mas @Al pemkab Jember cuma berpangku tangan terkait urusan bandara, bisa diliat di Jember Project & Development hal. 286.
Saya ada berita lama thn 2012, berita ini memang tdk secara langsung mengarah ke topik diskusi kita, tpi inilah yg menjadi dasar pemkab Jember menyalahkan pemerintah pusat beberapa thn lalu, krn merasa daerah pimpinannya kurang diperhatikan oleh pusat. http://m.inilah.com/news/detail/1915561/bupati-jember-kecewa-dengan-dahlan-iskan
Nur aziz@ hahaha.. kok kata saya mas,:D
al@ wah kalau sampai depan homebasenya pemadam,luas banget apronnya mas,bisa 60 ribu M2 lebih itu.mungkin 7 biji 747 bisa nongkrong disitu brsamaan.hehe mending disampingnya ATC mas untuk trminal internasionalnya,tapi kedepan ATC’nya perlu lbh tinggi lagi towernya.
hehe mas al yg ngomong sampeyan penemu aneh” mas nur aziz,bukan saya lho.:D
1000% sependapat sama mas al trkait jbb,andai dulu dananya fokus buat ngembangin jbb mungkin jbb bisa setara dgn bwx sekarang,atau bahkan lebih.tapi sayang dananya untuk bangun JSG.mungkin mas ananda bisa mmberikan pandangan trkait ini.
Pd masa bupati Djalal, dana 200 M dari full APBD Jember dipake’ bangun JSG, krn pd saat itu seingat saya merupakan masa puncak terpuruknya persid Jember, sedangkan stadion yg lama (stadion Notohadinegoro) udh gak layak dan gak bisa dikembangin lagi, krn lokasinya di tengah pemukiman, maka dari itu dibangun stadion baru yg tdk berada di tengah” pemukiman, yaitu stadion JSG di kec. Ajung.
Selain itu, perkiraan saya knp kok dana 200M gak dibuat ngembangin JBB aja, mungkin krn pemkab Jember sdh capek kali ya gelontorin dana trus buat bandara, krn pembangunan Jbb sewaktu sebelum mangkrak aja pake’ dana full dari APBD Jember tanpa ada bantuan dari provinsi dan pusat, spt. yg dijelaskan di berita bappeda jatim ini. Jdinya pemkab Jember dlm pengoperasian kembali Jbb dan dlm pengembangannya pengen dibantu sm pusat spt. bandara’ lainnya yg didukung sm APBN/APBD prov., krn ini juga bagian dari memajukan daerah di Indonesia, serta merupakan bagian dari realisasi program pemprov Jatim tentang penerbangan antar kota di Jatim (citylink) spt. yg diberitakan web bappeda jatim ini. Itu perkiraan dari saya.
Pd masa bupati Djalal, dana 200 M dari full APBD Jember dipake’ bangun JSG, krn pd saat itu seingat saya merupakan masa puncak terpuruknya persid Jember, sedangkan stadion yg lama (stadion Notohadinegoro) udh gak layak dan gak bisa dikembangin lagi, krn lokasinya di tengah pemukiman, maka dari itu dibangun stadion baru yg tdk berada di tengah” pemukiman, yaitu stadion JSG di kec. Ajung.
Selain itu, perkiraan saya knp kok dana 200M gak dibuat ngembangin JBB aja, mungkin krn pemkab Jember sdh capek kali ya gelontorin dana trus buat bandara, krn pembangunan Jbb sewaktu sebelum mangkrak aja pake’ dana full dari APBD Jember tanpa ada bantuan dari provinsi dan pusat, spt. yg diberitakan web bappeda jatim ini. Jdinya pemkab Jember dlm pengoperasian kembali Jbb dan dlm pengembangannya pengen dibantu sm pusat spt. bandara’ lainnya yg didukung sm APBN/APBD prov., krn ini juga bagian dari memajukan daerah di Indonesia, serta merupakan bagian dari realisasi program pemprov Jatim tentang penerbangan antar kota di Jatim (citylink) spt. yg diberitakan web bappeda jatim ini. Itu penjelasan perkiraan dari saya.
mohon maaf, kaya’nya webnya ada gangguan di laptop saya, jdinya komen” saya dobel”. hehe..
@Mas Al: benar, jadi kesimpulannya bhw keberadaan bandara yg memadai itu “penting & mendesak” bagi perkembangan kemajuan suatu daerah (kota/kabupaten). Ada contoh nyata, bhw Bwi sebelum adanya pengoperasian bandara jumlah/nilai PDRB yg berkaitan dgn investasi sebesar 625 M, setelah bandara beroperasi sekitar th 2011 naik menjadi 32 T, kemudian th 2015 PDRB Bwi naik menjadi 60 T dan income perkapita Bwi saat ini sdh meninggalkan/mengalahkan jember bahkan malang. Kalau melihat kenyataan ini mdh2an ada solusi bagi jember utk bisa melakukan terobosan dlm pengembangan bandara jbb. Mas Al itu kalau memberikan penjelasan detail sekali, sy banyak belajar. Maaf, yg cocok sebutan/predikat utk Mas Al itu apa ya..? Apa pengamat/pemerhati/penemu yg aneh2/penerawang/ apa paranormal?? hahaha ……
@ Nur Azis arasadi: apa ya mas? Saya ini cuma pemerhati dua kota itu seh dan suka sama dunia aviasi. Kalo orang bilang otak ada di Jember hati tetep di banyuwangi, tapi tubuh ada di Jabodetabek.hahaha
makanya suka mengamati dari jauh gelagat dua kabupaten itu dan para pemimpinnya.
Ya saya pengennya dua kota berkembang bersama, maju bersama. Meskipun pada awalnya bwi jauh tertinggal dari Jember.
Tapi maaf lho ulasan saya selalu puanjang.
@Mas Al: Yo wis, “three in one”.
Infrastructure is No.1 way to be a biggest progress (nyimak aja lur.. Smbl nyruput kopai osing)
@Prada: benar mas, bandara merupakan bagian infrastruktur akses udara. Diawal pemerintahan bupati Anas th 2010 dimana bwi memprioritaskan pengoperasian bandara dan pembangunan infrastruktur ratusan km jalan darat dgn biaya ratusan M, dan jember kini bergeliat mengikutinya/membangun, cuma masalah bandara notohadinegoro yg agak tersendat pengembangannya. Sy pingin nie … gmn rasanya nyruput kopai osing dalam acara festival “kopi sepuluh ewu” di bwi kayaknya asyik banget …
Monggo aja mas.. ,googling dl aja jdwal B-fest 2017.. Hehehe..
Prada@ mantap tuh kopi osing mas.
Iya.. Mas dewa, Inilah kebanggaan saya jd org blambangan, segala potensi asli daerah betul2 : ‘Dijaga’ + dikembangkan.., hehehe..
Berita terbaru dirut garuda pastikan GA rute cgk-bwx pakai crj1000 / 1x sehari.katanya dibuka awal agustus nanti,tapi belum ada tanggal berapa mulainya.kalau dari p.anas waktu diaspora bwi dijakarta bilang tanggal 7.
Prada@ memang harus dijaga dan dikembangkan mas potensi aslinya krn hal inilah yg dicari wisatawan,punya ciri khas trsendiri.pak JK waktu akhir tahun kemarin saat kunjungan ke banyuwangi jg menyempatkan diri minum kopi osing di kemiren.:D
Wuihz.. Mkn exist nih.. smp RI 2 mw nympatin..
@Dewa iya mas setahu saya gtu, awal agustus, 1x tp vv, pk bombardier crj 1000 yg nextgen. Yg penting stidakx bwx punya 2x flight ke jakarta mskipun g ke HLP, gpp yg penting ada ke jakarta dan alhamdulillah banget…, n mdh2-an aja GA g mundur lg.. Dr jadwal..
Prada@ kurang 2 minggu lagi GA direct flight cgk-bwx jika mengacu pada prkataan p.anas GA buka tgl 7.tapi kemarin dirut GA blg awal bulan agustus flight prdananya tanpa mmberi tahu kepastian tgl berapa.apakah bnr tgl 7 atau sebelumnya atau malah sesudahnya.kita lihat saja sampai akhir bulan ini prkembangannya gimana apakah memang jadi atau ditunda lagi.hehe
mungkin kalau dari HLP bisa saja lion atau citilink krn mereka homebase disana juga,tapi kalau mau buka rute ke bwx tapi lewat CGK juga gak masalah,yg penting bisa membuat rute ke bwx semakin banyak dan tentunya pilihan jadwal terbang semakin beragam.
Mudah2-an sesuai jadwal mas Dewa.
Amin… Smoga aja lion,citilink,batik or etc. Ato desas-desusx AirAsia bs. Fligth ke BWX scpat yg tdk Kita duga
Prada@ ya mudah”an tahun depan air asia udh bisa masuk mas,kalau untuk saat ini dgn a320 yg mereka miliki bwx belum mampu melayani.perlu overlay RW sekali lagi dan pelebaran dari 30m menjadi 45m.dgn hal ini meski panjang RW masih 2250m udah bisa melayani a320 dan b738.
Mudah2-an cpt panjang, lebar + tebal(pcn)…. Amin.. Ya robbal alamin… Jd g sabaran nih ngelihat progress BWX tercinta nih untuk BUMI BLAMBANGAN
Ayo AP II … Hang gancang+telikas. Tp jangan di acak2 konsep greenx, klo bisa se-nadain…. Hehehehe…
Prada@ amin … Semoga saja RW’nya segera dikembangkan mas,krn dari AP2 sendiri begitu diserahkan ke mereka,akan segera ngembangkan apronnya seluas 30ribu M2.
Hari senin kemarin jajaran MA se indonesia MICE ke banyuwangi,perkembangkan yg menarik krn banyuwangi mulai jadi tujuan MICE sehingga kedepannya transportasi yg cepat seperti pesawat akan lbh sering digunakan,artinya bandara blimbingsari bakalan semakin ramai.hehe selama ini kan MiCE diselenggarakan di kota” besar,terutama bali.:D
amin.. saya yakin InsyaALLAH BWX bklan besar bsrta BWInya jg..
Saat ini kita doakan saja LF maskapai GA rute SUB–BWX/JBB tidak turun berturut turut di persentase terendah setelah adanya CGK-BWX bulan depan. Karena bisa mengancam frekuensi yg sudah ada atau membuat GA yg ke JBB angkat kaki. Mengingat pesawat yg dipakai ke JBB dan BWX sama.
@Al: keterkaitannya apa mas dgn adanya rute Cgk-Bwx dgn GA yg ke Jbb bisa gulung tikar?
mau nanya nih, syarat dibangun menara ATC itu minimal harus ada brp kali penerbangan tiap hari?
Al@ kalau bwx mungkin gak akan mengurangi LF trlalu jauh mas saat GA buka rute cgk-bwx,karena melihat saat nam air buka rute yg sama,prwakilan GA bwi sempat mengakui ada imbas ke jumlah penumpang GA rute sub-bwx tapi itu tidak lama dan telah normal kembali LF’nya.bwx semakin brkembang mas ditambah wisatawan ke bwi semakin ramai,jadi dampaknya ke penurunan LF mungkin saat ini gak akan signifikan.hehehe
ananda@ memangnya untuk mendirikan ATC ada syarat jumlah penerbangannya ta mas?
@Dewa: ya itu yg saya tanyain mas, apakah kalo mau bangun menara ATC itu ada syarat minimal jumlah penerbangan tiap harinya? Krn kalo jumlah penerbangan tiap harinya cuma sedikit, takutnya menara ATCnya malah sering nganggur, krn tiap hari cuma buat ngelayani sedikit pesawat.
@ananda: gini mas penyebabnya
1. Pesawat GA yg di pakai ke JBB itu sama dengan yg dipakai ke BWX jadi kalo kemudian LFnya turun terus, maka tentu sama GA akan dipindah ke rute lainnya dan pasti akan berdampak ke jadwal yg ada skrng. Misal rutenya dipindah ke suatu tempat yg flightnya dijam-jam pagi, Kan yg BWX pagi atau ke JBB bisa hilang.
2. Kebanyakan Pax GA ke JBB itu adalah pebisnis, bahkan GA mengakui itu. seyogyanya para pebisnis adalah pasti lebih banyak dari Jakarta daripada Surabaya. Mungkin hampir separoan. Dimana transit tersingkat GA di SUB untuk kemudian ke CGK adalah 2 jam, waktu yg sama untuk pergi ke BWX dari Jember. Nah, kalo pola pikir pebisnis pasti milih yg langsung dari pada harus nunggu transitan. Jadi ada kemungkinan pax JBB ke SUB juga terimbas agak banyak. Kalo kita asumsikan yg datang ke Jember separo pebisnis adalah pebisnis dari Jakarta maka LFnya kira2 sisa 65% itu udah tergolong rugi untuk maskapai.
Tapi semoga tidak terjadi. Turun pun jangan sampai seminggu baik yg ke JBB maupun BWX. Cukup dua tiga hari saja.
Untuk ATC syaratnya ada uangnya, tanahnya dan di ijinkan airnav.
@dewa: iya mas semoga seperti itu. Penurunannya tidak lama. Kita doakan saja.
@Al: kalo memang benar separo pebisnis yg naik/turun di Jbb berasal dari Jkt, berarti lumayan urgent juga’ ya mas penerbangan langsung Jbb – Cgk/Hlp.
Ananda@ nah itu sudah dijawab mas al syaratnya mas,jadi jumlah penerbangan sebenarnya gak trlalu brpengaruh,dulu bwx saat diterbangi merpati saja udah ada ATC’nya mas.
Al@ amiiinn .. tgl kepastian GA rute cgk bwx kok belum dirilis ya mas,apa akan ditunda lagi?kalau memang ditunda lagi ya semoga nam air segera nambah frekwensinya jadi 2x sehari.:D
terima kasih atas pencerahannya soal menara ATC @Al dan @Dewa,,
@Dewa yg benar bukan ditunda hehehe… Lbh tptx diundur ke tgl 21 pastix sih gtu ini sumberx :
http://m.timesbanyuwangi.com/read/19876/20170727/161353/bupati-anas-dapat-surat-izin-penerbangan-garuda-banyuwangijakarta/#!-_-
Prada@ jadi diundur tgl 21 mas?mudah”an fix gak diundur lagi.
Iya mas dewa(amin. smoga udh btl2 pasti), sprtinya GA fix tgl 21 agustus trbang cgk – bwx. Soalx isi surat permohonan ijinx resmi dr GA lgsung ke p. Anas.
Sy nggak yakin dgn tambahan penerbangan langsung Cgk-Bwx akan mengurang minat penerbangan baik Sub-Jbb maupun Sub-Bwx, krn kota Sby sangat penting bagi pebisnis/mahasiswa dari Kota2 besar Kalimantan sebelum melakukan penerbangan ke Jbb/Bwx singgah dulu ke Sby. Memang ada dampaknya tapi tdk berlangsung lama. Kota jember bagi jatim/tapal kuda masih dianggap kota penting.
Setuju, krn bagaimanapun Surabaya tetaplah kota yg paling penting utk urusan ekonomi wilayah tapal kuda. Sedangkan kalo lbh mengandalkan Jakarta kejauhan.
Prada@ amiinn ..,apa mungkin krn saat ini garuda lagi fokus menerbangkan jemaah haji,jadi pembukaan rute” baru dibulan ini juga diundur,soalnya rute jakarta-moskow jg ditunda oleh GA mas.
@nur azis arasadi saya jg spendapat dengan sampean, tp yg dikatakan sm bung Al bs sja terjadi meski kecil kemungkinan. @Dewa sprtix g pengaruh mas, kan GA maskapai Besar .. Mungkin klo hal ini Bung Al yg lebih Acurate pencerahanx…
Prada@ ya mudah”an tidak.
Prada@ barusan baca berita,GA udah fix terbang cgk-bwx mas tgl 21.terbang tiap hari dari cgk jam 2′an tiba di bwx jam 4 kurang,lalu dari bwx terbang 5 dan tiba di cgk jam 7 kurang.ngambil slot sore garuda dan sepertinya lampu” new trminal di bwx bakal hidup di jam segitu,konsep resortnya bakal terlihat.hehe
Seperti halnya Mas Al, sy suka mengamati dua kota tapal kuda yaitu jember & b-wangi, perkembangan kota tsb unik dan bersaing sehat, ibarat musik Jember itu spt halnya musik SLOW ROCK, sedangkan B-wangi musik ROCKN’ ROLL, sama2 asyik dan enak didengar bagi kawula muda, setuju nggak Mas???
setuju” aja lah, yg penting jgn ibarat musik mellow
@Mas Ananda: maksudnya kedua kota tsb ada jenis ROCK-nya yg mecerminkan kemauan Sang Pemimpin/Bupatinya utk berusaha keras membangun kota/masyarakatnya menjadi lebih baik & lebih sejahtera. Aamiin …… Bravo Jember & B-wangi.
@nur aziz arasadi: iya saya paham maksudnya sampeyan mas. Maksudnya saya itu yg penting perkembangan 2 kabupaten itu nggak ibarat musik mellow yg slow gitu mas. hehe..
Nur aziz@ mas aziz ada” saja,hehe tapi bagus juga.
Ananda@ mas gimana untuk flight prdana wings air hari ini di jember?semoga lancar dan sukses.hehe
Alhamdulillah lancar mas @Dewa, dan selamat utk JBB dan khususnya juga’ utk Jember (y) (y). Buat maskapai Wings Air semoga lancar dan bonafit berbisnis di Jember, semoga okupansi selalu tinggi, min. selalu 80% lah..
http://www.antaranews.com/berita/643707/wings-air-buka-jalur-surabaya-jember
Utk foto” dokumentasi penerbangan IW Sub – Jbb perdana bisa diliat di thread JBB Notohadinegoro Airport Jember.
Ananda@ selamat untuk jbb dan warga jember atas penerbangan prdananya wings.hehe
btw itu membawa penumpang atau baru besok membawa penumpangnya mas?
@Dewa: Sdh bawa penumpang mas.. (y)
Mas @Dewa, saya mau nanya’, jadwal penerbangan Sub – Bwx – Sub jam brp aja ya mas?
@Dewa. Wah…. Klo BWX di sore hari jadi keliat serasa cottage banget… Sinar lampu green airportx itu loh .. Yg bikin’catchy’.. Sm suasana persawahan sekitar… Mudah2-an jg Tower ATC sesegera mungkin diupgrade lebih tinggi+senada sm green buildingx..
Itung2 sejarah lagi …. The First green-ATC.. Hehehehe…
Ananda@ lalu dari pemkab jember sendiri adakah seremony penyambutan untuk pnumpang pnerbangan prdananya wings mas seperti GA dulu.?
Untuk jadwal GA pagi dari sub jam 6 dan dari bwx jam 7:25 mas,lalu jadwal siang GA dari sub jam 11:50 dan dari bwx jam 13:15,lalu wings siang dari sub jam 11:55 dan dari bwx jam 13:20.hehe
prada@ saat saya baca di FP facebook kemarin,ada salah satu orang yg komen dia dapat info kalau new terminal bakal beroperasi tgl 4 mas,dan krn jarak new apron dgn new trminal cukup jauh maka akan gunakan bus saat mengantar pnumpang ke apron.nah apakah info yg dia dapat itu benar atau tidak,saya brharap itu benar krn saat ini trminal lama udah overcapacity dan udah gak nyaman lagi buat pnumpang dan kalau benar artinya new trminal dipakai maka lampu” trminal baru yg keren itu bakal trpakai saat garuda dari jakarta ke bwx.hehehe
g jauh sih ..tp…jauh bngt.. mas…hehehehe… saya aja kdng klo brada di terminal lama srasa di dalam kamar sya pribadi…. hehehehe…., kecil=sesak… + kadang penumpang smp meluber kluar.. duduk2 diluar… mudah2-an bnr… The green-airport on ‘action’ 4-8-2017 bsk…
Prada@ dapat berita bagus lagi ini untuk banyuwangi.mulai 15 agustus nanti,nam air menambah frekwensi rute cgk-bwx 2x sehari mas.hehehe bakal ada 12 pergerakan pswt komersial di bwx tiap harinya.:D
alhamdulillah…. mudah2-an BWX mkn cpt brkmbang pesat mas.., amin… dan mudah2-an jg wings dengan ‘emak’nya(si Lion) bkl ‘touch’ n ‘go’ di BWX ato mungkin maskapai lain pd rame2 minta slot di BWX.. kita doakan saja…
Gmn ya mengenai kelanjutan nasib slot dps-bwx pp, siapa klira2 maskapai yg akan ambil? Mohon kasih tahu yg punya info.
@nur azis arasadi ini skedar analisa saya pribadi mas…. , sprtix BWX dps-bwx itu agak krg potensial klo dr segi okupansi9kata org bwi “mung nang pucuk-e erong byaen, reng ngarepe moto katon(bali)’, jd skrg BWX dr sisi penilaian saya pribadi sih akan fokus ke penerbangan jarak menengah(jog,srg,mlg)+jauh(syukur2 int’l)
tetangga kita aja mayoritas kerja di bali dengan menggunakan R2(nyebrang by ferry/landing craft machine, sepantauan saya. wkt musim mudik ato hr2 lbr, apalagi msyarakat bwi sendiri, mata smp2 cpk sendiri ngitung PLat P bwi…. yg pk R2.. hehehehehe…
@Prada : begini mas masalahnya slot dps-lombok pp koq ada, padahal dps-bwx kalau dilihat di google map jaraknya sama dengan dps-bwx, apalagi bwx pasti akan menjadi bandara internasional. Dengar2 katanya masalah slot masih tarik-menarik, dps adanya slot sore/malam, sedangkan bwx mintanya pagi, mungkin Mas Al mengetahui utk bisa ngasih prediksi & penjelasan.
koreksi: Maksudnya jarak dps-bwx sama dengan jarak dps-lombok.
lombok itu kan lagi ‘hot’ banget geliat wisatax(alternative)bali sperti namax ‘lombok’ di luar sono.. untuk wistawan kelas2 selfie.. dan jd wisatwan int’l lbh familiar dengan senggigih-x… klo blue flame & G-land andalan kita ke wisatawan kelas adventure sejati. mungkin itu jg faktor si mas(efek praduga tdk lgsung).. tp ini hanya sekedar opini mas….
Prada@ apalagi toilet trminal lama mas,udah gak nyaman dan trlalu kecil.:D
amiinnn ….,wah kalau JT tahun ini blm bisa,mungkin tahun depan kalau rw udah dikembangkan brminat masuk ke bwx.sejauh ini kyknya udah ideal dgn 3x flight ke cgk mas.sambil terus meningkatkan pangsa pasar ke bwx minimal dalam sehari dalam keberangkatan saja udah bisa 1000 orang itu udah bagus sekali dan kalau kedatangan jg 1000 orang maka perhari 2000 orang maskapai mana yg kira” gak brminat untuk masuk.hehe
@Dewa : kalau terminal baru bwx dikunjungi 1000 – 2000 orang perhari berarti sebulan 30.000 – 60.000 dan setahun 360.000 – 720.000 orang, padahal kapasitas terminal baru tsb 250.000 orang pertahun, berarti kurang besar dong. Tapi sy tidak khawatir tanah disekitar masih luas. Kemajuan bwi/bwx benar2 diluar dugaan, dari status bandara perintis menjadi seperti saat ini dan status International Airport sdh didepan mata. Sy optimis kedepan Air Asia akan buka slot KL/SIN ke BWX setelah Pak Anas promosi.
Wah mas dewa ini begitu jatuh cintax sm bwi&bwx.. Nah itu mas… Btl2 se-doa+se-harap sm saya sampean itu mas… Xixixixi…. @Dewa
Nur aziz@ prhitungan mas aziz tepat sekali seperti yg saya pikirkan.titik poin jumlah pertahun itulah yg mmbuat saya blg 1000 kedatangan dan 1000 keberangkatan udh bagus sekali,sebab dgn new trminal yg di desain untuk menampung 250 ribu pnumpang pertahun akan overcapacity jika pertahun pnumpang jumlahnya mncapai lebih dari itu.maka mau tidak mau harus buat trminal baru lagi.hehe otomatis bwx makin brkembang lagi kan.hehe:D
iya dulu saat jadi bandara perintis awal diterbangi cessna caravan,mungkin sebagian orang pesimis bwx akan bisa brkembang lagi,namun faktanya sekarang bwx brkembang jauh diluar dugaan.ini krn potensi pasar bwx yg menjanjikan dan pemimpin bwi yg tanpa kenal lelah terus meyakinkan maskapai untuk mmbuka rute ke daerahnya.:D
prada@ hehe bukan cinta mas,tapi lbh tepatnya menaruh harapan agar bwx lbh brkembang lagi dan lagi.hehe jgn blg cinta nanti sama mas aziz disebut penemu aneh soalnya mas al saja udah disebut gitu sama mas aziz.:D
@Dewa hehehehe.. Bs aja nih..
@nur azis arasadi : mksud saya gini, mengenai dps-bwx ditiadakan itu mungkin low-occupant soalx segmentasix brbeda ms, kbnyakan dr jatim wil. Timur itur para pekerja(bukan pebisnis), nah klo bwx brharap ‘ngejar’ para bule? Untuk naik pesawat ke bwx itu agak susah mas, karena biasax para wisatwan asing yg ke lombok biasax udh 1 paket bundle(lombok, bali,banyuwangi), begitu jg yg ke bali(lombok,banyuwangi)! Biasax agen2 wisata mnawarkan 1 paket komplit,mungkin BWX itu lbh cocok saat ini diperuntukan untuk segmen wil. Kota /negara strategis (sarang pebisnis)/investor seperti (jkt/sby/singapura/malaysia/batam).
@ mas Nur @ mas Prada sama-sama benar pendapatnya.
Saat ini saya menduganya pasar kita ke Jepang dan Australia blm begitu kuat. Bali itu isinya kebanyakan Jepang sama Australia, sementara kita masih banyak promosi di Eropa. Karena memang kita terkenalnya di Eropa. Kita dan Lombok memang sama-sama hot. Tapi dengan pangsa pasar yg beda.
jika kita mau DPS-BWX Rame, maka 70% penumpangnya harus turis manca. Alasannya adalah Karena kebanyakan pekerja kita(orang banyuwangi) di Bali itu kerja di bidang informal yg penghasilannya hanya sekedar cukup, Jadi karena rate penghasilnya kecil, sedikit yg akan hilir mudik dengan pesawat (beda dengan yg di Jakarta yg penghasilannya sudah lumayan jadi sering hilir mudik), Dugaan saya rute tersebut akan ramai jika kita mulai promosi ke China, Jepang dan Australia secara masif.
+ masalah nya ya itu 1 lg. DPS bisanya slot malam karena pagi-sore puadet. tapi BWX gak bisa malam karena lagi2 blm ada ILS dan Pak Anas gak mau jadwal mlm. Kata Pak Anas: turis enggan kalo malem-malem, nyampek harus tidur dulu besok baru menjelajah banyuwangi, turis itu maunya begitu nyampek langsung adventure, kalo udah capek baru balik ke hotel ( alasan Pak Anas yg saya pernah Denger kemarin2), gak tau lagi kalo udah di pegang AP 2 gmn nanti.
Menurut saya ada 1x penerbangan sore DPS-BWX di jam yg pernah di pakai GA sudah cukup untuk awal-awal saat ini. Apalagi kalo B737-5 nya NAM yg di pakek.
Ini semua hanya pendapat pribadi, monggo di sanggah jika ada kekeliruan.
@dewa: mas dewa ini up to date bgt masalah BWX. Thanks infonya mas.enak nih kalo ada 3x sehari bisa lebih murah batas atas tiket.
Prada@ hehe beneran itu coba kalau gak percaya tanya mas aziz atau mas al.:D
al@ hehe kebetulan aja lagi dapat berita” bagus buat bwx mas.yg biasanya sering ngasih info update kan mas al,apalagi pendapat” mas al bisa membuat kita” yg masih awam di dunia aviasi,mulai bisa paham dan suka aviasi.hehe
btw kemarin ada jet carteran mmbawa rombongan wisatawan asing ke bwx mas.:D
Iyaa.. Mas.. Saya percaya… , scara tdk lgsung anda2 smua ini msk kategori pengamat level profesor loh…
@Mas Al, Mas Dewa, Mas Ananda, Mas Prada: Semakin menarik, benar juga pandangan/pemikiran/temuan2 sampean itu, seharusnya sampean2 itu masuk dijajaran birokrasi/eksekutif pemerintahan, tapi harus melalui partai dulu. Untuk itu yuk kita bikin partai yaitu PPAA (Partai Penemu Aneh Aneh), hahaha…..
Nur aziz@ hahaha saya gak ikut mas …
@Mas Dewa: justeru sampean yg cocok jadi ketua partai dan Mas Al sbg penasehat partai.
@ALL klo bwx pointx direct flight slot strategis(lokal/internasional) using wide body. Klo jbb itu yg penting clear dl + dikembangin sprt bwx. @nur azis arasadi ‘_’ xixixixi…
@Mas Al : begitu antusias dan yakinnya ttg prospek bwi, sepertinya NAM Air yg akan ambil slot dps-bwx pp. Terbukti NAM Air akan mengajukan penambahan slot cgk-bwx pp. Kemajuan bwi mengundang kekaguman. Amazing Bwi, Majestic Bwi, Bravo Bwi.
Prada@ yg cocok jadi profesor mungkin mas nur aziz.wkwkwk
mudah”an bwx segera bisa melayani wide body mas.
Nur aziz@ hahaha kok saya dijadikan ketua mas,mas nur aziz jadi sekjen kalau gitu.haha ..
Hehehe…., iya mas ..amin…ya robbal alamin…
@ mas Nur Azis: strategi bisnis itu mas… Orang SJ grup emang saingan gitu dari dulu sama GA. Lagipula kalo liat mimik muka Pak Candra Lie ketika ngomongin banyuwangi, kayaknya bener-bener kepincut sama banyuwangi, bukan abang2 Lambe kata orang osing,, apalagi sambutan masyarakat banyuwangi begitu hangat ketika beliau e kesana. Tau sendiri Orang kalo kepincut ya pasti jor-joran.hahaha
@ Prada: nyumbango mas… buat pelebaran dan peningkatan PCN RW. Biar bulan depan bisa didarati wide body. Gak banyak kok paling 250 M cukup.haha
ada yang tau @prada @al @nur aziz jadwal tambahan nam air ngambil slot pagi,siang atau sore ya?
@Mas Al : sampean itu benar2 penemu yg aneh2, sempat ngeliat mimik Pak Chandra Lie, iya mas Pak Chandra Lie benar2 kepincut sama bwi, dlm pidato sambutan pembukaan direct flight NAM Air sampai menggaungkan kata2 “B-wangi Luar Biasa” sampai 3 kali.
@Mas Dewa : berdasarkan surat permohonan resmi No. 20001/DMBWX-NM/L/VII/2017 dari NAM Air ke Kepala Bandara Blimbingsari tentang permohonan penambahan slot sbb.:
Flight: No.351 Route: BWX-SUB Schedule: 02.15 – 03.00 Daily
Flight: No.350 Route: SUB-BWX Schedule: 03.45 – 04.30 Daily
Flight: No.253 Route: BWX-CGK Schedule: 05.00 – 06.40
Mudah2an disetujui mas.
@Mas Ananda : sy senang & bahagia ngeliat pembukaan pengoperasian Wing Air Sub-Jbb pp. Sy terkesan dgn sambutan Bu Faida bhw tambahan slot pengoperasian di Jbb ini bukan utk gagah2an tapi memang kebutuhan bagi masy jember, para pebisnis/investor, pendidik/dosen, mahasiswa dari luar jember.
Hrs diakui jember merupakan pelopor kemajuan pembangunan di wilayah tapal kuda dan b-wangi kini mengikutinya. Tapi sy yakin jbb bisa dikembangkan dan masalah status tanah bisa diselesaikan, apalagi ini utk kepentingan umum. Kalau kita lihat di google-map: run-way jbb bisa diperpanjang, akses jalan masuk ke jbb dari kota bisa diperlebar, tanah masih luas koq.
Mudah2an terwujud menjadikan jbb sbg embarkasi antara, Aamiin …
@Al wah .. Klo urusan sumbang-menyumbang saya pribadi sih hanya bs nyumbang doa(agar AP II tlikas progressing BWX) dan sdikit pajak aja.. Hehehehe….
@Dewa coba sampean kunjungin skyscrapercity bwx mas, mungkin ada forumer yg posting mengenai itu
@nur azis arasadi mudah2-an sesuai dr ‘competence source-’nya mas
@ Nur Azis arasadi: minta sumbernya donk mas… soalnya barusan Nemu di kompas flight tambahan dari CGK nya siang hari jam 13.35 trus balik dari BWX jam 15.30. Ya hasil stalking dari forum seh.hahaha
@prada: sama mas, kita bisanya cuma doakan saja dan wajib nyumbang pajak sedikit2 dengan cara sering2 naik dari BWX baik mau ke SUB atau CGK. Karena PSC nya kan bisa buat upgrade2 fasilitas jika penumpangnya rame.
@Mas Al : sumber berita nggak tahu dari mana, sy dpt WA dari ponakan ttg srt permohonan tambahan slot tsb. Surat berlogo NAM AIR dgn no tsb diatas tertanggal, 26 Juli 2017 ditujukan ke Bpk Dodi Dharma Cahyadi, ST.M.MT, Kepala UPBU Kelas III Blimbingsari. Gitu mas.
Yo-i. Siip mas Al.
Nur aziz@ jadi nam air juga sudah mengajukan rute sub-bwx ya mas?itu jam’nya pakai UTC atau WIB?
Prada@ udah ketemu di kompas mas,jamnya hampir barengan sama GA,apa gak rebutan pnumpang nantinya ya?:D
Ok . Brrt fix. InsyaALLAH g rebutan kok mas, kan ada ‘keperluan timing masing2′(meski beda dikit schedulex) dan ada pangsa ‘pasar’x sendiri2 mas @Dewa.
WIB Mas Dewa
Iya Mas, sepertinya bwx bagaikan gadis sweet seventeen jadi rebutan laki2/maskapai. Ruar Biasa.
ALL@ tadi baca berita radar jember trkait pnambahan flight disana.ada ucapan yg cukup mmbuat saya prihatin krn ada pejabatnya yg mengatakan jbb akan merebut pnumpang bwx krn pnumpangnya dari jmbr,krn jmbr potensial krn ada investasi,wisata dan pendidikan.kurang lbh bgitulah ucapannya.sangat disayangkan ucapan itu dikatakan blak”an dimedia,hal ini bisa mmbuat prdebataan baru antara pecinta aviasi jmbr dan bwi.padahal jmbr dan bwi sama” potensial sama” maju,knp kok masih saja ada kesombongan sprti itu.takutnya malah jmbr akan malu sendiri dgn ucapan itu krn dulu ucapan yg sprti itu prnh dikatakan,tapi faktanya pnumpang bwx tetap mningkat.
@Mas Al : berita terkini bahwa begitu kepincutnya NAM Air sama Bwi, ternyata NAM Air juga berencana membuka slot Sub-Bwx-Dps pp. Kepincut bukan karena ilmu santetnya bwi, tapi krn memang obyek wisata bwi lengkap dan berkelas yg menjadi daya tarik wisatawan.
@Dewa kita menyikapix santai aja mas. Gpp yg penting demi kemajuan brsama anggap itu sbuah kata2 motivasi agar smua jenggirat tangi toh jg jember dl BLAMBANGAN kok mas.
Bupati jember faida mengatakan ‘next’ akan buka rute jbb-dps/jbb-sup. Sprtx yg plg potensial adalah jbb-sup klo dioptimalkan promox, scara jember kan banyak wargax dr madura,dan ada kota2 lain sprt ondowoso,situbondo dan bwi di muncar(yg sbgian banyak sanak familix yg dr madura). Mungkin nnt klo ada rute jbb-sup + dimaksimalkan promox smp ke plosok2 jember. Insyaallah pst bkalan rame kok..
Sejarah dikit : dahulu kala, org blambangan yg notobene msh anak-cicit majapahit, yg brnama suku osing itu, enggan/susah diajak krja sama sm hindie-holland saat itu. Mkax hindie-holland mendatangkan para pekerja dengan skala massive 75% dr pulau madura dan 25% jawa tengah/jawa timur-bag.barat.di tmpatkan di sebuah MES(penampungan) dataran yg luas/JEMBAR untuk diperkerjakan di bdg perkebunan, berupa. tembakau+kakao.nah banyuwangi dl pernah ada kantor pusat perdangan wil. Jawa timur bag. Timur yg skrg brnama inggrisan. Intinya Banyuwangi & Jember adalah puzzle yg hrs disatukan semula(harus maju bersama). 2-2 nya adalah kabupaten hebat di wil. Timur Jawa Timur meski jauh sm pusat provinsi. Tp saya salut sm 2-2 nya krna merupakan kabupaten penting+maju.
Sorry OTT… Peace, hehehe…
@Prada : benar mas yg anda ceritakan, sejarahnya seperti itu. Sifat ego dari masing2 daerah sebenarnya sudah kuno, sekarang ERA-nya “kolaborasi” dari daerah/ kabupaten/kota yg satu dgn lainnya dan saling menguatkan utk maju bersama. Bravo Jember, Bravo B-wangi, Bravo Tapal Kuda, YES!!!
yo-i mas..
Prada@ nah itu dia mas,seharusnya ucapkan saja kata” itu di internal kedinasaannya sbg motivasi agar bawahannya bisa mmbuat jbb setara dgn bwx,bukan malah terang”an di media blg kyk gitu kesannya seperti meremehkan tetangganya.jgn ucapan yg dulu sdh dikatakan kembali sekarang dikatakan lagi,sikap kurang dewasa dari oknum inilah yg kurang baik dan mmbuat kita prihatin.
Nur aziz@ betul mas harusnya jmbr dan bwi kolaborasi,bgitupun jbb dan bwx,sdh jelas bwx fokus segmen wisatawan dan jbb fokus embarkasi haji sprti yg prnh dikatakan mas al dulu,tapi knp lagi” ada oknum pejabat yg brkata sprti dulu lagi.jmbr dan bwi ibarat solo dan jogja itulah yg prnh mas aziz blg,dan saya sangat setuju itu.mdh”an kedepan gak ada lagi ucapan” kyk gitu yg dilontarkan oknum pejabat ke media,kesannya malah seperti bersaing,padahal harusnya keduanya berkolaborasi.:D
Kata bijak : biarlah anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
#DibikinEnjoyAja
#YangPentingPeace
@Mas Prada : Hahaha … sampean cocoknya jadi Ketua Dewan Kehormatan Partai – PPAA. Peace..!
hehehe… bs aja nih
@mas Nur Azis: mantap… sayangnya disini gak bisa upload foto… saya penasaran sama suratnya.
@ Dewa: udah gpp mas dewa biasa itu mah… saya yakin dua bandara itu akan melayani penerbangan sesuai dengan potensi masing-masing daerah. JBB dengan para bisnisman nya BWX dengan wisatawannya. Kita resapi dalam hati saja mana yg kira-kira lebih banyak dan lebih hot menarik maskapai.
Prada@ sip mas prada ..
Nur aziz@ haha .. Saya setuju mas prada jadi ketuanya mas.
Al@ iya mas,ya semoga gak ada lagi ucapan kyk gitu kedepannya.
Mas al punya info terbaru apa tdk trkait yg disampaikan mas aziz tntng surat prmohonan slot dari nam air utamanya untuk rute sub-bwx.
@Dewa What??.. kok saya sih mas jd ketuax?..saya msh muda loh mas.. Kelahiran 90-an… Mungkin mas Al yg cocok.. Hehehe..
@nur azis arasadi mengenai rencana nam air sub-bwx-dps itu kira2 untuk tahun ini,tahun dpn atau rencana untuk jangka panjangx mas?
Prada@ boleh juga kalau mas al mau mas.gpp mas mau muda atau tua selama punya misi dan visi mas prada bisa mmbawa partai PPAA buatan mas nur aziz jadi partai ter’aneh didunia.:D
@Mas Prada: jangan salah lho, Pak Anas itu termasuk bupati muda tapi bisa memajukan daerah. Meskipun anda masih muda tapi sepertinya bisa mendinginkan suasana atau menyelesaikan masalah, minimal menyelesaikan masalah sampean sendiri, hahaha …..
Hahaha… Harusx ketuax yg membuat partainya(pelopor).
@Mas Al : mau nanya nie, menurut sampean Maskapai NAM Air (Sriwijaya Group) sama WING Air (Lion Group) reputasinya lebih baik mana mas?
Prada@ setuju ..:D
@prada: lho kita seumuran mas. Jadi saya masih cukup muda juga.hahaha
@sepertinya NAM air mas… tipis sih. Tapi jangan suruh saya bandingin sama LION.haha
@Al ms sih?, saya kira sampean usiax diatas 40-an, klo dinilai dr tulisan2x.., hehehe
BTW, ini si mimin mpux website napa g dikembangin y layout websitex?,kan klo bs upload file media kan keren..
@Ananda: apa khabar mas, alhamdulillah jbb semakin ramai dgn dibukanya slot Sub-Jbb pp oleh Wing Air. Ia mas, sy sdh lihat/baca pemikiran/wacana oleh Benjamin Ketang tentang Mega Project Master Plan Puger Jember, mudah2an kedepan bisa direspons pemda dan bisa diwujudkan, proyek tsb meliputi :
1. Puger Waterboom
2. Hotel & Villa
3. Tourism & Trade
4. Puger International Airport
Kalau diusahakan direspons dan diwujudkan wah keren mas, jember benar2 bisa menjadi kota metropolitan, kalau ibarat musik bukan Slow Rock lagi tapi Metal Rock. Sy menaruh harapan besar, kedepan jember bisa membangun bandara lagi yg dipinggir pantai krn dianggap lebih aman dan bisa dipromosikan menjadi bandara internasional. Bravo Jember “Kota Carnaval”, Bravo B-wangi “Kota Festival”, Bravo Tapal Kuda.
@Mas Al : kedepan memungkinkan nggak slot jurusan Bwx-Sub pp pakai pesawat jet (B-737/CRJ) krn tuntutan pebisnis/wisatawan perlu waktu cepat???
@ Prada: mungkin otaknya yang terlalu tua, orangnya seh masih muda.haha
@nur Azis: bukannya NAM itu calonnya pakek B737-5 nya? Karena ATR-nya cuma dipakai dipapua Jadi emang habis ini pakai pesawat jet. Bakal cuma 20-30 menit ke SUB/DPS dari BWX.
@AL hahaha…Okay, nevermind, skrg emang hrs otak tua-jiwa muda, drpd sblkx…
Teman2, kita sbg penerawang perkembangan dua kota di tapal kuda (jember & b-wangi), b-wangi itu lompatan-lompatan perkembangannya “ruar biasa”, belum tentu bisa dimiliki oleh kota/kabupaten lain, dari memiliki bandara perintis (kls 5) naik 2 tingkat menjadi kls 3, sebentar lagi naik kls 2 (internasional). Dlm pengoperasian penerbangan, dimulai dari penerbangan bwx-sub pp pakai pesawat ATR/baling2 kemudian membuka slot bwx-cgk pp pakai pesawat jet boing/crj, dalam waktu dekat CEO Tony Fernandez utk membuka slot KL/SIN-BWX pp. Dlm membidik penumpang bukan saja kota2 tapal kuda & bali barat, akan tetapi masyarakat dari b-wangi sendiri tentu ada peningkatan krn income per-kapita b-wangi meningkat melewati malang. Apa yg menyebabkan b-wangi kemajuannya “ruar biasa” diluar perkiraan saya atau diluar perkiraan teman2, sampai2 banyak sekali petinggi kota2/daerah lain iri dlm arti positif dan datang ke b-wangi melakukan studi banding??
Nur aziz@ itu semua krn pemimpinnya yg tanpa kenal lelah kesana kemari melobi mulai dari pejabat pemprov sampai pusat mas.p.anas jg trkenal pemimpin yg gak malu dan gengsi meski beliau pejabat tapi beliau bisa menawarkan potensi daerahnya kepada pengusaha agar berinvestasi terutama kepada CEO” maskapai.hal ini mungkin yg jarang dimiliki pemimpin lain.contoh dulu beliau brhasil melobi sky aviation agar mmbuka pnerbangan komersial prtama di bwx,selanjutnya merpati,wings,garuda dan nam.coba mas aziz cari berita” tentang cara p.anas melobi bos” maskapai itu.dan yg trbaru saat beliau diundang ke malaysia nanti beliau jg mau brtemu CEO air asia,tau sendirilah brtemu untuk apa.biasanya CEO yg menemui pejabat,tapi ini pejabat yg menemui CEO,tentu siapa yg gak senang bos” itu kalau didatangi pejabat untuk menjalin relasi.
Betul sekali mas memang banyak daerah” yg studi tiru(bukan studi banding lagi seperti kata pak menpan RB)ke banyuwangi.ya mudah”an daerah tapal kuda jg bisa studi tiru ke banyuwangi apa” yg brmanfaat disini bisa diterapkan didaerahnya sehingga bisa maju brsama.kan sekarang bukan eranya bersaing antar daerah,tapi lebih ke era kolaborasi untuk maju bersama.contoh saja jika pejabat A dan B dulu brsama memajukan bandaranya brsama pasti bisa saling bantu,tapi kalau salah satunya ingin merebut penumpang dari bandara lain,artinya beliau hanya ingin bersaing memenuhi egonya,bukan ingin kolaborasi biar maju.tau sendiri kan maksud saya siapa itu mas.wkwkwk ..
@Mas Dewa : benar & setuju mas, peran dari sang pemimpin amat sangat menentukan, sy lihat pak anas gesit & ulet, dgn masyarakat luas bersama jajaran birokrasi beserta peran swasta mampu menyatukan visi & misinya utk maju & berjuang bersama memajukan daerah. Disamping itu pak anas juga besar perhatiannya dgn masalah SDM (Sumber Daya Manusia), contoh: melakukan mutasi jabatan di jajaran birokrasi secara besar2an sesuai bidang keilmuan & pengalaman (mengacu ke the right man and the right place), pengisian jabatan penting di pemda dengan IP 350 bagi S-1 fresh graduate, mendirikan kampus2 perguruan tinggi negeri secara bertahap utk menyongsong kebutuhan SDM yg berkualitas sesuai tuntutan jaman. Sepertinya membangun b-wangi dgn meletakkan fondasi yg kuat shg siapapun penggantinya nanti tidak begitu ada kesulitan yg berarti dan hanya tinggal melanjutkan aja. Bukan pikir aja pak anas yg bririyan, akan tetapi juga pola makan yaitu sering makan Sego/Nasi Tempong yg katanya pedasnya luar biasa, karena pedasnya bisa membawa pak anas punya spirit/semangat yg luar biasa. Disamping itu sy belum pernah pemimpin2 kota/kabupaten tapal kuda yg melakukan studi tiru di b-wangi justru kota/kabupaten yg banyak berkunjung ke b-wangi, sayang nggak dimanfaatkan. Tapi sy pernah baca berita hanya bupati bondowoso & sumenep yg pernah sowan ke b-wangi. Sy juga dengar pernyataan Kepala Dinas Perhubungan Jember utk merebut kembali penumpang2 asal jember yg terbang melalui blimbingsari, tapi itu sah2 saja mas, sebetulnya b-wangi tdk perlu kecil hati, dengan meningkatnya pendapatan income perkapita berarti kemampuan masyarakat b-wangi utk naik pesawat akan menngkat/bertambah, jadi nggak perlu ambil dari luar b-wangi, tapi bagi pebisnis/dosen dari asal manapun tentu bisa memilih mana yg lebih efektif & efisien terbang melalui jbb atau bwx terserah mereka yg pilih. Hasil penerawangan sy sepertinya b-wangi kedepan akan kewalahan menerima banyaknya wisatawan yg hadir alias membludak, sekali lagi diluar dugaan.
@Mas Al : menurut sampean dengan berdirinya/dijadikannya blimbingsari sbg bandara internasional, apakah mungkin nanti JBB pengembangannya menjadi bandara internasional, bgmn aturan regulasinya, mengingat jarak jember-bwi termasuk dekat??
@Mas Dewa : Koreksi maksudnya yg pernah berkunjung/sowan ke b-wangi hanya bupati dan sumenep, sedangkan pemda bondowoso selalu ada gesekan dgn pemda b-wangi masalah ijen.
hanya bupati situbondp dan sumenep.
Nur aziz@ betul bupati sumenep prnh sowan ke bwi untuk bljr pngembangan bandaranya atas rekomendasi anggota DPRD jatim.sebetulnya bukan hanya sumenep,tapi jember jg diminta bljr ke bwi,tapi dari berita yg saya baca,ya hanya sumenep yg bljr.hehe ya krn klaim kepemilikan ijen antara bndowoso dan bwi,jadi ya mungkin yg disana gak mau bljr ke bwi mas.
Sebetulnya saya heran,kalau dulu dinasnya blg warganya trpaksa pilih bwx,tapi akan disedot ke bandaranya bgitu beroperasi lagi.tapi skrg blg akan rebut pnumpang bwx krn pnumpangnya banyak dari warganya.kalau gitu selama 3 tahun ini warga disana masih lbh milih flight lewat bwx dong,trus prtanyaan saya knp bisa gitu,pdhl rutenya kan sama” ke sub,dan akhirnya 2 bulan lalu bwx nambah rute ke cgk.kalau melihat prnyataan di media rute yg diinginkan warga sana setelah wings masuk adlh ke sumenep dan denpasar.padahal rute di bwx adanya ke sub dan cgk.kan gak nyambung ingin rebut pnumpang bwx krn alasannya banyak warga sana lewat bwx,padahal tujuan rutenya beda.hehehe
coba mas nur aziz logika,kira” bisa nyambung gak?hehehe
pnumpang di bwx penuh krn kebanyakan wisatawan dan pebisnis,alasan itulah yg bikin nam air nambah frekwensi 2x sehari.itu yg saya baca beritanya dari prnyataan distrik manager nam air bwi.hehehe
@ Nur Azis: sebelumnya ralat dulu mas… sepertinya untuk status bandara internasional minimal kelas 1.
Untuk jarak antar bandara internasional minimal radius 90-100 km. Jadi jika BWX internasional terlebih dahulu maka langsung menutup kemungkinan JBB ataupun yg pernah direncanakan (puger internasional AirPort), bahkan rencana Bandara Bali baru menjadi internasional. Karena jarak JBB-BWX hanya 60 km an, puger pun hanya 70 km an, Bali baru 60 km an. Sekaligus menutup harapan untuk JBB jadi bandara embarkasi Karena embarkasi haji minimal statusnya internasional. Bandara haji antara Yg saat ini pun, hampir semua internasional.
Kita bahkan mefet banget sama DPS hanya 100 an km.
Jika sama-sama bandara domestik baru Diatur hanya 60-70 km jarak radiusnya.
@ dewa: sudah mas dewa…sabar… kita hindari gesekan. mungkin maksudnya yg diambil balik itu untuk pax di ke Sumenep dan MLG. Kalo yg mau ke CGK Kan pasti tetep setia ke BWX, alasannya karena cepet dan gak perlu transit, meskipun agak mahal ya dibeli aja itu. Makanya full terus. Bahkan bulan kni sudah 3x frekuensinya too…
@Mas Al : kayaknya b-wangi beruntung banget punya bupati yg gesit & cepat bertindak dan bisa menentukan skala prioritas apa yg dikerjakan/diwujudkan terlebih dahulu, pdhal jbb lebih dulu dibangun dibanding bwx. Sepertinya sdh pupus harapan masyarakat & pemda jember menjadikan jbb sbg baik embarkasi haji maupun embarkasi antara. Kayaknya pemda jember salah langkah lebih memprioritaskan pembangunan mercusuar seperti JSG drpd bandara. Terus nanya lagi mas, pertimbangan apa yg menyebabkan pemerintah pusat melalui kemenhub lebih memprioritaskan/memperhatikan bwx drpd jbb??
Al@ krn perkataan oknum itulah yg akhirnya mnimbulkan gesekan/prdebatan mas,insyaallah gak prlu lanjut bahas itu soalnya tadi cuma jwb pndapat mas aziz.
Akhir bulan nanti perkiraan akan ada 12 prgerakan pswt komersial di bwx,kalau disandingkan sama mlg prgerakan pswtnya lbh banyak mana mas al?
@ mas Nur Azis: mungkin karena melihat Jember sudah kaya itu mas, jadi udah mampu bangun dan kembangkan bandara sendiri.hehe(bercanda)
Sepertinya status tanah, prospek pasar, lobi-lobi pemimpinnya dan bantuan doa dari masyarakatnya karena pengen punya transportasi masal cepat. Knp status tanah penting, ya karena kemenhub/Pemerintah pusat gak ngasih dengan percuma. Pasti setelah bangun sesuatu bangunan+Tanah di bawahnya jadi aset kemenhuB/pusat.
@dewa: masih banyakan Malang lha mas…. Malang itu udah puluhan tahun, flight ke Jakarta lebih dari 8x PP Blm rute lainnya.
Al@ banyak juga kalau gitu sampai 8x ke jakarta.mengenai pnyempurnaan bwx yg akan dilakukan oktober nanti mas al punya gambaran kira” apa saja itu,selain yg diusulkan p.anas untuk pelebaran dan penebalan runway lagi.
@Mas Al, Mas Dewa : ada pernyataan menarik dari MenPar dlm pidato pembukan NAM Air di bwi, bhw wisatawan kelas menengah atas dan wisman sebanyak 60% krn seni budayanya, 35% krn sumber daya alam, dan hanya 5% wisata buatan. Dari persentase ini bwi memenuhi syarat utk menarik wisatawan kelas tsb diatas. Bisa jadi kedepan bwi bisa melebihi/menyalip malang dalam menarik wisatawan, krn malang lebih banyak obyek wisata buatan. Bupati bwi memang cerdas dan visioner dlm menatap masa depan bwi, seleranya juga berkelas/kelas dunia krn bwi punya potensi besar utk mengarah kesana. Tapi walaupun bagaimana sy punya harapan jember juga bisa maju sesuai potensi dan kemampuan yg ada, sy juga agak miris di jember sering ada demo yg menginginkan bupati mundur dari jabatannya, padahal semboyan dlm membangun jember bagus sekali yaitu “membangun desa & menata kota”, justeru semboyan yg baik itu sudah diaplikasikan lebih dulu oleh bwi beberapa tahun lalu hingga saat ini yaitu terbukti dgn adanya program “smart kampung”. Utk itu seharusnya jember tidak usah malu2 utk studi tiru (istilan mas dewa) ke bwi, termasuk kota2/kabupaten lain khususnya wilayah tapal kuda. Bravo jember, Bravo b-wangi, Bravo Tapalkuda.
Nur aziz@ krn wisata seni budaya dan alam keindahan luar biasa mas,gak bakalan wisata buatan bisa menggantikan.contoh kecil saja ada apa tdk wisata buatan yg bisa niru keindahan ijen,bromo,wakatobi dll.hehe wisata buatan manusia akan trhalang dgn keterbatasan,tapi wisata alam dan budaya yg diciptakan yg diatas tdk akan bisa trgantikan.intinya wisata buatan lbh ke kesenangan saja sementara wisata alam lbh ke mensyukuri nikmatnya alam ini.
Wkwkwk itu bukan istilah saya mas,tapi itu saya mengutip dari prkataan menpan RB bahwa skrng bukan lagi saatnya studi banding,yg artinya hanya membanding”kan daerah saya dgn daerah kamu,tapi skrng saatnya studi tiru yg artinya apa yg brmanfaat dan positif di daerah saya bisa kamu tiru untuk diaplikasikan ke daerah kamu agar maju bersama.kurang lbh sprti itu gambarannya mas.:D
@Mas Dewa : jadi intinya orang2 dari kota besar termasuk wisman kalau plesiran ke b-wangi “stress”nya pasti hilang karena lihat obyek wisata alam ciptaan Tuhan. Yo wis kalau gitu sy pingin sambang anak ke b-wangi sekalian pingin ke ijen, red island & green bay, dll.
@ Nie Azis: iya mas… saya juga lebih suka yg menonjolkan kebudayaannya, alam nomer 2 baru wisata buatan. Makanya bwi melejit karena ya itu mungkin… show off kebudayaan bukan budaya orang yg dipertontonkan didaerahnya.
@dewa: kemarin saya sudah kirim telepati ke Pak Anas, tak bilang jangan mau diambil AP 2 kalo itu RW gak dilebarin dan PCN nya di tingkatkan lagi biar minimal B737-8 NG bisa masuk. untungnya AP mau.hahaha
Sementara ini mau land clearing, pelebaran appron dulu sama demolish terminal kecil. Mau buat Appron 3000m persegi lagi.
Waoooww… Mas Al udh mulai ngliatin ‘kesaktianx’….hehehehe. Jangan2 mas Al ini org trdekatx p. Anas???
Nur aziz@ kurang lebihnya kayak gitu mas.hehehe bangsring jgn lupa masukkan list yg akan dikunjungi jg mas.hehehehe
al@ ajarin jg mas ilmu telepatinya,biar nanti apronnya diperluas sampai ke depan pemadam.hehehe siapa tau AP jg setuju.:D
tangan mas al masih gatal apa tdk krn trminal lamanya belum di demolish sampai sekarang.?wkwkwk
@Mas Dewa : PPAA diganti aja mas menjadi PTI (Partai Telepati Indonesia), ketuanya Mas Al.
Nur aziz@ sampeyan ini ada” saja mas.haha ..
@Dewa : mas azis itu kaya’ sloganx di slh satu media cetak ‘Selalu ada yang baru’
Prada@ iya betul mas.haha ..
@Mas Al, Mas Dewa, Mas Prada : sdh kita ketahui bhw dlm waktu dekat Pak Anas akan menemui/melobby Mr. Tony Fernandez, CEO Air Asia dlm rangka mengharapkan adanya direct flight Air Asia ke bwx utk mendatangkan wisatawan Asia khususnya Asia Tenggara ke bwi, kira2 setelah itu wilayah negara mana yg akan digarap oleh Pak Anas meskipun bwx belum internasional???
Kemudian dgn akan terselenggaranya JFC, apakah berdampak naik wisatawan yg akan berkunjung ke jember akan banyak melalui bwx khususnya dari cgk???
@prada: saya cuma masyarakatnya Pak Anas yg cukup kritis…hahaha
@nur Azis arasadi: air Asia itu hampir semua negara ASEAN dia terbang i mas… jadi cukup temu i Tony Fernandes begitu deal Ok terbang ke BWX. Udah semua flight ASEAN bisa dipegang. Kalo ke daerah lain seh mungkin Nyari yang turisnya royal belanja.
Kemudian masalah JFC, Knp itu NAM baru mulai flight tgl 15, dugaan saya salah satu udang di balik batunya ya karena JFC.hahaha
Memperoleh mandat sbg ketua partai hrs kritis, hahaha ……..
@Mas Al : kalau lobby Pak Anas sukses merayu CEO AIR ASIA, jenis/type pesawat apa yg dipakai utk slot KL/SIN-BWX pp? dan
panjang lebar RW perlu brp, tebal PCN brp, dan perlu nggak ATC Tower ditinggikan/dibangun lagi???
Al@ kayaknya kurang tepat kalau momen penambahan flight nam air dikaitkan dgn JFC mas,sebab JFC dimulai tgl 9-13.sedangkan penambahan flight nam air mulai tgl 16.kalau saya rasa penambahan nam air ini lbh ke ingin mngambil pasar sebanyak”nya sebelum GA ikut mngambilnya,krn momen tgl’nya pun dipilih tgl 16 sblm GA flight prdana tgl 21.hehehe
Nur aziz@ dampak untuk yg melalui bwx bisa iya bisa tidak mas.kenapa iya?krn sekarang ada flight langsung dari cgk ke bwi yg notabenenya bwi tetangganya jmbr yg cukup mdh dijangkau.
Trus kenapa tidak?krn saat ini flight di jbb udh 2x mas,artinya ada pilihan,meski dulu GA 2x flight ke jbb saat event JFC namun kalau nanti prmintaan tinggi bisa saja salah satu atau kedua maskapai nambah extra flight ke jbb.dan kita pun gak tau kan apakah ditahun tahun kemarin ada data atau berita kenaikan pnumpang di bwx saat ada event JFC.krn saya saya gak menemukan data ataupun beritanya saya pikir dgn 2x flight sub-jbb udah bisa handle kenaikan pnumpang saat ada JFC.
@Dewa saya spendapat sm sampean mas, selama pantauan dan sepengetahuan saya selama perhelatan event JFC digelar yg dr jkt mayoritas by ‘undangan’, dan minoritasx skala kecil adalah ‘sengaja’ dtg, jd tambahan flight tgl 16 bsk itu adalah Rahasia ILAHI dan Nam Air… ><
Jika boleh saya persentase-kan data non-valid versi saya(selama mengikuti event JFC) pengunjung JFC diluar wil jember sbb : lmj 30%,bdo 30%,bwi 10% ,sbd 10%, wil jatim bag. Barat meliputi kerisedenan eks kediri- malang& sby(sktrx) 10%, jabodetabek 5%, sabang-merauke 5%
Itu sih versi saya..
┒(ˇ_ˇ)┎
Prada@ iya mas,apalagi kan event JFC jg diikuti defile dari daerah lain,yg saya tahu JFC tahun ini saja ada defile dari daerah sumatra,nah pasti anggota gak hanya 1 atau 2 orang,mungkin minimal 20 orang atau lebih,kemungkinan prwakilan” inilah yg akan pakai pswt ke jbb saat event JFC.mas prada prnh menemukan berita kenaikan pnumpang di bwx yg ingin nonton JFC apa tdk?
Biasanya memang bgitu mas,saat event disuatu daerah digelar,maka penonton yg paling banyak datang ya dari daerah skitarnya itu krn lbh mudah dijangkau,sisanya ya dari daerah lain.
@Dewa Klo berita dr slama bwx buka smp saat ini blm ada(tdk ‘terdampak’).. Tp y tdk tahu lagi klo ada flight cgk-bwx by Nam Air yg saat ini udh tersedia… We’LL See.. NgefEk apa tdk…
Info/berita yg sy peroleh dari hasil identifikasi/audit oleh AP-II di bwx, kemenhub akan menyediakan dana 100M utk pengembangan/penyempurnaan bwx, tdk lama lagi apron akan dibangun perluasan lagi dan terminal baru bwx akan dioperasikan paling lama bulan desember 2017, jelas bwx akan bertaraf internasional sdh didepan mata utk mengejar pelaksanaan Annual Meeting-IMF bulan oktober 2018 di Bali dimana lombok & bwx sbg tempat utk menopang bali sbg mangkalnya private jet, shg menjadikan BLB (Bali Lombok Banyuwangi) menjadi sorotan/dikenal dunia. Alangkah beruntungnya b-wangi, namanya akan semakin moncer.
@dewa: Thanks koreksinya mas… saya pikir JFC 13-16 Agustus… salah liat tanggal. Brarti emang BWX mau di jadikan Silangit kedua dama SJ grup.hahaha
Prada@ kita tunggu saja beritanya mas,ada efeknya apa tdk.hehe
nur aziz@ iya bener mas,mudah”an akhir tahun depan semua proyek pengembangan itu sdh selesai.
Al@ sama” mas.hehe kayaknya sih memang mau dijadikan kayak silangit mas.
Berita baik kembali untuk bwx,tadi CEO SJ p.candra lie brkunjung ke bwx jg brtemu dgn p.anas. P.candra mngatakan SJ group siap dan sangat minati rute internasional ke bwx,beliau brharap agar bwx bisa segera naik status internasionalnya krn potensinya yg besar.selain itu p.candra lie jg mngatakan tentang penambahan frekwensi nam air 2x sehari dan beliau jg blg rute sub-bwx digarap dihari yg sama.hehe artinya 16 agustus nanti nam jg resmi terbang dari sub ke bwx ya.hehehehe ..
@Mas Dewa: Jadi tempo hari rencana Wing Air membuka rute Sub-Bwx pp nggak jadi mas? Alangkah indahnya b-wangi 5 – 10 tahun yg akan datang, obyek wisata diluar keramaian kota tidak diragukan lagi, keindahan & keramaian didalam kota yg terpadu seperti: taman sritanjung, pendopo sabha swagatha, pasar induk tradisional, taman blambangan & pantai boom marina tentu akan menjadi daya tarik banyak wisatawan, kemajuan b-wangi memang beda dgn kota2 lain, istilah pak anas tidak mem-fotocopy bulat2 seperti kota2 lain. Kemajuan b-wangi benar2 menggali kerarifan lokal dan mengembangkan IT dengan program “Smart Kampung” yg banyak dipuji dan ditiru banyak orang.
Nur aziz@ wings air nerbangi sub-bwx udah mulai 2012 mas.
Di acara festival kemarin yg dihadiri 2 mentri p.anas blg ada maskapai yg mngajukan izin rute makassar-banyuwangi.hehe
@Mas Dewa : benar, sambutan/pidato pak anas dalam pembukaan festival taman wisata alam baru2 ini, dan beliau menekankan utk segera dilakukan penyempurnaan rw & pcn bwx utk segera bisa dilandasi pesawat wide body. Sesuai semboyan orang bwi “jenggirat tangi” yg artinya: “bangkit utk selalu berusaha & bekerja kerja”, bukan begitu mas dewa..!??
koreksi: “jenggirat tangi” artinya/maknanya: “bangkit utk selalu berusaha & bekerja keras”.
Nur aziz@ ya bgitulah mas.menarik jg melihat ekspansi SJ group di bwx yg anggresif dan tdk mau menyia-nyiakan momen market yg terus brkembang.hehe
saya jadi penasaran kira” maskapai apa yg sdng mngajukan izin rute UPG-BWX ya.hehe
Good news untuk jember, RI 1 mendarat dengan selamat di bandara notohadinegoro (jbb). Menggunakan pesawat yg sama wkt RI 2 berkunjung ke banyuwangi (bwx) yaitu BAe 85 RJ. Saya kira pk ‘Airforce one’x …
Tp… Banyuwangi ada good news jg nih :
https://youtu.be/upDOH-PGgJQ
Prada@ jbb blm bisa nerima yg BBJ mas.:D
jumat kemarin dirjen hubud dan dirut ap2 ke bwx,pngembangan bwx apron diprluas untuk 9 pswt parkir.runway dioverlay lagi+panjang ditambah jadi 2650m.hehe
@Dewa ya iyalah mas… BWX aja msh blm bs… Mungkin klo pcn udh di overlay br bs…
Wahh.. 2650?? G skalian 3000 nih??? Xixixi… So.. PCN jdx tambah tebal di angka brp?
Prada@ 45pcn mas.hehe nanggung kan mas?:D
dirut ap2 blg pngembangan bwx yg saya sebutkan itu bisa dibilang pngembangan tahap prtama oleh ap2.gitu mas,jadi kalau untuk panjang 3000m kemungkinan masuk tahap 2.hehe apalagi dirut ap2 nerima usulan p.anas agar wide body bisa masuk.hehe jadi tinggal kita tunggu actionnya aja dilapangan.wkwkwk:D
btw RI1 jg minta jbb dikembangkan tuh,selamat untuk jbb.hehe
@Dewa mdh2-an tahap per tahap untuk pengembangan bwx betul2 sesuai dengan harapan kita smua khusux masyarakat bwi. Iya RI 1. ‘Meminta’. Tp btw status tanahx itu gmn y???
Prada@ amiiinnn … Hehehe
nah itu dia mas,status tanahnya jg masih blm jelas.RI1 jg gak menyinggung status tanahnya apakah dihibahkan atau tdk.
Nam air mulai flight 2x sehari 20 agustus mas.kyknya ijin dari kemenhub baru turun tuh.bisa jadi GA ijinnya jg blm turun krn sampai skrg blm ada kejelasan,begitupun nam air rute sub-bwx.
@Mas Prada & Mas Dewa: Iya nie, sdh banyak maskapai yg kepincut b-wangi utk cepat2 terbang landas di bwx. Cepat atau lambat pasti terwujud dan b-wangi kunjungan wisatanya kan semakin menjulang tinggi. Bersyukur jbb sdh mulai ada perhatian dari pemerintah pusat, mdh2an moment yg bagus ini bisa dimanfaatkan oleh pemda jember utk segera gerak cepat menyelesaikan status tanah bandaranya. Kalau baca berita di TaJem (Berita Jember) banyak masalah yg hrs diselesaikan khususnya masih adanya gesekan2/pantun berbalas pantun antara dprd dgn pemda jember yg tentunya menghambat percepatan pembangunan, mdh2an juga bisa cair dan diselesaikan utk mengejar ketertinggalannya dgn b-wangi yg kemajuannya semakin menjadi-jadi alias “kesetatan”. Bravo Jember, Bravo B-wangi, Bravo Tapal Kuda.
Amin…. Mas @nur azis arasadi… MERDEKA !
Mdh2-an GA g pake’ molor2 lagi… Ntar klo pake’ molor2 lg jangan2 pax-x dsrobot maskapai laen(baru)… #Ngarep hehehe..
Nur aziz@ krn potensinya yg besar mmbuat maskapai” ingin masuk ke bwx mas.hehe
Prada@ hehe kita lihat saja tgl 21 jadi apa tdk mas.
Alhamdulillah jika 2018-2019 JBB dijanjikan akan disokong pusat sebesar 300-400 m. Lumayan buat perpanjangan/beli tanah/bangun appron itu, tapi uang segitu blm cukup sepertinya untuk pengembangan jadi se level kelas 2. Cuma cukup buat beli tanah aja atau buat perpanjangan RW dengan catatan tanah gak beli. Sama bikin appron kecil. Dengan PCN RW dan appron yg minim-minim juga. Belum cukup untuk bangun terminal. BWX aja habis hampir 100 m bikin terminal baru se isinya juga. 40 m kosongan.
Dan semoga tidak PHP. Mengingat 2018-2019 Pemerintah pusat harus bayar jatuh tempo utang negara (jadi pasti melakukan penghematan)+ Negara akan memberikan sangsi ke daerah2 yang serapan anggarannya kecil. Sampai saat ini Jember termasuk Kab. Yang terancam disanksi karena serapan anggaran yang sangat rendah makanya suka brantem sama DPRDnya sendiri. Tau sendiri Mentri ekonomi sekarang suka bgt kalo ngasih sangsi dan pemotongan anggaran ke daerah2 yg mbalelo.
Kenapa saya pikir hal-hal itu berpengaruh karena Bentuk bantuan ke JBB yg dijanjikan pasti masih dari kementrian perhubungan yg di kontrol penuh oleh Kemenkeu. Berbeda dengan BWX yg skrng dimana Pelaksananya AP yg merupakan BUMN dimana keuangan nya tidak lagi tergantung ke Kemenkeu tapi sudah dikelola secara mandiri oleh BUMN tsb.
@dewa: kalo cuma 45 poin PCN seh itu bukan nanggung lagi mas minim bgt itu.. bikin dag-dig-dug kalo naik wide body apa lagi kalo lebar sementara cuma 30m. Untuk panjang yg akan di tambah 400 meter saya rasa cukup karena ketinggian, topografi dan faktor2 lain di BWX yang tidak mengharuskan pesawat nge-blast terlalu panjang. Karena lokasi yg sudah ideal.
Nunggu pengembangan tahap 2(pelebaran dan overlay lagi) paling cepet ya akhir 2018 atau awal 2019 baru di laksanakan. Yg tahap 1( penambahan appron, pemanjangan dan penebalan) aja targetnya Agustus 2018 baru kelar itupun karena dikejar kegiatan world bank+ IMF, coba kalo gak ada acara itu, pasti santai-santai mreka. Gak AP 2 gak Kemenhub sukanya bangun yg minim dan nyicil2. gak sekalian bangun sekali yg tuntas. orientasinya proyek sih.
Denger-Denger BWX mau ganti nama ya?
Al@ wah saya mlh blm dengar bwx mau ganti nama mas.cuma p.dirjen pas kunjungan kmrin nyebutnya banyuwangi airport.apa kemungkinan ganti nama itu.
Gpp mas nyicil harus tetap kita syukuri,yg penting skrng pngembangan bwx diprcepat,minimal 2018 kita bisa lihat kemajuannya.mungkin dgn rw 30m udah bisa mas buat NG masuk,dan mungkin tahap 2 lah baru lebarnya jadi 45m.betul mas harusnya pcn sekalian dibuat 50 keatas,kalau pcn hnya 45 apa NG bisa full load mas?
Kita lihat saja tahun dpn pngembangan jbb sesuai target atau tdk mas,krn kan baru tahun depan dikerjakan,sdngkn bwx kan sblm oktober udh mulai proyek overlay lagi,jadi kita bahas ke bwx dulu aja mas al,hehe mumpung lagi hot”nya bwx tahun ini.wkwk:D
@dewa: lebar segitu dan poin PCN yg bakal diraih seh udah bisa mas tapi seperti yg saya bilang tadi bagi yg sedikit paham akan aeronatik bakal dag dig dug naik dari BWX. idealnya lebar minimal 45 m PCN 50an. Untuk yg tahap 1 ini ya Max hanya untuk 737-8/9 Classic/NG atau yg seukuran aja. Lebih besar lagi gak bisa.
Lha biasanya lebih update mas dewa ini? Saya kmrn baca- baca berita online juga Gt. kedepan Nyebutnya Banyuwangi AirPort pihak Kemenhub bilang. makanya nanya ke mas dewa bakal berubah nama atau tidak.
Dan 1 lg sepertinya bulan depan wajib ke BWX, ikut demolish terminal lama. Dan masih berharap yg meresmikan terminal baru dan menyerahkan pengelolaan ke AP 2 adalah Pak jokowi, Syukur2 sekalian GB cable car ijen mengingat mentri LHK juga sudah Ok bangun cable car. Biar berkesan dan sapa tau Pak jokowi memerintahkan AP2 2018 semua pengembangan BWX harus selesai dan BWX sudah internasional.hahaha
Mengenai JBB tadi itu pendapat personal, sangat terbuka untuk disanggah, sapa tau bisa jadi WARNING bagi yg ber KTP Jember. Perlu dikawal soalnya biar realisasi beneran akhir tahun depan.
Adanya perhatian dari pemerintah pusat thd jbb, sepertinya/mudah2an kedepan oleh MenPar Arif Yahya wilayah tapal kuda bisa dipetakan seperti halnya joglosemar (jogja-solo-semarang), dimana ketiga kota tsb sdh memiliki 3 bandara bertaraf internasional. Cuma agak pincang pengembangan jbb kedepan ya … pesimis-optimis krn ada masalah yg mendasar, seperti: status tanah, letak geografis, ketidak-harmonisan dprd dan bupati, skala prioritas yg dibangun di jember sebelumnya kurang tepat sasaran, shg pengembangan jbb agak tertatih-tatih, ibaratnya kemajuan jbb seperti deret hitung (1-2-3-4-5 dst), sedangkan bwx seperti deret ukur (1-2-4-8-16 dst). Mudah2an dgn kerja keras dan kompak di semua lini, jbb bisa berkembang spt apa yg diharapkan masy jember. Seperti pernyataan pak Anas bhw kemajuan bwi bukan mengandalkan “superman” tapi “superteam”. Bravo tapal kuda.
Al@ mudah”an akhir 2018 dilebarkan jadi 45m mas,dan pcn bisa 50 keatas,biar wide body bisa masuk.hehe bukan saya saja yg update mas,sampeyan,mas prada dan mas aziz jg sering update.dgn first green airport,minimal p.jokowi harusnya punya prhatian dgn meresmikannya langsung biar jadi contoh buat bandara” lain agar tak hanya megah saja yg diutamakan,tapi aspek lingkungan dan hemat energi perlu diprhatikan jg.sejauh ini p.JK yg prhatian prnh lihat langsung airportnya.atau malah p.jokowi akan brkunjung saat prtengahan 2019 mendatang,seperti prtengahan 2014 dulu.wkwkwkwk
hehe yg bisa mmberi sanggahan mas al trkait jbb mungkin mas ananda tuh,tapi orangnya udh lama gak muncul nih.:D
nur aziz@ sipp mas,hehe kayaknya sampeyan prlu jadi superteamnya p.anas biar bwx makin cpt brkembang.wkwk
@Mas Dewa: hahaha …. boleh juga mas, sy sbg Superteamnya Pak Anas yg sekaligus bisa memajukan wilayah tapalkuda atau LUSIBONGIBER (Lumajang-Situbondo-Bondowoso-Banyuwangi-Jember).
Nur aziz@ mantap mas,saya dukung anda.wkwkwk
@nur Azis arasadi: sepertinya cukup sulit mas membuat Jember-BWI seperti Joglosemar, apalagi sama-sama punya bandara internasional. Mengingat 1. Kalo niru joglosemar kita kurang 1 daerah yg punya bandara lagi. Situbondo dibikinin bandara juga tha? 2. SOC sama JOG sama-sama internasional karena beda propinsi, jadi meskipun jaraknya hanya 46 km an ya tetep gpp di internasionalkan dua-duanya. Itu pun Ending-endingnya dipindah juga tho bandara JOG nya biar jauh-jauh2an. Atau Jember sama Banyuwangi kita bikin beda provinsi aja biar legalitas jarak antar bandara internasional terhapus? (Awas komen saya mengandung humor.hahahaha)
@dewa: ya semoga mas… minim kayak JOG lha fasilitas sisi udaranya. 55 PCN untuk RW. Kalo Appron kita dah lebih baik poIn PCNnya.
Eh… ya masak harus nunggu kampanye dulu mau ke banyuwangi… Harusnya seh waktu peresmian wajib dateng. Bukan untuk meminta sokongan dana seh, karena dana BWX sudah sepenuhnya ditanggung AP tapi kehadiran BIG bos bisa kita manfaatkan untuk meminta sokongan semangat dan dukungan dari pusat, bukan cuma untuk BWX tapi semua infrastruktur yg mengarah ke BWI seperti TOL, double track kereta, kereta gantung wisata dll. Sapa tau pengembangannya makin ngebut dan selesainya lebih cepat Dari target awal.
@Al wah mas al ini spertinya ‘pakar’ yg btl2 kompeten nih.. btw.. @all kita main tebak2an.. Kira2 nama bwx kedepannya berubah jd nama apa yg pantas kelak?
Al@ dgn pcn 55 udh bisa nerima a330 apa gak mas?
Ya siapa tahu datangnya memang saat sprti itu mas.yg kemarin proyek waduk selesai,meninjau bwx itu kan proyek pakai apbn dan peresmian trminal LPG bosowa dari swasta yg datang kan p.JK ,jadi kalau proyek tol saat GB atau saat udh selesai bisa saja diwakilkan atau datangnya saat musim 2019 itu.hehehe udh bnyak pejabat yg datang lihat green airport,rata” mereka kagum krn designnya yg keluar dari zona umum bandara indonesia yg cenderung penuh kaca.contoh saja beliau prnh resmikan langsung T3 ultimate CGK yg katanya mampu saingi changi,tapi faktanya malah banyak keluhan dari masyarakat,pdhl bangun itu terminal dananya besar.hehe di instagram banyak tuh anak” muda yg posting foto selfie” di green airport,jadi bisa jadi acuan mas buat beliau,apakah beliau masih enggan meresmikan langsung.hehehe
Prada@ blambangan banyuwangi airport mungkin mas.hehehe
@Mas Prada : sy berharapa namanya tetap,
BLIMBINGSARI INTERNATIONAL AIRPORT – BANYUWANGI
atau kalaupun berubah menjadi,
BANYUWANGI INTERNATIONAL AIRPORT
Kedua nama tsb sudah populer dan melekat di masyarakat luas, baik nusantara maupun mancanegara.
Pak Anas tidak meniru bulat2 seperti bandara2 lain di Indonesia yakni menggunakan nama2 pahlawan nasional/pahlawan daerah setempat karena bwi punya konsep “ijo royo-royo” beda dengan yg lain. Inilah kelebihan bwi, yg membuat banyak petinggi2 pusat mengaguminya. Amazing Bwi.
Dgn konsep “ijo royo-royo”, shg mengambil salah satu nama buah2-an, gitu katanya. Sehingga kalau orang berkunjung ke bwi pikiran akan menjadi fresh ketika melihat bandara yg kehijauan dgn nama buah2an.
@ Dewa: sepertinya 55 poin sudah bisa mas… tapi gak full load. Mau buka penerbangan jarak jauh kah kok A330 itu? Hehehe
Terkait Knp yg dateng kmrn Pak JK Kan ya tujuan utamanya peresmian LNG bosowa. Bosowa Kan perusahaan grup nya Pak JK. Jadi peresmian yg lain-lain ya ngikut..
@nur azis arasadi @Dewa sprtix lbh enak di denger n dibaca itu yg : Banyuwangi international airport(versi tbakan m. Azis) ato Banyuwangi airport.
Al@ bisa saja buka flight jarak jauh mas,kan GA buka rute ke CGK salah satu faktornya krn pngen conecting ke amsterdam,jadi kalau bwx udah internasional dan sanggup nerima a330 boleh dibuka direct banyuwangi-amsterdam kan.:D hehehe
kalau pcn segitu nanggung juga,mending 70 sekalian.hehe
mas apa lahan apron baru yg sampai batas pagar bP3B itu cukup buat 9 boeing 737NG parkir atau akan ditambah ke sebelah barat?
Prada@ hehe iya mas,kyknya mas aziz pintar soal tebak”an.hehe
@ Dewa: iya juga ya… lupa… 1x seminggu ke Amsterdam vv udah sip itu…. kalo udah punya lebar 45 meter seh kayaknya bisa kalo masih 30m blm bisa. Contoh SOC yg udah terbang langsung ke Jeddah pakai 747 jadi kalo udah se lebar 45m bisa ya BWX nanti harusnya bisa. SOC Kan segitu an PCN nya.
tapi GA blm juga jual itu tiket untuk tgl 21. NAM mundur 5 hari tapi sudah jual tiket cuma blm berubah yg jam pagi. Jadi blm terbang ke SUB juga.
kayaknya sampai Pagar Loka penerbang full di depan terminal baru mas.
Btw saya senang sekaligus hawatir dengan begitu optimisnya temen-temen forum Jember yg merasa kucuran bantuan dana dari Pusat cukup untuk perpanjangan RW ke 2250×45 m dan begitu optimis bisa segera jadi embarkasi haji antara, bahkan begitu optimis jadi bandara Internasional di 2019. Mengingat gelontoran dari pusat hanya Max 400 M itupun dicicil 2 tahun. Karena saya Barusan jadi silent reader.hahaha
Senang karena punya temen-temen yg begitu optimistik. Hawatir karena saya takut yang diharapkan terlalu tinggi dan terlalu optimis dari nilai uang yang ada. Dan saya pribadi berfikir uang segitu itu jauh dari cukup untuk jadi sekedar kelas 2A( kelas bandara embarkasi terendah ). uang segitu Hanya cukup untuk punya fasilitas sisi udara se ukuran BWX skrng dengan PCN RW dan appron yg lebih rendah dari BWX skrng. Kalaupun dipaksa untuk membangun RW 2250×45 pasti PCN nya rendah bgt sekitar 20 an. Panjang lebar OK tapi PCN rendah ya sama aja, cuma ngenakin pesawat ATR yg naik turun tapi gak bisa di pakai pesawat yg lebih besar.
Padahal biaya bikin appron 10.000 m persegi dengan PCN 50 an aja hampir 100 M lebih. Manjangin RW 500 m dengan lebar 30 m dengan PCN 35 aja butuh 100-150 M. Sementara JBB butuh tambahan hampir 700 meter. Bisa hampir 200 M habis hanya untuk manjangin itu blm termasuk overlay dari nilai PCN skrng ke PCN 35-40, karena nilai PCN RW JBB saat ini yg sangat rendah hanya 16 PCN berbeda dengan BWX yg dari awal sudah 27 poin PCN. (semua saya hitung biayanya berdasarkan pengalaman pengembangan BWX hingga saat ini)
makanya saya pribadi pernah taksir kebutuhan JBB untuk benar-benar jadi embarkasi haji antara yg bisa nerima minimal 1 buah 747/330 itu butuh 1T lebih.
@Mas Al : benar juga ya penerawangan anda ttg jbb, kalau jbb ditargetkan selesai tahun 2019, apakah pak jokowi sdh mengetahui permasalahan ttg kendala pengembangan jbb selama ini, kalau masalah status tanah mungkin presiden bisa ambil keputusan katakanlah hibah, akan tetapi maslah ttg letak geografis jbb yg kurang menguntungkan krn dianggap kurang safe alias kurang aman bagi penerbangan pesawat wide body, gmn ya…? Masyarakat jember sudah gembira termasuk juga saya, akan tetapi dgn adanya pandangan Mas Al kayaknya benar dan memang masuk akal, uang segitu jbb utk mengejar bwx kayak berat, apalagi utk jadi embarkasi haji antara yg statusnya harus bandara internasional. Begitu besarnya harapan/optimisme masyarakat jember ttg pengembangan jbb, kalau nggak terwujud sesuai target pasti sangat kecewa. Mudah2an pemerintah pusat akan perhatian jbb benar2 terwujud jangan “omdo” dan bisa menyelesaikan permasalahan mendasar jbb. Mas Al, sy tanya ke anda: bagaimana solusi tentang letak geografis jbb.?
Solusix mungkin y hrs pindah lokasi mas… Itu aja c.. Klo versi saya…
Al@ hehe betul mas seminggu sekali itu udh bagus buat bwx direct ke amsterdam,disana bisa jadi transit poinnya wisatawan eropa yg pngen lihat blue fire.hehe
mungkin ijin dari kemenhub blm turun mas.
Hehe baca penjabaran mas al tntng jbb,saya sependapat.saat berita pngembangan jbb muncul saya cukup penasaran krn p.jokowi blg dana 450m untuk prpanjangan rw dan trminalnya lbh besar lagi.dan prnyataan p.jokowi dipertegas p.dirjen hubud dgn kata” yg sama.yg jadi penasaran saya waktu itu,jika memang mw dibuat embarkasi knp tdk mnyinggung pcn rw’nya pelebaran rw’nya,apronnya,taxiway.hehe p.dirjen saat itu blg agar jbb bisa dilalui pswt jet,tapi kalau cuma sebatas prpanjangan rw dan trminal diperbesar maka tetap saja atr yg dominan di jbb,kalaupun ada jet,ya maksimal RJ85 dan sejenisnya yg bisa di jbb krn ini pswt gak butuh pcn tebal dan gak butuh rw panjang.hehe untuk mas ananda jika baca komentar ini,ataupun komen mas al,tolong tdk salah paham,kami brmaksud bicara fakta agar warga jmbr gak larut dlm euforia jbb dulu.sprti yg dikatakan mas al,untuk jadi embarkasi butuh 1T lbih dananya.
p. Jokowi blgx bandara jbb hrs digedein.. Klo menurut versix mas Al untuk pswt jenis WB untuk lokasi saat ini? Jls krg ideal… G th lg klo pndah lokasi, n klo untuk embarkasi antara bolehlah… Tp mslhx menggunakan pesawat yg mana?misal mencakup se tapal horse… Ms hrs bolak- balik? Kan.. Gmn y? -_- ? Misal terminal digedein apron diperlebar, rw diperpanjang+ overlay.. Tp hanya untuk jenis atr dkk… Kan sayang skali… Menurut anda? @all …..
Sobat, harapan sy bwi & jember spt halnya jogja & solo sdh mulai nampak dgn adanya perhatian dari pusat thd jbb. Akan tetapi dgn inisiatif & gerak cepatnya CEO bwi (pak Anas) dgn membangun bwx dgn model green airpot pertama kali di indonesia menyedot perhatian banyak orang yg penasaran ingin dtg mengunjungi bwi. Belum lagi daya pikat akan cagar alam & wisata alam (triangle diamond) bagaikan magnit bagi wisman & wisnus, bahkan bali pun tidak memiliki sehebat bwi. Pertanyaan, apakah mungkin pembangunan jbb mengikuti model green airport spt bwi? Sedangkan pak anas sendiri berinisiati, berfikir & bekerja keras membangun bwx dgn memakan waktu cukup lama, katanya kalau terminal bandara dibantu oleh pusat maka model terminalnya akan didikte oleh pusat dan deseragamkan dgn model banyak kaca2. Sy sependapat dgn Mas Prada hrs cari lokasi baru utk jbb, terus terang sy harap2 cemas akan perkembangan jbb dan jember kedepan, walaupun bgmn jember itu yg mempelopori pembangunan kota2 di wilayah tapal kuda, tapi 5 tahun terakhir ini jember mulai tertinggal dgn kota2 lain khususnya kota tetangga yakni bwi dlm segala bidang. Sekali lagi, mudah2an bwi & jember kedepan maju bersama spt halnya jogja & solo, disinilah pentingnya kolaborasi. Silahkan sobat, komentarnya ….
@ Nur Azis arasadi: yg bermasalah bukan bantuannya mas, Pak jokowi ngasih segitu itu yg penting JBB bisa berkembang. Tanpa perhatikan kondisi. Karena jika ada masalah biasanya di kembalikan ke daerah. Jika didalami kata-kata Pak jokowi itu maunya RW nya jadi lebih panjang dari yg sekarang. Karena uang segitu emang hanya cukup but pemanjangan kurang lebih 600 meter an dan penebalan PCN ke angka 30 an. buat bangun terminal juga kurang sepertinya.
setau saya yg bermasalah dari kmrn adalah Pemda nya dan merembet kmn2. Terlalu optimis dana 400 M cukup untuk jadi embarkasi haji antara. Padahal itung2an kasar saja itu masih kurang buanyak.
Tapi Ya gak tau kalo mulai tahun depan Jember mau Nambahi 600 M-1 T dari APBD nya khusus untuk JBB. Dan sifatnya bukan Multi year tapi penuh digelontorkan di 2018. Insyaalah dengan duit segitu di 2019 bisa jadi se standar bandara embarkasi haji antara yg sudah ada. Tinggal urus-urus ijin, buka rute internasional biar jadi bandara internasional, bikin asrama. Udah setahun dua tahun kemudian pasti dikukuhkan jadi embarkasi haji antara dengan syarat B747/A330 bisa mendarat tanpa kehalang gunung-gunung itu.
Kalo bantuan itu seperti yang saya Blg kemarin Insyaalah tidak omdo, tapi kalo bisa dikawal sama masyarakat Jember agar benar-benar realisasi tahun depan, soalnya tahun depan tahun fiskal alias tahun waktunya bayar hutang+ takutnya Jember kenak pinalti lagi mengingat serapan Jember yg juga sangat rendah tahun ini.
Terkait topografi, sepertinya pesawat tipe 737-500 masih bisa turun naik, 737-8 C/NG atau A 320 rada maksa dan saya ragu B747/A330 yg biasa dipakai haji bisa masuk wil udara Jember. Kan kalo kekeh minta jadi bandara haji antara harus bisa didarati dan diparkiri 747/330 minimal 1 buah. Gak mungkin Kan saya rekomendasikan papras gunung-gunung di sekelilingnya?hehehe
@Mas Al: itulah yg membuat sy optimis pesimis ttg jbb utk menjadi embarkasi antara, memang permasalahan di jember “sangat kompleks”. Tahun lalu jember ada sisa anggaran lebih (silpa) 600 M ditambah bantuan pusat 400 M, total 1 T tentu bisa dong utk perkembangan jbb, tapi apakah dprd mau, krn di wilayah jember banyak jalan rusak yg sering dikeluhkan masyarakat, serapan yg minim di apbd 2017 semester-1 sebesar 26% yg sehrsnya di kisaran 40 – 50%. Sy berharap masy jember tetap bersyukur ada perhatian dari pemerintah pusat utk jbb, meskipun berdasarkan analisa/pendapat/penerawangan teman2 tidak mudah menjadikan jbb sesuai yg diharapkan memenuhi persyaratan, yg penting ada progress kemajuan secara bertahap. Thank you Mas Al.
@Mas Al: nanya satu lagi, menurut telepati anda apakah sebelum berakhirnya bupati Faida masalah jbb sdh terwujud & beroperasi sesuai yg diharapkan? atau nambah 1 periode (5 tahun) lagi?
DIRGAHAYU NKRI ke 72. Smoga pembangunan segala aspek dr bawah-keATas bisa merata. Amin… Ya robbal alamin. Merdeka.. !
̈́́ ͂ ̷̐ ̈́́ ̷̐ Celica Prada
@ Nur Azis arasadi: sepertinya kurang mas… kayaknya 2022-2024 baru Jadi sesuai dengan yg di harapkan tapi dengan catatan catatan. Salah satunya BWX atau MLG tahun segitu blm internasional. Dan seperti yg saya bilang tadi ada gelontoran dana 1 T an mulai tahun 2018.
Jadi kira-kira bu faida terpilih lagi gak mas?
@Mas Al: berat mas kalau bu faida terpilih lagi, sebagian besar fraksi2 di DPRD jember kurang senang melihat sepak terjangnya bupati dan sering mengkritisi dgn pedas, dianggapnya 22 janji bupati terlalu muluk2. Sy pernah membaca artikel pernyataan keluhan bu faida, katanya memang berat menjadi bupati jember, apa2 nggak boleh kalah sama b-wangi. Menurut sy, 22 janji itu berat juga sih kalau diwujudkan dlm 5 tahun. Sekali lagi menurut sy “tidak mudah & berat” bupati faida kepilih lagi menjadi bupati jember krn dlm kurun hampir 2 tahun ini agak sulit menentukan skala prioritas dan belum nampak tatanan fondasi pembangunan jember yg berkelanjutan. Ya, mudah2an ada solusi, masyarakat jember & DPRD mendukungnya.
@nur Azis arasadi: bupati Jember sampek 2020 apa 2021 ya mas? Untuk Jember saya pribadi memang lebih condong setuju DPRD nya… padahal biasanya saya gak begitu suka sama DPRD. Karena kritik-kritik mreka ke bu faida saya rasa realistis
Untuk hal ini saya spendapat sm mas Al.. (wlpn saya krg sk dunia ‘politik’)… Krn sbtlx di jember itu msh banyak hal yg lbh ‘urgent’ yg btl2 bth anggaran apbd drpd ke ‘heavy-dream’. Jember itu wil. Strategis transportasi darat.. Tp y kita kmbalikan lg kebijakan pembangunan kedepanx ‘ mw kearah mana’ … Yg lbh th.. Yg ada ‘disitu’…
@Mas Al: masa jabatan bupati jember sampai februari2021, berita terbaru bhw kediri akan segera bangun bandara dibiayai swasta 100% (gudang garam) sebesar 1,5 T, benar kata sampean dgn bantuan pusat 400 M utk pengembangan jbb memang masih minim mas, hendaknya masy tetap bersyukur, yg penting ada progres pengembangan/kemajuan, utk itu kpd masy jember jgn terlalu berlebihan menuntutnya, apalagi utk secepatnya menjadi bandara embarkasi antara yg begitu berat persyaratannya.
Benar mas al, tempohari ada anggota dewan termasuk pakar eokonomi setempat, agar jember belajar/studi tiru tatanan perekonomian b-wangi, khususnya pelayanan publik termasuk PTSP yg menggunakan IT dan banyak ditiru oleh daerah2 lain, justeru jember kedodoran dan penyerapan APBD 2017 semester-1 utk DINKOMINKO yg berkaitan dlm penggunaan IT penyerapannya NOL %, ini yg membuat DPRD jember kesal alias jengkel, setuju mas kali ini DPRD ada benarnya.
@Mas Prada: sy percaya, kalau ada kerjasama/sinergi yg baik dan saling menguatkan antara legislatif & eksekutif, jember akan berkembang maju sesuai yg diharapkan masy jember. Mudah2an jember ada solusi menemukan jalur/track yg benar dan seharusnya, shg kedua kota ini b-wangi & jember bisa berkembang maju seiring sejalan, Aamiin …
Amin ya robbal alamin..
@Mas Prada: nggak apa2 mas nambah wawasan di bidang politik, siapa tahu suatu saat sampean dijadikan ketua komisi di DPR/MPR.
Hehehehe… Amin…
Dan alhamdulillah jg bwt masyarakat jember akhirx.. Terjawab sdh… Sesuai dengan judul forum via bappeda prov. Jatim ini :
“Operasikan Bandara, Jember Minta Pusat Gelontor Rp 80 M”
Dan satu hal lg yg perlu kita catat.. bukan 80 miliar lagi yg akan diterima/dianggarkan… Tp lebih…. Selamat.. Selamat… Mudah2-an ‘betul2′ bermanfaat…
@Mas Prada: Rp 80 M 6 tahun lalu ya termasuk lumayan besar, kalau sekarang ya sekitar Rp. 120 M. Dgn bantuan sekita Rp 350 – Rp 400 M saat ini, ya … bersyukurlah.
All@ berita baru rombak bandara blimbingsari,kemenhub rogoh 300M.prtemuan p.anas dan p.dirjen hari ini,mmbahas pngembangan bwx.runway dari 2250m diprpanjang 2500m,lalu tahap 2 jadi 2800m.lebar dari 30m jadi 45m.apron diperluas.PCN dari 40 mnjadi 54.prpanjangan dari 2250m ke 2500m dan prluasan apron rogoh dana 300M.hehe jadi jbb dgn dana 450m saya kira gak akan cukup kalau jadi bandara embarkasi.krn bwx saja harus rogoh dana 300M untuk peningkatan sisi udaranya.
Note: prpanjangan runway 2800m dilakukan jika traffic flight di bwx terus tumbuh.jadi kita doakan saja agar kedepannya traffic terus tumbuh.apalagi kemenhub akan coba pswt” tujuan bali divert ke banyuwangi dan lombok agar bali gak over capacity,sekalian ingin pswt”nya RON di kedua daerah itu.hehehe
@Dewa: benar mas, sy juga baca berita tsb di “Detik Finance” perombakan blimbingsari yg dituangkan dlm MoU ditandatangani Kemenhub yg diwakili dirjen perhubungan udara Bp. Agus dan bupati b-wangi Bp Anas dgn rincian:
- Bagian sisi udara dibangun oleh Pemerintah/Kemenhub, meliputi: run way, taxi way, apron dll dgn biaya 300 M.
- Bagian sisi darat barat yakni penyempurnaan terminal dibangun & dibiayai pemda b-wangi dgn biaya tdk disebutkan.
Perombakan blimbingsari ini utk mengejar dijadikannya bwx menjadi pendukung gelaran internasional IMF-World Bank Meeting di Bali. Alangkah senang & bahagianya masy b-wangi, krn sdh didepan bwx akan menjadi bandara internasional yg berkonsep green airport pertama di indonesia.
Menurut sy Mas Al itu, cocok jadi staff ahli dirjen perhubungan udara, banyak pandangan & analisanya benar dan masuk akal. Fantastic & Amazing B-wangi..!
koreksi: maksudnya sisi darat bandara yakni terminal.
Nur aziz@ betul mas,sampeyan hubungi pihak kemenhub biar mas al jadi staff.hehe
dgn dana segitu yg hampir mirip sama dana untuk jbb memang sulit untuk jbb jadi embarkasi dlm wktu dekat.jika ditotal mungkin nilai seluruh aset fasilitas di bwx sdh 700M lebih,itupun gak menghitung pembebasan lahannya.kalau mas nur aziz kira” bisa menebak butuh dana brp untuk jbb agar bisa jadi embarkasi 2019?
@Mas Dewa: Kediri aja dianggarkan 1,5 T utk bangun bandara, kalau jbb ya butuh dana minimal 2 T utk jadi embarkasi haji, yg agak sulit persyaratan bandara hrs internasional yakni atau hrs ada koneksi atau mendatangkan wisman sebanyak-banyaknya, menurut data terakhir th 2016 kunjungan wisman ke jember hanya 5 ribu pertahun, sedangkan bwi 65 ribu pertahun, ya hrs diakui daya pikat bwi lebih tinggi baik bagi wisman maupun wisnus. Itu menurut saya.
All@ tadi di sebuah FP saya sempat tanya tentang kelanjutan GA rute cgk bwx krn blm ada promosi dan pnjualan tiketnya.lalu adminnya brtanya ke p.anas langsung,dan jawabannya penerbangan prdana ditunda bbrp hari krn ijin pmbukaan rute itu baru GA masukkan ke kemenhub hari ini.jadi kemungkinan antara 1 atau 2 minggu ijin keluar tapi trgantung kemenhubnya jg sbrp cepat menerbitkannya.
Nur aziz@ kediri yg membangun GG itu ya mas?bisa jadi memang menelan dana segitu untuk jbb jadi embarkasi mas,krn dgn dana 450m saja itu gak cukup sebenarnya krn fasilitas jbb masih banyak yg kurang.tower ATC pun belum ada,runway lightnya entah ada apa tdk.banyak sekali pembenahan untuk jbb.
Masih 5 ribu mas?saya pikir malah sdh diatas 20 ribu,miris jg kalau trnyata masih 5 ribu.apakah ini artinya jfc tdk begitu bisa mmbuat wisman datang sebanyak mungkin?krn kan jfc salah satu karnaval trheboh didunia yg disandingkan dgn karnaval di brazil,AS dan jerman tapi ketiga negara itu brhasil mendatangkan banyak sekali wisman saat acara karnavalnya brlangsung.
@Dewa: itu yg membuat sy geregetan, permasalahan penting dan mendesak di jember menurut sy yaitu selain bandara juga infrastruktur/akses menuju ke tempat2 wisata hrs dibenahi, seperti: rembangan, pantai papuma, teluk love, dll., shg setelah nonton jfc wisatawan bisa berkunjung ke tempat2 tsb. Disamping itu juga penting pembangunan & perbaikan jalan di desa2 supaya perekonomian desa berkembang seperti bwi, pokoknya jangan sampai kalah/tertinggal jauh (dalam arti positif) dgn bwi. Bangkit & sukseslah jember.. Merdeka!!!
@Mas Dewa: tahun 2016 wisman yg berkunjunjung melihat jfc sebanyak 800 orang, sedangkan jfc 2017 nggak tahu, naik apa turun?
Nur aziz@ jadi tahun kemarin blm mencapai 1000 orang ya mas.bener mas kalau tempat” wisatanya dikembangkan jg mungkin bisa meningkat wisatawannya,kalau cuma mengandalkan jfc ya cuma saat hari itu saja wisatawannya ramai.
Saya mau minta’ perhatiannya kpd semua tmn” Bwi di sini; @Al, @Dewa, @Nur Aziz Arasadi, dan @Prada. Dari saya baca” komentar tmn” Bwi disini kan pd pesimis soal letak geografis Jbb yg dikelilingi pegunungan dan gumuk. Nah disini saya mau menyanggah dan meluruskan. Jdi gini, memang betul Jbb dikelilingi pegunungan, tpi letak pegunungannya juga’ gak dkt” amat alias mepet sm bandara. Msh ada berjarak bbrp km dari bandara. Bisa diliat di topografi Jbb di thread Skyscrapercity JBB Notohadinegoro Airport Jember hal. 8. Di situ akan terlihat jelas kalo letak Jbb nggak mepet” amat dgn pegunungan. Jdi menurut salah satu forumer di thread itu tetap memungkinlah Jbb didarati pesawat Boeing 737 asalkan landasannya udh diperpanjang. Ambil contoh bandara Abd. Rahman Salah Malang yg letaknya di dataran tinggi diapit oleh pegunungan Arjuno-Welirang di barat, dan Bromo-Semeru di timur, tpi nyatanya bandara tsb. tetep bisa berkembang dgn punya cukup banyak rute yg jauh”.
Dan masih menurut salah satu forumer lain di thread itu (hal. 13), pegunungan di Jember gak ada apa”nya dibanding dgn Papua (WMX – DJJ). Buktinya di Jayapura atau Wamena pesawat2 gede bisa masuk, dan bentar lagi A330-300/200 bakal bisa masuk DJJ.
Nah jdi itu penjelasan dari saya mengenai hambatan lokasi Jbb yg dikelilingi pegunungan. Saya rasa sdh jelas dan sdh clear tdk ada lagi yg perlu dipesimiskan dari letak Jbb yg dikelilingi pegunungan. Tpi jika ada yg mau menyanggah saya persilahkan..
Ananda@ apa kabar mas?lama sekali gak muncul.ehehe
kami gak pesimis tntng lokasi jbb yg dikelilingi prbukitan mas.dulu GA prnh blg sulit bagi pswt sekelas boeing manuver di jbb,kami mngambilkan kesimpulan dari prnyataan itu,sebab GA kan sdh pengalaman di jbb jadi pasti tau medan topografinya kyk apa.sulit kan bkn brarti gak bisa,bisa saja boeing landing tapi mungkin sedikit dipaksakan.apalagi kan jbb dikenal seribu bukitnya,yg jadi masalah bukit” yg jadi lintasan jalur pswt mendarat.kalau cuaca bagus gpp,tapi kalau cuaca mendung kadang pswt disuruh holding dan trbang rendah untuk hindari awan,mungkin ini yg jadi masalahnya,kalau bukit” yg jadi lintasan dipotong,maka sbnrnya masalah itu bisa diminimalkan.untuk MLG maupun yg dipapua saya gak bisa kasih pendapat,mungkin mas al yg bisa kasih pendapat krn beliau lbh paham dari saya.
Btw saya ingin tau menurut mas ananda dgn dana 450M apa jbb bisa jadi embarkasi haji tahun 2019?
Kita smua tdk brmksud mempesimiskan soal topografi sktr jbb.. Krna apapun yg kita diskusikan di forum ini ‘hanya aksioma dan asumsi’ smata.. krna kita tentux tdk punya ‘ kapasitas’ yg lebih untuk ‘menebak’ kedpnx progress jbb jadix nntx sprt apa..
@dewa: bisa dipecat kemenriset kalo saya masuk kemenhub mas.hahaha
@ Nur Azis arasadi: memang tidak bisa dipungkiri kebudayaan jadi factor utama untuk menarik turis. BWI sudah punya banyak budaya-budaya asli bahkan bahasa dan lagu daerah. baru nomer 2 adalah wisata alam dan wisata buatan nomer sekian. Sebenarnya Tinggal Jember yg harus mulai membangun-mengembangkan kebudayaan aslinya jika pengen gaet turis manca jauh lebih banyak . Lagipula Jember Kan dari dulu diformat untuk jadi kota/kabupaten yang fokus di bidang bisnis, jadi ya No problem mungkin kalo turisnya dikit. Masih tetep kaya dan harus lebih kaya dari banyuwangi. Kalo banyuwangi kebetulan aja lagi gak mau perpuas diri dan pengen lebih berkembang lagi dengan berkeinginan gaet turis sebanyak banyaknya dimana caranya adalah show off ke dunia akan kebudayaannya, alamnya dll. Kalo saya pengennya seh sampai tahun 2020 banyuwnagi wajib pasang target 300-500 rb orang wisman/ tahun.
@ Ananda: kami itu bukan pesimis mas, tapi berpendapat/asumsi sesuai kapasitas masing-masing sesuai dengan pegangan dasar seperti pendapat dari pihak Garuda Indonesia yg pernah disampaikan oleh ybs seperti mas dewa bilang tadi. Karena Pihak GA yg ngomong itu pasti pilot senior bukan pengamat dadakan seperti saya.hehe
Oh ya Deket JBB situ ada hotel yg lumayan tinggi dan jaraknya deket ya mas?ini terkait mengenai apakah B 747/A330. Atau tipe-tipe yg double cabin lain bisa aman atau tidak. Kmrn saya baca-baca file resmi yang dikeluarkan Boeing mengenai requirment nya B747 akan bandara dan ruang udaranya, kembali saya perlu baca-baca lagi karena saya jadi Harus analisis kembali atas koment-koment saya. Saya yang salah atau gmn. sampai koment saya diperdebatkan. Saya hawatir apa yg saya sampaikan salah. Jadinya Kan tidak memberikan informasi yang benar kalo salah. Dan jawabannya memang untuk tipe itu minimal radius 5-10 km wajib clear dari bangunan tinggi dan obstacle tinggi lain. Tapi kalo tidak salah jarak JBB dan hotel yg saya maksud itu cuma 2 km. Untuk gunung/bukit mungkin saya tidak akan koment lagi. Takut salah lagi dan biar yang lebih ahli yg berkomentar.hehe
Kenapa saya langsung bahas B747/A330 ya karena JBB ingin difokuskan untuk embarkasi haji. Dan pesawat haji ya cuma tipe itu yg digunakan. Setau saya blm pernah pesawat haji yg langsung ke Jeddah memakai B737-9 C/NG atau A320 karena kurang ekonomis dan isinya dikit. Karena bu faida selalu bilang sebentar lagi naik haji ‘langsung’ dari Jember soalnya. Bukan via transit CGK/SUB dulu meskipun bentuknya janjinya embarkasi haji antara..
Dan jika berkenan saya akan sedikit meluruskan yg masuk ke Papua itu A320 atau A330? Kalo A320 ya yang biasa dipakek citilink kalo A330 yg punya dua lantai. Kalo A320 sepertinya bener. Setau saya Papua blm punya bandara yg kelas 1A dengan sisi udara yang mumpuni agar Kaleng sarden jumbo bisa masuk.hehehe
Oh ya tadi saya baca di media online Kemenhub menargetkan JBB akan menampung 360 rb orang per tahun nanti setelah pengembangan 2019 selesai. Itu cuma 4-5 penerbangan dengan ATR 72-500 atau 2-3 penerbangan dengan B737-900 NG per hari lho. Target Max nya cuma bisa didarati A320/737-8/9 bukan 747/330 jadi menurut saya hanya dijadikan bandara transito jamah haji bukan embarkasi haji. Tapi emang seh anggaran 360 M masih kurang banyak itu agar jadi embarkasi haji. Minta tambah lg ke bu faida lho mas dana pengembangannya, Jember Kan kaya dan sangat potensial dan lebih potensial dari banyuwangi.
Tapi saya hawatir sebenernya, saya tadi baca berita online agar APBN yg 360 M itu bisa masuk ke JBB kemenhub minta Pemkab menyerahkan aset yg dimiliki atas JBB. Nah pertanyaannya tanah JBB bukan punya Pemkab, jadi aset tinggal RW, appron n terminal tapi kalo semua itu diserahin ke Kemenhub. Masyarakat Jember tinggal punya apanya donk? Kalo saya seh mending pakai APBD aja kalo Gt… Jangan2 setelah dikembangkan akan diakuisisi penuh sama kemenhub, Pemkab gak kebagian apa-apa. Sedikit persenan dari PSC pun enggak.
Sedangkan yg digelontorin kemenhub ke BWX sebesar 200-300 M di tahap pertama Langsung cash mulai Oktober ini- Agustus 2018 tanpa nyicil 2 tahun. Bahkan dijanjikan ada pengembangan tahap 2 jika trafficnya naik terus. itu pun ternyata kemenhub hanya minta aset berupa RW dan appron, tanah dan terminal masih punya Pemkab. Jadi jika nanti sudah di Serahkan ke AP 2, itu AP 2 pun masih sewa ke Pemkab atas tanah dan terminal yg skrng. Jadi masyarakat banyuwangi masih memiliki penuh atas BWX M, masih dapet duit banyak dan berhak ngatur AP 2 jika terlalu komersil atau sudah mulai tidak green lagi.
Lagi pula 360 M kurang buanyak itu mas Ananda. Minta lagi gih ke bu. Faida. jangan tiru banyuwangi dah, Banyuwangi gak sekaya Jember seh ya. Karena gak sekaya Jember bupati banyuwangi akhirnya jualan banyuwangi kesana kemari yg kata orang Yg kontra katanya bupatinya ‘ngemis-ngemis’ ke pusat.hehehe
Maaf puanjang.
Al@ haha mas al pegawai kemenriset ya?
dana pngembangan jbb 360m itu dibagi 2 tahun ya mas?kita tahu 2019 tahun politik di indonesia,mulai pileg dan pilpres.untuk menyukseskan hajatan besar itu pasti butuh dana besar.apakah akan ada dampak untuk sektor” proyek yg mmbutuhkan dana di 2019.apalagi tahun 2016 pemerintah menunda dan memotong DAU dan DAK daerah yg serapan apbd’nya gak mncapai target,krn negara sdng mngalami defisit.dan jember salah satu daerah yg kena dampak itu,dan tahun ini sprti yg dibritakan,serapan apbd jember masih kecil.
Gpp mas kalau yg kontra blg p.anas ngemis” ke pusat.saya mlh bangga sma beliau artinya beliau amanah dlm kepemimpinannya untuk memajukan bwi.daripada udah dikasih bantuan sma pusat tapi malah blg pdahal gak minta bantuan ke pusat tapi diberi sendiri.iya kalau pusat ngasih bantuan terus,kalau enggak ya apa masih bisa ngomong gitu.
Saya tau yg mas al blg kontra itu dari mana,krn spertinya kita sama” melihatnya.wkwkwkwk ..
@Mas Ananda : ketemu lagi kita mas, sy hanya bersyukyur akhirnya pemerintah pusat turun tangan serius memperhatikan jbb meskipun hanya 370 M (berita versi tv semalam) bantuan dari kemenhub, yg penting ada progres perkembangan tdk sampai stagnasi berkepanjangan. Mdh2an dlm kajiannya oleh kemenhub/dirjen perhubungan udara, jbb tidak ada masalah seperti yg dikhawatirkan oleh temen2 sesuai persyaratan. Kedua kota ini jember & bwi sangat penting kedepan, jbb bisa menopang juanda dlm hal padatnya frekuensi pemberangkatan haji, sedangkan bwx menopang ngurah rai dlm hal padatnya arus wisatawan & tempat parkirnya pesawat. Utk pengembangan jember kedepan, sy pinginnya proyek “puger international airport” (prakarsa Benjamin Ketang) bisa diangkat lagi, itu keren banget mas utk jaga2 kalau jbb saat ini kurang layak. Contoh di lombok ada 2 bandara, pertama Praya Airport dan kedua Lombok International Airport. Itu harapan saya dan Jember, sukseslah semoga..!!
@Sobat2 semua : Tebakan, sy punya feeling di tahun politik 2019 nanti ada kunjungan Presiden Jokowi ke Jatim yakni Jember & B-wangi. Kira2 proyek apa yg sdh jadi dan diresmikan oleh Pak Jokowi?
Fyi: Di Papua pesawat A320 digunakan oleh Batik dan Citilink. Sedangkan A330-200 by Garuda rencana 9 Juni 2017 Untuk kelas Bandara Sentani – Jayapura adalah kelas 1 Utama
Nur aziz@ mungkin ke jember untuk resmikan jbb,mungkin ke banyuwangi untuk resmikan tol.
Tapi menurut saya jika ada kunjungan di 2019 akan terasa biasa saja,gak ada hal yg luar biasa.krn ditahun itu kan tahun politik,jadi ya mas aziz pasti tau sendirilah kunjungan ditahun itu sifatnya ke arah apa.mending kunjungannya di serahkan ke wakilnya saja atau menteri”nya yg lbh jelas arahnya.
@Mas Dewa : prakiraan sampean, bwx diresmikannya kapan?
Nur aziz@ mungkin dalam waktu dekat ini mas,krn kemarin diadakan tasyakuran di bwx oleh p.anas jg menandai pembangunan bwx telah selesai.
@dewa: hehehe… dan Kebetulan aja suka sama kedirgantaraan. Jadi deh seorang pengamat dadakan. hahaha
Iya mas di bagi jadi 2 termin. Mungkin 2018 pemanjangan RW 2019 bangun terminal JBB. Mau di bikin 2250x 45 meter kalau tidak salah. Doa saya semoga cukup untuk bangun RW + terminal( meskipun hitungan kasar saya hanya cukup untuk RW dengan PCN yg di angka 40 an) agar 2-3 buah B737 8 bisa masuk 2019 sesuai yang direncanakan. tidak terganggu tahun fiskal dan tahun politik + Asetnya tidak diambil kemenhub semua jadi bisa nambah pakai ABPD Jember, jember Kan kaya dan jauh lebih potensial harusnya bisa lha kasih 600 M -1 T untuk JBB nya.
Eh kita Tweet Pak jokowi, sebagai masyarakat kita ngemis-ngemis juga yuk biar Pak jokowi meresmikan Green airport e BWX.hehehe
@Mas Al : menurut sy sdh seharusnya Pak Jokowi hadir meresmikan bwx, merupakan green airport pertama di indonesia yg sarat muatan lokal, dgn nama buah2an bukan nama pahlawan seperti pada umumnya, yg membuat “kepincut” maskapai penerbangan, para petinggi pemerintahan termasuk anda juga sbg salah satu petinggi partai penerawang aneh-aneh. Hahaha …
Al@ uniknya knp menhub dan p.dirjen tdk menyinggung pnambahan pcn jbb ya mas?hehe apa lupa mengatakan,tapi masak bisa kompak kalau memang lupa,biasanya kalau memang ada pnambahan pcn pasti disebutkn jg,yg di bwx maupun bandara lain saja disebutkan terus.
Hahaha awas mas,nanti komen sampeyan dibaca lho,bisa masuk breaking news’nya mereka lagi.wkwkwk
nur aziz@ presiden sibuk banyak urusan untuk negara.beliau gak akan punya waktu untuk sekedar meresmikan green airport yg sederhana ini.kecuali trminalnya kyk T3 ultimatenya soetta pasti beliau ada waktu meresmikan.lbh baik yg meresmikan menhub+menpar saja,atau p.JK,atau pejabat” yg prnh melihat langsung green airport,beliau” ini punya prhatian untuk green airport pertama indonesia.hehe
@Mas Dewa : sy punya feeling kayaknya Pak Jokowi yg akan meresmikan bwx, apalagi Pak Jokowi sudah “kepincut” sama Tarian Gandrung yg akan menyambutnya, hehehe …
@ dewa: lha Iyo tho mas… Kan percuma Lebar Ok panjang udah standar minimal tapi PCN nya gak sampai nilai minimal untuk didarati pesawat yg diinginkan. Bikin RW Kan muahal kalo minta untuk PCN yg tinggi.
@ Nur Azis: saya pribadi juga Gt, seharusnya dateng seh. Meskipun pembangunannya di biayai Pemda tapi ini salah satu langkah yang bagus untuk negara. Apalagi habis ini di kelola BUMN.
Nur aziz@ hal apa yg menjadi keyakinan mas aziz kalau beliau akan meresmikan bwx?
Beliau gak cuma kepincut gandrung,semua kesenian daerah beliau suka.buktinya pas HUT RI diistana beliau jg mngundang kesenian daerah lain,jfc pun diundang jg.tapi beliau blm prnh lihat langsung kesenian disini,meski bwi sdh memenangkn pnghargaan dari PBB dibidang pariwisata untuk prtama kalinya buat indonesia.saya lbh senang kesenian bwi tampil diluar negeri krn apresiasi mereka lbh tinggi untuk daerah bwi.bahkan untuk sekedar mmberi pnghargaan ke bwi atas prestasinya mengharumkan negara saja gak ada.hehehe
Al@ mas kalau nilai pcn kurang apa nasib runwaynya bakalan sama terkelupas seperti yg dihalim kemarin itu?
@dewa: ya kalo PCN kurang, pesawat gede gak bisa masuk mas. Kan itu berhubungan dengan kemampuan daya topang landasan atas daya tekan pesawat. Kalo dipaksakan itu bakal gak sate dan sering kecelakaan. Kejadiannya bisa jadi juga terkelupas, punya elevasi yg berbeda, ada crack dll.
@Mas Al, Mas Dewa : menurut saya, Pak Jokowi dtg ke bwi utk meresmikan bwx sbg bentuk penghargaan kpd masy bwi yg dipimpin bupati Anas yg banyak menuai prestasi baik skala nasional maupun internasional, sekalian refreshing ngeliat blue fire ijen dan memantapkan mega proyek “cable car”. Sy dengar katanya Pak Jokowi pingin ngerasain Pecel Pitik, jgn sampai kalah, wisatawan Amerika aja pernah datang ke desa kemiren ngrasain pecel pitik, asal jangan nasi tempong super pedas, ntar mules2, hahaha ….
@Mas Al : pernyataan dari kemenhub, dgn pengembangan jbb kapasitasnya akan menjadi 360.000 orang pertahun atau 1.000 orang perhari, sedangkan bwx yg sering digaungkan Pak Anas adalah 250.000 orang pertahun, berarti pembangunan terminal jbb akan lebih besar dong dari bwx saat ini, apakah itu pernyataan Pak Anas yg rendah hati atau memang begitu? Tolong mas penjelasan & penerawangannya ….
Al@ berarti untuk pesawat trkecil buat haji gak bakal bisa masuk jbb selama pcn’nya gak ditambah ya?
Nur aziz@ cable car ijen udah dari dulu jalan ditempat mas.mulai dari era pemerintahan sebelumnya yg mentri”nya udh ngasih lampu hijau tapi gak ada hasilnya.dan sekarang pun sama mentri”nya udah ngasih lampu hijau dan DPR jg,tapi krn ada masalah yg hanya bisa ditangani oleh presiden langsung,tapi beliau blm turun tangan langsung sampai sekarang maka cable car ijen tetap saja gak akan trlaksana.pdhl bwi itu salah satu daerah yg ditetapkan kemenpar daerah wisata brkembang.target pemerintah 2019 wisman mncapai 20jt.tapi kalau melihat presiden gak turun langsung trkait ijen,saya rasa sulit 20jt wisman itu trcapai meski menpar udah sekuat tenaga tapi semua keputusan ada di presiden.kalau memang cable car ijen gak dianggap,ya sudah hentikan saja,kalau dianggap ya cepat turun tangan langsung biar target wismannya trpenuhi.jgn sampai nanti target wisman gak trpenuhi akhirnya mentrinya yg disalahkan krn dianggap gak bisa bekerja dgn baik.siborong” tapanuli utara dgn danau tobanya skrng udh sukses krn beliau turun langsung melihat prmasalahannya,jadi sebenarnya gak ribet mnyelesaikan cable car ijen kalau beliau langsung ngecek prmasalahannya.
@ Nur Azis arasadi: ya semoga dateng mas… meskipun ini proyek APBD.
Terkait terminal kayaknya Gak jauh beda sama yg sekarang paling lebih luas dikit aja. Gak sampai 2x lipatnya. Gpp lebih besar Kan lebih potensial dari banyuwangi tho?hehe
Tapi Pemkab banyuwangi sedang membebaskan tanah lagi sekitar 100 HA Mungkin untuk area (terminal, cargo, ground handling kantor CQ dll) internasional karena Pemkab memang kebagian sisi darat.
Untuk kapasitas BWX skrng memang 250 rb setahun atau 600-700 orang per hari normalnya tapi bisa diisi sampai 800-1000 orang juga per hari. Tapi kalo di paksa ya sumpek.
@ dewa: kalo pesawat terkecil yg mas maksud adalah A330 yg masih single cabin(serinya lupa), Ya selain butuh PCN mumpuni juga RW nya gak bisa cuma 2250×45 m. Orang itu buat A320 or B737-8 masih cukup riskan karena masih terlalu pendek. Apalagi jika dihubungkan dengan tata letak bandaranya.
Minim kalo seri A330/B747 mau masuk ya harus 3000×60 m kalo topografi macam JBB. apalagi Kan pesawat haji biasanya cargonya lebih-lebih. Makanya saya sedikit berkerenyit ketika bupatinya dan jajarannya bilang orang Jember akan naik haji ‘langsung’ dari Jember, kalo saya yg mengartikan itu brarti ada direct flight JBB-JED dan langsung dalam hati bilang ‘Waw’ ‘terbaik’.hehehe
Al@ maksud saya yg trkecil itu b738/739 mas.kan dulu mas al prnh jelaskan bahwa pswt trkecil untuk haji b738/9.krn kalau untuk a330 blm bisa di jbb.krn pngembangan jbb tdk prnh mnyinggung penebalan landasannya maka pswt 738/9 tetap gak bisa kan?apalagi kalau haji membawa penuh penumpangnya dan kargonya kyk yg mas blg.meski nanti cuma sampai jakarta saja misalnya gak direct jeddah.
Oh iya trkait GA rute cgk-bwx kan udh rilis tgl 8 september mas,harga tiketnya dari cgk 700 ribu keatas dan dari bwx 600 ribu ke atas.menurut mas al ini harga regulernya apa cuma promo saja selama 1 atau 2 minggu?hehehe
@dewa: oh itu kalo pakai skema jadi bandara transito yg paling kecil ya itu… tapi Kan bupati bilangnya ‘Langsung’ Gt makanya saya bilang A330… untuk tipe itu ya jawaban saya itu tadi. Kalo panjang 2250×45 m bisa tapi sedikit maksa dan bagi penumpang dag dig dug level 2-3.hahaha… Tau sendiri BWX aja yang pinggir pantai dipanjangin lagi jadi 2800 m padahal udah 2250 m tho padahal targetnya hanya untuk B737-800/900 series agar tingkat keamanan yg cukup.
Terkait harga kayaknya itu tarif batas bawahnya. Bisa jadi tetap segitu tapi karena paling murah Jadi di tulis Promo. Asal belinya jauh2 hari. Tapi sayangnya itu GA terbang cuma 4 hari selama 1 minggu. Hari Kamis sama minggu enggak(tadi liat di web Promo GA). Padahal minggu harusnya ada… efek GA punya sedikit itu tusuk sate kayaknya jadi rotasi nya padat.
NAM itu Tarif batas bawahnya aslinya cuma 500an tapi yg di jual selalu 700-800rb. Moga BIs ini turun ketika saingannya tiba.hahaha
@Mas Dewa: kalau Pak Jokowi dtg ke bwi, sy berharap bwi memperoleh kenberuntungan spt jember, begitu beliau datang melihat dgn mata kepala sendiri ttg eksotiknya kawah ijen, Pak Jokowi langsung ambil keputusan utk membangun cable car secepatnya, gitu mas maksud sy. Tapi dari pernyataan Menteri LHK Siti Nurbaya kayaknya perijinannya tdk ada masalah, mudah2an aja pemerintah pusat segera menindaklanjuti.
Al@ kayaknya transitan mas dilihat dari proyeknya yg panjangnya 2250m lalu 2019 jadi 2400m.kalau direct ke jeddah pakai a330 rada nanggung,mending sekalian b777 pasti keren itu,bandara padang saja tahun ini embarkasi pakai b777 masak jbb kalah,kan gak “wah” kalau kalah mas,nanti disalip bwx kalau cuma a330.hehehehe
mas bwx tahun depan diproyeksikan jadi bandara internasional.lalu jbb di proyeksikan selesai proyeknya 2019.katakanlah 2020 fasilitasnya sama,krn status bwx udah internasional apa ada pngaruh ke jbb krn kan embarkasi haji jg prlu menaikkan status bandaranya?
Nur aziz@ untuk apa datang ke bwi mas,beliau sibuk mengurusi negara krn masih banyak prsoalan negara yg butuh prhatian beliau langsung.ingin melihat eksotisme blue fire kan bisa lihat dgn streaming saja,sprti yg prnh saya baca berita di 2015 saat festival gandrung sewu beliau melihat kok,tapi cuma streaming dari surabaya.hehehe saya mlh brharap yg datang p.JK saja,prhatiannya cukup baik buat bwi,bosowa investasi banyak di bwi,di pariwisata beliau jg mngunjungi desa adat kemiren bahkan menikmati kopi osing langsung,senyum beliau yg ramah itulah yg saya harapkan beliau bisa brkunjung ke bwi lagi.hehehehehe
@ dewa: iya mas harusnya bisa sekalian kaleh super jumbo Kan Jember dah kaya…
Eh Pak karwo juga nodong kemenhub agar MLG jadi internasional juga tuh. Kasian juga itu bandara dah di PHP sekian lama. Kalo dari JBB jaraknya akan kurang dari standar minimal yg diperbolehkan antar bandara internasional. Jadi kalo BWX or MLG jadi internasional lebih dulu sepertinya JBB akan sangat susah memenuhi salah satu syarat embarkasi haji. Yakni merupakan bandara internasional. Sekali lagi itu kalo bupatinya Minta ‘penerbangan langsung’ ke Jedah bukan transit. Embarkasi haji antara pun skrng banyak yg udah internasional Gt.
@nur Azis arasadi: gak kesini aja gelontoran duit ke BWX udah lancar bgt Gt mas gak pernah putus. Ntar kalo dateng trus minta mentrinya untuk bangun BWX agar fasilitas sisi udara dan saratnya se SUB gmn?hahaha
Al@ hehe pasti keren sekali mas super jumbo sprti a380 di jbb,bwx lewat mlg pun lewat,sub pun jg lewat.indonesia yg bandaranya prnh disinggahi a380 baru soetta doang,artinya jbb bisa jadi yg ke 2 setelah soetta.hehehe kalau super jumbo dah masuk rugi kalau cuma buat ke jeddah ya mas.harusnya ke AS itu atau ke eropa.:D
di PHP gimana itu mlg mas?kan udah internasional?
@dewa: lho blm mas… itu dari jaman bu mega pa Pak SBY awal-awal Gt diwacanakan mau dijadikan internasional dan sampai sekarang blm jadi-jadi. Padahal saya salut sama pengembangan MLG, 3 Pemda kompak buat biayai.
Makanya saya Blg di PHP in mulu tapi ya gmn emang deket banget seh sama SUB. Cuma 40 km. Pasti kemenhubny juga bingung. Kalo dikasih itu Ntar semua bandara yg deket-deket2an pada minta tapi berpotensi melanggar regulasinya sendiri. gak dikasih itu yo udah lama dijanjiin. Bagi saya bagus seh di batasi radius 90-100 km. Tujuannya emamg Jaga demand masing-masing bandara.
@Al, Dewa : bersyukur mas, setelah sy periksa di schedule penerbangan GA langsung CGK-BWX pp, mulai tgl. 29 Oktober 2017 seterusnya GA beroperasi penuh tiap hari, Senin s/d Minggu. Kalau Pak Jokowi sibuk utk peresmian bwx, sy yg nyiapin pitanya, mas dewa nyiapin guntingnya dan mas al yg nggunting pitanya, beres deh, koq repot2 amat, hahaha …..
Komentari jbb dan mlg, memang agak pelik, sepertinya para menteri terkait agak dilematis antara “intruksi petinggi” dan “aturan regulasi”, semoga semuanya berjalan baik & lancar, tidak ada gesekan antara daerah satu dgn lainnya. Merdeka!!!
Al@ memang lbh baik mngikuti regulasi saja mas,lalu dgn rencana mau buat bandara baru itu jaraknya dgn sub lbh jauh atau lbh dekat mas?
Tgl 16 kemarin first flightnya N219.tapi knp lbh trharu saat lihat video first flightnya N250 dulu ya.bagaimana pndapat mas al tntng kedua pswt buatan indonesia ini?
Nur aziz@ haha ada” saja sampeyan mas.beliau sibuk mas jgn dipaksakan untuk meresmikan atau datang ke bwi krn gak ada waktu.
@ Nie Azis arasadi: ooh Alhamdulillah kalo Gt mas… Lgan aneh itu GA minggu kok kosong itu lho. Selasa Gt kosong gpp soalnya emang biasanya low day.
Eh masak saya yg gunting pita.hahaha
@dewa: kalo yang di Blitar jaraknya cukup kayaknya mas… M Sekitar 60-70 km an. Kalo yg di Trenggalek lumayan jauh. Kayaknya keduanya memang hanya digunakan untuk domestik itu. Belum ada tanda-tanda mau dijadiin internasional. Lokasi dimana mbangun nya aja masih eyel2 an Gt. Pemda-pemdanya berebut, pada merasa paling potensial, klaim punya tanah yg cocok untuk bandara, Kaya dll, yg di Blitar juga blm ada tanda2 eksekusi Gt. Padahal mau di bangun swasta. Coba mreka kompak kayak bangun MLG pasti jadi mulai tahun lalu.
Mungkin karena kita udah pernah liat orang-orang PT DI bikin yg se kelas sama ATR 42 isi 40-50 an trus sekarang bikin yg lebih kecil sejenis twin otter. Isi 19. Tapi tetep bangga saya dan pesawatnya emang cocok untuk daerah-daerah kita yg bergunung gunung. Saya masih menanti yg R80 buatan keluarga Pak Habibi. 2019 moga dah test flight.
@Mas Al, Mas Dewa: ada pernyataan baru dari Pak Anas bhw di th 2018 ada international airport jalan, dmn bwx sbg pintu gerbang shooting film hollywood, apa maksudnya ini mas? Ini khabar yg “cukup” menggembirakan, “menggembirakan”, atau “sangat” menggembirakan?
Untuk pemerintah sendiri apa tdk turun tangan langsung mas trkait pemda”nya yg rebutan lokasi bandara.?
R80 oleh pemerintah dijadikan PSN mas,tapi knp tdk dilebur jadi satu dgn pt.DI ya.kan bisa lbh hemat krn pt.DI rencana stlh buat N219 mau buat N245 lalu N270.kan nanggung dan buang” dana,lbh baik dari N219 lanjut ke R80 malah bagus kan.gimana pendapat mas al?
Nur aziz@ kita lihat saja tahun depan mas,krn saat ini masih blm pasti.
@dewa: karena mungkin keluarga Pak Habibi takut nanti di hentikan programnya kayak dulu mas, jadi tidak mau menyerahkan sepenuhnya ke PT DI. Jadi kalau seumpama terjadi kejadian yang kurang mengenakkan lagi R80 tetep jalan. Untuk yg bikin 245 trus 270 itu saya rasa memang harus seperti itu, berproses dulu dari yang kecil ke yg lebih besar dst untuk meminimalisir human eror dan regenerasi pegawai.
@ Nur Azis arasadi: ya Alhamdulillah, brarti lebih cepat 1 tahun dari target awal. Tapi sepertinya emang beneran sudah internasional 2018 karena programnya jelas, jadi tempat RON pesawat mentri keuangan seluruh dunia. Kalo yg tempat film tadi saya pikir itu masih proses… kalo beneran ya Alhamdulillah.
Pingin sy ngeliat tulisan di terminal/bandara:
Soekarno Hatta International Airport – Jakarta
Juanda International Airport – Surabaya
Ngurah Rai International Airport – Bali, dan
Blimbingsari International Airport – Banyuwangi
@ dewa: kayaknya enggak mas, orang gubenur juga punya calon lokasi sendiri Gt. Jadi gak singkron antara Pemda dan Provinsi trus gak ada perintah langsung dari Presiden. Jadi ya begitulah antar Pemkab + provinsi tetep rebutan lokasi, endingnya gak di bangun-bangun dah. tau sendiri keberadaan bandara kadang dianggap suatu yg ‘wah’ dan prestisius oleh daerah.
Al@ betul jg sih kalau R80 sepenuhnya diambil alih pemerintah bisa saja nasibnya kyk N250 dihentikan krn politis.
Untuk N245 dan 270 knp pt.DI gak mengembangkannya dari blueprintnya N250 ya mas,dulu ada rumor katanya blueprint N250 mau dibeli malaysia.
Btw mas apron barunya BP3B kayaknya hampir sama luasnya kyk apron bwx yg baru itu,hehe
@ dewa: mungkin karena patennya punya Pak Habibi jadi dibawa Pak Habibi mas…
Oh iya kah? Besok Tak cek e… biasanya Kan banyak bertebaran di sosmed. moga aja bisa dibuat parkir pesawat komersil juga nanti. Tapi biasanya PCN nya rendah itu… paling Max buat parkir ATR bisanya, pasti dirancang hanya untuk parkir pesawat latih single/double engine.
Moga juga Ntar appronnya nyambung sama appron yg mau dibangun. pasti luas bgt itu kelihatannya meskipun yg punya beda.hahaha
Tapi Gpp seh kalo misal hanya bisa nampung ATR soalnya ketika terminal lama di demolish pasti Appron lama juga didemolish untuk bangun appron baru. Jadi yg penerbangan Rute SUB sementara Bisa ngampung di BP3B trus penumpang diambil pakai BIs.
@Nur Azis arasadi: kita sama mas… dah Gatel pengen foto di tulisan itu.hehe
Al@ patennya milik p.habibie ya,saya pikir milik pt.DI mas.hehe
satu hal yg saya tunggu dari pt.DI tentang pembuatan jet tempur kerjasama dgn korea.rencana prototipe flight prdana 2022 dan produksi 2026.memang sudah saatnya indonesia mandiri untuk mmbuat jet tempur sendiri.hehe
coba mas lihat di instagram ada yg posting foto view bandara dari udara dgn pswt nam air.disitu kalau foto area apron dizoom keliatan luasnya apron BP3B sama dgn apron baru bwx.dan apronnya jg trlihat sudah pakai 2 taxiway mas.betul mungkin kalau pcn apronnya maksimal atr,hehe
@Al oh ya mas kenapa regulasi kita ini kok begitu membingungkan ??? ‘trlalu’,'nuggu ini’,nunggu itu’.. Smp2 pengembangan/produksi r80 ‘dipending’ 2 thn lagi… Pdhal ada maskapai lokal..yg mw nggunain tuh psawat
@dewa: dah ketemu mas… lebar juga ternyata…. dugaan saya memang rendah PCN nya itu. tapi pertanyaan saya selanjutnya kenapa ya antara BP3B dan kemenhub gak sekalian bikin serial taxiway alias taxiway sejajar sama RW ya? Entering dan exit-nya di Ujung2 Runway sekarang. Daripada nanti kebanyakan Taxiway. saat ini aja BWX punya 3 taxiway, BP3B 2, BIFA 1 MUFA 1. 7 taxiway yg berbeda. Kalo ada taxiway serial Kan jika nanti dah padet penerbangan bisa enak antri take off pesawat dan turning point nya baik pesawat Narrow-Wide body maupun yg pesawat latih.
Atau bikin banyak taxiway menghindari kejadian kayak di Amerika selatan ya? dulu pernah kejadian pesawat single engine bawa turis jatuh karena engine failure dan ditelisik-telisik jatuh karena pesawat tsb komponennya seperti terbakar karena berkali kali kenak hembusan angin panas dari mesin pesawat Narrow body yg lagi turning keluar appron di bandara yg sama.
@prada: regulasi yg mas maksud regulasi apa dulu? Kalo masalah R80 setau saya karena masalah internal antar 2 pengembang saja yakni Keluarga Pak Habibi dan PT DI. Bukan karena regulasi. Tapi mungkin saya ketinggalan informasi juga.hehe
Saya rasa kalo mslh internal g trlalu pelik2 amat c mas @Al.. Y regulasi ‘aturan main’ di negri kita ini lah mas.. Hehehe..
Al@ mungkin melihat prkembangan trafficnya dulu mas.p.dirjen kan prnh blg kalau traffic flightnya terus meningkat maka prpanjangan runway ke 2800/3000m akan segera dilakukan.jadi mungkin pngembangan taxiway sejajar jg akan melihat prkembangan trafficnya.kita doakan saja semoga traffic terus meningkat biar pswt yg baru landing dan mau take offnya mobilitasnya lbh cepat dgn adanya taxiway sejajar.saya malah blm tau ada cerita yg mas sebutkan.tapi memang sih efek mesin jet lbh terasa.mobil saja bisa trlempar kena semburan jetnya.hehe kadang aspal runway bisa meleleh krn kena semburan panasnya.
@dewa: saya Sering liat di chanel TV berlanggan mas dewa, yg emang khusus tayangin kejadian-kejadian kecelakaan pesawat dan sebab-sebabnya, ADAM air dan kecelakaan pesawat lain di Indonesia juga pernah muncul. Banyak diantaranya yg ternyata ada hubungannya sama setting dan lokasi bandara, Runway dan fasilitas sisi udara lainnya juga kesalahan navigator atau pilot. Saya Nonton dari masih SMP. Mungkin dari situ naluri jadi pengamat dadakan saya muncul.hahaha
karena itu mas dewa… jangan main-main sama safety, harus ZERO mistake dah… apa lagi pesawat mesin jet… Narrow-Wide body. Sisi udara suatu bandara harus benar-benar memenuhi persyaratan keselamatan pesawat. Jangan RW pendek PCN rendah minta narrow bahkan wide body masuk.
Al@ hehe saya jg prnh lihat mas,yg adam air sama air france pesawat supersonik concorde.serem jg sih kalau membayangkan apa yg trjadi di dlm pswtnya.ya betul safety harus diutamakan mas,apalagi bbrp tahun lalu cukup banyak insiden di indonesia yg mmbuat wisman kurang prcaya dgn maskapai indonesia.tapi alhamdulillah skrng insiden” itu bisa diminimalkan dan mudah”an bisa zero.hehe
mas kalau jbb jadi embarkasi itu butuh ILS apa tdk mngingat kadang pmbrangkatan jemaah haji pada mlm hari.?
@dewa:kalo hanya antara/bandara transit kayaknya gak perlu mas… kecuali maunya langsung. Karena kalo brangkat malem naik BIs itu Kan menyiasati agar sampai Asrama haji Surabaya pagi.
Al@ mas sampeyan udah lihat foto bwx dari atas,trlihat perataan tanah udah selesai.dan sepertinya sampai batas LP3B.hehe
Saya mw menanyakan kpd mas @Al a.k.a penghoby/expert ke-dirgantaraan di forum ini…. Menurut naluri(prediksi) sampean… Kira2 menara ATC bwx thn dpn mungkin g? Sesegera mungkin dirombak(ditinggin) ato disesuaiin sm green buildx..? + mengenai cancel / pendingx ILS kr2 gmn progress kdpnx ?2017 ini ato thn dpn..?… Monggo prediksix…
@ dewa: sudah mas… moga aja ada sambungan Antar Appron. Sapa tau BWX bisa titip pesawat ATR-nya atau private jet ukuran kecil punya mentri2 keuangan nanti Jadi appron yg gede khusus narrow body yg kecil2 ngampung BP3B. Gantian lho… BWX sering dititipi pesawat latih.hahaha
@Prada: sepertinya enggak mas kalo rombak total apalagi pindah… paling rubah cat aja dan di tinggiin lagi mungkin di 2019 nunggu traffik mulai Padat. BWX udah 2x bangun ATC masak mau bongkar pasang lagi. Gt2 hampir 15 M itu bikin ATC sama isinya. Hemat mas hemat…hahaha
Mengenai ILS kalo saya jadi airnav juga bakal tak cancel. Karena jika saya sudah anggarkan dan tak bangun. tapi kemudian RW di lebarin, setelah pelebaran selesai saya Harus menyediakan lagi ILS yg sesuai Lebar dan panjang RW. 2x beli dan yg lama pasti kebuang. Berhubung itu sama sekali gak murah jadi mending beli sekali aja. dugaan saya sama airnav apalagi dengan tekanan dari kemenhub, Pemkab dan kementrian lain agar BWX bisa didarati malem ( untuk acara tahun depan ) ILS akan dianggarkan lagi dan dipasang tahun depan.
Kalo RW mau dipanjangin lagi seh gak masalah tinggal kebelakangin lagi End marker setnya… yg penting bgt dari ILS itu Center markernya alias penunjuk pesawat akan garis tengah runway. Jika RW mau dilebarin Pilihannya hanya lepas marker2 di tengah RW dan ganti baru tapi berpotensi merusak RW juga, kalau pemancar frekuensinya seh bisa diatur aslinya. Makanya pelebaran RW yg paling ngefek ke ILS daripada pemanjangan RW
Al@ yg sering nongkrong di apron bwx kyknya milik mufa mas.hehe
@Al mdh2-an rw diperlebar + pcn-x jg g ketinggalan sesegera mungkin di overlay standard 747… Sesuai berita bwx yg digadang2 jd int’l airport
Oh y ini bwt mas @Ananda :
http://www.kissfmjember.com/2017/04/15/jember-tidak-harus-melihat-banyuwangi-sebagai-pesaing.html
Kok sy liatnya aneh aja ya melihat forumer bwx kayak kegatelan ngurusin jember yang baru dibantu pusat cuma 370m. Pdhl pusat lebih memperhatikan bwx dari dulu loh. knp forumer bwx kayak ga rela gitu… Ngapain ngurusin jember yuk gabung aja di forum bwx…tak usah lagi nyinyirin jember
@ Prada: Kan memang Oktober sudah mulai proyek 3P RW nya. Pelebaran ke 45, pertebal dari angka PCN 39-40 ke 54 dan perpanjang (untuk tahap pertama) dari 2250 jadi 2500 dan kemudian di panjangin lagi jadi 2800 di tahap dua. Untuk tahap 1 makan biaya 200 M+ 100 M buat appron. Total di tahap 300 M. Land clearing untuk appron juga sudah selesai nampaknya
@Mas Al : sy sbg pengamat jember & b-wangi penasaran pingin lihat maket terminal baru bandara notohadinegoro. Mas Al, mungkin nggak jember mengikuti jejak b-wangi yaitu membangun green airport? Kalau b-wangi inisiatif dari pemda sendiri, kalau jember sepertinya masih dikendalikan pemerintah pusat krn memang dibantu pembiayaannya oleh pusat. Gmn tanggapan sampean mas al..?
Mksdx dr 39 ke 40 trus 54 itu gmn mas?.. Dikerjakan pas oktober thn ini? Ato bertahap mas? Smp 2019?
All@ kemarin pas nonton kegiatan gerak jalan tradisional di bwi ada momen yg bagus,ada 3x flypass pswt latih.hehe yg prtama ada 3 pswt,yg kedua 4 pswt dan terakhir 6 pswt.salut untuk para siswa penerbang yg sdh menyuguhkan prtunjukan yg cukup langka.hehehe:D
@Mas Dewa : benar mas, kebetulan anak sy sbg instruktur/pelatih penerbang, ikut juga ambil bagian dlm demo tsb.
Nur aziz@ wah instrukturnya jg ikut ya mas,saya pikir cuma siswa penerbangnya.hehe
dulu waktu acara BEC 2015 kalau gak salah prnh jg pswt latih 3 unit flypass diatas tenda kehormatan.hehe mungkin tahun depan bisa dicoba jg pas upacara HUT RI di taman blambangan flypass pswt latih,biar gak kalah keren sama upacara yg diselenggarakan di istana.hehe
@All klo lihat dr ‘desain sekilas(awal) masterplanx’ pengembangan jbb untuk terminalx trnyata ada versi ‘ green- buildx’… Yaitu sisi kanan dan sisi kiri aja’ ‘ditambahin’+ diperlebar.. G th. Apronx jg diluasin apa engga’.., trus… Dr desainx tdk ada menara ATC x… Apa sengaja tdk dikasih menara ATC…? Mungkin ngga’ y klo bandara tanpa ATC…?. , Jd Air trafficx jd satu di dlm terminal… Bs unik tuh jbb.. yg penting kan ‘package complette controlerx’+ viewx bebas-luas+tnp halangan.. mungkin mas @Al yg lbh th hal ini..
Prada@ kalau gak ada atc’nya cukup aneh mas,apalagi kan digunakan embarkasi haji.kalau digabung dgn trminal jg aneh.krn kan atc sifatnya ngontrol traffic udara yg mana butuh level ketinggian bangunannya disesuaikan dgn panjang landasan.misal panjangnya 2500m itu butuh menara atc dgn 5 lantai misalnya.hehehe dan kalau trminal yg jg jadi atc cuma 2 lantai berarti kan gak bisa cover safetynya.gitu mungkin mas.hehe
Iya jg c mas… Hehehe…, btw yg bnr bkn embarkasi tp embarkasi antara mas…
Prada: maksudnya… sekarang ini saya kurang tau PCN RW dari BWX itu aslinya 39 atau 40 poin. Karena Pak Anas sering bilang 40 kadang 39, orang kemenhub juga Gt. biasanya memang nilai PCN RW suatu bandara itu dikurangi 1-3 poin dari aslinya. Untuk galat pengukuran.
Untuk pemanjangan RW dari 2250 ke 2500 m, pelebaran RW dari 30 jadi 45 m, penebalan RW dari 39/40 ke 54 poin PCN dan pelebaran appron yg akan di bangun sepanjang terminal baru sampai batas BP3B akan Start antara Oktober-Desember 2017 dan harus selesai Agustus 2018, uangnya sudah disiapkan 300 M sama kemenhub
(Disebut sebagai pengembangan tahap 1). Karena Oktober 2018 mau dipakai acara IMF-World bank summit.
Kemudian baru kalo traffiknya meningkat RW nya dipanjangin lagi ke 2800 m (disebut sebagai pengembangan tahap 2, dan dugaan saya pengembangan tahap 2 akan dilaksanakan di 2019 dan butuh 100-150 M, jumlah itu diluar yg 300 M pada tahap 1 td. ntah nanti uang AP 2 atau kemenhub lagi. jadi jika ditotal untuk finalisasi BWX butuh 450an M, tapi dengan cacatan itu hanya untuk pengembangan sisi Udaranya. kalo Pemkab mau bangun terminal lagi paling butuh 100-200 M lagi dengan ukuran terminal sama atau lebih besar dikit dari yg sekarang. Total maximal yg dibutuhkan BWX adalah sekitar 600 M untuk kembangkan semua fasilitas baik sisi udara dan darat agar benar-benar representatif atau kasarnya bisa nyaman untuk turun naik untuk B737-8/900 C/NG atau A320. sekali lg perlu diingat uang segitu itu hanya untuk pesawat narrow body bukan wide body, kalo pengen untuk wide body ya pasti butuh uang yg jauh lebih besar lg), di sisi lain saya berharap Pemkab BWI tahun ini or Januari tahun depan sudah mulai mbangun terminal lagi untuk terminal internasional. Tp Gak pakek lama kayak yg kemarin. Wajib Setahun jadi toh udah dianggarkan 250 M di APBD banyuwangi.
Terkait menara ATC, itu kebutuhan primer bagi bandara jika suatu bandara diproyeksikan punya jumlah penerbangan yg padat. Kalo gak ada kemungkinannya 2. 1)Proyeksi penerbangannya kedepan tidak terlalu padat dan belum butuh airnav atau 2) kelasnya blm direncanakan akan dinaikkan, karena ATC tower juga mempengaruhi kelas bandara yg kaitannya dengan safety sebuah bandara.
Tapi mungkin juga blm ada uang aja seh atau airnav blm minat, airnav Kan pasti ngitung bisnis. Orang airnav juga BUMN, jadi liat traffic nanti
menurut saya uang 320 M itu hanya cukup untuk RW. 2250 x 45 m dengan ketebalan 35-40 PCN. Kalo ada sisa pun Bangun appron paling cuma nambah luas dikit, cukup buat 1 ATR lagi. Atau bisa juga dibangun semua dengan appron lebar tapi dengan catatan PCN appron dan RW nya gak sampai 30 poin. Bagi saya kalo PCN rendah sama aja boong, karena hanya memanjakan pesawat ATR kalo Gt. sayangnya bantuan 350 an M yg di berikan kemenhub ke JBB sifatnya tahun jamak, bukan sekali jadi kayak ke BWX.
Saya pribadi pesimis uang segitu bakal cukup untuk bangun terminal yg representatif. Apalagi setelah ini Pemkab Jember sudah tidak memiliki hak atas JBB lagi. Karena jika PTPN menghibahkan tanahnya pasti larinya ke kemenhub bukan ke Pemkab Jember. Dan ingat agar yg 350 M itu benar-benar turun mau tidak mau Pemkab harus menyerahkan seluruh aset atas JBB ke kemenhub. Dan kita tau sayangnya tanah JBB itu bukan punya Pemkab. Jadi aset yg dimaksud adalah seluruh bangunan2 Yg ada di JBB.
So karena bukan asetnya lagi. Nanti APBD Jember pun tidak akan bisa masuk lagi ke JBB. Kecuali Pemkab mau bangun terminal ditanah masyarakat yg mau dibebaskan itu atau dengan kata lain di ujung RW setelah pemanjangan nanti… (saya kemarin baca kalo beberapa tanah masyarakat di sekitar JBB akan dibebaskan Pemkab, karena panjang tanah yg sekarang blm cukup untuk pemanjangan RW ke 2250 m)
Makanya koment saya kapan hari itu bilang agak hawatir, karena sepertinya bupati dan beberapa masyarakat Jember terlalu berharap lebih dengan uang segitu, pada ngira uang segitu cukup untuk bangun macem2 yg ‘waw’ untuk JBB. Padahal itung2an kasar dan melihat sisi udara JBB yg skrng, uang segitu jauh dari cukup untuk embarkasi haji antara.
@Nur Azis arasadi: mungkin jawaban saya ke mas Prada tadi sedikit banyak bisa menjawab pertanyaan mas. Jawabannya bisa tapi kecil kemungkinannya… bisa asal bangunnya di tanah yg dibebaskan Pemkab Jember nanti( saya kurang ngerti yg akan dibebaskan yg sebelah selatan apa utara RW). Dan jika ingin bangun terminal untuk di tanah yg skrng, sepertinya sulit. Bisa2 bupatinya dipidanakan jika bangun gedung terminal dengan APBD di tanah kemenhub.
Jujur saya pribadi kalo keadaannya kayak JBB( tanahnya tanah orang) mending Pemda saja yg kembangkan pakai APBD, toh Jember kaya dan potensial buanget tho? Harusnya bisa anggarkan 500 M sampai 1 T, gpp dah pakai skema tahun jamak. Itu jika serius dan bener2 pengen kembangkan JBB dan JBB masih punya Pemkab. Ketika diakuisisi kemenhub yang kasusnya kayak JBB, Pemkab gak bisa apa2 lagi. Bagi saya bantuan segitu terlalu sedikit, gak sebanding dibandingkan dengan harus kehilangan hak atas kepemilikan JBB.
Saya juga cukup pesimis jika nanti bakal dibentuk BUMD yg sahamnya juga dimiliki Jember. Paling nanti pengelolanya Kemenhub aja. Karena asetnya jember nanti ya cuma tersisa tanah masyarakat yg dibebaskan Pemkab, itupun kita blm tau DPRD Jember bakal setujui apa tidak tencana Pemkab pakai APBDnya untuk pembebasan lahan karena kita tau sendiri Pemkab dan DPRDnya kurang harmonis. RW hasil pemanjangan yg menclok di atas tanah Pemkab nanti pun punya kemenhub itu.
Berbeda dengan status BWX dimana keseluruhan tanah adalah punya Pemkab dan cerdasnya Pak Anas, aset yg diberikan ke pusat hanya sebatas sisi udaranya( kayak RW, appron, ATC dll sementara sisi daratnya tetep punya Pemkab) makanya berhasil memaksa kemenhub untuk bikin agrement dimana aset dibagi 2. Sisi udara Punya pusat dan sisi darat punya Pemkab. Jadi kalaupun nanti dikelola AP setelah pengembangan selesai ya AP harus tetap semacam sewa tanah dan terminal ke Pemkab. Kan lumayan hasilnya bisa untuk bangun beberapa terminal lagi dan kembangkan yg sudah ada. Kita sebagai masyarakat juga masih punya hak untuk kawal pembangunan BWX semisal AP mau mecem2 sama bentuk green airportnya. AP Kan sukanya yg praktis dan menguntungkan, g pernah mikir green2an, karena gmnpun BWX masih punya masyarakat banyuwangi.
@dewa: wah iya kah mas ada flying pass segala? dimana diriku bisa liat videonya? Penasaran
Maaf panjang, biar agak detail.hahaha
Ok. Mas @Al cukup komprehensip penjelasanx. Mdh2-an anggaran thn dpn bwi dimaksimalin gelontoran danax khususx bwt airportx… Amin….
But.. Anyway… Mdh2-an ‘topic’ ter-update’ kita ini g akan lg masuk di ‘ breaking news’ sprt kpn hari.. xixixixi….
Prada: maksudnya… sekarang ini saya kurang tau PCN RW dari BWX itu aslinya 39 atau 40 poin. Karena Pak Anas sering bilang 40 kadang 39, orang kemenhub juga Gt. biasanya memang nilai PCN RW suatu bandara itu dikurangi 1-3 poin dari aslinya. Untuk galat pengukuran.
Untuk pemanjangan RW dari 2250 ke 2500 m, pelebaran RW dari 30 jadi 45 m, penebalan RW dari 39/40 ke 54 poin PCN dan pelebaran appron yg akan di bangun sepanjang terminal baru sampai batas BP3B akan Start antara Oktober-Desember 2017 dan harus selesai Agustus 2018, uangnya sudah disiapkan 300 M sama kemenhub
(Disebut sebagai pengembangan tahap 1). Karena Oktober 2018 mau dipakai acara IMF-World bank summit.
Kemudian baru kalo traffiknya meningkat RW nya dipanjangin lagi ke 2800 m (disebut sebagai pengembangan tahap 2, dan dugaan saya pengembangan tahap 2 akan dilaksanakan di 2019 dan butuh 100-150 M, jumlah itu diluar yg 300 M pada tahap 1 td. ntah nanti uang AP 2 atau kemenhub lagi. jadi jika ditotal untuk finalisasi BWX butuh 450an M, tapi dengan cacatan itu hanya untuk pengembangan sisi Udaranya. kalo Pemkab mau bangun terminal lagi paling butuh 100-200 M lagi dengan ukuran terminal sama atau lebih besar dikit dari yg sekarang. Total maximal yg dibutuhkan BWX adalah sekitar 600 M untuk kembangkan semua fasilitas baik sisi udara dan darat agar benar-benar representatif atau kasarnya bisa nyaman untuk turun naik untuk B737-8/900 C/NG atau A320. sekali lg perlu diingat uang segitu itu hanya untuk pesawat narrow body bukan wide body, kalo pengen untuk wide body ya pasti butuh uang yg jauh lebih besar lg), di sisi lain saya berharap Pemkab BWI tahun ini or Januari tahun depan sudah mulai mbangun terminal lagi untuk terminal internasional. Tp Gak pakek lama kayak yg kemarin. Wajib Setahun jadi toh udah dianggarkan 250 M di APBD banyuwangi.
Terkait menara ATC, itu kebutuhan primer bagi bandara jika suatu bandara diproyeksikan punya jumlah penerbangan yg padat. Kalo gak ada kemungkinannya 2. 1)Proyeksi penerbangannya kedepan tidak terlalu padat dan belum butuh airnav atau 2) kelasnya blm direncanakan akan dinaikkan, karena ATC tower juga mempengaruhi kelas bandara yg kaitannya dengan safety sebuah bandara.
Tapi mungkin juga blm ada uang aja seh atau airnav blm minat, airnav Kan pasti ngitung bisnis. Orang airnav juga BUMN, jadi liat traffic nanti
menurut saya uang 320 M itu hanya cukup untuk RW. 2250 x 45 m dengan ketebalan 35-40 PCN. Kalo ada sisa pun Bangun appron paling cuma nambah luas dikit, cukup buat 1 ATR lagi. Atau bisa juga dibangun semua dengan appron lebar tapi dengan catatan PCN appron dan RW nya gak sampai 30 poin. Bagi saya kalo PCN rendah sama aja boong, karena hanya memanjakan pesawat ATR kalo Gt. sayangnya bantuan 350 an M yg di berikan kemenhub ke JBB sifatnya tahun jamak, bukan sekali jadi kayak ke BWX.
Saya pribadi pesimis uang segitu bakal cukup untuk bangun terminal yg representatif. Apalagi setelah ini Pemkab Jember sudah tidak memiliki hak atas JBB lagi. Karena jika PTPN menghibahkan tanahnya pasti larinya ke kemenhub bukan ke Pemkab Jember. Dan ingat agar yg 350 M itu benar-benar turun mau tidak mau Pemkab harus menyerahkan seluruh aset atas JBB ke kemenhub. Dan kita tau sayangnya tanah JBB itu bukan punya Pemkab. Jadi aset yg dimaksud adalah seluruh bangunan2 Yg ada di JBB.
So karena bukan asetnya lagi. Nanti APBD Jember pun tidak akan bisa masuk lagi ke JBB. Kecuali Pemkab mau bangun terminal ditanah masyarakat yg mau dibebaskan itu atau dengan kata lain di ujung RW setelah pemanjangan nanti… (saya kemarin baca kalo beberapa tanah masyarakat di sekitar JBB akan dibebaskan Pemkab, karena panjang tanah yg sekarang blm cukup untuk pemanjangan RW ke 2250 m)
Makanya koment saya kapan hari itu bilang agak hawatir, karena sepertinya bupati dan beberapa masyarakat Jember terlalu berharap lebih dengan uang segitu, pada ngira uang segitu cukup untuk bangun macem2 yg ‘waw’ untuk JBB. Padahal itung2an kasar dan melihat sisi udara JBB yg skrng, uang segitu jauh dari cukup untuk embarkasi haji antara.
@Nur Azis arasadi: mungkin jawaban saya ke mas Prada tadi sedikit banyak bisa menjawab pertanyaan mas. Jawabannya bisa tapi kecil kemungkinannya… bisa asal bangunnya di tanah yg dibebaskan Pemkab Jember nanti( saya kurang ngerti yg akan dibebaskan yg sebelah selatan apa utara RW). Dan jika ingin bangun terminal untuk di tanah yg skrng, sepertinya sulit. Bisa2 bupatinya dipidanakan jika bangun gedung terminal dengan APBD di tanah kemenhub.
Jujur saya pribadi kalo keadaannya kayak JBB( tanahnya tanah orang) mending Pemda saja yg kembangkan pakai APBD, toh Jember kaya dan potensial buanget tho? Harusnya bisa anggarkan 500 M sampai 1 T, gpp dah pakai skema tahun jamak. Itu jika serius dan bener2 pengen kembangkan JBB dan JBB masih punya Pemkab. Ketika diakuisisi kemenhub yang kasusnya kayak JBB, Pemkab gak bisa apa2 lagi. Bagi saya bantuan segitu terlalu sedikit, gak sebanding dibandingkan dengan harus kehilangan hak atas kepemilikan JBB.
Saya juga cukup pesimis jika nanti bakal dibentuk BUMD yg sahamnya juga dimiliki Jember. Paling nanti pengelolanya Kemenhub aja. Karena asetnya jember nanti ya cuma tersisa tanah masyarakat yg dibebaskan Pemkab, itupun kita blm tau DPRD Jember bakal setujui apa tidak tencana Pemkab pakai APBDnya untuk pembebasan lahan karena kita tau sendiri Pemkab dan DPRDnya kurang harmonis. RW hasil pemanjangan yg menclok di atas tanah Pemkab nanti pun punya kemenhub itu.
Berbeda dengan status BWX dimana keseluruhan tanah adalah punya Pemkab dan cerdasnya Pak Anas, aset yg diberikan ke pusat hanya sebatas sisi udaranya( kayak RW, appron, ATC dll sementara sisi daratnya tetep punya Pemkab) makanya berhasil memaksa kemenhub untuk bikin agrement dimana aset dibagi 2. Sisi udara Punya pusat dan sisi darat punya Pemkab. Jadi kalaupun nanti dikelola AP, ya AP harus tetap semacam sewa tanah dan terminal ke Pemkab. Kan lumayan hasilnya bisa untuk bangun beberapa terminal lagi dan kembangkan yg sudah ada. Kita sebagai masyarakat juga masih punya hak untuk kawal pembangunan BWX semisal AP mau mecem2 sama bentuk green airportnya. AP Kan sukanya yg praktis dan menguntungkan, g pernah mikir green2an, karena gmnpun BWX masih punya masyarakat banyuwangi.
@dewa: wah iya kah mas.:: dimana diriku bisa liat videonya? Penasaran
Maaf panjang, biar agak detail.hahaha
Double pos ternyata
@dewa: kenapa ya saya merasa tiap JBB tambah 1 penerbangan, bonusnya BWX dapet 3 penerbangan? Dimulai ketika Merpati sama Wings terbang ke BWX. Trus karena merpati nya bangkrut tinggal Wings aja. Habis itu GA masuk. Hampir bareng sama yg ke JBB. Trus GA buka rute BWX-DPS. Bistu DPS tutup GA nambah Frekuensi ke SUB. Tetep 3x sehari. Sekarang JBB kemasukan Wings gak berapa lama BWX ketambahan NAM 2x GA 1x di rute BWX CGK.
@Mas Al : benar yg pernah saya katakan tempohari, kemajuan jbb seperti deret hitung, sedangkan bwx seperti deret ukur. Tapi syukur alhamdulillah dan diluar dugaan jbb memperoleh perhatian dari Pusat/Pak Jokowi, meskipun kekhawatiran adanya konflik masalah tanah dan ketidak harmonisan hubungan pemda jember dgn dprd-nya. Tapi sy optimis jbb bisa berkembang meskipun tdk se-dahsyat perkembangan bwx yg di-gadang2 akan menjadi bandara internasional tahun depan.
Al@ betul mas.mungkin bisa 4 kalau nam air sub-bwx terealisasi.
New trminal kira” kapan beroperasi mas?
Al@ itu krn bwx punya potensi yg besar mas.:D
mas punya info gak kapan new trminal beroperasi?
Haha… Nih kolom komentar jad seperti forum diskusi.
Ok salam jenggirat tangi.
Haha… Nih kolom komentar jadi seperti forum diskusi.
Ok salam jenggirat tangi.
@dewa: kayaknya itu bonus yg kebetulan bonusnya lari ke banyuwangi karena tetangga-tetangga sebelah lebih potensial deh mas. Kan 40% lebih penumpangnya dari tetangga.:D :LOL
Terkait terminal baru sepertinya bareng sama masuknya GA. 8 September. Karena jika GA masuk tapi tetep di terminal lama. Bakal kayak ikan sarden di dalem kaleng nanti. Berjubel, desak-desakan dan puanas.:D orang kapasitas Max 150 orang di waktu yg sama itu lha kok mau di isi 200 lebih (NAM 120 seat GA 96 seat, jika full load). Karena jadwal NAM yg sore sama GA Kan cuma selisih 5-10 menit.
@nur Azis arasadi: semoga mas… semiga tambah banyak flight ke JBB Kan tiap 1 flight ke JBB bonus untuk BWX 3 flight. Sama-sama untung.