Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hanya membutuhkan tambahan satu jembatan baru yang melintas di perairan Bengawan Solo di Desa Padangan, Kecamatan Padangan, untuk mengatasi sarana penghubung di daerah setempat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bojonegoro Andi Tjandra, Kamis (20/10), menjelaskan, dari hasil kajian yang dilakukan, di Bengawan Solo di daerah setempat yang panjangnya mencapai 100 kilometer hanya membutuhkan tambahan satu jembatan yakni di Kecamatan Padangan-Kasiman.
Alasannya, lokasi jembatan tersebut masih di wilayah Bojonegoro, sehingga bisa menunjang perkembangan perekonomian masyarakat di daerah setempat.
Berbeda kalau pembangunan jembatan dilakukan di tempat lain akan berhubungan dengan daerah lain yaitu Tuban, Jawa Timur, dan Blora, Jawa Tengah.
Ia mencontohkan, kalau di wilayah Kecamatan Kanor dibangun jembatan baru yang menghubungkan dengan wilayah Tuban, justru merugikan Bojonegoro.
“Pemakai jembatan terbanyak warga Tuban, sehingga perekonomian berkembangnya di Tuban,” ujarnya. (Ant/