Impor Jatim Juni 2022 Mencapai USD 3,19 Miliar atau Naik 23,04 Persen

Impor Jatim Juni 2022 Mencapai USD 3,19 Miliar atau Naik 23,04 Persen (Foto: RADAR SURABAYA)

Impor Jawa Timur bulan Juni 2022 mengalami kenaikan sebesar 23,04 persen dibandingkan bulan Mei 2022, yaitu dari USD 2,59 miliar menjadi USD 3,19 miliar. Kenaikan nilai impor ini disebabkan oleh kinerja impor sektor migas dan non migas Jawa Timur yang mengalami kenaikan secara simultan.

Impor migas bulan Juni 2022 ke Jawa Timur mengalami kenaikan sebesar 46,57 persen, dari USD 645,09 juta menjadi USD 945,53 juta. Impor migas menyumbang 29,66 persen dari total impor Jawa Timur pada Juni 2022 . Nilai impor migas ini mengalami peningkatan sebesar 149,52 persen bila dibandingkan dengan bulan Juni 2021.

Nilai impor nonmigas pada bulan Juni 2022 mengalami kenaikan sebesar 15,24 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari USD 1,95 miliar menjadi USD 2,24 miliar. Impor nonmigas menyumbang 70,34 persen dari total impor Jawa Timur pada Juni 2022. Dibandingkan Juni 2021, nilai impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 18,40 persen.

Impor Nonmigas Menurut Golongan Barang

Pada Juni 2022, golongan Mesin dan peralatan mekanis (HS 84) merupakan komoditas utama impor nonmigas Jawa Timur, dengan nilai transaksi sebesar USD 213,61 juta atau naik sebesar 37,29 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 155,59 juta. Kelompok barang ini mempunyai peranan 9,53 persen dari total impor nonmigas Jawa Timur bulan ini dan utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar USD 106,09 juta.

Kelompok barang yang menduduki peringkat kedua adalah golongan Ampas dan sisa industri makanan (HS 23) yang menyumbang nilai impor sebesar 8,75 persen atau dengan nilai sebesar USD 196,21 juta. Golongan komoditas ini utamanya berasal dari Argentina dengan nilai impor sebesar USD 92,29 juta selama Juni 2022.

Peringkat ketiga barang masuk ke Jawa Timur adalah golongan Besi dan baja (HS 72) yang menyumbang nilai impor sebesar USD 190,87 juta atau memiliki peranan sebesar 8,51 persen. Golongan komoditas ini utamanya berasal dari Tiongkok dengan nilai impor sebesar USD 56,41 juta selama Juni 2022.

Peningkatan nilai impor nonmigas terbesar bulan Juni 2022 dibanding Mei 2022 terjadi pada golongan Garam, belerang, batu dan semen (HS 25) dengan nilai impor USD 94,15 juta dari bulan sebelumnya sebesar USD 28,45 juta atau naik USD 65,70 juta. Sebaliknya penurunan impor terbesarterjadipadagolonganSerelia(HS10),nilaiimpornyaturundaribulansebelumnyasebesar USD 155,66 juta menjadi USD 113,42 juta pada bulan ini atau turun sebesar USD 42,24 juta.

Impor Nonmigas Menurut Negara Asal

Jika dilihat menurut negara asal barang impor nonmigas, maka Tiongkok tercatat sebagai negara asal barang yang masuk Jawa Timur yang terbesar selama Juni 2022 baik diantara negara-negara Asia maupun dunia dengan peranan sebesar 28,13 persen. Disusul berikutnya dari Argentina dan Amerika Serikat yang memberikan kontribusi pada pasar impor nonmigas masing-masing sebesar 6,25 persen dan 5,54 persen. Nilai impor nonmigas dari Tiongkok bulan Juni 2022 sebesar USD 630,95 juta, diikuti impor nonmigas dari Argentina sebesar USD 140,17 juta serta impor nonmigas dari Amerika Serikat sebesar USD 124,34 juta.

Kelompok negara ASEAN masih menjadi salah satu pemasok utama barang komoditi nonmigas ke Jawa Timur selama Juni 2022 yang mencapai USD 319,01 juta, nilai ini naik sebesar 17,31 persen dibanding bulan sebelumnya. Di kawasan ASEAN, Thailand menjadi negara utama asal impor nonmigas dengan nilai USD 123,62 juta atau sebesar 5,51 persen dari total impor. Selanjutnya diikuti Singapura dengan nilai USD 75,67 juta dengan peranan sebesar 3,37 persen.

Sementara itu nilai impor nonmigas yang berasal dari kelompok negara Uni Eropa bulan Juni 2022 sebesar USD 101,95 juta atau turun sebesar 9,91 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai impor nonmigas terbesar dari kawasan ini berasal dari Jerman sebesar USD 33,50 juta atau dengan peranan sebesar 1,49 persen. Diikuti dari Italia dengan nilai sebesar USD 14,64 juta atau berkontribusi sebesar 0,65 persen.

Secara kumulatif selama Januari-Juni 2022, nilai impor nonmigas dari kelompok negara ASEAN sebesar USD 1,73 milyar dan utamanya berasal dari Thailand dengan nilai sebesar USD 683,37 juta atau dengan peranan sebesar 5,66 persen. Sedangkan nilai impor dari kawasan Uni Eropa sebesar USD 634,34 juta dan utamanya berasal dari Jerman sebesar USD 203,82 juta atau dengan kontribusi sebesar 1,69 persen.

Tiga negara utama penyumbang impor ke Jawa Timur pada periode Januari-Juni 2022 masih didominasi oleh Tiongkok dengan nilai impor sebesar USD 3,33 miliar atau dengan kontribusi sebesar 27,62 persen. Disusul berikutnya impor dari Amerika Serikat sebesar USD 799,51 juta dengan peranan sebesar 6,63 persen dan dari Thailand sebesar USD 683,37 juta atau dengan kontribusi sebesar 5,66 persen.

Impor Menurut Golongan Penggunaan Barang

Selama Juni 2022, impor Jawa Timur masih didominasi oleh golongan bahan baku dan penolong dengan nilai USD 2,42 miliar yang memberikan kontribusi sebesar 75,92 persen. Sementara itu impor barang-barang konsumsi merupakan golongan barang urutan berikutnya, dengan nilai sebesar USD 582,62 juta atau dengan peranan sebesar 18,27 persen. Barang-barang modal merupakan kelompok impor terkecil dengan peranan sebesar 5,81 persen atau dengan nilai sebesar USD 185,09 juta.

Impor Menurut Komoditas

Komoditas Bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi di bawah RON 97 tidak dicampur menjadi komoditas impor dengan nilai tertinggi pada Juni 2022 dengan nilai sebesar USD 577,63 juta atau naik sebesar 35,17 persen dibanding bulan sebelumnya dan komoditas tersebut mayoritas diimpor dari Singapura sebesar USD 224,53 juta. Peringkat kedua ditempati oleh komoditas Kondensat dengan nilai impor sebesar USD 191,10 juta atau naik drastis sebesar 501,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas ini mayoritas diimpor dari Australia sebesar USD 139,97 juta.

Berdasarkan 15 jenis komoditas impor terbesar, komoditas Kondensat merupakan komoditas utama yang mengalami peningkatan nilai impor paling tinggi pada bulan Juni 2022 yaitu mengalami peningkatan dari USD 31,75 juta menjadi USD 191,10 juta atau naik sebesar 501,95 persen. Sementara itu penurunan nilai impor tertinggi terjadi pada komoditas kacang kedelai, pecah maupun tidak lainnya yang mengalami penurunan dari USD 98,98 juta menjadi USD 39,27 juta ata turun sebesar 60,33 persen.

Tiga komoditas dengan peranan terbesar terhadap nilai total impor Jawa Timur bulan Juni 2022 adalah komoditas Bahan bakar motor, tanpa timbal dari RON 90 dan lebih tetapi dibawah RON 97 tidak dicampur, dengan peranan sebesar 18,12 persen. Sedangkan komoditas Kondensat berkontribusi sebesar 5,99 persen dan komoditas Hasil dari ekstraksi minyak kacang kedelai lainnya berkontribusi sebesar 4,85 persen dari total impor Jawa Timur bulan Juni 2022.

(Sumber: BPS Jatim)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim