Luas Panen Padi di Jatim 2022 Capai Sekitar 1,69 Juta Hektare

Luas Panen Padi di Jatim 2022 Capai Sekitar 1,69 Juta Hektare

Dilansir dari Berita Resmi Statistik BPS Jawa Timur, realisasi luas panen padi Jawa Timur sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 1,69 juta hektare, atau mengalami penurunan sebesar 54 ribu hektare (3,11 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 1,75 juta hektare.

Puncak panen padi pada 2022 selaras dengan 2021 yaitu terjadi pada bulan Maret. Luas panen padi pada Maret 2022 adalah sebesar 0,40 juta hektare, sedangkan pada Maret 2021 luas panen padi mencapai 0,39 juta hektare.

Sementara itu, luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 56 ribu hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 0,77 juta hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 0,83 juta hektare, atau mengalami kenaikan sekitar 28 ribu hektare (3,46 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari−April 2022 yang sebesar 0,80 juta hektare.

Produksi Padi di Provinsi Jawa Timur

Produksi padi di Provinsi Jawa Timur sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 9,53 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), atau mengalami penurunan sebanyak 263 ribu ton GKG (2,69 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 9,79 juta ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 2,29 juta ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sekitar 0,28 juta ton GKG.

Jika perkembangan produksi padi selama tahun 2022 dilihat menurut Subround, penurunan produksi padi terus-menerus terjadi pada Subround Januari−April 2022, Mei-Agustus 2022 dan September−Desember 2022, yaitu masing-masing sebesar 0,02 juta ton GKG (0,51 persen), 0,21 juta ton GKG (6,29 persen), dan 0,03 juta ton GKG (1,82 persen) dibandingkan periode yang sama pada 2021. Penurunan produksi padi di Provinsi Jawa Timur secara umum disumbang oleh adanya penurunan luas panen yang terus-menerus terjadi pada setiap Subround selama tahun 2022 yaitu dengan total sekitar 0,05 juta hektare (3,11 persen) dibandingkan luas panen di tahun sebelumnya.

Pada Januari 2023, produksi padi diperkirakan sebesar 0,32 juta ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 4,45 juta ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 4,77 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebesar 133 ribu ton GKG (2,86 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 4,64 juta ton GKG.

Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di beberapa wilayah potensi penghasil padi seperti Kabupaten Ngawi, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota mengalami penurunan produksi padi yang cukup besar, misalnya Kabupaten Madiun, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Ponorogo. Tiga kabupaten/ kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bojonegoro. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Mojokerto, Kota Blitar, dan Kota Batu.

Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2023, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2023 adalah Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Jember. Sementara itu, tiga kabupaten/ kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Batu, Kota Mojokerto, dan Kota Pasuruan.

Potensi kenaikan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari–April 2023 dibandingkan Subround yang sama pada 2022 terjadi di Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Jombang. Sementara itu, potensi penurunan produksi padi pada Subround Januari–April 2023 yang cukup besar terjadi di Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Gresik.

Produksi Beras di Provinsi Jawa Timur

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2022 setara dengan 5,50 juta ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 152 ribu ton (2,69 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 5,65 juta ton. Produksi beras tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 1,32 juta ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 0,16 juta ton

Pada Januari 2023, produksi beras diperkirakan sebanyak 0,18 juta ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2023 ialah sebesar 2,57 juta ton. Dengan demikian, potensi produksi beras pada Subround Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 2,75 juta ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 76 ribu ton (2,86 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari−April 2022 yang sebesar 2,68 juta ton beras.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim