Ilustrasi
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Dr.H.Rasiyo minta Bank UMKM Cabang Ngawi untuk lebih dekati masyarakat. Nasabah dan calon nasabah harus sering diajak bicara bagaimana mengembangkan UMKM, pertanian dan bidang usaha lainnya terutama soal permodalan.
Permintaan tersebut disampaikan Rasiyo saat temu muka dengan seluruh pegawai Bank UMKM Jatim Cabang Ngawi, Kamis (10/1).
Perlunya pendekatan kepada masyarakat, jelas Rasiyo, membuat para pegawai bank bisa memahami kebutuhan masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Mayoritas masyarakat Ngawi yang bekerja sebagai petani harus didekati untuk menyalurkan kredit permodalan bank. Pasti ada petani yang membutuhkan permodalan untuk bercocok tanam.
“Dengan pendekatan kepada calon nasabah maka kita akan tahu potensi calon nasabah. Bagaimana karakter nasabah, penghasilannya dan ketepatan pembayarannya (komitmen) ini diperlukan pendekatan secara khusus,” katanya.
Rasiyo minta, Bank UMKM Jatim harus berkomitmen tidak mempersulit masyarakat dalam penyaluran kredit. Namun dalam pengajuan kredit harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
“Pegawai bank UMKM harus mempunyai potensi yang kuat dalam melakukan survey kredit kepada calon nasabah. Apabila calon nasabah yang mengajukan kredit pedagang harus diperhatikan bagaimana hasil dagangannya,”ujarnya.
Rasiyo menilai, perkembangan Bank UMKM di Ngawi sangat bagus dengan pendapatan labanya. Pada bulan Juli tahun 2010 meraih laba Rp. 534.160.000 dan pada bulan desember tahun 2012 mendapatkan laba Rp. 1.561.901.000.
“Pendapatan laba ini sangat bagus sekali dilihat dari perbandingan dari bulan Juli 2010 sampai bulan desember 2012. Saya mengapresiasi kinerja pegawai yang sudah bekerja keras untuk meraih laba,”ucapnya,
Sementara itu, Kepala Cabang Bank UMKM Cabang Ngawi Singgih Hermanu mengatakan telah menyalurkan kredit pada bulan Desember tahun 2012 sebesar Rp. 27.112.779.000. Saat ini telah mempunyai 2.800 orang nasabah yang mempercayakan pelayanan perbankan kepada Bank UMKM Jatim.
“Kami telah menyalurkan kredit pada bulan Desember tahun 2102 sebesar Rp. 27.112.779.000 kepada masyarakat. Sementara dana dari pihak ketiga dalam bentuk deposito tahun 2012 sebesar Rp. 7.112.850.000,” ujarnya.
(Sumber: Biro Humas Pemprov Jatim)
