DPRD Madura Wadul ke Menko Ekonomi

ilustrasi

Anjloknya harga garam dan tembakau pada tahun ini mendapat perhatian serius DPRD Pamekasan. Menindak lanjuti anjloknya harga garam dewan akan segera wadul ke Menteri Kordinator Perekonomian di Jakarta. Sementara menindaklanjuti anjloknya harga tembakau DPRD akan melakukan penelitian bersama instansi terkait.

Wakil Ketua DPRD Pamekasan H Muhdlar Abdullah, mengatakan, kepedulian terhadap anjloknya harga garam ini ternyata juga menjadi kepedulian bersama tiga DPRD di Madura, selain Pamekasan juga Sumenep dan Sampang. Karena itu DPRD tiga kabupaten ini didampingi Komisi B DPRD Propinsi Jawa Timur, akan bersama-sama mengadukan nasib petani garam ke Menteri Koordinator Perekonomian dan kementerian terkait.

“Langkah ini juga berkaitan dengan aspirasi yang disampaikan oleh para petani dalam demonya beberapa hari lalu, juga terkait dengan temuan atau hasil konsolidasi yang telah dilakukan oleh tim pemantaun harga garam dari lintas kementerian yang beberapa lalu sudah ketemu dengan kita di sini,” kata Muhdar Abdullah.

Muhdar Abdullah mengatakan, salah satu penyebab anjloknya harga garam adalah karena impor garam, karena itu harus dihentikan. Permainan mafia garam juga terindikasi kuat merugikan petani. Ia mengaku akan membawa fakta dan data kecurangan mafia garam di Madura untuk diadukan kepada Meko Perekonomian, agar dibuatkan aturan khusus yang memihak kepada petani.

“Nanti akan kami tekankan kepada Pak Menteri agar dibuatkan aturan khusus, agar nasib petani garam bisa terangkat. Kami sudah ada datanya. Kasus ini sudah lama terjadi, dan baru kini kita upayakan langkah yang tektis ini semoga lancar dan tidak ada halangan, sehingga nasip petani biusa ditemukan solusinya,” jelasnya.

Yang disayangkan, kata Muhdar Abdullah, anjloknya harga garam itu juga terkait dengan tindakan asosiasi petani garam. Dia menilai asosiasi garam yang seharusnya membela petani, selama ini justru bermain dengan menyuguhkan data-data fiktif pada perusahaan garam, padahal asosiasi itu tidak pernah turun lapangan. Regulasi yang ada selama ini, kata Muhdar juga belum mampu memprotek serta mendongkrak nasib petani garam lebih sejahtera.

Sementara terkait dengan soal tembakau Komisi B DPRD Pamekasan dalam waktu dekat ini akan melakukan evaluasi dengan instansi terkait terhadap fenomena musim tembakau tahun ini yang kurang menguntungkan itu. Cuaca yang bagus pada musim tanam tembakau tahun ini ternyata tidak seiring dengan harga yang baik pula. Sehingga banyak petani yang masih mengeluh karena kualitas tidak sebanding dengan harganya.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Fathorrahman mengatakan patokan harga yang diambil oleh pihak pabrikan tahun ini di bawah harga standar. Sehingga fenomena ini perlu menjadi kajian bersama karena dikhawatirkan ada oknum yang bermain. “Kami akan membahasnya di tingkatan dewan bersama pihak terkait, hal ini sepertinya ada pihak yang bermain,” tegasnya.

Sementara kondisi di lapangan, sejumlah gudang tembakau di Pamekasan sudah mulai berancang-ancang akan menutup gudangnya karena targetnya sudah terpenuhi. Sedangkan estimasi harga selama ini di bawah Rp 26 ribu, bahkan saat ini ada yang Rp 14 ribu/kg. Sedangkan total tembakau yang terserap oleh perusahaan tahun ini di Pamekasan mencapai sekitar 24 ribu ton lebih. surabaya post online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim