Pertamax Laris, Penjualan Naik 60%

ilustrasi: beritaekonomi.kiosgeek.com

Tren konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di masyarakat sudah mulai berubah. Hal ini terlihat dari besarnya peningkatan konsumsi BBM nonsubsidi, khususnya Pertamax, selama libur Lebaran.

Di Jawa Timur misalnya, kenaikan Pertamax mencapai 60% dibanding hari normal. Jika pada hari normal konsumsi Pertamax mencapai 100 hingga 120 kiloliter per hari atau sebesar 1% lebih dari total konsumsi BBM yang mencapai 10.000 kiloliter per hari, maka pada saat lebaran kemarin konsumsinya melonjak menjadi 190 kiloliter per hari.

“Memang selama Lebaran terjadi kenaikan yang cukup besar untuk konsumsi Pertamax di Jatim. Sepanjang periode Lebaran, mulai H-10 hingga H+5, konsumsi Pertamax di Jatim naik hingga 60%. Bahkan pada H-2 dan H-1, konsumsi Pertamax malah melonjak lipat dua ke kisaran 240 kiloliter,” ujar General Manager Fuel Retail Marketing PT Pertamina Region V Afandi ketika ditemui di acara pembukaan Pertamina Day di Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Kamis (30/8/2012).

Selain disebabkan oleh adanya pembatasan penggunaan BBM bersubsidi untuk jenis kendaraan dinas, BUMN, BUMD, TNi dan Polri, peningkatan tersebut menurutnya dipicu oleh banyaknya masyarakat pengguna Pertamax yang mudik ke wilayah Jatim.

“Yang asalnya mereka membeli Pertamax di Jakarta, selama lebaran membeli di sini. Sehingga kenaikannya menjadi cukup besar. Yang menarik kenaikkan konsumsi Pertamax justru dipacu oleh pengguna kendaraan roda dua,” tegasnya.

Menurut Afandi, dari total konsumsi Pertamax tersebut, sekitar 60 % disumbang oleh sepeda motor, sementara sisanya sebesar 40% dari kendaraan roda empat. Hal ini disinyalir karena pengguna sepeda motor lebih peduli terhadap mesin kendaraannya. Terlebih teknologi kendaraan roda dua sekarang telah menerapkan tingkat kompresi mesin yang lebih tinggi, sehingga menuntut bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi.

Terkait kenaikannya akibat pembatasan, Afandi mengaku memang masih cukup kecil, kalau dibanding hari normal, kenaikan hanya dikisaran 10%. Hal ini disebabkan tidak signifikannya jumlah kendaraan yang diwajibkan menggunakan Pertamax. Namun ia optimistis kedepan, dengan semakin sadarnya masyarakat terhadap pentingnya mengonsumsi Pertamax, volume penjualannya akan terus meningkat. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim