Pertamina Khawatirkan Panic Buying

ilustrasi: coolrider69.wordpress.com

PT Pertamina Region V (Jawa Timur, Bali, NTT, dan NTB) meyakini beragam opsi pemerintah pusat menjelang pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi picu masyarakat menimbun premium. “Kami takut, jika opsi kenaikan harga premium Rp500,00 per liter jadi diterapkan pemerintah maka efek ‘panic buying’ sulit terelakkan,” kata “Assistant Manager External Relation” PT Pertamina Region V (Jatim, Bali, NTT, dan NTB), Eviyanti Rofraidah, ditemui di kantornya di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, pemerintah pusat sedang merumuskan kebijakan pembatasan BBM subsidi yang meminimkan dampak negatif bagi masyarakat. Untuk itu, mereka menawarkan tiga opsi. “Di antaranya membatasi penggunaan BBM subsidi dimulai dari DKI dan Jawa Barat menyusul provinsi lain, lakukan pembatasan secara serentak, dan menaikkan harga premium Rp500,00 per liter,” ujarnya.

Sementara, jelas dia, tindakan “panic buying” perlu dihindari pasar BBM nasional termasuk di Jatim karena pola konsumsi tersebut dapat mengakibatkan kelangkaan. “Padahal, Pertamina menjamin ketersediaan komoditas itu aman dan nihil hambatan distribusi,” katanya.

Mengenai besaran kebutuhan BBM di Jatim, ia merinci, selama ini premium mencapai sekitar 10.000 Kiloliter per hari, solar 5.000 Kiloliter per hari, dan pertamax sebesar 150 Kiloliter per hari. “Kalau pola konsumsi masyarakat Jatim jelang pembatasan BBM subsidi, permintaan untuk bahan bakar jenis premium stabil,” katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, grafik permintaan berbeda tampak dari pembelian pasar BBM terhadap pertamax dan pertamax plus menjelang diberlakukannya pembatasan BBM subsidi. “Kini, penyerapan pertamax justru turun di bawah 2 persen dibandingkan kondisi stabil sedangkan pertamax plus menunjukkan kenaikan konsumsi meskipun tipis atau di bawah 10 persen,” katanya.Republika Online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim