Ilustrasi
Bank Indonesia (BI) Surabaya mencatat penyaluran uang kartal pada momen puasa dan Lebaran lalu di wilayah Surabaya mencapai Rp 6,1 triliun di mana Rp 1 trilun merupakan uang pecahan kecil atau di bawah Rp 20.000. Jumlah ini lebih tinggi dari perkiraan awal sekitar Rp 4,096 triliun.
“Memang ada lonjakan permintaan uang kartal di masyarakat. Untuk momen Lebaran tahun ini jumlahnya mencapai Rp 6,1 triliun atau naik sekitar 45 persen dari perkiraan awal kami,” kata Deputi Pemimpin BI Surabaya Bidang Sistem Pembayaran, Hamid Ponco Wibowo, di sela acara silaturahim pelaku industri perbankan di kantor BI Surabaya.
Ia mengatakan, penyaluran uang baru ke masyarakat tahun ini didominasi dari perbankan. BI Surabaya yang wilayah kerjanya meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Jombang, dan Bojonegoro menyiapkan sedikitnya 500 outlet penukaran uang pecahan kecil di berbagai bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) untuk mengurangi penumpukan masyarakat yang antre menukarkan uang pecahan kecil di kantor BI.
Ponco menambahkan, penukaran melalui outlet di perbankan cukup efektif mengurangi jasa penukaran uang di jalanan yang kerap mengutip biaya tambahan untuk penukaran uang pecahan kecil. “Sekarang penukaran uang di jalanan sudah banyak berkurang karena banyak masyarakat yang mulai menukarkan di outlet bank umum,” ujarnya.
Selain penukaran langsung di kantor BI dan outlet bank umum, BI juga mencatat kenaikan penukaran uang secara kolektif oleh berbagai instansi. Tahun ini tercatat 130 instansi menuakrkan uang pecahan kecil secara kolektif. kabarbisnis.com
