Hibah 44 Lantai Jemur Padi ke Petani

ilustrasi: kabarbisnis.com

Hibah sebanyak 44 unit lantai jemur yang diberikan Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Pertanian untuk tahun ini ditargetkan bakal selesai pada Oktober. Lantai jemur itu akan diberikan pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di 38 kabupaten/kota se-Jatim, sehingga rata-rata per kabupaten/kota bisa dapat 1-2 unit.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Dinas Pertanian Jatim, Bambang Heryanto, mengatakan, proses terakhir yang dilakukan untuk realisasi hibah telah dilakukan lelang hibah pada Juli lalu. Hibah ini diperlukan petani Jatim untuk meningkatkan kualitas hasil panen padi, karena dapat dimanfaatkan untuk membantu mengeringkan gabah kering panen (GKP) hingga menjadi gabah kering giling (GKG).

Lantai jemur ini juga akan mampu meningkatkan pendapatan petani dari hasil penjualan gabah. Selama musim kemarau basah ini pendapatan petani tidak optimal, karena petani langsung menjual hasil panen padi dalam bentuk GKP. Jika hasil GKP bisa dikeringkan hingga menjadi GKG, maka pendapatan petani dapat meningkat, karena harga gabah pun menjadi lebih mahal.

Sebelumnya, pada 2010 telah dihibahkan lantai jemur sebanyak 29 unit dan jangkauannya juga masih untuk 29 kabupaten/kota saja. Dengan ditambahkannya lantai jemur tahun ini, pihaknya berharap agar dapat lebih membantu petani Jatim mengatasi kendala pengeringan gabah selama musim kemarau basah ini.

Bentuk dari lantai jemur ini berupa lantai berbentuk cembung yang digunakan untuk menjemur GKP. Di atasnya bisa ditutup dengan terpal untuk menutupi gabah saat hujan. Dengan posisi cembung, maka air hujan bisa langsung mengalir sehingga tak sampai masuk dan membasahi gabah.

Jika tak menggunakan lantai jemur, di musim kemarau basah ini sangat memungkinkan gabah akan mudah lembab dan menjamur. Kalau gabah menjamur maka kualitas beras hasil gilingan akan menjadi kuning dan jelek, sehingga harganya pun akan turun drastis. Ini yang biasa merugikan petani.

Guna memaksimalkan program hibah lantai jemur ini, Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo juga sempat menyatakan keinginannnya agar nilai tukar produksi pertanian naik di tingkatan petani. Petani jangan hanya menjual hasil panen dalam bentuk gabah kering panen, namun menjual dalam bentuk gabah kering giling atau bahkan beras. kabarbisnis.com

2 Komentar Pembaca

  1. BISA ENGGA YA…GUBERNUR JABAR….SEPERTI GUBERNUR JATIM….. YG SLALU MEMIKIRKAN NASIB PETANI……

  2. saya kepala desa kedungsoko di kecamatan sukomoro nganjuk. membaca sekilas berita di atas saya berharap ada lantai jemur untuk padi di desa saya.karena blm ada sama sekali bisa di cek di lokasi.padahal mayoritas adalah petani padi.trimakasih.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim