Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Ekoputro mengemukakan, kadar air yang tinggi itu terjadi karena curah hujan yang tinggi. “Di Madiun, saya menemukan gabah petani dibeli pedagang dengan harga Rp 2.400 per kilogram. Padahal HPP gabah kering panen Rp 2.640 per kg,” kata Wibowo, Rabu (9/2/2011) di Surabaya.
Menurut Eko, bulan Februari merupakan puncak musim panen di Jawa Timur. Oleh karena itu, harga gabah bisa terus turun jika tidak ada antisipasi.
Melihat kondisi tersebut, Eko berharap Bulog segera menyerap hasil panen petani. Jika memang tujuannya menyelamatkan petani, kata Eko, Bulog mestinya tetap membeli gabah petani meskipun kadar airnya tinggi.
Tahun 2010, pembelian beras Bulog Divisi Regional Jawa Timur turun dari 1,2 juta ton pada tahun 2009 menjadi 700.000 ton. Hal itu terjadi karena pada panen raya awal tahun, Bulog kurang menyerap panen petani akibat kadar air gabah yang tinggi. Sedangkan pada panen akhir tahun, Bulog tidak mampu menyerap panen petani karena harganya yang melebihi HPP.
(Sumber: Kompas.com)