Jatim Persiapkan Diri Jadi Tuan Rumah Peringatan HPN 2019

Jatim Persiapkan Diri Jadi Tuan Rumah Even Nasional Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2019. Foto:Istimewa

Penunjukkan Jatim sebagai tuan rumah even nasional Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019, perlu persiapan matang, termasuk materi diskusi. Dengan demikian,  sebagaimana diharapkan PWI pusat, pertemuan nasional ini bukan hanya untuk nongkrong atau kongkow-kongkow  tetapi memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jatim. Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo pada acara “Buka Puasa Bersama Gubernur Jatim Dengan PWI, Pimpinan Media Cetak, Online, dan Elektronik” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (26/5) malam. Sebagai langkah awal, lanjutnya, Pemprov Jatim mengundang jajaran PWI Jatim dan pimpinan media, baik cetak, online, maupun elektronik di Jatim untuk penyamaan persepsi, termasuk materi diskusi. “Setelah itu, dilanjutkan pertemuan-pertemuan jajaran Pemprov. Jatim pertemuan dan PWI Jatim dengan PWI Pusat,” ujarnya. Terkait agenda kegiatan, Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim ini mengusulkan, antara lain perlunya diskusi mengenai pengaruh digitalisasi, termasuk digitalisasi ekonomi dan media. “Digitalisasi ekonomi jangan menjebak kita pada digitalisasi trading yang menjadikan kita semata-mata sebagai trader, tetapi lebih dari itu kemampuan kita menjadi industri atau digital industri,” pesannya. Dengan demikian, kita tidak hanya menjadi konsumen bagi yang lain. Ditambahkan, juga perlu dipikirkan apakah digitalisasi ini mematikan  media mainstream, atau sebaliknya menjadi bonus  bagi media mainstream. Untuk itu,  perlu dilakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan upaya mempertahankan media mainstream didalam proses memberikan informasi yang berkualitas. Bagi Pakde Karwo, mempertahankan media mainstream merupakan hal yang sangat penting, karena media jenis ini tetap menjadi rujukan kepastian informasi, termasuk media digital on line. Dengan data kuat dan akurat yang dianalisis dan diolah menjadi informasi, media online melengkapi media mainstream cetak dan elektronik. “Saya yakin Jatim bisa menyumbangkan pemikiran terkait digitalisasi ini sebagai bagian dalam perkembangan yang tidak bisa ditahan,” ujarnya sambil menambahkan  dengan demikian digitalisasi akan menjadi bonus, bukan sebaliknya sebagai bencana. Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo juga menyampaikan saat ini terdapat investasi sebesar Rp. 328 triliun yang siap masuk ke Jatim, atas dasar ijin prinsip, dengan nilai PMA sebesar Rp. 248 triliun. “Tanggal 30 Mei ini kita kumpul dengan para pengusaha tersebut,” ujarnya seraya menambahkan untuk PMDN tinggal landing karena sudah mengetahui mengetahui kultur dan kondisi di Jatim. Kepastian realisasi investasi tersebut, lanjut Pakde Karwo, tergantung dari hasil pertemuan ini, yang diantaranya juga akan menjelaskan bahwa di Jatim aman. Demikian pula, para pengusaha asing yang sudah ada di Indonesia ikut memberikan penjelasan tentang situasi bisnis di Jatim. Ditambahkan, pihaknya optimis para investor asing tersebut tetap menanamkan modalnya di Jatim. Karena, kondisi di Jatim sudah aman terkendali. Juga, akar terorisme sudah dideteksi dan dicabut oleh kepolisian, serta UU anti terorisme telah disahkan oleh DPR RI. “Gangguan-gangguan seperti ini bersifat internasional, tidak hanya di Indonesia saja. Bahkan negara adikuasa seperti Amerika Serikat saja juga mengalami gangguan ini,” tegasnya. Oleh karena itu, ia optimis para pengusaha tetap akan melakuka  investasi di Jatim

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim