1,7 Triliun untuk Petani Agro Pascapanen

Ilustrasi: Pascapanen petani agro harus lebih kreatif.

Petani di Jawa Timur bungah hatinya. Pasalnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur  sudah menyiapkan kredit Rp 1,7 triliun untuk petani agro pasca panen.

Bunganya juga rendah,  maksimal 10 persen. Malahan diupayanan bisa turun lagi menjadi 8 atau 9 persen saja sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian lebih masif.

Kepastian terkait kredit bunga rendah ini ditegaskan Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo, pada Pembukaan Pekan Daerah KTNA Jawa Timur di GOR Lembu Peteng Kabupaten Tulungagung, Selasa (24/11).

Menurut Pakde, Petani kentang jangan hanya menjual kentang saja tapi harus mengolahnya menjadi keripik kentang. Begitu pula petani pisang, harus bisa mengolah menjadi keripik pisang. Petani padi jangan menjual gabah kering panen tapi gabah kering giling. Kata Pakde, ini yang dinamakan industri primer.

Untuk itu, lanjut Pakde Karwo, pemerintah kabupaten dan kota agar segera membentuk  Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan mendata by name dan by address petaninya yang membutuhkan modal. “Hari depan kita lebih baik, asal serius. Darahnya petani adalah uang, fisiknya adalah sawah dan lahan pertanian. Karena itu, kita sediakan kredit untuk petani sebagai darahnya biar tetap sehat,” ungkap Pakde Karwo.

Menurut Pakde, bantuan stimulus ini sangat penting diberikan kepada petani. Karena petani di Jawa Timur tercatat 35 persen dari total penduduk Jawa Timur tapi mereka hanya mendapat 14,47 persen terhadap PDRB. Itu berarti harus dibenahi. Salah satu pembenahan adalah pasca panennya harus dilakukan industri primer pasca panen. Kalau tidak diurus industri primernyabahan baku dibawa atau diolah pabrik. Maka salah satu upaya yang patut diperjuangkan adalah memberikan efisiensi memberikan biaya murah, bukan mesin otomatis yang berdampak pada pengangguran.

Sebagai gambaran, di tahun 2014, padi Jawa Timur naik dari 12,3 juta ton menjadi 13,05 juta ton atau surplus 600 ribu ton lebih. Ini perkembangan cukup bagus, sementara padi di luar Provinsi Jawa Timur anjlok. Jawa Timur semakin hebat, karena petani Jawa Timur tidak hanya bekerja untuk kepentingan pangan sendiri  tapi juga menolong masyarakat banyak. (idi)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim