Dinilai Tertinggal, Agenda Percepatan Pembangunan Madura Dirancang

ilustrasi

Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan, Madura termasuk wilayah dalam kategori miskin di Jawa Timur.

Untuk itu, pemerintah ingin mempercepat pembangunan di wilayah tersebut agar bisa bersaing dengan kota lain di Provinsi Jawa Timur yang relatif maju.

“Yang kami soroti di situ adalah ada 5 dari seluruh kabupaten di Jawa Timur yang masuk kategori miskin, (dengan) empat di antaranya ada di Madura. Untuk itu, perlu usaha kita untuk mempercepat,” kata Hatta, usai Rakor di Jakarta, hari ini.

Hatta mengatakan, langkah awal yang harus dilakukan adalah pembangunan infrastruktur terkait elektrifikasi. Menurutnya, saat ini elektrifikasi di Madura baru mencapai 48,67 persen, jauh di bawah rata-rata nasional. “Elektrifikasinya masih di bawah rata-rata nasional,” ujarnya.

Yang berikutnya, menurut Hatta, adalah pembangunan infrastruktur terkait air. Ada tiga sumber air yang telah diusahakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang telah terjadi dalam dua tahun terakhir tersebut.

Hal itu kata Hatta meliputi pemanfaatan air baku di waduk, pemanfaatan air tanah dengan pompanisasi, dan yang terakhir pemanfaatan air laut melalui proses desalinasi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat dalam membeli air.

“Dari yang sebelumnya hampir Rp1.500 per liter, dengan desalinasi bisa turun menjadi Rp500 (per liter). Bahkan dengan teknologi baru bisa turun di bawah Rp500. Jadi, rakyat bisa terbantu dalam hal pemenuhan air,” tutur Hatta.

Selain itu, sarana infrastruktur lainnya yang harus diselesaikan di Madura, adalah konektivitas jalan, terutama jalan desa. “Permasalahan besar yang harus diselesaikan lainnya di Madura, adalah yang berhubungan dengan ekonomi kerakyatan,” kata dia.

Menurut Hatta, sejalan dengan permasalahan yang sedang terjadi, harus ada solusi mengatasi masalah harga garam. “Saya mengusulkan ada stabilisasi harga garam untuk membantu petani,” ujarnya.

Selain garam, percepatan pembangunan ekonomi di Madura juga bisa dilakukan dengan mengembangkan tebu lahan kering dan jagung hortikultura. Sementara, agenda terakhir yang dicanangkan adalah pembangunan industri kreatif dan pariwisata.

“Di sana ada wisata dan industri kreatif, seperti kerajinan, perikanan dan kelautan, baik ikan tangkap maupun ikan-ikan budi daya. Dan yang penting adalah tembakau rakyat harus dipikirkan secara matang, agar dapat lebih menghasilkan,” tutur Hatta. berita satu.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim