Gubernur Minta Tingkatkan Polindes Jadi Ponkesdes

Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo menyerahkan penghargaan seusai menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-47 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (17/11).

Jumlah ibu meninggal saat melahirkan masih cukup tinggi. Dari 100.000 orang melahirkan, yang meninggal sebanyak 101,2 orang. Ini artinya, jumlah Ponkesdes perlu terus ditingkatkan, dengan menambah perawat di 5700 Polindes. Saat ini baru terdapat 1682 Polindes  yang telah berhasil ditingkatkan menjadi Ponkesdes. Dan pada 2011 bertambah sebanyak 1000 sehingga berjumlah sekitar 2682.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-47 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (17/11).

Gubernur mengatakan, agar bisa menjadi Ponkesdes masih banyak yang perlu dilakukan pemerintah, termasuk pemerintah kabupaten/kota. Gaji perawat pada Ponkesdes separuh dibiayai provinsi, separuhnya oleh pemerintah kabupaten. Akan tetapi alat kesehatannya dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi. “Ini yang kami minta perhatian Kepala Dinas Kesehatan di daerah agar melakukan pendekatan kepada kepala daerah supaya bisa dilakukan sharing di Kab/Kota,” ungkapnya.

Dijelaskan pula oleh gubernur, angka kematian bayi di Jatim jumlahnya per 1000 kelahiran  mencapai 29,9 persen, sedangkan di tingkat nasional masih 35 persen. Meski demikian, di 2015 sesuai dengan MDG’s, Jawa Timur menetapkan penurunan angka kematian bayi hingga mencapai angka 24 persen.

Kesehatan, kata pria yang lekat dengan sapaan akrab Pakde Karwo itu, sangatlah penting. Ini karena kesehatan bersifat  psikosomatis. Rasa orang sehat itu berpengaruh terhadap psikologis. Dia mencontohkan jika di sebelah rumah pasien yang sakit terdapat bidan dan tenaga medis yang baik, belum sampai berobat pasien yang sakit merasa sembuh dulu. Perasaan ini yang harus dibangun oleh pemerintah dan pemerintah harus memberikan  prioritas di Ponkesdes dari 8.506 desa/kelurahan di Jatim baru terdapat 5.700 Polindes, ini berarti masih terdapat kekurangan.

Menurut Pakde Karwo, masyarakat yang sakit kemudian berobat semakin hari semakin banyak. Namun, jika penanganannya dilakukan secara promotif dan preventif akan menjadi kecil dan lebih mudah. Sejak tahun 1998 pola orang sehat adalah menyembuhkan sakit, sistem kesehatan yang betul adalah mempromosikan bagaimana hidup sehat.

Ia menambahkan, Standart Operasional Prosedur (SOP) seperti sistem rujukan yang berada di daerah mulai dari Pustu (Puskesmas Pembantu) dan Puskesmas harus betul-betul dijalankan dan dilaksanakan dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar proses rujukan setelah melalui Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas penangananya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten/Kota atau Rumah Sakit Provinsi.

“Pemerintah provinsi bukan menolak pasien miskin, akan tetapi pasien miskin yang berada di daerah harus mengurus terlebih dahulu di Kab/Kota. Jika semua penanganan dilakukan di RSUD Dr. Soetomo maka sistem rujukan tidak akan jalan dan menjadi puskesmas raksasa,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jatim memberikan penghargaan kepada tenaga kesehatan teladan di Puskesmas Prov. Jatim Tahun 2011 meliputi Dokter/Dokter Gigi, Perawat/ Bidan, Kesehatan Masyarakat dan Nutrisionis. Sedangkan untuk pemenang lomba memperingati hari kesehatan nasional ke-47 terdiri dari Kelompok Perawatan Diri (KPD) penderita kusta, Juru Pemantau Jentik ( Jumantik) D, BD, Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) dan Puskesmas Rawat Inap. (hms)

3 Komentar Pembaca

  1. Kepada Yth.
    Bapak Gubernur Jawa Timur

    Dengan ini kami mengusulkan Dan mohon untuk sedapat nya tenaga Ponkesdes dapat do katagorikan sebagai tenaga K2 atau Honorer Daerah

    Sekian terimakasih

    Hormat kami
    Pendukung setia Pakde Karwo

  2. Assaluaikum wrb
    Pak gubernur semoga perawat pondkesdes bisa diangkat jadi pegawai negeri(pns)

  3. ass..saya sangat setuju kalo tenaga ponkesdes diangkat menjadi pns,,khusus nya perawat..dr pd rekrutmen cpns umum kan lebih efisien kalo diambilkan dr tenaga yg sudah mengabdikan..contoh nya perawat ponkesdes..terimakasih

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim