Gabungan Pengusaha Farmasi Minta Pemerintah Dukung Industri Farmasi Lokal

Ketua Umum GP Farmasi Jawa Timur, Paulus Totok Lusida. Foto: Istimewa

Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Jawa Timur meminta pemerintah mendukung industri Farmasi Lokal. Hal ini dikarenakan ketergantungan impor bahan baku farmasi membuat industri farmasi lokal mengeluh sehingga pemerintah diminta untuk memperhatikan industri farmasi lokal.
Ketua Umum GP Farmasi Jawa Timur, Paulus Totok Lusida, mengatakan saat ini 90 persen lebih kandungan bahan baku farmasi merupakan hasil impor dari China, Eropa, India dan Amerika, padahal pengusaha dalam negeri sebenarnya sanggup memproduksinya, hanya saja tidak adanya dukungan pemerintah akan membuat bahan baku ini sia-sia.
“Kalau sudah produksi harganya lebih mahal dari impor, siapa yang akan memakainya. Pemerintah mestinya mendukung industri lokal,” ujar Totok di sela Musprov GP Farmasi di Surabaya, Senin (14/5).
Menurut Totok, saat ini hal yang mendesak adalah dibutuhkannya aturan aturan yang mendukung industri farmasi lokal, sehingga tak hanya BUMN dan Asing yang bermain, namun swasta perlu mandapatkan proteksi pula. Jika swasta mampu memproduksi bahan baku, mestinya ada timbal baliknya lewat proteksi pemerintah,  supaya bahan tersebut terpakai.
“Sekarang kita  disuruh produksi, tapi bersaing dengan internasional, kita swasta saja kalah dengan BUMN, karena BUMN tidak pernah menghitung bunga, kita kan menghitung bunga, ayo kita bersaing secara baik, sehat, maju bersama,” tandas pria yang juga menjabat Sekjen Realestate Indonesia (REI) itu.
Totok juga berharap, peran anggota GP Farmasi ke depan akan lebih  ditingkatkan untuk ikut dalam usulan  pembentukan regulasi, karena regulasi itu penting, jika tidak perusahaan asing yang akan masuk.
“kalau terlalu banyak yang dipersyaratkan,  yang mampu asing. Proteksi itu harus ada, kalau tidak ada proteksi, rusak semua kita,” tegas Totok yang mengakhiri periode kepemimpinannya di GP Farmasi tahun ini.
Ketua GP Farmasi Surabaya, Philips Pangestu, mengatakan, Kemenkes RI sebenarnya sangat mendukung pelaku usaha untuk memproduksi bahan baku. Seperti, Kalbe yang diresmikan Presiden bulan lau.
“Saya dengar ada satu lagi di Jakarta yang mau bangun pabrik bahan baku, bahan bakunya bukan secara kimia, tapi secara khusus,” tambahnya.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 3410. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim