KBI Wilayah IV Jatim Bantu Realisasi Tunda Jual Beras

ilustrasi

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KBI) Wilayah IV Jatim mendukung penguatan ketahanan pangan di provinsi lewat kegiatan tunda jual beras saat produksi melimpah dan penguatan gabungan kelompok tani (gapoktan).

Analis Senior Bidang Moneter KBI Wilayah IV Malang M Jufrin mengatakan sebagai kegiatan pilot project dipilih Kab. Jombang.
“Bentuk kegiatannya berupa bantuan gudang, lantai jemur, pembelian alat mesin pertanian senilai Rp500 juta,” kata M. Jufrin di sela-sela Pelatihan Wartawan Ekonomi di Tulugagung.

Penjabaran dari kegiatan itu, BI berperan dalam memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan manajerial dan pengelolaan keuangan. Juga bantuan sarana produksi dan alat mesin pertanian yang disesuaikan dengan gabungan kelompok tani stempat.

Selain itu berupa bantuan sarana untuk pelaksanaan tunda jual berupa renovasi gudang, lantai jemur, dan akses pembiayaan perbankan dan bantuan lainnya yang dibutuhkan oleh Gapoktan dengan memperhatikan kebutuhan kelompok tersebut.

“Kegiatan tersebut mirip kegiatan resi gudang,namun lebih sederhana. Ketika harga beras turun karena produksi yang melimpah, petani diminta menahaman tidak menjualnya, namun saat harga beras naik bisa melepasnya,” tambah Analis Bidang Pemberdayaan Sektor Riil KBI Wilayah IV Jawa Timur Priatna.

Kegiatan lainnya pengembangan peternakan terpadu penggemukan sapi potong yang bertujuan peningkatan produsi daging sapi potong untuk kelompok peternak pemula.

Kelompok Ternak Mandiri Jaya, Lamongan, mendapatkan antuan hbah renovasi kandang komunal, rumah kompos, gudang pakan, pembuatan instansi biogas, dan peralatan pendukung.

Di Kab. Mojokerto, dipilih Kelompok Ternak Pakis Makmur dan di Kab. Jombang, Kelompok Ternak Bejo Kemayangan, Diwek.Bantuan sama seperti kelompok ternak Lamongan. Bantan tersebut diperlukan karena kondisi eksisting tidak memenuhi syarat.

Program PSBI, lanjut dia, memang diupayakan lebih besar agar dapat mengembangkan sektor riil dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pengembangan desa binaan, dan edukasi publik.

“Namun ada juga yang bersifat responsif seperti untuk pendidikan, kesejhatan, lingkungan, dan bencana alam,” jelasnya.

Upaya lain dalam pengembangan UMKM, ujar dia, pengembangan klaster komoditas unggulan dan komoditas penyumbang inflasi daerah. Bentuknya lewat pemberian bantuan teknis oleh tenaga ahli, penguatan kelembagaan, pelatihan dan pendampingan serta upaya peningkatan intermediasi perbankan dalam usaha klaster.

“Klaster merupakan pengelompokan industri dalam suatu wilayah saling berdekatan dan saling berhubungan, berkaitan menjadi hulu-hilir,” ucapnya.

Beberapa klaster binaan BI di Jawa Timur, yakni klaster pembibitan sapi potong di Kab. Bojonegoro, klaster kentang di Kota Batu, klaster kopi d Kab. Bondowoso, klaster jamur di Kab. Probolinggo, serta klaster cabe dan lele di Kab. Malang.

“Program tersebut bersifat berkesinambungan sampai diupayakan benar-benar berhasil dan mandiri,” jelasnya.

(Sumber: Bisnis.com)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 9342. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim