ilustrasi: antara.com
Pemerintah Kota Shanghai menyatakan kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur sebagai kota kembar kini mandek alias mengalami “mati suri”.
“Kerja samanya berjalan baik, namun beberapa tahun belakangan tidak ada kemajuan,” kata Wakil Dirjen Kerja Sama Luar Negeri Pemerintah Kota Shanghai Fu Jihong.
Dalam jamuan makan malam bersama sejumlah wartawan Asia Tenggara dan Asia Selatan, ia mengatakan kerja sama kota kembar antara Jawa Timur dan Shanghai utamanya dalam bidang ekonomi, pelestarian situs budaya dan pengelolaan kawasan perkotaan.
“Kami belum ada perkembangan yang lebih nyata lagi dalam beberapa tahun terakhir. Memang diperlukan dukungan dan kerja keras dari kedua pihak untuk ‘menghidupkan’ kembali kerja sama yang sudah terjalin baik,” kata Fu Jihong.
Sementara itu Wakil Sekjen Pemerintah Kota Shanghai Jiang Zhuo Qing mengatakan sejak reformasi dan keterbukaan dilakukan Pemerintah Republik Rakyat China, Shanghai terus membuka diri menjalin kerja sama dengan berbagai provinsi, kota, kabupaten di berbagai negara.
“Terutama kerja sama dalam bentuk kota kembar dengan berbagai provinsi, kota dan kabupaten di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Selatan,” ungkapnya.
Jian Zhuo Qing mengatakan melalui kerja sama kota kembar itu, masing-masing pihak dapat saling berbagai informasi, pengalaman dalam banyak bidang untuk kemajuan kedua pihak. Shanghai sepakat menjalin kerja sama kota kembar dengan Jawa Timur pada 30 Agustus 2006.
Hingga 2011 Shanghai telah menjalin kerja sama kota kembar atau kemitraan dengan 71 provinsi, kota dan kabupaten di 52 negara.
Jian Zhuo Qing mengatakan sebagai pusat perdagangan dan keuangan China, Shanghai merasa perlu untuk terus menjalin kerja sama dengan berbagai negara, provinsi, kota dan kabupaten dimana pun.
“Terlebih kerja sama kota kembar dengan sejumlah provinsi, kota dan kabupaten di Asia Tenggara dan Asia Selatan, sebagian besar adalah bidang ekonomi, pariwisata. Kita dapat saling berbagi pengalaman dalam bidang-bidang itu,” ujarnya. antara.com
