- Musrenbang RPJPD 2025-2045 dan RKPD 2025, Pj. Gubernur Adhy: Wujudkan Visi Jatim Berakhlak, Maju, Berdaya Saing Global, Sejahtera, dan Berkelanjutan
- Pemprov dan DPRD Jatim Sepakati Nota KUA PPAS Perubahan APBD 2022
- Soal Myanmar, Jatim Dukung Kebijakan Pemerintah Pusat
- Pemprov dan MUI Jatim Dukung “Masjid Bintang”
- Pemprov Jatim Raih Penghargaan Outstanding Achievement dari Kemenpan RB, Gubernur Khofifah: Bukti Keunggulan ASN Jatim Layani Masyaraka
Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menghadiri puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024 yang digelar Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) di Gedung Cak Durasim, Surabaya, Rabu (26/6/2024). dimomen itu, Pemprov Jatim hadir dengan berbagai regulasi untuk mendukung program BNN yakni Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
“Hari Anti Narkotika Internasional ini kembali me-review keprihatinan kita, Jatim tadi disampaikan ranking dua penyalahgunaan narkoba. Sehingga, itu menjadi trigger buat kita, bahwa ancaman itu ada di depan mata, oleh karena itu dengan regulasi yang ada, Perda, Pergub, Surat Keputusan Gubernur, dan juga tentu semua pedoman yang bisa dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba, kita akan lakukan,” ujar Pj. Gubernur Adhy, saat ditemui usai acara.
Mendukung upaya P4GN, Adhy mengungkapkan, Pemprov Jatim dimulai dari pencegahan, penyuluhan, dan sinergi bersama antar perangkat daerah terkait. “Tidak mungkin BNNP sendiri, maka kita mengajak seluruh lapisan, mitra, stakeholder bersama-sama melakukan upaya pencegahan, pemberantasan, dan untuk menyelamatkan generasi kita yang terkena narkoba,” ungkap Adhy.
Dengan peringatan HANI 2024 ini, Adhy menuturkan, pihaknya merasa kembali digugah memiliki rasa kepedulian dan menjaga bangsa dari narkoba. Menurutnya, narkoba adalah musuh bersama, baik di global atau nasional. “Bahkan di Jawa Timur tentu kita prihatin, apalagi tadi Kepala BNN menyatakan Jawa Timur peringkatnya nomor 2. Maka, kita bertekad ya, rankingnya kita turunkan, hingga ranking paling bawah,” tutur Adhy.
Adhy menilai, ancama narkoba ini merupakan tantangan sosial, budaya, dan pembangunan. Oleh karena itu, Ia mengatakan, untuk mengatasi tantangan tersebut Pemprov Jatim harus bersinergi bersama BNNP Jatim untuk menangani penyalahgunaan narkoba. “Maka yang kita lakukan adalah bagaimana mengadopsi pendekatan berbasis bukti ilmiah yang memusatkan pada pencegahan dan pengobatan. Hal ini harus terintegrasi dari semua stakeholder yang ada baik pemerintah, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, daerah, masyarakat, organisasi,” tukasnya.
Peringatan HANI 2024 ini yang diperingati setiap 26 Juni ini, Adhy menyampaikan, bertujuan untuk memperkuat aksi dan kerjasmaa dalam mencapai dunka yang bebas dari penyalahgunaan narkoba. “Bersama-sama mari kita tingkatkan upaya untuk memerangi masalah narkoba, berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, kasih sayang dan solidaritas. Dimana hal ini juga sesuai dengan kebijakan kampanye hari narkoba sedunia tahun ini,” kata Adhy.
Hal ini sejalan dengan tema HANI 2024 yang diambil BNN RI yakni ‘Masyarakat Bergerak, Bersama Melawan Narkoba Mewujudkan Indonesia Bersinar’ yang bermaksud mengajak seluruh komponen pemerintah, pendidik, dan masyarakat untuk saling bekerja sama dan bersatu dalam war on drugs atau perang melawan narkoba sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing untuk mewujudkan Jawa Timur Bersih Narkoba. (Jatim Newsroom/Kominfo Jatim)