Pemkot Surabaya Yakin 2.000 UKM Muncul Tahun Ini

ilustrasi: mti-indonesia.com

Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, optimistis 2.000 pelaku usaha kecil menegah akan muncul pada tahun ini.

Upaya untuk bisa melahirkan pelaku usaha dengan memaksimalkan peran Kader Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan kota. Untuk itu, Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) menggelar pelatihan bagi Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) di Gedung Wanita, Jalan Kalibokor Selatan, Surabaya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB Antiek Sugiharti menjelaskan, pelatihan bagi KPM telah dimulai sejak 2009, dan terus berkembang secara signifikan.

Awalnya jumlah KPM 2009 hanya 18 orang, kemudian bertambah menjadi 181 orang pada 2010 dan 287 orang pada 2011. Tahun ini, jumlah KPM melonjak menjadi 466 orang.

Antiek menambahkan, tugas utama KPM antara lain menggerakkan dan memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan, melakukan pendampingan dan fasilitasi terhadap Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), serta mendorong pengembangan swadaya dan gotong royong.

“Berawal dari langkah itu, akan muncu lusaha mikro, kecil, dan menengah di tengah masyarakat dan perlu difasilitasi dan pendampingan,” katanya.

Terkait pelatihan, Antiek menjelaskan bahwa kegiatan dibagi dalam dua sesi, meliputi penguatan kelembagaan, tugas dan peran KPM, serta penyusunan program kerja forum komunikasi KPM Kota Surabaya. Melalui pelatihan, akan terjadi sinergitas pemberdayaan masyarakat utamanya untuk menanggulangi permasalahan sosial.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, penduduk Surabaya saat ini berjumlah 3,5 juta jiwa. Dari penduduk sebanyak itu, pasti masing-masing mempunyai kebutuhan sehingga kebutuhan itu dipenuhi sendiri oleh warga Surabaya tanpa terlalu bergantung pada pihak luar.

“Coba, di sini paling tidak ada 80 persen mengenakan jilbab. Kenapa kita tidak bikin usaha jilbab, ngapain kita mesti beli dari luar yang harganya lebih mahal,” katanya.

Menurut Risma, upaya pemberdayaan masyarakat tidak semua bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Untuk itu, pihaknya menggandeng seluruh elemen masyarakat.

Langkah tersebut sudah intensif dilakukan di Surabaya, dan buktinya terjadi penurunan angka kemiskinan dalam kurun dua tahun terakhir.

Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan UKM sangat pesat. Terhitung dari tahun 2010 hingga sekarang, UKM baru yang bermunculan berjumlah 1.300 usaha.

Menurut Risma, tren tersebut sudah cukup bagus. Namun, upaya-upaya yang dilakukan tetap harus berjalan dan terus ditingkatkan. kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim