Foto: Antara
Kerusuhan demi kerusuhan yang berbau SARA terus terjadi di negeri ini. Yang terbaru adalah di Pandeglang Banten dan Temanggung Jawa Tengah. Seperti tak ingin kejadian tersebut terjadi di Surabaya, Pemkot menggelar doa bersama di halaman Taman Surya, Jl Taman Surya No 1 Surabaya, hari ini Rabu (16/2).
Menurut Kepala Bagian Humas Kota Surabaya, Nanies Chairani, acara doa bersama ini sebagai tindak lanjut dari rapat koodinasi jajaran Muspida Kota Surabaya, di Polrestabes Surabaya, pada 10 Februari lalu.
“Rapat koordinasi itu untuk menyikapi situasi kondisi keamanan, seperti yang terjadi di Temanggung dan Pandeglang,” kata Nanies Selasa (15/2) kemarin.
Dalam rapat koordinasi tersebut, diundang pula organisasi masyarakat, LSM, dan organisasi keagamaan serta enam tokoh agama yang ada di Surabaya. bahkan jajaran kepolisian, TNI dan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) juga menghadirinya. “Dalam rapat tersebut memutuskan untuk menggelar doa bersama, dengan tema Doa Bersama Masyarakat Surabaya, untuk Keamanan Indonesia,” ujarnya.
Maksud diadakannya kegiatan tersebut, jelas Nanies, agar Kota Surabaya suasananya kondusif. Khususnya tokoh-tokoh Ormas Islam tidak mudah terpancing, atau terprovokasi oleh peristiwa yang menelan korban jiwa dan perusakan tempat-tempat ibadah.
“Masyarakat Surabaya diharapkan lebih mewaspadai terhadap gesekan yang bernuansa agama, agar tidak mengarah SARA. Doa bersama tersebut dilakukan supaya dapat menciptkan situasi nasional khususnya Kota Surabaya aman, tentram dan kondusif,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, nantinya akan dipimpin langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surabaya, dan akan dihadiri undangan sebanyak 3.000 orang lebih. “Untuk menghibur undangan, nantinya juga akan ada hiburan nyanyian yang bernuansa Islami,” pungkasnya. (iib/bhi)
