Stok Melimpah, Harga Garam Anjlok

ilustrasi: kompas.com

Gara-gara stok garam melimpah, petani garam di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menderita. Meski musim kemarau cukup panjang dan mendukung produktivitas garam, petani tak bisa menikmatinya lantaran harga garam turun drastis.

Stok garam di Kecamatan Paiton, Kraksaan dan Pajarakan melimpah. Ketiga kecamatan tersebut merupakan sentra produsen garam. Seorang petani garam di Desa Sidopokso, Kecamatan Kraksaan, Murtadlo mengatakan, sejumlah petani mengira kali ini akan memanen keuntungan melimpah karena musim kemarau yang panjang. Namun, perkiraan mereka meleset.

“Bayangkan, garam kami dihargai Rp 250 ribu per ton, yang berarti hanya Rp 250/kg. Panen yang melimpah ini seakan tiada artinya bila harganya anjlok,” terangnya.

Murtadlo menjelaskan, sudah tiga dasawarsa ini harga garam rakyat produksi petani tidak pernah stabil, bahkan cenderung murah. Pada awal musim panen, harga garam tergolong masih tinggi mencapai angka Rp 1 juta lebih per ton. Namun sayangnya, harga bagus itu hanya bisa dinikmati petani dalam waktu singkat yang kemudian anjlok sebelum memperoleh keuntungan.

Dibandingkan musim panen tahun lalu, harga garam di tingkat petani masih bertengger pada angka Rp 800 ribu per ton.

“Sekarang harga di petani rakyat anjlok meskipun saat ini sedang panen raya dan kuaalitas KW1. Jika garam hasil panen tersebut tak terjual hingga awal musim penghujan, harga garam lebih anjlok, tak lebih dari Rp 100 ribu per ton,” pungkasnya. kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim