Over Kapasitas, Proyek Teluk Lamong Dikebut

ilustrasi

Tingkat kepadatan arus distribusi barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sudah melebihi kapasitas. Padahal, selama ini Tanjung Perak memegang peran penting sebagai pintu gerbang perekonomian Jawa Timur dan kawasan timur Indonesia.

Bukan hanya itu, Pelabuhan Tanjung Perak juga masuk dalam 6 serangkai pelabuhan koridor utama dalam angkutan petikemas domestik. Keenam pelabuhan tersebut masing-masing Tanjung Perak, Belawan, Batam, Tanjung Priok, Pelabuhan Makassar serta Sorong.

“Pembangunan Teluk Lamong adalah solusi untuk mengatasi tingkat kepadatan arus distribusi barang dan over kapasitas yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak,” ingat Humas PT Pelindo III, Surabaya, Edi Priyanto disela pemberian sembako kepada 500 warga kurang mampu dari tiga kelurahan, Osowilangun, Tambak Langon dan Kelurahan Romokalisari.

Menurut Edi, proyek Teluk Lamong merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dikatakan juga, dermaga petikemas domestik pada dermaga serbaguna terminal multipurpose Teluk Lamong juga berfungsi sebagai pendulum nusantara di Pelabuhan Tanjung Perak. “Dan itu sudah masuk dalam rencana yang dicanangkan pemerintah,” kata Edi didampingi Pimpro Teluk Lamong, Harry Darmawan.

Sekadar tahu, pendulum nusantara merupakan jalur utama pelayaran domestik (main sea corridor). Selain itu, dijadikan sebagai penghubung kawasan timur dan barat Indonesia dalam upaya menekan biaya logistik. “Selain itu juga untuk mengangkut barang-barang komoditas domestik yang diangkut dalam petikemas,” katanya.

Terpisah, Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto mengungkapkan, pihaknya mendukung program pemerintah memberlakukan Main Sea Corridor untuk mendorong efisiensi biaya logistik. Untuk tahap awal, Pelindo III telah menyiapkan Terminal Nilam untuk melayani kebutuhan kapal petikemas yang melayani rute-rute pelabuhan yang termasuk ke dalam kawasan Main Sea Corridor tersebut. “Ya, biaya logistik saat ini masih tergolong tinggi,” aku Djarwo.

Saat ini, langkah yang sudah diambil operator teminal PT Pelindo III adalah menyiapkan Terminal Multipurpose Nilam Timur guna mendukung rencana pemerintah dalam memberlakukan Main Sea Corridor. Fasilitas tersebut berupa dermaga sepanjang 320 meter, 3 unit Container Crane (CC), 5 unit Rubber Tyred Gantry (RTG), serta lapangan penumpukan seluas 3,4 Ha. Di samping itu, Pelindo III saat ini tengah menyelesaikan fasilitas di Terminal Multipurpose Teluk Lamong yang siap dioperasikan awal tahun 2014 mendatang.

“Di terminal ini, fasilitas kolam pelabuhan mencapai -13 meter LWS yang berarti sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan sebagai jalur Main Sea Corridor,” terangnya.

Sementara, Wakil Menhub, Bambang Susantono saat sidak di Surabaya, sempat menyinggung, program tersebut akan menjadi bagian dari Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang akan menambah efisiensi operasional perusahaan pelayaran hingga 50%. “Secara bertahap akan menurunkan biaya. Jadi, tidak langsung biaya turun jadi setengah. Tetapi dengan adanya efisiensi pelayaran dan tidak adanya pungutan, akan menyebabkan efisiensi,” ujarnya.

Bambang juga mendorong, pembangunan sarana, prasarana serta sumber daya manusia untuk mewujudkan tujuan tersebut. Menurutnya, itu merupakan bagian dari implementasi Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) yang terintegrasi dengan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) dan MP3EI. “Sistem Transportasi Nasional tidak hanya bicara satu sektor, melainkan antarmoda. Jadi, transportasi itu perlu keterpaduan dengan moda transportasi lainnya,” urainya. surabaya post online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim