Pemerintah Siapkan Dana Rp59 Miliar Revitalisasi Tambak Udang

ilustrasi: koran-jakarta.com

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan merevitalisasi tambak udang di jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa yang mangkrak atau tak lagi beroperasi. Pemerintah pun menyiapkan dana Rp59 miliar untuk mengolah kembali tambak-tambak tersebut.

Itu dilakukan untuk mendongkrak produksi udang yang pernah menjadi primadona dalam maupun luar negeri. Demikian disampaikan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada KKP, Slamet Subiyakto, di Banyuwangi, Jawa Timur.

Slamet mengatakan revitalisasikan mulai dari tahun 2012 hingga 2014. Ia mengatakan target produksi udang secara nasional yaitu 400 ribu ton per tahun. Ia berharap revitalisasi dapat menambah target hingga lebih dari 600 ribu ton.

Revitalisasi tambak udang dilakukan di sepanjang jalur Pantura mulai dari Banten hingga Banyuwangi. Total luas tambak itu yakni 120 ribu hektare. Petani tambak akan bergandengan dengan perbankan mengenai pembiayaan budidaya udang dan kredit.

Pemerintah Daerah Banyuwangi menyambut baik rencana tersebut. Pemerintah Banyuwangi pun meminta jatah revitalisasi tambak udang di wilayahnya sebanyak 610 hektare. Metronews.com

Komentar Pembaca

  1. Kami sebagai petani tambak diwilayah kabupaten pekalongan mengharap kepada kementerian kelautan dan perikanan yang terkait, supaya menghibahkan sarana dan prasarana untuk mendukung budidaya udang, seperti : Kincir air, Genset (kabel secukupnya), Pompa air dia 10 inch satu set, serta karpet terpal/plastik mulsa untuk lantai dan tanggul tambak.
    Karna baru baru ini saya habis panen udang windu pada tanggal 7 juli 2013 dengan hasil GAGAL PANEN. dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana.
    Lahan kami seluas 12.000m2 kami taburi benur windu jedilan (jedilan= benur yang telah dideder selama 22 hari, dilahan seluas 100m2.) 40.000 ekor. dan setelah umur 2 bulan mati dikarenakan saat ada angin timur selama 3 hari lalu keadaan air berubah dingin dan kami tidak bisa menghangatkan air/mengincir air dikarenakan tidak adanya alat tersebut.
    Pertumbuhan selama 2 bulan rata-rata size 45 ekor per kilogram.
    Alasan kami menggunakan benur jedilan karna untuk mengurangi bakteri vibriosis dan bakteri patogen lainnya. misalkan saja jika dalam 1 liter air mengandung virus 100 ekor, bayangkan jika luas lahan 12.000m2. maka dari itu kami menggunakan lahan dederan seluas 100m2 saja guna mungurangi populasi virus dan bakteri patogen.
    untuk itu kami mengharap kepada dinas terkait supaya menghibahkan peralatan pendukung budidaya udang windu di kabupaten pekalongan. terimaksih atas perhatiannya.
    kontak telp hp 0858.6571.5331

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim