Dishub Rencanakan Transportasi Angkutan Massal

ilustrasi:ruliamrullah.wordpress.com

Rencana transportasi massal di Jawa Timur untuk mengatasi permasalahan angkutan umum perkotaan dan antar kota. Angkutan umum sejak 5 tahun terakhir jumlahnya terus menurun, sedangkan jumlah kendaraan pribadi terus meningkat baik sepeda motor maupun mobil. Penyebabnya, di perkotaan daya saing angkutan umum kalah dengan sepeda motor.

Wachid Wahyudi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, mengatakan, ini semua terjadi karena sepeda motor dinilai sangat ekonomis dam kecepatan waktu sangat terjamin, sedangkan kenyamanan di angkutan umum rendah dan ini juga dipengaruhi dengan gengsi. Tantangannya pemerintah sekarang yakni bagaimana menciptakan angkutan umum mempunyai daya saing lebih tinggi daripada sepeda motor.

Angkutan antar kota lebih baik dilihat dari kulitas dan pelayanan. Tetapi masyarakat masih ada kecenderungan untuk lebih memilih mengendarai sepeda motor dikarenakan di kota tujuan mereka masih membutuhkan angkutan untuk berkunjung ke tempat-tempat lain.

Hal-hal yang perlu diperbaiki oleh pemerintah mengenai angkutan umum yakni, yang pertama harus ada keterpaduan fisik dibutuhkan antara angkutan jalan, pelabuhan, bandara, dan terminal.

Namun secara fungsi juga harus dipadukan, misalnya Dishub Jatim mempunyai rencana untuk membangun kereta api elevated dari Stasiun Gubeng menuju ke Bandara Juanda. Penumpang dari Bandara Juanda yang akan menuju Malang bisa naik kereta api dan turun di Terminal Purabaya setelah itu bisa naik angkutan umum untuk menuju ke tempat tujuan.

“Yang kedua kami juga punya rencana akan mempermudah sistem pembayaran angkutan umum baik bus, kereta api atau angkutan umum lainnya hanya dengan menggunakan satu kartu, “kata Wachid.

Perbaikan yang ketiga yakni mengenai ketepatan waktu, kenyamanan dan keamanan penumpang. Ketepatan waktu antar moda harus sudah jelas baik di dalam maupun luar kota. Di beberapa negara maju, ada gap yang luar biasa pada sepeda motor, sepeda motor yang akan digunakan di dalam kota cc nya tidak melebihi 125, sedangkan di luar kota tidak menjadi permasalahan jika cc nya diatas 500.

Wachid menambahkan, dilihat dari segi keekonomisan, “Mengapa sepeda motor lebih efisien? “tanya dia. Seharusnya angkutan umum lebih murah daripada kendaraan pribadi jika ingin mempunyai daya saing. Karena itu harus ada subsidi dari pemerintah, tanpa itu maka angkutan umum akan sulit bersaing dengan sepeda motor. Subsidi yang bisa diberikan pemerintah misalnya, spare part bebas pajak sehingga tarif yang dibayar saat naik angkutan umum lebih murah daripada naik sepeda motor.

Sesuai dengan UU No. 22 mengenai lalu lintas angkutan jalan, ke depan angkutan umum bukan menjadi milik pribadi namun milik badan usaha.

“Kemarin Pemprov sudah merumuskan pajak kendaraan bermotor akan dibayarkan pemerintah pada 1 Januari 2014. Subsidi pemeliharaan spare part dan bagi yang memiliki kendaraan lebih dari 10 tahun dan ingin meremajakan diperbolehkan meminjam dari bank dan bunganya akan dibayar pemerintah. Rumusan mengenai hal ini sudah jadi, namum tidak terealisasikan karena harga BBM tidak jadi naik. Rumusan berskala nasional ini masih dalam masa penundaan, “kata dia.

Perlu diketahui, angkutan umum di semua negara maju sudah memakai subsidi. Subsidi ini sendiri memang sudah menjadi isu pokok yang selalu dibahas dalam upaya meningkatkan angkutan umum dan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan pemerintah. Misalnya, tarif yang berlaku di Jawa Timur khususnya angkutan kota dalam provinsi sudah berlaku sejak tiga tahun yang lalu.

“Jika kita melihat inflasi pertahun misalnya sebesar 6 %, jadi inflasi selama 3 tahun adalah 18 %, Ini artinya penyesuaian tarif angkutan dengan inflasi dinilai masih logis, “kata Wachid. suarasurabaya.net

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim