ilustrasi
Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Instruksi Presiden (Inpres) No. 3 Tahun 2012 tentang kebijakan gabah atau beras sudah ditandatangani Presiden, 27 Februari 2012.
Ir. Wibowo Eko Putro MMT Kepala Dinas Pertanian Pemprov Jawa Timur pada Suara Surabaya, mengatakan, kebijakan tersebut diantaranya harga perkilogram untuk gabah kering di petani meningkat dari harga Rp 2.640 menjadi Rp 3.300, sedangkan ditingkat penggilingan Rp 3.350. Untuk harga perkilogram gabah kering giling di petani Rp 4.150, sedangkan di gudang Bulog mencapai harga Rp 4.200.
Penetapan harga tersebut disertai persyaratan mengenai besarnya kadar air. Untuk gabah kering, kadar airnya 25%, sedangkan kadar air untuk gabah kering giling 14%. Beras yang semula dihargai Rp. 5.060 sekarang menjadi Rp 6.600 dengan kadar air 14%.
Selain Inpres no 7 tahun 2009, sebelumnya Bulog menggunakan Inpress no 8 tahun 2011 dalam penentuan harga beras atau gabah. Dimana dengan sudah ditetapkannya Inpres yang baru, secara otomatis kedua Inpress tersebut sudah tidak berlaku lagi.
Wibowo juga menambahkan, dengan adanya Inpres baru yang mulai berlaku mulai 1 Maret 2012 ini, maka Bulog akan semakin mudah untuk menentukan pedoman harga beras dan lebih leluasa dalam pengadaan cadangan beras bagi pemerintah. Petani akan lebih bersemangat lagi dalam meningkatkan usaha pertanian, meskipun Januari kemarin harga pupuk sempat naik. Bagi konsumen, juga diuntungkan dengan harga yang tidak melambung seperti sebelumnya karena tidak adanya patokan harga yang jelas.
“Pemerintah akan memantau terus kegiatan saat panen raya dan juga kegiatan di pasar, untuk menghindari permainan harga,” tambah Wibowo. suarasurabaya.net
