Saatnya Bangun Pengolahan Migas Madura

ilustrasi: kabarbisnis.com

Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura, mengeluhkan tidak adanya unit pengolahan hasil migas di Madura. Padahal Madura adalah daerah penghasil migas yang cukup besar.

“Kami sangat kecewa akibat tidak adanya fasilitas pengolahan migas di Madura, akhirnya seluruh produksi migas di wilayah kami dan sekitarnya dibawa ke Jawa untuk diolah dan terusnya didistribusikan ke pelanggan. Sementara kami sebagai daerah penghasil tidak bisa berbuat apapun,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan Kabupaten Sampang Madura.

Selama ini, lanjutnya, seluruh produksi migas dari Lapangan Oyong dan Lapangan Wortel diangkut ke Grati, Pasuruan untuk dioleh disana. Hal itu tidak memberi nilai tambah bagi ekonomi Madura.

“Kalau di sini ada pengolahannya, kan kita bisa meminta untuk dialokasikan untuk Sampang. Katakanlah sebanyak 4 juta kaki kubik (mmscfd) diberikan untuk kita untuk pembangkit tenaga listrik umpamanya, ini pasti bisa memicu peningkatan ekonomi Sampang,” ujarnya.

Potensi migas di Sampang sendiri cukup besar. Dari enam blok migas, saat ini yang sudah beroperasi adalah Lapangan Oyong dan Wortel. Untuk Lapangan Oyong, produksi gas mencapai sebesar 60 juta kaki kubik (mmscfd) dan minyak sebesar 8.000 hingga 10.000 barel per hari. Sementara Lapangan Wortel mulai beroperasi pada tanggal 20 Januari 2012 dengan produksi gas sebesar 50 mmscfd.

“Selanjutnya di tahun juga akan beroperasi Petronas di Blok Bukit Tua dan Hasky yang produksi gasnya mencapai 1.000 mmscfd. Potensi di Hasky ini cukup lama, diperkirakan mencapai 20 tahun. Untuk itu, kami terus melakukan negosiasi agar produksi migas Hasky di Sampang Madura karena rencananya ini juga akan dibawa ke Kraton, Pasuruan untuk diolah disana,” tekannya.

Jika nantinya ada industri pengolahan migas di Madura, Winarno optimistis akan ada banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Madura. Sehingga pergerakan ekonomi Madura akan lebih cepat. kabarbsisnis.com

Komentar Pembaca

  1. menurutku ada dua point penting untuk mengatasi problematika yg ada d madura seputar migas.
    1. mempersiapkan putra putri daerah sebagai pengolah migas d masa depan yg berkualitas dan berkompeten
    2. menolak investor asing yg merugikan negara dan masyarakat madura.

    apbila dua elemen ini terlaksana maka secara pasti kemakmuran dan kesejahteraan dari potensi miga akan d raskan oleh kita semua.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2021. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim