Kecewa, Delapan Keluarga Transmigran Balik Pulang

ilustrasi: pino-net.blogspot.com

Sebanyak delapan keluarga transmigran Sulawesi Tengah asal Pulau Jawa memutuskan kembali ke daerahnya karena merasa kecewa. “Katanya ada jatah Rp 115 juta per kepala keluarga, tapi sampai sekarang belum menerima. Padahal itu digunakan untuk merawat tanah bantuan dua hektare,” ujar Lamin, seorang transmigran, asal Ngebel, Ponorogo, ketika ditemui di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Bersama tujuh keluarga lainnya, yang jumlahnya sekitar 29 jiwa, Lamin mengadu ke kantor polisi karena tidak memiliki biaya pulang ke daerah asalnya.
Dia menceritakan, lokasi transmigrasi di h, sangat tidak layak ditempati karena jauh dari fasilitas umum seperti sekolah maupun puskesmas.
“Perjalanan sekolah anak saya saja harus menempuh jarak lima kilometer, sedangkan puskesmas bisa ditempuh hingga 20 kilometer,” kata bapak dua anak yang sudah setahun tinggal di kampung transmigrasi itu.
Ia mengaku mengikuti program transmigrasi yang digagas Disnakertransduk Jatim pada 2010. Sebelum berangkat juga ada pengarahan dan diminta menjaga nama baik daerah asal, memanfaatkan lahan dan tidak meninggalkan lokasi.
Pihaknya mengaku sudah mendatangi DPRD setempat dan mengadukan permasalahan ini, namun baru aduan kali kelima yang mendapat tanggapan.
Hal senada dikatakan Sutrisno (28), warga Geger, Madiun. Awalnya ia berangkat bersama 80 keluarga lain atau sekitar 300 jiwa dan optimistis memperoleh kehidupan layak.”Tapi nyatanya tidak sesuai harapan. Untuk pulang saja kami minta kiriman uang dari Madiun,” ucapnya.
Sementara itu, sesampainya di Pelabuhan Tanjung Perak, delapan keluarga transmigran yang sebagian berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat ini meminta bantuan ke polisi.
Kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Lily Djafar mengatakan, pihaknya membantu dengan memberikan makan, serta uang transportasi untuk selanjutnya diantar ke Dinas Sosial.”Kami hanya sekadar membantu mereka. Setelah makan dan istirahat sejenak, mereka diantar ke Dinas Sosial dan diserahkan ke pemerintah,” katanya didampingi Kasat Pembinaan Masyarakat AKP Sukemi.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim