Jatim Genjot Produksi Gas

Ilustrasi: surabayapost online

Operator migas dalam hal ini BP Migas bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) HESS Indonesia, siap mengeksplorasi 6 sumur baru di kawasan Ujung Pangkah, Gresik pada tahun depan. Itu menjadi berita positif bagi industri di Jatim ke depan, setelah sebelumnya PT Santos juga sedang mengerjakan tiga sumur gas baru di Madura.

Diharapkan, dengan adanya pengeboran sumur gas yang baru, asupan Gas yang ada di Jatim akan terpenuhi, salah satunya di awal Desember ini akan di operasikan satu sumur pengeboran yang baru yang dinamai sumur 17.

Diungkapkan Plan Manager Hess Indonesia- Pangkah Ltd , Ricky Riswandri, dengan dioperasikannya sumur yang baru, akan menambah debit gas yang diproduksi. “Awal Desember ini kita akan mengoperasikan satu sumur baru lagi di kawasan Ujung Pangkah yang diberi nama ‘sumur 17’ di harapkan dengan pengoperasian sumur baru tersebut dapat menambah produksi gas menjadi 70 juta mmscfd dari yang semula hanya 62 juta mmscfd dari 6 sumur yang dimiliki Hess sebelumnya,” kata Ricky, di Gresik.

Selain memproduksi gas, sumur-sumur yang terdapat di area Ujung Pangkah tersebut juga memproduksi minyak sebesar 70.000 barel per hari dari 8 sumur minyak yang dimiliki dan LPG sebesar 225 metrik ton.

Sebelumnya, tiga sumber gas baru juga akan diekplorasi untuk mencukupi defisit gas di Jatim. Menurut Community Relation Coordinator Santos, Hamim Tohari, ketiga sumur yang akan dieksplorasi adalah lapangan Terang Sirasun Batur (TSB) tahun 2012, sumur wortel atau Santos Sampang, lapangan Terang Sirasun Batur (TSB) tahun 2013 dan sumur Santos Madura tahun 2013 masih tahap pengembangan. “Meski itu rencana awalnya, kami usahakan untuk bisa dieksplorasi secepatnya. Nantinya sumber gas yang ada di tiga sumur itu lebih besar dari Santos,” katanya, beberapa waktu lalu.

Hamim mengatakan, pemenuhan gas domestik lebih diprioritaskan kepada program ketahanan energi yang sudah dicanangkan oleh pemerintah seperti ke PLN dan PT Petrokimia. Sementara golongan industri manufaktur nasional yang membutuhkan pasokan gas, maka mekanisme pembelian dan pendistribusian diserahkan ke sektor ritel, dalam hal ini PT Perusahaan Gas Negara (PGN).

Sementara pendistribusian pihak Hess Indonesia – Pangkah, menyalurkan gas hasil produksinya kepada PT PLN PJB (Pembangkit Jawa Bali) sebesar 50 juta mmscfd. Sedangkan, sisanya sebanyak 12 mmscfd digunakan untuk fuel (bahan bakar) untuk menggerakkan mesin hingga listrik pada mesin yang mereka operasikan.

Pada dasarnya terkait pendistribusian, Ricky menambahkan, pihaknya masih kuwalahan terhadap permintaan gas dari PJB. “Pasokan gas yang kita berikan kepada PJB sebesar 50 juta mmscfd masih sangat kurang karena dari pihak PJB sendiri sebenarnya masih membutuhkan 115 juta mmscfd untuk pasokan gasnya. Diharapkan dengan penambahan sumur baru jumlah yang diminta PJB dapat terpenuhi,” tambah Ricky.

Sementara itu Roesmardani, Kepala Operasi Perwakilan Jatim, Papua dan Maluku, mengakui bahwa sumber produksi gas di Jatim sendiri sangat besar. “Potensi Gas di Jatim apabila dioptimalkan secara baik, pasti hasilnya dapat memenuhi kebutuhan gas yang masih kurang di provinsi ini. Itulah yang masih kita usahakan terus menerus, salah satunya mengeksplorasi sumber–sumber gas yang baru,” kata Roesmardani, saat ditemui dikantornya.

Perlu diketahui potensi gas terbesar untuk wilayah Indonesia Timur masih dikuasai oleh Jatim, sementara Papua di posisi kedua.

Sebelumnya diberitakan, memasuki akhir tahun ini industri di Jawa Timur akan kelimpungan karena pasokan gas dari PGN dihentikan sementara, akibat adanya perbaikan anjungan di lapangan Maleo yang dikelola Santos. Penghentian pasokan gas itu dilakukan 3-5 Desember dan 9-19 Desember. Disisi lain, pasokan energi alternatif seperti batubara, harus tersendat akibat ambruknya Jembatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, sehingga tongkang pengangkut batubara jalurnya terhambat.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim