Bupati Minta PT IMN Bagi Hasil Pengelolaan Tambang Emas

ilustrasi : indonesiafinancetoday.com

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mematok syarat mutlak bagi PT Indo Multi Niaga (IMN) memberikan bagi hasil atau golden share minimal 15 persen dalam pengelolaan tambang emas di Gunung Tumpang Pitu.

“Suka atau tidak suka dengan perusahaan yang ada sekarang ini, tapi intinya pemkab meminta supaya ada golden share bagi rakyat,” kata Abdullah Azwar Anas, usai halal bihalan dengan Gubernur Jatim di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Bupati Banyuwangi ini menerangkan, tambang emas di Gunung Tumpang Pitu yang dikelola PT IMN merupakan satu-satunya tambang emas di Jawa bagian timur yang deposit emasnya cukup luar biasa. “Kemarin saya baru mendapatkan presentasi data dari Australia. Itu deposit emasnya luar biasa,” ujarnya

Terkait dengan kelanjutan tambang emas di kawasan tersebut, bupati melaporkan perkembangannya ke Gubernur Jatim Soekarwo dan DPRD Jatim, termasuk tuntutan golden share minimal 15 persen bagi rakyat Banyuwangi.

“Saya sudah melaporkan dan sepakat dengan Pak Gubernur terkait kelanjutan tambang emas ini,” tuturnya.

Katanya, sampai sekarang pasca bupati Ratna Ani Lestari, Anas belum membuat rencana kerja pembangunan (RKP). Namun, pihaknya akan ngotot meminta golden share 15 persen.

“Saya belum teken RKP dan lain-lain. Saya sudah sepakat dengan DPRD Jatim dan Pakde (gubernu) terkait tambang emas di Banyuwnagi. Kita akan meminta golden share, karena golden share itulah, manfaat tambang untuk rakyat terukur,” terangnya.

Keinginan daerah mendapat bagian itu menurut dia dikarenakan pada perjanjian bupati sebelumnya dengan PT IMN itu normatif dan keuntungannya sesuai dengan UU pertambangan.

“Memang ini tidak diatur dengan UU pertambangan tapi juga tidak dilarang. Presedennya adalah Sumbawa Barat itu menekan golden share dari salah satu perusahaan Kanada itu sekitar 17 persen,” katanya.

Karena golden share 15 persebn itulah, kata dia, maka 5-6 tahun ke depan diprediksi akan mampu mengurangi angka kemiskinan. Pembangunan fasilitas publik seperti puskesmas hingga gedung sekolah akan bisa lakukan dari hasil pembagian keuntungan PT IMN. “Inilah yang sedang kita perjuangkan,” tegasnya.

Untuk itu, ia meminta kepada PT IMN yang saat ini sedang ekplorasi di Gunung Tumpang Pitu untuk mengabulkannya. Namun bila menolak, bupati pun akan mengevaluasi perizinannya.

“Kalau (PT IMN) sanggup ya bagus, kita tidak mempermasalahkannya. Kalau menolak akan kita kaji,” tuturnya. Golden Share 15 persen itu kata dia akan bisa dinikmati warga Banyuwangi ke depannya.

“Saya menjadi bupati masanya 5 tahun selesai, tapi golden share ini sepanjang massa bisa dinikmati rakyat. Kalau nggak bernegosiasi golden share, wah saya berdosa kepada rakyat,” jelasnya. detiksurabaya.com

2 Komentar Pembaca

  1. saya rasa sebagai seorang bupati ga perlu NGOTOT

  2. sungguh dasyattt kekayaan alam kita, kita punya kemampuan mengolah sendiri tambang emas, dari cara termudah sampai kimia murni, kita cuma butuh BERSATU UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT ANTARA PEMERENTAH dan RAKYAT, lebih baik kita Kelolah sendiri tambang kita sendiri dari pada di kasikan ke pihak lain,,,,,
    untuk kesejahteraan rakyat kita sendiri; bikin AJA BUMN spt jiwa INTERPRENUER BAPAK DAHLAN ISKHAN/ menteri BUMN kita, kita perlu management saja. dan emas itu LUARRR BIASA.
    salam untuk kesejahteraan kita.
    Mr adi. Praktisi di bidang pengolahan Tambang Mineral EMAS
    081331310626

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim