Polisi Jaga Penthouse Antisipasi Isu Sweeping

Ilustrasi

Puluhan anggota kepolisian dari kesatuan Pengendalian Massa (Dalmas) Polda Jatim menjaga “Penthouse” sebuah rumah hiburan umum di Jalan Raya Ngagel, Surabaya, Jawa Timur, mengantisipasi isu adanya “sweeping” dari sebuah organisasi massa, Kamis malam.

Namun, Komandan Peleton (Danton) Dalmas Polda Jati, Iptu I Made Santika membantah penjagaan tersebut karena adanya isu “sweeping”. Menurut dia, sudah menjadi tugas polisi rutin menjaga dan mengamankan lokasi.

“Bukan kok, bukan karena ada isu. Tapi ini bagian dari tugas rutin anggota dan mengecek kebenaran apakah tempat hiburan itu beroperasi atau tidak selama Ramadhan. Ini juga sesuai keputusan bersama bahwa RHU harus tutup,” ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian.

Pantauan di lokasi, puluhan anggota polisi dari Satuan Dalmas Polda Jatim tiba di lokasi sekitar pukul 21.30 WIB. Semula, korps berseragam cokelat ini hanya datang satu peleton menaiki satu truk Dalmas. Tetapi berselang setengah jam kemudian, datang lagi satu peleton kekuatan anggota.

Anggota langsung berjaga di areal parkir diskotek. Mereka turun dan berdiri di sekitar lokasi. Tidak ada satu pun anggota yang bersedia berkomentar terkait kedatangannya yang mendadak dan tidak seperti malam-malam sebelumnya.

“Sekali lagi ini bukan karena ada isu ‘sweeping’ dari sebuah ormas, tapi memang tugas kami untuk memastikan apakah tempat-tempat hiburan itu benar-benar mentaati kesepakatan bersama yang digelar di Hotel Bumi Surabaya, beberapa waktu lalu,” kilah Made.

Sementara itu hingga pukul 23.00 WIB, ormas yang diisukan akan datang belum tiba di lokasi. Hingga akhirnya puluhan anggota polisi tersebut ditarik kembali ke Mako.

Sempat beredar kabar akan ada “sweeping” yang di lakukan oleh FPI ke sejumlah tempat hiburan di Surabaya. Aksi tersebut rencananya akan dimulai di diskotek Penthouse dan berlanjut ke sejumlah diskotek lainnya di Surabaya.
Sebelumnya, pada 28 Juli 2011 atau beberapa hari menyambut Ramadhan 1432 H, massa yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) memilih mendatangi kawasan lokalisasi terbesar di Surabaya, Gang Dolly, menuntut para pengelola agar menutup usahanya selama ibadah puasa.

Meski melakukan “sweeping”, anggota ormas keagamaan ini tidak melakukan pengrusakan terhadap wisma-wisma. Massa juga sempat mengajak seorang pemilik wisma untuk membacakan ikrar bersama mendukung kondusifitas bulan Ramadhan dengan menutup operasional mereka.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 6712. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim