Ponpes Al-Yasini Kabupaten Pasuruan Punya Instalasi Biogas

Menteri ESDM, Ignasius Jonan didampingi Ketua Yayasan Ponpes Terpadu Al-Yasini, Zainudin mencoba memasak dengan menggunakan biogas. Foto: Kementerian ESDM

Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini di Desa Areng-areng, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan punya Instalasi biogas komunal untuk mengolah kotoran manusia dijadi biogas.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral (ESDM), Agung Pribadi dalam keterangan persnya, Senin (9/4) menyampaikan, desain kapasitas digester biogas pada instalasi tersebut sebesar 24 meter kubik yang mampu menghasilkan gas sebanyak 81 meter kubik per bulan atau setara dengan 12 tabung LPG 3 kg per bulan. Selain untuk memasak, biogas juga dapat digunakan untuk penerangan.

Menteri ESDM, Ignasius Jonan saat peresmian instalasi biogas skala komunal di Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini mengatakan, Pembangunan instalasi biogas komunal meliputi 50 unit WC, digester biogas dengan kapasitas 2×12 meter kubik tipe fixed dome beton, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dengan kapasitas 180 meter kubik, 2 unit lampu biogas dan 4 unit kompor biogas.

Biaya pembangunan instalasi biogas komunal bersumber dari APBN 2017 dan mulai beroperasi sejak bulan Oktober tahun 2017. “APBN itu diutamakan untuk pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat. Harus bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ungkap Menteri Jonan.

Manfaat dari program biogas komunal ini, antara lain menghemat biaya pengeluaran memasak, mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan impor LPG, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Menteri Jonan juga menyampaikan, bahwa pembangunan biogas komunal merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan akses energi kepada masyarakat dan mendorong pemanfaatan energi dari sumber daya yang berbasiskan potensi energi terbarukan setempat.

Pengembangan instalasi ini merupakan bagian dari pemanfaatan energi terbarukan sebagai upaya mewujudkan sasaran bauran energi nasional. Pengelolaan biogas dari limbah dapat menciptakan pola sinergitas pengelolaan limbah yaitu pemanfaatan energi yang terjangkau dan energi yang ramah lingkungan, dimulai dari skala kecil.

Pada kesempatan ini Menteri Jonan juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini yang telah bekerja sama mendukung implementasi program energi terbarukan yang berbasis bioenergi (Biogas Komunal) di pondok pesantren tersebut.

Sebagai informasi, Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini berdiri tahun 1940. Pada mulanya kegiatan pesantren berbentuk pengajian kalongan bertempat di mushola diikuti santri yang mukim maupun masyarakat santri disekitar pesantren. Saat ini, jumlah santri yang menginap di Ponpes ini sekitar 3.000 orang terdiri dari 1.200 santri putra dan 1.800 santri putri.

Untuk tahap awal, pemanfaatan biogas komunal dapat mengurangi pemakaian LPG 3 kg per bulan sebanyak 3 tabung, hingga 12 tabung pada kondisi optimal. Sehingga dapat mengemat pengeluaran bulanan mulai dari Rp75.000 hingga Rp300.000.

Selain penambahan pembangunan WC, juga dibangun instalasi pengolahan air limbah yang dapat meningkatkan kualitas pengelolaan air limbah di lingkungan pesantren. “Adanya penambahanan 50 WC mampu mengurangi waktu antri para santri sehingga santri bisa lebih tepat waktu datang ke ruang belajar,” tutur Ketua Yayasan Ponpes Terpadu Al-Yasini, Zainudin.

Dikatakan Zainudin, untuk memasak akan lebih hemat karena penggunaan LPG dapat dikurangi. Selain itu, waktu antri memasak pun juga menjadi lebih cepat karena ada penambahan jumlah kompor.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim