Ilustrasi
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai terobosan dalam hal akses sanitasi. Salah satunya adalah Bank UMKM yang ada di Jawa Timur melakukan pembiayaan sanitasi bagi masyarakat. Ini yang saat ini banyak dicontoh oleh provinsi lain di Indonesia.
Pengalaman menangani sanitasi Jawa Timur ini menjadi bukti bagaimana masyarakat bisa digerakkan untuk memperhatikan kesehatan lingkungan dengan sadar sanitasi. Terobosan ini dinilai jitu mengungat pembiayaan murah lewat Bank UMKM Jawa Timur.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, saat menjadi keynote speak untuk berbagi pengalaman mengenai penanganan sanitasi pada Forum Advokasi dan Horizontal Learning/AHL-AKKOPSI pada acara “Sanitasi Upaya Preventif Kesehatan Menuju Universal Sanitation Access Indonesia 2020″ di Gedung Sate, Bandung, mengatakan, salah satu hal yang belum terpikirkan oleh provinsi lain dalam hal sanitasi adalah melibatkan peran dari pihak lain.
Terobosan dilakukan oleh Jawa Timur dengan bekerja sama dengan Bank UMKM Jatim, wujudnya berupa pembiayaaan kepada Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM), pembiayaan sanitasi dengan membuat jamban keluarga, pembiayan kepada koperasi TKI Purna, TKI dan keluarga TKI serta pembiaaayn SKIM kredit gumuyu antara lain kepada kelompok Perempuan Mandiri Sumber Perubahan.
Bunga rendah diberikan apabila bekerjasama dengan Bank UMKM Jatim, yakni sebesar enam persen flat dan non flat sepuluh persen satu tahun. Bunga tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan bank lain.
Program tersebut, sebelumnya telah dilakukan pengkajian terlebih dahulu. Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Kesehatan mengkaji bersama Bank Dunia dan Asosiasi Pengelola dan Pemberdayaan Sanitasi Indonesia (APPSANI) mengenai potensi pasar, profil wirausaha sanitasi dan selanjutnya dilakukan pendekatan program.
Untuk penerapannya melibatkan Bank UMKM Jatim. Dari situ, akan diberikan kredit sanitasi kepada kelompok masyarakat, misalnya untuk dibuat jamban sehat. (*)
