Negara yang Besar adalah yang Kuasai Pangan

Ilustrasi keanekaragaman bahan pangan Indonesia (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf)

Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengutip pernyataan Presiden Pertama RI Bung Karno bahwa makanan adalah senjata, yang mempunyai arti suatu negara apabila menguasai bidang pertanian sebagai bahan baku makanan akan menjadi Negara besar. Sebaliknya apabila suatu negara untuk memenuhi kebutuhan pangannya bergantung pada negara lain (import) negara tersebut pada akhirnya akan mengalami keruntuhan. Hal tersebut disebakan kebutuhan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak dapat ditunda.

“Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan tentunya diperlukan kebijakan bidang pertanian yang tepat. Kebijakan yang tepat memerlukan data-data statistik pertanian yang lengkap dan akurat sebagai bahan perencanaan dan evaluasi penmbangunan khususnya pertanian, ” jelasnya lebih lanjut saat membuka Se,minar Sehari Sosialisasi Sensus Pertanian 2013, di Garden Palace Surabaya, Rabu (27/2).

Disampaikan pula, lahan pertanian di negara manapun saat ini mengalami penyusutan sedangkan jumlah penduduk terus meningkat. tidak terkecuali di Jawa Timur demikian pula jumlah petani. Walaupun demikian Pemprov Jatim berupaya agar hasil pertanian tetap meningkat, karena Jawa Timur merupakan pemasok kebutuhan pangan nasional terbesar. Salah satu cara adalah dengan membuat kebijakan bidang pertanian yang tepat, didukung penggunaan bibit unggul, serta pupuk berkualitas.

Sementara itu Deputi Metodologi dan Informasi Statistik BPS Pusat Ir. Dudi S Sulaiman, M.Eng. menagatakan bahwa sasaran Sensus Pertanian (ST) 2013 di Jawa Timur untuk Rumah Tangga Petani merupakan jumlah terbesar nasional yaitu 5,1 juta RT Pertanian, yang dibagi menjadi tiga yaitu RT Pertanian yang menggarap tanah sendiri, RT Pertanian menggarap tanah orang dengan upah pembagian hasil pertanian, dan RT Pertanian yang menggarap tanah orang diupah dengan uang .

ST 2013 dilaksanakan mulai tanggal 1 Mei 2013 – 31 Mei 2013. Jumlah petugas di Jawa Timur terbesar di Indonesia yaitu 44.544 orang, dilaksanakan dalam bentuk tim terdiri dari 4 orang yaitu 1 orang koordinator tim (Kortim) dan 3 orang pencacah lapangan (PL).secara keseluruhan terdiri dari 11.136 tim. Jumlah petugas ST 2013 Provinsi Jawa Barat sebanyak 40.740 orang, sedangkan Jawa Tengah 35.056 orang. Anggaran ST 2013 seluruh Indonesia sebesar Rp. 1,4 triliun

Pada kesempatan yang sama Kepala BPS Prov. Jatim Irlan Indrocahyo, SE, MSi mengatakan bahwa ST 2013 merupakan ST yang keenam. Sebelumnya dilakukan pada tahun 1963, 1973, 1983, 1993 dan 2003. Bertujuan mendapatkan data statistik pertanian yang lengkap dan akurat supaya diperoleh gambaran yang jelas tentang pertanian di Indonesia. Serta mendapatkan kerangka sampel (sampling frame) yang dapat dijadikan landasan pengambilan sampel untuk survei-survei sektor pertanian. Informasi yang diperlukan antara lain populasi usaha pertanian, rumah tangga petani gurem, jumlah pohon dan ternak, distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan menurut golongan luas, Petugas pencacah ST 2013 di Jatim sebanyak 44.544 orang. Lima puluh persennya bekerja di 11 kabupaten, yaitu Jember, Malang, Banyuwangi, Kediri, Pasuruan, Blitar, Sumenep, Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Probolinggo.

Populasi yang dicakup dalam ST 2013 meliputi perusahaan berbadan hukum, perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan usaha rumah tangga (pesantren, seminari, lembaga pemasyarakatn, dan lain-lain yang mengusahakan pertanian) dan usaha pertanian di rumah tangga.

Cakupan subsector pertanian meliputi seluruh subsector (termasuk jasa pertanian) yaitu tanaman pangan (padi dan palawija), tanaman hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat), tanaman perkebunan, peternakan, budidaya dan penangkapan ikan, tanaman kehutanan, perburuan, penangkapan atau penangkaran satwa liar, dan pemungutan hasil hutan.

Laporan awal berupa angka sementara jumlah usaha pertanian hasil pencacahan lengkap dijadwalkan selesai pada bulan Agustus 2013, direncanakan akan dibaca Presiden RI SBY pada tanggal 16 Agustus 2013.

(Sumber: Biro Humas Pemprov Jatim/dw/sulthon)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim