Gita Wirjawan: Harga Bawang Putih Naik Karena Kita Ketergantungan Impor

Ilustrasi penjual bawang putih

Harga bawang putih yang naik cukup tinggi direspons oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Menurut Gita, salah satu penyebab harga bawang tinggi naik drastis adalah karena Indonesia ketergantungan impor.

“Bawang putih mencuat dari Rp 5 ribu/kg ke Rp30 ribu/kg itu lebih karena ketergantungan kita terhadap impor. Selama ini bawang putih yang kita konsumsi lebih banyak didatangkan dari luar negeri. Nah ini karena keterbatasan seperti itu jadi naik,” kata Gita usai rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin (25/2/2013).

Namun Gita mengelak penyebab harga bawang putih tinggi, karena adanya kesalahan importir. Menurutnya, alasan yang masuk akal adalah permintaan yang tinggi tetapi suplai dan pasokan yang minim.

“Tidak, karena permintaannya tinggi sementara pasokannya terbatas. Tapi nanti akan coba kita lihat deh,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono mengakui, selama ini impor bawang putih yang dilakukan Indonesia cukup besar. Setiap tahun Indonesia masih mengimpor 80% bawang putih karena stok lokal yang masih kurang.

“Boleh jadi mungkin impor karena sementara bawang putih lebih dari 80% masih impor. Jadi nampaknya mungkin karena pasokan berkurang untuk bawang putih. Kalau yang lain-lain tetapi saya pikir belum sangat mengganggu,” cetus Suswono.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang 2012, Indonesia mengimpor 415.000 ton bawang putih dari beberapa negara dengan nilai US$ 242,3 juta atau senilai Rp 2,3 triliun bawang putih.

Mayoritas bawang putih impor datang dari China yaitu sebanyak 410.100 ton dengan nilai US$ 239,4 juta atau Rp 2,27 triliun untuk periode Januari hingga Desember 2012.

Tercatat kegiatan impor bawang putih dari China ini berjalan sepanjang tahun, sementara ada beberapa negara lain yang memasukkan bawang putih ke dalam negeri seperti India, Malaysia, Pakistan, dan Thailand, tetapi impornya tidak terjadi setiap bulan dan tak signifikan.

Impor bawang putih dari India, total sepanjang tahun 2012 sebanyak 3.424 ton dengan nilai US$ 1,7 juta, impor dari Malaysia sebanyak 1.124 ton dengan nilai US$ 1,1 juta, bawang putih dari Pakistan sebanyak 203 ton dengan nilai US$ 81,2 ribu, dan Thailand sebesar 58 ton dengan nilai US$ 37 ribu.

Sebagai pembanding, berdasarkan data BPS pada tahun 2011 terdapat 411.300 ton bawang putih asal negeri tirai bambu dengan nilai US$ 267,7 juta. Dari data tersebut menunjukkan secara volume dan nilai impor bawang putih dari China mengalami sedikit penurunan yang tak signifikan.

(Sumber: finance.detik.com)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim