Dana Rp 9 Miliar Atasi Krisis Air Bersih di Kediri

ilustrasi: kompas.com

Beberapa wilayah di Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengalami krisis air bersih pada musim kemarau ini. Sumber mata air tidak lagi berfungsi sehingga warga hanya dapat menggantungkan persediaan air kiriman dari luar daerah.

Wilayah yang kekurangan air tersebut meliputi 13 dusun yang berada di 8 desa dan tersebar di 4 Kecamatan, seperti Kecamatan Semen, Mojo, Tarokan serta Plosoklaten. Pemerintah setempat berjanji akan secepatnya menangani permasalahan ini.

Pelaksana Teknis Bagian Humas Pemkab Kediri Edhi Purwanto mengatakan, saat ini pemerintah tengah memprioritaskan perhatian terhadap 4 kecamatan yang mengalami krisis air bersih itu dengan melakukan langkah penjajakan yang memungkinkan segera dilakukan di sana.

“Kita lihat daerah-daerah itu kondisinya seperti apa. Mereka butuh sumur bor atau hanya tandon air, atau bahkan hanya pipanisasi saja. Jadi kita berikan sesuai kebutuhannya,” kata Edhi Purwanto, Kamis (6/9/2012).

Upaya tersebut, menurut Edhi Purwanto, sudah dimulai sejak tahun ini, yaitu dengan telah dianggarkannya dana hingga Rp 9 miliar melalui pos badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa (BPMPD).

“Pada pos BPMPD itu juga disisihkan untuk mengatasi permasalahan air bersih ini. Nantinya diharapkan tidak terjadi lagi masalah yang sama setiap tahunnya,” tandas Edhi.

Sebelumnya, masalah air bersih memang menjadi keterbatasan bagi masyarakat, misalnya para penduduk di wilayah lereng Gunung Wilis. Sumber mata air di daerah itu terus mengalami penurunan debit air sehingga menyulitkan warga.

Damisri (42), warga Dusun Jati Wekas Desa Kedawung, Kecamatan Mojo mengaku mandi hanya satu kali dalam sehari. Ia mendapat air itu dari kiriman pemerintah melalui mobil tangki yang datang setiap dua hari sekali. Setiap kali kiriman ia mendapat jatah sekitar 40 liter atau separuh dari kebutuhan air bagi keluarganya. Sehingga ia harus melakukan penghematan dengan hanya menggunakan air untuk kebutuhan memasak dan ternaknya.

“Harus hemat karena kondisinya seperti ini. Kalau keperluan cuci baju, saya turun gunung cari sawah yang ada diesel airnya,” kata Damisri. kompas.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim