Jatim Siapkan Ribuan Hektare Kawasan Industri

ilustrasi

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan ribuan hektare lahan untuk kawasan industri yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota untuk calon investor dalam negeri dan mancanegara yang ingin berinvestasi.

Gubernur Jatim Soekarwo usai membuka pasar murah “Kampoeng Ramadhan” di Surabaya, mengemukakan, beberapa kawasan industri itu antara lain terletak di Gresik, Mojokerto, Jombang, Lamongan, dan Banyuwangi.

“Di wilayah Banyuwangi, tepatnya di Kecamatan Wongsorejo sudah siap lahan sekitar 600 hektare, kemudian di Kawasan Industri Ngoro ada tambahan lagi sekitar 400 hektare, dan di wilayah Mojokerto lainnya juga sudah siap 10.000 hektare lahan,” katanya.

Menurut Soekarwo, penyediaan lahan untuk kawasan industri yang disiapkan pemerintah kabupaten tersebut, akan ditunjang dengan kemudahan perizinan dan fasilitas lain dari Pemprov Jatim.

Ia mengakui, perluasan kawasan industri di daerah itu berdampak pada menyusutnya lahan pertanian, namun tidak semua lahan yang digunakan merupakan areal pertanian.

“Itu risiko ketika kita menuju arah industrialisasi. Namun demikian, lahan pertanian yang berkurang bisa diatasi dengan penerapan teknologi tepat guna dalam budidaya untuk tetap mendorong produktivitas,” kata Soekarwo.

Gubernur menambahkan, situasi Jatim yang sangat kondusif dengan dukungan berbagai infrastruktur, menjadi salah satu daya tarik investor untuk menanamkan modal.

“Pertumbuhan investasi di Jatim dalam beberapa tahun terakhir mencapai 240 persen,” tambahnya.

Data yang dihimpun dari Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim mencatat, total nilai investasi hingga triwulan pertama 2012 mencapai Rp25,70 triliun atau meningkat 41,52 persen dibanding pencapaian pada periode sama 2011.

Dari jumlah tersebut, penanaman modal daerah (nonfasilitas/UMKM) mencapai Rp15,26 triliun, penanaman modal asing (PMA) Rp6,67 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN)Rp3,77 triliun.

“Target investasi atau penanaman modal pada tahun ini sekitar Rp132,5 triliun atau naik dibanding realisasi tahun 2011 senilai Rp110,47 triliun,” kata Kepala BPM Jatim Warno Hari Sasono.

Menurut ia, rasio realisasi investasi dibanding izin prinsip juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Ia menyebutkan, dari izin prinsip yang masuk pada tahun 2009 sebesar Rp39,6 triliun, realisasinya hanya Rp8,09 triliun atau sekitar 20 persen.

Sementara pada 2010, realisasi investasi sudah mencapai Rp26,32 triliun atau sekitar 45 persen dari total izin prinsip sebesar Rp59,46 triliun.

Realisasi investasi kembali naik pada tahun 2011 hingga menembus Rp40,40 triliun dengan izin prinsip yang masuk tercatat Rp70,91 triliun. antara.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim