ilustrasi: antara.com
Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berencana menggelar operasi pasar khusus untuk tiga jenis bahan kebutuhan pokok selama sebulan penuh mulai 18 Juli hingga 16 Agustus 2012.
“Kalau jadwal yang diinstruksikan Pemprov Jatim mulainya 13 Juli lalu, namun Kabupaten Tulungagung baru menggelarnya mulai Rabu kemarin,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Tulungagung Supartono, Rabu.
Dijelaskannya, dalam kegiatan operasi pasar tersebut pemerintah daerah sama sekali tidak mengeluarkan anggaran subisidi. Seluruh biaya subsidi sepenuhnya bersumber dari anggaran tingkat I (pemprov), untuk biaya angkut sembako.
Disperindag Tulungagung selaku institusi yang membidangi masalah perdagangan memfasilitasi tempat serta menyediakan sumber daya manusia untuk melaksanakan kebijakan gubernur terkait upaya pengendalian harga sembako selama bulan puasa.
Pelaksanaan operasi pasar itu dikonsentrasikan di dua pasar besar yang ada di wilayah tersebut.
Dua titik lokasi operasi pasar dimaksud masing-masing adalah di sekitar Pasar Wage (Ngemplak), serta di Pasar Bandung.
“Dalam sehari jatah operasi pasar tidak boleh lebih dari satu ton beras, satu ton gula pasir, serta 1.000 liter minyak goreng. Ini kuota yang diberikan Disperindag provinsi sehingga kami tak berani mengubah jatah maupun jadwal yang sudah ditentukan dari sana,” kata Kabid Perdagangan I Wayan Suastama.
Kegiatan operasi pasar hari pertama di kompleks Pasar Wage itu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Meski selisih harga tiga komoditas sembako yang dijual tidak berselisih jauh dari harga pasaran, warga rela berebut membeli jatah beras, gula, serta minyak goreng yang dijual panitia operasi pasar dengan sistem paket. antara.com
