Sapi Perah Untuk Mengentas Kemiskinan

ilustras: kompas.com

Untuk mengurangi jumlah keluarga miskin yang banyak tersebar di daerah perkebunan, Pemerintah Kabupaten Jember mengajak PTPN XII dan Bank Indonesia memberdayakan masyarakat melalui program sapi perah. Untuk itu, Bank Indonesia Jember masih akan mencari pola yang cocok untuk penyaluran sapi perah kepada keluarga kurang mampu.

Sebab jumlah keluarga miskin di Jember sampai saat ini tergolong nomer tiga paling banyak di antara daerah kabupaten dan kota se Jawa T imur. Untuk itu, perlu pola untuk mengentas kemiskinan melalui bantuan atau program kemitraan antara antara pemerintah daerah, PTPN dan Bank Indonesia.

Hal ini diungkapkan Bupati Jember MZA Djalal kepada wartawan di Jember, Jawa Timur. “BI punya litbang yang juga berpartisipasi dengan kebijakan-kebijakan mikronya, melalui kajian sampai pada perencanaan bisnisnya,” kata Djalal.

“Selama ini program pengentasan keluarga miskin banyak melalui bantuan ternak untuk penggemukan, ternyata banyak yang gagal karena banyak yang dijual. Ini berbeda kalau peternak memperoleh bantuan modal atau hibah dalam bentuk peningkatan produksi susu,” kata MZA Djalal.

Sementara itu, julah rumah tangga miskin di Jember yang dapat bantuan raskin sebanyak 273.700 kepala keluarga. Ini kalau tidak diatasi secara nyata dengan pemberdayaan ekonmi kerakyatan, mereka akan terus terpuruk dan tak berdaya.

“Kami di sini punya potensi alam sangat memadai untuk pengembangan sapi perah. Ini bisa kerja sama dengan perusahaan susu Nestle atau Dancow. Pemda Jember siap jadi penjamin untuik mendapatkan kredit bagi peternak yang sungguh-sunggu, kalau PTPN dan BI ikut terlibat, maka beban pemda kan jadi ringan,” kata Djalal.

Pemimpin Bank Indonesia Jember Pimpinan Bank Indonesia Jember Nur Zaenuddin mengaku, siap membantu untuk pengentasan kemiskinan dengan program pengembangan sapi perah.

“Kami sedang upayakan untuik membuat proposal mengenai pengentasan kemiskinan dengan program pengembangan sapi perah,” kata Nur Zaenuddin. kompas.com

Komentar Pembaca

  1. seandainya sosialisasi kegiatan pengentasan kemiskinan ini dilakukan terbuka dan benar-benar menyasar ke desa-desa saya kira banyak masyarakat miskin yang berminat, tp selama ini sosialisasi kurang tepat. yang tahu info ini hanya orang-orang tertentu, kl pemerintah memang berniat mengentaskan kemiskinan harusnya sasarannya benar-benar buat orang miskin, yang GAK TAHU INTERNET itu apa, yangGAK PERNAH BELI KORAN karena buat makan saja kurang. jadi tolong sosialisasi kegiatan semacam ini harus dipikirkan SASARAN KEGIATAN disesuaikan deangan METODE SOSIALISASINYA. karena di desa saya (kecamatan ledokombo, desa sumbersalak) hanya orang-oarang tertentu yang tahu kegiatan ini dan mengajukan proposal pengadaan sapi perah ini. yang mengajukan proposalpun tidak benar-benar miskin.

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim