Banyuwangi Minta Jatah Saham Tambang

ilustrasi: tempo.com

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan pemerintah Banyuwangi meminta jatah saham 20 persen dalam pengelolaan pertambangan emas oleh PT Indo Multi Niaga (PT IMN). “Kami sudah dua kali mengirim surat, tapi belum mendapat jawaban,” katanya kepada wartawan.

Menurut Azwar, permintaan jatah saham pada perusahaan itu telah disetujui Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Dengan ikut memiliki saham, pemerintah dan rakyat Banyuwangi bisa ikut menikmati keuntungan. “Kami belajar dari kasus Freeport. Masyarakat di sekitar Freeport tidak dapat apa-apa,” ujarnya.

Pemerintah Banyuwangi juga mengadopsi cara yang ditempuh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat yang mampu mendapat jatah saham dari perusahaan tambang setempat, PT Indotan. Padahal ihwal pembagian jatah saham untuk daerah belum diatur oleh undang-undang. ”Apa yang dicapai Sumbawa Barat menjadi yurisprudensi,” tutur dia.

Itu sebabnya Pemerintah Banyuwangi memberi tenggat kepada PT IMN untuk menjawab surat permintaan jatah saham paling lambat akhir Desember 2011.

PT IMN mengantongi kuasa pertambangan eksplorasi emas seluas 11.621,45 hektare di Blok Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Perusahaan juga telah mendapat persetujuan Menteri Kehutanan untuk kegiatan eksplorasi di kawasan hutan lindung dan hutan produksi tersebut. Izin eksplorasi pun terus diperpanjang hingga tiga kali dan baru berakhir 7 Juli 2012.

Dalam dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal) PT IMN disebutkan bebatuan di Gunung Tumpang Pitu mengandung 2,3 gram emas per ton. Tiap tahun PT IMN akan memproduksi emas sebanyak 1,577 ton.

Community Relations Development Manager PT IMN Pramono Triwahyudi mengatakan belum mengetahui permintaan jatah saham tersebut. Menurut dia keputusannya menjadi kewenangan manajemen kantor pusat di Jakarta. “Saya belum dapat informasi dari atasan,” ucapnya melalui pesan pendek telepon selulernya. Adapun Direktur PT IMN Andreas Reza Nasarudin tidak menjawab saat dihubungi Tempo. Tempo.com

Komentar Pembaca

  1. Ass wr wb,Saya rasa segala sesuatunya bisa dimufakatkan duduk bersama bukannya mempertahankan arogansi masing2,ingat dan sudah banyak contohnya Keserakahan Itu Akan Membawa Malapetaka ,dan Ingat kita masing2 kan sedang menunggu panggilan yang tak bisa di wakilkan! Janganlah mencari kesalahan
    orang lain na mun coba koreksi diri sendiri APAKAH SUDAH BENAR DIRIKU INGAT AZAB AKAN MENIMPAMU

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim