Pengusaha Jatim Pacu Bisnis dengan Kalimantan

ilustrasi: kabarbisnis.com

Upaya peningkatan perdagangan Jawa Timur (Jatim) dengan provinsi lain terus dilakukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim.

Melalui acara business gathering antara pengusaha Jatim dan pengusaha Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, Kadin berharap bisa meningkatkan eskalasi perdagangan Jatim dengan Kalimantan menjadi semakin besar.

Demikian dikatakan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Pengembangan Jaringan Usaha antar Provinsi, Diar Kusuma ketika dikonfirmasi kabarbisnis.com, Jumat (30/9/2011).

Dia mengatakan, Kadin Jatim akan mengadakan acara business gathering antara pengusaha Jatim dengan pengusaha Kaltim pada tanggal 3-4 Oktober 2011, sementara dengan Kalsel akan dilaksanakan pada tanggal 5-6 Oktober 2011. Acara ini sebagai tindak lanjut kerja sama Kadin Jatim dengan Kadin Kalsel dan Kadin Kaltim.

Dalam kesempatan tersebut, Kadin Jatim akan membawa sebanyak 20 pengusaha berbagai sektor, di antaranya makanan dan minuman, batik, garmen, dan lainnya. Mereka akan dipertemukan dengan pengusaha Kaltim dan Kalsel yang mereka inginkan. .

“Sudah ada 20 pengusaha, besar dan kecil yang menyatakan ikut. Mereka juga telah mengisi lembaran permohonan dengan pengusaha apa mereka ingin bertemu. Kami berharap, dengan pertemuan business to business (b to b) ini, akan terjadi transaksi. Sehingga volume pergadangan Jatim dengan Kalimantan akan semakin besar,” tegasnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, potensi perdagangan dengan Kalimantan sebenarnya cukup besar. Dengan banyaknya tambang sumberdaya alam dan besarnya wilayah, diyakini Kalimantan menjadi daerah kaya dengan berjuta barang yang dibutuhkan, khususnya bahan pokok dan kebutuhan lainnya.

Terlebih dalam beberapa tahun terakhir ini, tren perdagangan dan ekonomi Kalsel dan Kaltim juga terus membaik. Penjualan barang konsumsi meningkat tajam, seperti penjualan sepeda motor, mobil, atau lainnya.

“Selama ini, pengusaha Kaltim dan Kalsel sebenarnya sudah melakukan pembelian berbagai kebutuhan mereka di Jatim. Hanya saja sangat terbatas karena sangat sulit untuk membawanya dan tidak ada lembaga yang menfasilitasi. Sehingga volume perdagangannya secara keseluruhan kalah dengan Sulawesi. Untuk itu, kami berupaya menggenjotnya dengan mempertemukan pengusaha Jatim dengan pengusaha Kalimantan,” terangnya.

Selain dengan Kalsel dan Kaltim, pada kesempatan berikutnya Kadin Jatim juga akan menyelenggarakan agenda serupa di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT) di akhir bulan Oktober 2011.

Diar menuturkan, pasar di kawasan timur Indonesia sangat besar. Populasi pasar yang besar tersebut kini telah menjadi pasar yang tersedia dan memenuhi kualifikasi (qualified available market) karena ditunjang oleh pergerakan ekonomi yang masif, terutama karena booming sektor komoditas.

Untuk bisa menggenjot ekspansi pengusaha Jatim ke kawasan timur Indonesia, Diar mengatakan, selain melalui business gathering, keberadaan perwakilan perdagangan Jatim yang sudah ada di sebagian provinsi di Indonesia timur juga harus dioptimalkan. Saat ini Jatim sudah memiliki kantor perwakilan dagang atau atase perdagangan di empat provinsi, yaitu Nusatenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan (Sulsel), Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Itu harus dimanfaatkan dengan menggencarkan promosi, riset pemasaran, dan riset pasar terkait kebutuhan konsumen di kawasan timur Indonesia. Dorongan ini sekaligus sebagai upaya memacu perdagangan antarpulau Jatim,” ujarnya.

(Sumber: KabarBisnis.com)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim