Satu lagi keluhan terhadap dermaga baru Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo. Gara-gara jalan akses jalan pelabuhan belum siap, PT Kertas Leces (PTKL) akhirnya hengkang dari Tanjung Tembaga dan memilih membongkar batubara di Pelabuhan Gresik.
”Sebenarnya kami sudah lama ingin membongkar 38.000 ton batubara dari Kalimantan di Pelabuhan Probolinggo, ternyata tidak diizinkan walikota,” ujar Sekretaris Perusahaan (Sekper) PTKL, Prof. Dr Ir H.R. Abdul Haris, Kamis (9/6) pagi tadi.
Tetapi dengan alasan belum ada jalan akses ke pelabuhan, walikota tidak mengizinkan armada truk pengangkut batubara melintasi jalan kota. Rencananya truk batubara itu bakal melintasi Jalan Lingkar Utara (Jl. Anggrek) dan Jl. Raden Wijaya.
Sebagai jalan kolektor kelas III, JLU dan Jl. Raden Wijaya hanya layak dilalui kendaraan dengan tonase maksimal 12 ton. Sisi lain, truk-truk batubara itu bertonase di atas 15 ton.
”Kami tidak mengizinkan beroperasinya truk-truk pengangkut batubara karena bakal merusak badan jalan,” ujar Walikota HM. Buchori SH MSi. Apalagi jalan di kawasan Kec. Mayangan itu sudah berkali-kali rusak dan diperbaiki.
Tawaran kompensasi Rp 10.000/truk batubara yang ditawarkan PTKL pun tak membuat walikota berubah pikiran. ”Buat apa uang Rp 10.000 per truk kalau jalan di Kota Probolinggo hancur,” ujarnya.
Karena jalan akses belum siap, keberadaan dermaga baru pelabuhan Tanjung Tembaga yang sudah diujicoba sejak April 2010 lalu terkesan menganggur. Padahal proyek pelabuhan senilai sekitar Rp 168 miliar sudah lama ditunggu kalangan pabrikan di Probolinggo dan sekitarnya.
Ketika bongkar-muat batubara melalui Tanjung Tembaga terganjal jalan akses, sebenarnya PT KL sempat melirik Pelabuhan Khusus (Pelsus) PLTU Paiton, Kec. Paiton, Kab. Probolinggo. Pertimbangannya, Pelsus Paiton sudah biasa melayani bongkar-muat batubara untuk bahan bakar PLTU.
Ternyata Pelsus Paiton hanya dikhususkan bongkar-muat batubara untuk internal PLTU, sehingga PT KL pun harus gigit jari. ”Kami akhirnya bisa bongkar-muat batubara melalui Pelabuhan Gresik,” ujar Haris. surabayapost online
Lho setiap hari koq masih ada ya yang bongkar muat batubara di pelabuhan Tanjung Tembaga ?
Kemaren truk pengangkut batubara dengan kapasitas 30 ton lewat depan mayangan, namun walau ditutup terpal tapi batubaranya masih berceceran di jalan