Gubernur Berharap STIU MAS Jadi Pusat Kajian Ilmu Agama dan Umum

Gubernur Jatim berharap banyak pada STIU MAS.

Gubernur Jawa Timur, H Soekarwo berharap Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Masjid Al Akbar Surabaya (STIU MAS) dapat menjadi pusat kajian ilmu agama dan umum secara komprehensif tanpa membedakan satu dengan lainnya.

“Sekolah Tinggi Ilmu Ushhuluddin diharapkan mampu berkompetisi pada kancah persaingan reintegrasi pembangunan keilmuan dengan memperkuat ilmu agama dan umum yang selama ini dipandang secara dikotomis,” kata Gubernur dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Suprianto saat acara peresmian STIU MAS dan HUT MAS ke-17 di MAS, Selasa (14/11).

Ia menjelaskan, dalam era globalisasi seperti saat ini,perguruan tinggi harus membuka diri, senantiasa dituntut mengedepankan pengetahuan yang asli, modern, excellent dan kurikulum yang digunakan harus memperhatikan etika, moral, dan semangat penelitian.

Menurutnya, penelitian menjadi faktor penentu sebuah peradaban yang harus memberikan solusi konkret terhadap masalah yang dihadapi masyarakat. Apabila penelitian dilakukan secara optimal, maka cita-cita Perguruan Tinggi sebagai agen perubahan moral budaya dan mesin perkembangan ekonomi akan tercapai.

Lebih lanjut, diungkapkannya, pada satu sisi ilmu agama dapat dikontekstualisasikan sedangkan ilmu umum mendapatkan sentuhan humanistik agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Manfaat yang didapatkan umat Islam dari globalisasi memang tidak dapat dipungkiri, namun aspek pemanfaatan tersebut tidak harus melalaikan dari dampak negatif.

“Dampak negatif misalnya peran agama digeser menjadi peran akhirat sedangkan dunia menjadi wewenang sains atauTuhan hanya hadir dalam pikiran dan tulisan tetapi tidak hadir dalam perilaku dan tindakan. Jangan sampai seperti itu,” tuturnya.

Indonesia, sambungnya, merupakan negara demokratis terbesar di dunia, dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Pada saat kawasan Timur Tengah di landa persoalan politik yang berujung konflik, Indonesia menjadi magnet bagi bangsa lain sebagai contoh pelaksanaan demokrasi, hubungan antar agama yang harmonis, pluralis, kemajuan ekonomi dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Selain Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Suprianto, hadir pula dalam kesempatan ini, Direktur MAS Endro Siswantoro,Sekretaris MASHizbul Wathan, Imam Besar MAS Prof KH Ahmad Zahro, pengurus MAS dan ratusan masyarakat. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim