Bank Syariah di Jatim Tumbuh 7,40 Persen

Bank Syariah tumbuh. foto:istimewa

Kinerja perbankan syariah di Jawa Timur secara komulatif dalam kurun waktu satu tahun tumbuh sebesar 7,40 persen, yaitu dari Rp 20 triliun pada Juli 2016  naik menjadi Rp 22 triliun pada Juli 2017.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur, RB Patah Jasin saat menghadiri Seminar Nasional Membangkitkan Peran Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Syariah Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat di Grend City Surabaya, Selasea (7/11) mengatakan, kinerja perbankan di Jawa Timur pada triwulan III – 2017 pertumbuhannya 5,21 persen atau tumbuh cukup optimis dari 111 poin naik menjadi 112 poin. Sedangkan kinerja bank umum di Jawa Timur kredit yang disalurkan naik 6,51 persen dari Juli 2016 sebesar Rp 380 triliun naik menjadi Rp 405 triliun pada 2017.

Menurut Patah Jasin, melihat beberapa aspek dalam perhitungan indeks seperti jumlah bank syariah, lembaga keuangan non bank syariah maupun ukuaran aset keuangan syariah yang memiliki bobot terbesar. Tetapi dapat dikatakan perkembangan perbankan syariah di Indonesia pada umumnya dan provinsi Jawa Timur masih belum maksimal bahkan masih belum menunjukan siknifikan walaupun setiap tahun rumbuh.

Sedangkan jika memperhatikan tendensi bisnis untuk industri jasa keuangan cukup baik secara akumulatif dengan pertumbuhan 134 poin, untuk itu Bank Indonesia (BI) dan Jasa Keuangan serta institusi-institusi yang terkait lainnya agar terus melakukan kerja sama dalam perbankan-perbankan syariah.

Selain itu ada beberapa organisasi  oranisasi ekonomi syariah maupun praktisi perbankan syariah seperti masyarakat ekonomi syariah, ikatan ahli ekonomi syariah , asosiasi Bank Syariah Indonesia terus dilibatkan dalam perencanaan pengembangan perbankan syariah. Agar kedepan menjadi lebih baik lagi.

Diharapkan, Bank Indonesia (BI) bersasama Orientasi Jasa Keuangan (OJK) dalam rangkaian kegiatan Indonesia syariah ekonomic vestival ini dapat memberikan ispirasi kepada pemangku kepentingan baik nasional dan internasional dan dapat merangkum beberapa strategi pengembangan industri keuangan syariah serta industri non bank syariah.

Sistem ini mampu mewujudkan perbankan syariah yang berkontribusi siknifikan dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan, stabilitqas sistem keuangan serta berdaya saing tinggi.

Dalam pengembangan dunia usaha terutama dalam menunjang daya saing di era perdagangan bebas, disadari bersama kontribusi utama dalam pertumbuhan ekonomi Jawa Timur adalah pelaku UMKM sebagaian besar adalah pelaku usaha mikro.

Menurut catatan BI dan OJK lembaga keuangan syariah Jawa Timur sampai saat ini ada 23 kantor cabang bank umum syariah dan unit usaha syariah sebanyak 31 bank pembiayaan syariah seperti BMT sebanyak 375 koperasi jasa keuangan syariah, pondok pesantren dan koperasi syariah. Sampai dengan triwulan III-2017 telah mengeluarkan ijin 5 lembaga koperasi primer di Jawa Timur.

Diharapkan BI dan OJK dapat memberikan masukan serta dapat mengawal perkembangan syariah dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi yang produktif untuk mewujudkan masyarakat Jawa Timur klhususnya dan Indonesia umumnya yang berkeadilan  dan mandiri serta berdaya saing. (*)

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 4668. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim