Perusahaan AS Jajaki Investasi di Jatim

ilustrasi

Sejumlah perusahaan besar asal Amerika Serikat berminat menanamkan modalnya di Jawa Timur. Perusahaan besar seperti JP Morgan, DuPont, Cisco, Monsanto, dan MSA itu tertarik berinvestasi di bidang teknologi komunikasi (IT) dan bidang pertanian di provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut.
Menurut Gubernur Jatim Soekarwo, para pengusaha asing itu mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Jatim yang mencapai 7 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi negaranya sendiri yang hanya 1,5 persen hingga 2 persen. “Di bidang pertanian, mereka tertarik mengembangkan jagung yang sudah transgenetika,” katanya usai menemui rombongan pengusaha asing tersebut di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Jawa Timur merupakan salah satu dari tiga provinsi yang disurvei rombongan tersebut. Rombongan pengusaha yang dipimpin Konselor Ekonomi Kedubes Amerika Serikat James Carouso menanyakan berbagai hal, terutama masalah sosial perburuhan dan isu pluralisme.
Terkait hal ini, Gubernur Jatim memberikan jaminan problem sosial buruh yang rendah, market yang besar dan peluang keuntungan yang tinggi. Soekarwo juga menggambarkan kesiapan infrastruktur pelabuhan bertaraf internasional, kawasan industri kluster minyak dan gas, hingga agrobisnis.
Pihak pengusaha asing itu akhirnya menilai Jawa Timur sangat cocok untuk investasi. Mereka juga optimistis keuntungan dari bidang pertanian misalnya bisa mencapai 2 persen, sehingga mereka tak butuh waktu lama untuk mengembalikan modal yang akan ditanamkan.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menyebutkan nilai perdagangan impor Jatim ternyata masih lebih tinggi dibanding ekspor selama periode Oktober kemarin. Nilai ekspor Jatim hanya 1,323 miliar dolar AS atau lebih rendah dibanding impor yang mencapai 2,302 miliar dolar AS.
Menurut Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jatim, Sapuan, ekspor Jatim per Oktober turun 6,2 persen dibanding September. “Tetapi, impornya naik 10,28 persen, secara month-to-month,” ujarnya.
Ekspor nonmigas terbesar bulan Oktober didominasi perhiasan dan permata, disusul bahan kimia organik, lemak/minyak hewan dan nabati, kertas/karton, kayu dan barang kayu dan sebagainya. Sementara impor nonmigas terbesar pada priode yang sama didominasi besi dan baja, disusul mesin dan pesawat mekanik, pupuk, ampas, dan sisa makanan. suarakarya online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 6057. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim