Karang Jamuang Jadi Objek Wisata

ilustrasi: surabayapost.co.id

Sedikitnya 7,8 hektar lahan di pulau Karang Jamuang terbengkalai tanpa sentuhan. Padahal, pulau di ujung paling utara di perairan Jawa Timur itu memiliki aset bahari yang diprediksi bisa mendulang perekonomian dari sisi wisata.

Dengan begitu, pemanfaatan pulau yang sebelumnya hanya digunakan sebagai lokasi singgah petugas pandu kapal tersebut perlu mendapat perhatian sebagai penambah ‘devisa’ daerah. Sayang, jika indahnya pemandangan dan panorama bahari di pulau yang berada di selat Madura itu lepas dari pengelolaan instansi terkait.

Menilik potensi besar tersebut, PT Pelindo III melalui anak perusahaannya PT Pelindo Marine Service (PMS) tergerak berinvestasi. Informasi yang digali, PT Pelindo III siap menanamkan modal untuk membuka peluang usaha di bidang wisata, khususnya bahari sebesar Rp 496.100.000.

“Itu investasi yang kami tanam tahun 2012 ini. Kami mencoba membuka peluang wisata kemaritiman dan bahari di Pulau Karang Jamuang. Kami akan kenalkan dalam bentuk ‘Joy Sailing dan Pengenalan Pulau Karang Jamuang’,” aku Edi Priyanto, Kepala Humas PT Pelindo III Surabaya dikonfirmasi investasi yang ditanam untuk pengembangan kepariwisataan di wilayah kepulauan di perairan Surabaya.

Hanya saja, Edi enggan membuka terkait target yang didulang dari sisi ekonomi kepariwisataan bahari tersebut. Namun, ia mengaku, pihaknya sudah menggandeng anak perusahaan yang bergerak dibidang kemaritiman untuk memoles potensi wisata Karang Jamuang. “Konsep pemanfaatan dan pengembangan Pulau Karang Jamuang akan digagas oleh PMS (PT Pelindo Marine Service, red),” ungkap Edi.

Ia berharap, PMS, selaku anak perusahaan PT Pelindo III menjadikan pulau tersebut sebagai pusat informasi yang berhubungan langsung dengan kemaritiman. Selain itu, PMS juga akan menempatkan Pulau Karang Jamuang sebagai tempat untuk penelitian, observasi yang dilengkapi dengan fasilitas bio/diorama sebagai sarana pembelajaran. “Selain itu, kami akan jadikan Karang Jamuang sebagai objek utama wisata bahari di Jawa Timur,” sambung Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo Marine Service (PMS), M. Choiroel Anwar dihubungi terpisah.

Sejumlah fasilitas akan dibangun, meliputi tempat transit, jalan setapak, jembatan penghubung, gazebo tradisional dan keramba ikan laut. “Dengan investasi awal, kami akan siapkan fasilitas lain berupa lapangan olah raga, camping ground area dan taman, termasuk restoran, area olah raga air, boat dan ship jetty,” ujar Choiroel.

Sekadar tahu, fungsi Pulau Karang Jamuang yang memiliki dua daratan dengan luas lahan perairan 17,2 hektar hanya digunakan transit petugas pandu kapal. Di pulau yang juga terdapat satu unit dermaga dengan ukuran 3×110 meter persegi itu hampir tidak pernah diketahui keindahan alamnya oleh pemerintah setempat hingga terkesan dibiarkan.

“Memang, selama ini Karang Jamuang digunakan oleh Pelindo III sebagai tempat transit petugas pandu. Mereka ini bertugas sebagai advisor kapal yang hendak masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak melalui APBS (alur pelayaran barat Surabaya, red),” tambah Choiroel.

Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jatim, Jarianto menyatakan, tidak memasalahkan aset wisata bahari Jatim tersebut dikelola selain instansinya. Ia mengaku, tidak merasa kecolongan dengan aksi PT Pelindo III yang akan mengembangkan potensi wisata yang diprediksi bisa ‘mengundang’ pendapatan perekonomian.

“Selama ini tidak ada koordinasi dan laporan kepada kami dari Pelindo ? Yang pasti, kami akan memantau sejauh mana Pelindo mengelola wisata. Bila perlu, kami akan turun langsung ke lokasi,” kelitnya usai menghadiri sebuah acara di hotel berbintang di Surabaya. surabaya Post online

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim