Pengadaan Beras Lewati 2008

ilustrasi

Kinerja sektor pertanian Jawa Timur (Jatim) tahun ini dipastikan cukup bagus dibanding tahun lalu. Bahkan, Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jatim optimistis tingkat pengadaan beras di wilayah Jatim tahun ini bakal melampaui realisasi pengadaan di 2008 yang mencapai 975.025 ton.

“Secara umum pengadaan beras di Jatim memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena produksi padi tahun ini cukup bagus. Dan kami yakin bisa merealisasi target pengadaan beras Jatim selama tahun 2012 sebesar 1,036 juta ton beras,” ,” kata Kepala Divisi Regional Bulog Jatim, Rito Angky Pratomo, di Surabaya.

Menurut pengakuan Angky, optimisme tersebut dengan melihat realisasi pengadaan antara Januari hingga hari ini yang sudah mencapai 932.348 ton. Sementara untuk panen September juga masih cukup banyak di sejumlah daerah mengingat dampak kekeringan yang melanda di wilayah Jatim tidak begitu besar dan tidak berpengaruh terhadap target produksi padi Jatim.

“Sepanjang September, potensi panen yang bisa direalisasi mencapai 442.532 ton, dan dibulan Oktober potensinya diperkirakan akan bertambah besar, mencapai sekitar 500.581 ton. Sementara penyerapan beras Bulog selama September juga cukup bagus, mencapai 52.318 ton atau lebih besar dibandingkan target awal 42.100 ton,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan oleh Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim bahwa bencana kekeringan lahan pertanian padi di wilayah Jatim tahun ini memang tidak besar.

“Kami perkirakan, sampai akhir musim kemarau di akhir Oktober atau awal Nopember, kekeringan di Jatim hanya akan melanda 20.000 hektar. Angka ini jauh dibawah angka kekeringan di berbagai provinsi lain,” tegasnya.

Hal ini disebabkan Pemprov Jatim telah melakukan sekolah lapang iklim dengan memberikan pengetahuan kepada petani terkait potensi air dan menjelaskan kepada mereka bahwa musim kemarau kali ini cukup tegas dan jelas. Dari langkah ini, maka petani banyak yang beralih menanam palawija seperti kedelai dan jagung dan tidak memaksakan diri menanam padi.

Nurfalakhi juga menjelaskan bahawa luas lahan yang terkena kekeringan tersebut hanya mencapai 0,06% dari total lahan padi di wilayah Jatim selama setahun. Sehingga kondisi ini dipastikan tidak akan mengganggu target produksi padi di tahun ini. kabarbisnis.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim