Jatim Minta Harga Gas Tetap

ilustrasi

PT Pertamina Hulu Energi WMO dinilai menyalahi kesepakatan karena menaikkan harga gas tanpa mempertimbangkan stok dan pasokan yang ada. Direktur Utama PT Gresik Migas Bukhari mengatakan, saat ini pasokan gas untuk wilayah Jawa Timur berlebih, sehingga tidak perlu menaikkan harga karena memberatkan distributor gas. “Pasokan gas di Jawa Timur saat ini berlimpah. Adanya kenaikan harga ex PT Pertamina Hulu Energi WMO sebesar 0,94 dolar AS per MMBTU pada kondisi seperti saat ini sangat memberatkan bisnis penjualan gas,” kata Bukhari di Jakarta, kemarin.
Atas masalah itu, Bukhari mengaku sudah mengirim surat resmi untuk memprotes kenaikan harga gas dan ditujukan langsung ke PT Pertamina Hulu Energi WMO. Surat juga ditembuskan ke beberapa instansi terkait, termasuk BP Migas. Kebijakan kenaikan harga gas ini diyakini juga bakal menghantam sektor industri di Jawa Timur. Sebagian besar industri mengandalkan gas untuk kegiatan operasional, baik sebagian bahan baku maupun bahan bakar. Belakangan, PT Pertamina Hulu Energi WMO ingin mengubah perjanjian kerja sama jual-beli gas dengan Kodeco Energy Co Ltd dan Gresik Migas. Padahal, berdasarkan hasil rapat pada 23 Maret 2012 dan sesuai ketentuan berlaku, kenaikan harga gas harus ada persetujuan dari BP Migas. Namun kenyataannya, hingga kini BP Migas atau Menteri ESDM belum memberi persetujuan atas kenaikan harga gas. suarakarya.com

Tulis Komentar

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Harap gunakan bahasa atau kata-kata yang santun. Terima kasih atas partisipasi Anda.





© Copyright 2024. Bappeda Provinsi Jawa Timur. Kembali ke atas | Kontak Kami | RSS Feed
Created & Design by IoT Division Bappeda Jatim